Anda di halaman 1dari 12

Elemen Pemotongan Pada Proses

Pemotongan dan Elemen Pemotongan


Pada Pahat Potong

Oleh:
MUHAMMAD ZAIN NAWWAR
PANGERAN RHAMA HELMY
Elemen Pemotongan Pada Proses
Pemotongan

Proses pemotongan logam merupakan suatu proses yang digunakan


untuk mengubah bentuk dari logam (komponen mesin) dengan cara
memotong. Proses pemotongan dengan menggunakan pahat potong
yang dipasang pada mesin perkakas dalam istilah teknik sering disebut
dengan nama proses permesinan. Komponen mesin yang terbuat dari
logam mempunyai bentuk yang beraneka ragam. Umumnya mereka
dibuat dengan proses permesinan dari bahan yang berasal dari proses
sebelumnya yaitu proses penuangan (casting) dan atau proses
pengolahan bentuk (metal forming). Karena bentuknya yang beraneka
ragam tersebut maka proses permesinan yang dilakukannya pun
bermacam-macam sesuai dengan bidang yang dihasilkan yaitu silindrik
atau rata.
Empat elemen dasar proses permesinan yaitu :
1. Kecepatan potong (cutting speed)
Kecepatan potong adalah panjang ukuran lilitan pahat
terhadap benda kerja atau dapat juga disamakan dengan
panjang tatal yang terpotong dalam ukuran meter
yangdiperkirakan apabila benda kerja berputar selama satu
menit.
2. Kecepatan Gerak Pemakanan
Kecepatan gerak pemakanan adalah kecepatan yang
dibutuhkan pahat untuk bergeser menyayat benda kerja
tiap radian per menit. Kecepatan tersebut dihitung tiap
menit.
3. Kedalaman pemakanan
Kedalaman pemakanan adalah rata – rata selisih dari
diameter benda kerja sebelum dibubut dengan
diameter benda kerja setelah di bubut. Kedalaman
pemakan dapat diatur dengan menggeserkan peluncur
silang melalui roda pemutar (skala pada pemutar
menunjukan selisih harga diameter).
4. Waktu pemotongan
Waktu pemotongan bisa diartikan dengan panjang
permesinan tiap kecepatan gerak pemakanan. Satuan
waktu permesinan adalah milimeter.
•Mesin
  Bubut

1. Kecepatan Pemotongan (v)


v = (m/menit)
Dengan :
D : Diametr Awal benda Kerja (mm)
n : putaran spindel (rpm)

2. Depth of Cut (t’)


t’ = (mm)
Dengan :
D : Diameter awal benda kerja (mm)
d : Diameter akhir benda kerja
•3.   Feed Motion
f = (mm/rev)
Dengan:
f : feed per revolution (mm/rev)
l : cutting length per min (mm/min)
n : Spindle Speed

4. Machining Time (Tm)


Tm = (menit)
Dengan :
L : panjang pembubutan (mm)
I : jumlah pemotongan
•   Milling
Mesin

1. Kecepatan pemotongan
v = (m/menit)

Dengan:
D : cutting diameter (mm)
n : Spindel speed (rpm)

2. Feed Motion
S = (mm/rev)
Dengan :
L : Panjang pemotongan (mm)
t’ : kedalaman pemotongan (mm)
D : diameter milling cutter (mm)
s : feed motion (mm/rev)
n : putaran spindle (rpm)
Tm : Machining Time (menit)
•3.   Depth of cut ( t’)
Dengan :
t’ = (mm)
Dengan :
Fz : gaya pemotongan (kg)
K : koefisien bahan ( kg/mm^2)
S : feed motion (mm/rev)
m : konstanta eksponen

4. Waktu pemotongan
Tm = (menit)
Dengan :
Vf : feed per min (mm/min)
L : feet length (mm)
•   Bor
Mesin

1. Kecepatan Pengeboran
v = (m/min)
Dengan :
v : kecepatan pengeboran (m/min)
D : diameter mata bor (mm)
n : kecepatan putar (rpm)

2. Feed Motion
s = (mm/rev)
Dengan :
L : kedalaman pengeboran (mm)
I : banyaknya pemakanan
Tm : waktu pengeboran
n : putaran mesin (rpm)
•3.   Waktu pengeboran (Tm)
Tm = ( menit)
Dengan :
S : feed motion (mm/rev)
L : kedalaman pengeboran (mm)
n : putaran mesin (rpm)
i : banyaknya pemakanan
Elemen Pemotongan Pada Pahat:

1. Material Pahat
Dalam proses permesinan pahat memegang peranan penting
dalam pembubutan. Pemilihan material yang benar akan
memperpanjang umur pahat dan menentukan hasil suatu
proses.
2. Keausan Pahat
Selama proses pembentukan geram berlangsung, pahat dapat
mengalami kegagalan dari fungsinya karena berbagai sebab.
3. Umur Pahat
Umur pahat dapat didefinisikan sebagai lamanya waktu yang
diperlukan untuk mencapai batas keausan yang ditetapkan. Keausan
pahat akan menimbulkan efek samping diantaranya yaitu :
a. Adanya kenaikan gaya potong,
b. Terjadinya getaran/chatter,
c. Penurunan kehalusan permukaan hasil permesinan
d. Perubahan dimensi/geometri produk.

4. Pengaruh Cairan Pendingin terhadap Umur Pahat


Dalam proses permesinan dikenal adanya dua macam kondisi
pemotongan yaitu kondisi kering atau dry machining dan kondisi basah
atau wet machining. Pada permesinan kering proses pemotongan
benda kerja dilakukan dengan tanpa menggunakan cairan pendingin.
Sedangkan pada proses basah proses pemotongan dilakukan dengan
penambahan cairan pendingin pada permukaan pahat dan benda kerja.

Anda mungkin juga menyukai