Anda di halaman 1dari 6

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No.

1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) F-7

Aplikasi Semikonduktor TiO2 dengan Variasi


Temperatur dan Waktu Tahan Kalsinasi sebagai Dye
Sensitized Solar Cell (DSSC) dengan Dye dari
Ekstrak Buah Terung Belanda (Solanum betaceum)
Maula Nafi dan Diah Susanti
Teknik Material dan Metalurgi, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111
E-mail: santiche@mat-eng.its.ac.id

Abstrak–Penelitian mengenai dye sensitized solar cell dilakukan Salah satu semikonduktor dengan band gap lebar yang
dengan dye dari ekstrak buah terung belanda sebagai sumber sering digunakan yaitu Titanium Dioxide (TiO2). TiO2
energi alternatif dari tenaga surya. Dye sensitized solar cell mempunyai selisih band gap sebesar 3,2 eV. TiO2 juga
(DSSC) dibuat dengan menggunakan semikonduktor TiO2 yang merupakan bahan yang inert, tidak berbahaya, dan murah,
dilapiskan pada kaca konduktif Fluorine Doped Tin Oxide (FTO)
dan dikalsinasi dengan variasi temperatur 5500C, 6500C, dan
serta mempunyai karakteristik optik yang baik.
7500C, dengan waktu tahan 60 dan 120 menit pada tiap Selain itu, sangat penting juga dalam penggunaan bahan dye
temperaturnya. Lapisan TiO2 pada substrat dikarakterisasi yang mampu menyerap spektrum cahaya yang lebar dan cocok
dengan menggunakan SEM dan XRD. Luas permukaan aktif dengan pita energi TiO2. Sejauh ini dye yang digunakan
diukur dengan pengujian BET. Hasil SEM menunjukkan ukuran sebagai sensitizer dapat berupa dye sintesis maupun dye
bentuk partikel TiO2 berupa sphere. Hasil XRD menunjukkan alami. Dye sintesis umumnya menggunakan organik logam
struktur kristal TiO2 adalah body centered tetragonal. Luas berbasis ruthenium komplek. Dye sintesis ini cukup mahal.
permukaan aktif dibandingkan dengan hasil kelistrikan DSSC, Selain itu, dye berbasis ruthenium komplek mengandung
yang selaras meningkat dari temperatur 5500C ke 6500C, namun logam berat, yang tidak baik untuk lingkungan [2].
menurun pada 7500C. Densitas arus dan voltase maksimum
diperoleh pada variasi temperatur 650oC dengan waktu tahan 60
Sedangkan, dye alami dapat diekstrak dari bagian-bagian
menit yaitu sebesar 0,356 mA/cm2 dan 593,1 mV. Efisiensi tumbuhan seperti daun, bunga atau buah. Ekstrak dye atau
maksimum yang diperoleh sebesar 0,469208%. DSSC pigmen tumbuhan yang digunakan sebagai fotosensitizer
dimodifikasi dengan menambahkan pembungkus plastik, berupa ekstrak klorofil, karoten, atau antosianin [3].
sehingga dapat memperlambat penurunan daya yang terjadi saat Nadeak, et. al [4] melakukan penelitian dengan
DSSC bekerja. menggunakan dye dari ekstrak buah naga, dengan variasi
temperatur kalsinasi 350 oC, 450 oC, dan 550 oC, dan waktu
Kata Kunci–Dye sensitized solar cell, temperatur kalsinasi, terung tahan kalsinasi 30 menit dan 60 menit pada masing-masing
belanda, TiO2, waktu tahan kalsinasi. temperatur. Hasil dari penelitiannya menunjukkan kuat arus
dan voltase maksimum didapatkan pada variasi temperatur
I. PENDAHULUAN 550 oC dengan waktu tahan 60 menit, yaitu 0.307 mA/cm2,
dan 562 mV. Efisiensi diperoleh senilai 0.038%. Namun, nilai
S alah satu energi alternatif yang mempunyai potensi yang
tinggi sebagai sumber energi yang dapat diperbaharui
adalah sinar matahari. Suplai energi sinar matahari yang
ini masih rendah, dibandingkan penelitian Chang, et. al [5]
dan Zhang, et. al[6].
Oleh karena itu, tujuan penelitian ini yaitu membuat
diterima bumi mencapai 3x1024 Joule pertahun, yang setara
prototip DSSC dengan dye dari ekstrak terung belanda.
dengan 2x1017 Watt [1]. Pengembangan teknologi sel surya ini
Harapannya, DSSC dapat mengkonversi energi matahari
terus mengalami peningkatan, mulai dari sel surya silikon,
menjadi energi listrik, serta mempunyai nilai kelistrikan yang
sampai sel surya yang saat ini terus dikembangkan, yaitu Dye
lebih tinggi dari penelitian sebelumnya. Diharapkan juga pada
Sensitized Solar Cell (DSSC).
penelitian ini, DSSC yang dihasilkan dapat diaplikasikan pada
Pada DSSC, absorbsi cahaya dan separasi muatan listrik
perangkat elektronik sehingga dapat diketahui kinerjanya.
terjadi pada proses yang terpisah, tidak seperti sel surya
silikon yang seluruh prosesnya melibatkan silikon saja dan
tidak terpisah. Absorbsi cahaya dilakukan oleh molekul dye II. PROSEDUR EKSPERIMEN
dan separasi muatan dilakukan oleh inorganik semikonduktor
nanokristal yang mempunyai band gap lebar. Semikonduktor A. Alat dan Bahan
dengan band gap lebar akan memperbanyak elektron yang Bahan - bahan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi
mengalir dari pita konduksi ke pita valensi, yang membuat substrat kaca Fluorine Doped Tin Oxide (FTO), TiO2
ruang reaksi fotokatalis dan absorpsi oleh dye akan menjadi (MERCK), etanol 99%, acetonitrile, KI, I 2, asam asetat,
lebih banyak, sehingga spektrum menjadi lebih lebar. aseton, lapisan Pd/Au, Aquades, dan buah terung belanda.
JU
URNAL TEKNIK POMITS Vol.
V 2, No. 1, (22013) ISSN: 23337-3539 (23001-9271 Print) F-8

nanoporri. Kemudian lapisan TiO2 yang sudah dikalsinasi


FTO  didiamkkan hingga tem
mperatur kamarr.

G. Seensitisasi Lapissan Oksida


Sensiitisasi lapisan oksida dilakuukan dengan mencelupkan
m
lapisan oksida pada FTOF yang telahh dikalsinasi ke
k dalam dye
larutan buah terung belanda. Keemudian, FTO O diletakkan
dengan posisi lapissan oksida menghadap
m kee atas dan
didiamkkan selama duua jam. Sehinggga, larutan dyye menyerap
sempurnna ke dalam laapisan oksida.

H. Prreparasi Countter Electrode


Counnter electrodee di-sputteringg dengan meesin sputter
coater untuk didapaatkan penyebaaran yang meerata lapisan
Pd/Au pada
p kaca FTO
O selama 30 meenit.
G
Gambar. 1. Skem
ma lapisan sandw
wich DSSC
I. Peerakitan Dye Sensitized
S Solarr Cell
Peralatan yangg digunakan antara
P a lain muultimeter digitaal, Perakkitan Dye Senssitized Solar Ceell dapat dilakuukan dengan
hot plate with magnetic
m stirrerr, gelas beakeer 25ml dan 1000 langkahh-langkah seperrti di bawah inni :
ml, pipet tetes, spatula, bottol tetes, glasss stirring rood, 1. Satuu buah FTO dengan
d lapisann oksida TiO2 dan counter
tim
mbangan digitaal , kertas tissu, kain kassaa, filter, mortaar, elekktroda Pd/Au ditumpuk
d denggan permukaann yang saling
furrnace, dan spinn coater. berhhadapan. Kemuudian, FTO diisusun membeentuk sebuah
strukktur sandwich..
B. Preparasi Lapisan
L Oksidaa TiO2 2. Offsset diberikan pada ujung masing-masinng elektroda
Bahan dasar dari lapisan
B n oksida DS SSC ini adaalah sebeesar 0,5 cm unttuk kontak elekktrik.
semmikonduktor TiO
T 2 (Merck) 3,5 gram yang dicampur denggan 3. Keddua pinggir sell DSSC yang tidak diberi offset o dijepit
etaanol sebanyak 15 ml di dalaam beaker glasss. Campuran ini denggan klip agar prototipe
p melekkat sempurna.
kem mudian diletakkkan di atas hot
h plate with magnetic stirrrer 4. Laruutan elektrolit triiodida diteteskan 2-3 tettes di kedua
dann kemudian diaaduk rata. ujunng offset prottotipe DSSC. Larutan elektrolit akan
terseerap kedalam lapisan
l oksida.
C. Preparasi Larutan
L Elektro
olit 5. DSS SC siap untuk diuji
d kelistrikannnya.
Larutan elekttrolit dilakuk
L kan dengan carac melarutkkan 6. Pem mbuatan DSSC C kedua dillakukan denggan langkah
cam mpuran antaraa 0,8 gram KI K 0,5 M ke dalam laruutan 1sammpai 4, kemuddian dibungkuss plastik (plastic wrapper)
aceetonitrile sebaanyak 10 ml yang
y kemudiann diaduk meraata. sebeelum dijepit.
Sellanjutnya ditaambahkan 0,12 27 gram I2 kek dalam laruutan
terrsebut sampaii ketiga bah han tersebut terlarut denggan III. HA
ASIL DAN PEM
MBAHASAN
semmpurna. Kemuudian larutan diisimpan dalam botol tertutup.
A. Peengujian UV-V VIS
D. Preparasi Larutan
L Dye Ekkstrak Buah Teerung Belanda
Penggujian UV-VIS S bertujuan unntuk mengetahhui panjang
B
Buah terung beelanda digeruss dengan mengggunakan morttar.
gelombang (λ) dan nilain absorbanssi (A) dari suatu larutan,
Settelah itu, eksttrak buah teruung belanda dilarutkan
d denggan TiO2
dengan cara menem mbakkan sinarr ultraviolet (UV) ( pada
cammpuran 25 ml aquades, 21 ml m etanol, dan 4 ml asam aseetat.
larutan. Tiga bagiaan terung belanda b (kuliit, daging,
Ekkstrak yang tellah dicampurk kan disaring deengan kain kaassa
kulit+daaging) dibuat larutan eksttraknya, kemuudian diuji
agaar diperoleh larrutan dye-nya saja.
absorbaansinya.
Gambbar. 2. menunj njukkan nilai absorbansi
a tertinggi adalah
E. Deposisi Laapisan Oksida TiO2
daging buah terung belanda,
b dengaan panjang gelombang dan
D
Deposisi TiO2 pada FTO dilakukan
d denngan menyiapkkan
kacca FTO yang telah
t dicuci berrsih dengan etaanol. Selanjutnnya, nilai abbsorbansi secarra berturut-turuut yaitu 495 nmm dan 3,720.
FT
TO dibersihkann dengan kerttas tisu dan diletakkan
d di atas
a Hal ini menunjukkkan tingginyyaFTO  ketebalan konsentrasi
meesin spin coatinng dengan posiisi sisi kondukktif menghadapp ke larutan dye dalam menyerap
m radiaasi energi yanng diberikan.
ataas. Kemudian, pasta TiO2 yang telah siap diteteskkan Sehinggga, semakin banyak
b pula foton
f yang bissa dieksitasi
sebbanyak 3 tetees ke atas kaca k konduktiif. Spin coatting untuk dikonversikan
d o sel surya menjadi
oleh m energii listrik.
dillakukan dengann putaran 500 rpm selama 30 detik dan 20000 Nilai absorbansi yang dihasilkkan daging buah b terung
rpmm selama 90 deetik.
belandaa ini cukup tinnggi bila dibanndingkan dengaan penelitian
sebelum mnya, yaitu Nadeak,
N et. al
a [4] mendappatkan nilai
F. Proses Kalssinasi Lapisan Oksida
absorbaansi sebesar 3,3300 dengan dyye dari ekstrak daging buah
P
Proses kalsinassi ini dilakukaan dengan vaariasi temperattur
naga merah, serta pennelitian Fitria [7] yang mendaapatkan nilai
yaiitu 550oC, 6500oC, dan 750oC dengan wakttu tahan masinng-
absorbaansi sebesar 3,,009 dengan dye d dari ekstrakk kulit buah
maasing adalah 600 menit dan 12 20 menit. Hal ini
i dimaksudkaan
naga meerah.
agaar molekul oksida saling meengikat sempurrna dan molekkul
pellarut seperti etanol dapatt menguap dan d membentuuk
JU
URNAL TEKNIK POMITS Vol.
V 2, No. 1, (22013) ISSN: 23337-3539 (23001-9271 Print) F-9

Gambar.. 5. Pola XRDD pada lapisan TiO2 yang telaah dikalsinasi


Gaambar. 2. Grafik panjang gelomb
bang vs absorbannsi buah terung dengan variasi (A) 55000C, 60 menit; (B) 5500C, 1220 menit; (C)
bellanda. 6500C, 60 6 0C, 120 mennit; (E) 7500C, 60 menit; (F)
6 menit; (D) 650
7500C, 120
1 menit;

B. M
Morfologi Lapisaan TiO2
Penggujian Scannning Electronn Microscoppe (SEM)
dilakukkan untuk menngetahui morfoologi dan ukurran partikel
dari lappisan oksida TiO
O2. Gambar. 3. menunjukkann hasil SEM
cross seection dengan perbesaran 5000x. Dapat dillihat bahwa
tebal lappisan oksida TiO
T 2 berkisar anntara 37,5-75 µm.
µ
Sedanngkan pada Gambar. 4. menunjukkan morfologi
permukkaan lapisan TiiO2. Bentuk paartikel TiO2 yaaitu sperikal
Gaambar. 3. Hasil SEM
S cross sectiion TiO2 pada teemperatur kalsinnasi (spheree), dengan membentuk
m agllomerasi padaa beberapa
6500 OC dengan perrbesaran 500x bagian. Serta dapat dilihat adanyaa celah pada permukaan
TiO2. Septina
S [8] menganalisis
m b
bahwa celah inilah
i yang
nantinyya akan mengaabsorbsi moleekul dye terunng belanda.
Semakin banyak celaah yang terbenntuk, maka akan semakin
banyak larutan dye yang
y diserap. Dengan
D harapaan, semakin
banyak sinar mataharri yang diserapp, dan energi listrik yang
dihasilkkan menjadi sem makin besar puula.
T 2 dihitung dengan cara melakukan
Ukurran partikel TiO
perbanddingan manuall dengan skalaa yang tertera pada hasil
SEM. Tabel. 1. meenunjukkan addanya perbedaaan ukuran
partikell pada tiap variasinya.
v Vaariasi 6500C mempunyai
m
ukuran partikel terkeecil. Dengan semakin
s kecilnnya ukuran
partikell, maka lapisaan TiO2 dapaat menyerap larutanl dye
U SEM pada vaariasi temperatuur 650oC dan waaktu
Gaambar.4. Hasil Uji
semakinn banyak [4].
tahhan 60 menit, denngan perbesaran
n 30.000x
C. Haasil X-Ray Diff
ffraction
Tab
bel.1. Penggujian X-Rayy Diffraction (XRD) dilakkukan untuk
Hassil perhitungan ukuran
u partikel TiO
T 2 mengetaahui struktur kristal dan tingkat kristaalinitas dari
Temperatur Waktu tahhan Ukkuran partikel lapisan TiO2 [9]. Gaambar. 5. mennunjukkan hasiil XRD dari
(0C) (menit) (µm) lapisan TiO2 dengann variasi tempperatur dan waktu w tahan
60 0,40 kalsinassi. Dapat dilihhat pada gammbar. 5. pembeerian variasi
550
120 0,29 temperaatur dan waktuu tahan kalsinassi tidak begitu memberikan
60 0,28 pengaruuh terhadap ukkuran kristal TiiO2 karena polaa XRD yang
650
120 0,20 dihasilkkan hampir saama secara keseluruhan
k paada masing-
60 0,34 masing variasi.
750
120 0,26 Untuuk mengetahui struktur kristtal TiO2, makka dilakukan
analisis menggunakaan software PCPDFWin,
P d
dimana pola
XRD pada
p gambar. 5. desuai denngan kartu JC CPDF nomor
84-12866. Dapat dikettahui bahwa sttruktur kristal TiO2 adalah
body ceentered tetragoonal.
JU
URNAL TEKNIK POMITS Vol.
V 2, No. 1, (22013) ISSN: 23337-3539 (23001-9271 Print) F-10

Tabbel.2. Ukurran kristal TiO


O2 pada setiapp variabel dihhitung untuk
Ukurann kristal TiO2 dari berbagai variasi dihitung
d
dari puncaak tertinggi
mengetaahui tingkat kristalinitas
k tiiap tiap variabbel. Ukuran
Temperatur Waktu tahaan Ukkuran Kristal kristal dihitung mengggunakan persamaan Schreerrer sebagai
(0C) (menit) (Ǻ) berikut::
60 608,84
550 .
(1)
120 608,83

650
60 608,85 dimana: 
120 608,84 D = ukuran krristal (Ǻ),
λ = panjang gelombang
g radiiasi (Ǻ),
60 608,81 B = Full Widthh at Half Maxiimum (rad),
750
120 608,77 θ = sudut Braagg (0)

Tabbel.3. Tabel. 2. menunjuukkan hasil perhitungan ukkuran kristal


Luaas permukaan aktiff pada sampel uji TiO
T 2 pada tiaap-tiap variasi. Dapat dilihat bahwa ukurann kristal TiO2
Temperatur
T Waktu tahan Luas Perrmukaan Aktif pada setiap variasi ham mpir sama, yaiitu sekitar 608,,8 Ǻ. Namun
(0C) (menit) ( 2/g)
(m ukuran kristal terbesaar yaitu pada variasi 6500C dan waktu
60 8,59 tahan 600 menit.
550
120 7,30 Kesaamaan nilai ukuuran kristal inii disebabkan karena
k TiO2
60 9,26 yang diigunakan yaituu dibuat oleh pabrik Merckk, sehingga
650 cukup sulit
s untuk menngubah ukurann kristal yang sudah tetap
120 7,89
dengan pemberian perrlakuan panas seperti
s kalsinassi [7].
60 8,14
750
120 6,72
D. Haasil Breuner Emmet
Em Teller
Penggujian Breuner Emmet Teller (BET) dilakkukan untuk
mengetaahui luas perm mukaan aktif daari serbuk TiOO2. Tabel. 3.
dan gam mbar. 6. menunnjukkan hasil uji
u BET serbukk TiO2 pada
setiap variasi.
v Pada vaariasi temperatuur 6500C dan waktu
w tahan
60 mennit, mempunyaii nilai luas perrmukaan aktif yang
y paling
besar. Nilai
N ini akann dibandingkann dengan hasiil performa
kelistrikkan DSSC.

E. Peengujian Voltasse
Penggujian voltase dilakukan
d denggan cara mem mapar DSSC
pada siinar matahari dan dihubungkan dengan multimeter
digital. Pengujian dilaakukan selamaa lima belas haari. Gambar.
7. menuunjukkan hasil uji voltase padda DSSC.
Hasill uji voltase menunjukkan
m b
bahwa pada haari pertama,
Gaambar. 6. Grafikk hubungan an ntara temperaturr dan waktu tahhan voltase masih rendah, dikarenakkan larutan dye d belum
kallsinasi terhadap luas
l permukaan aktif serbuk TiO
O2 sepenuhhnya terserap pada lapisan TiO2. Begitu pula yang
terjadi pada larutan elektrolit. Seddangkan dari hari kedua
hingga hari kelima belas. Voltasee terus menuurun karena
DSSC dipapar
d sinar matahari,
m sehinngga disinyalirr terjadinya
penguappan pada laruttan elektrolit ataupun
a larutaan dye [10].
Hal ini yang menyebabkan menuruunnya nilai volltase hingga
hari kellima belas.
Gambarr. 8. menunj njukkan grafikk perbandingan voltase
tertingggi dari masingg-masing variaasi. Dapat terllihat bahwa
voltase tertinggi dipeeroleh pada variasi
v 6500C, 60 menit,
yaitu seenilai 593,1 mV
V.
Gambbar. 6. dan gaambar. 8. mem mpunyai trend yang sama.
Hal ini membuktikaan bahwa nillai voltase DSSC D yang
dihasilkkan berbandingg lurus dengan luas permukaaan aktifnya.
i dapat dikaatakan juga bahhwa performa DSSC dari
Selain itu,
Gaambar. 7. Grafikk hubungan anttara variasi tem mperatur dan waaktu
temperaatur 5500C terust meningkkat hingga 650 6 0C, lalu
tahhan kalsinasi terhhadap voltase DS
SSC ekstrak teruung belanda dengan 0
varriasi; (a) 5500C,, 60 menit; (b)) 5500C, 120 meenit; (c) 6500C, 60 menuruun pada 750 C. Artinya, performa DSSC D terus
meenit; (d) 6500C, 120 menit; (e) 7500C, 60 mennit; (f) 7500C, 120 meningkat seiring naiknya
n variaasi temperaturr kalsinasi.
meenit Namun, temperatur 650 6 0C adalah temperatur opptimumnya,
sehinggga performa DS SSC menurun padap temperatuur 7500C.
JU
URNAL TEKNIK POMITS Vol.
V 2, No. 1, (22013) ISSN: 23337-3539 (23001-9271 Print) F-11

F. Peerhitungan Efissiensi
Efisieensi yaitu persentase
p peerbandingan dayad yang
dihasilkkan DSSC dibaandingkan denngan daya yangg dihasilkan
mataharri untuk meenyinari bumii. Perhitungann efisiensi
mengguunakan persammaan (2) dan (3)) di bawah ini.

 100% (2)

(3)

Dimanaa:
 : efisieensi (%)
P max
m : daya maksimum DS SSC (mW/cm2)
Gaambar. 8. Grafikk perbandingann voltase DSSC
C terhadap variaasi V max : voltasse maksimum DSSC D (Volt)
tem
mperatur kalsinassi J max
m : densitas arus maksim mum DSSC (m mA/cm2)
Tabeel. 4. P input
i : daya sinar matahari di Surabaya (m mW/cm2)
Efisiensi DSSC Nilai P input diidapatkan dayya sinar mataahari yang
Temperatur Waktu Tahaan Efisiensi menyinnari Indonesia bagian
b barat (ttermasuk Suraabaya) yaitu
(0C) (menit) (%) 4 mW/cm2.
senilai 450
60 0,0408 Tabel. 4. menunnjukkan nilai efisiensi DSSC yang
550
120 0,0211
didapatkkan dari setiapp variasi tempperatur dan waktu w tahan.
60 0,0469
650 Dapat dilihat
d bahwa DSSC yang mempunyaim nillai efisiensi
120 0,0269
60 0,0277 tertingggi yaitu DSSC C dengan variaasi temperatur 6500C dan
750 waktu tahan 60 menit,, yaitu 0,0469% %
120 0,0164
Nilai efisiensi yangg dicapai padaa penelitian kaali ini lebih
Tabbel. 5. tinggi daripada
d penellitian sebelumnnya, yaitu Naddeak, et. al
Perbandingaan daya DSSC I dan
d DSSC II sellama 15 hari [4] yangg mempunyai nilai n efisiensi tertinggi
t 0,03833%.
Daya DSSC CI Daaya DSSC II
Hari ke-
(mW/cm2) (
(mW/cm 2
) G. M
Modifikasi DSSCC
1 0,083 0.083 DSSC C yang telah dibuat kemuddian dimodifikaasi, dengan
2 0,174 0,155 cara peemberian pembbungkus plastik (plastic wraapper) pada
3 0,187 0,186 permukkaan DSSC seteelah penyusunan struktur sanndwich. Hal
4 0,188 0,187 ini sesuuai berdasarkann saran dari peenelitian Nadeaak, et. al [4]
5 0,189 0,188 yaitu memberikan
m waadah atau pembbungkus untukk mencegah
6 0,193 0,187 penguappan larutan dyye ataupun larrutan elektrolit pada saat
7 0,173 0,183 DSSC bekerja.
b Sehinngga pada varriasi terbaik DSSC,
D yaitu
8 0,154 0,172
6500C, 60 menit, dibuat
d DSSC II, dengan memberikan
m
9 0,143 0,156
pembunngkus plastik. Pada tabel. 5. dan gambar. g 9.
10 0,136 0,144
11 0,128 0,136
menunjukkan perbandingan daya yang y dihasilkaan DSSC I
12 0,114 0,130 dan DSSC II selama liima belas hari..
13 0,113 0,127 Dapaat dilihat pada tabel. 5. dan gambar.
g 9. bahhwa DSSC I
14 0,098 0,122 memangg mempunyai nilai daya yaang tinggi padda awalnya,
15 0,080 0,114 namun setelah hari keenam,
k mulaii terjadi penurrunan daya.
DSSC I menurun drastis,d namuun DSSC II mengalami
penurunnan daya yanng lambat. Seehingga dapatt dikatakan
bahwa pemberian plaastic wrapper menghasilkan daya yang
kurang tinggi, nam mun dapat memperlambat
m terjadinya
penurunnan daya.

H. Applikasi DSSC
DSSC C II diaplikassikan dengan cara membuatt rangkaian
listrik seri
s dengan meenggunakan 6 buah prototip DSSC, dan
dihubunngkan pada sebuahs jam dinding. Sebeelum diuji,
voltase tiap-tiap DS SSC diukur menggunakan
m multimeter
digital, dan dihasilkaan range voltaase + 500 mV V. Sehingga
jika diraangkai seri, maka
m voltasenyaa diperkirakan sekitar + 3
V. Naamun setelahh dirangkaikan, multimetter digital
Gaambar. 9. Perbandingan daya DSSC I dan DSSC II
menunjukkan nilai 2,884 V. Hal ini menunjukkan
m addanya
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) F-12

[5] H. Chang, H. M. Wu, T. L. Chen, K. D. Huang, C. S. Jwo, dan


Y. J. Lo, “Dye-sensitized solar cell using natural dyes extracted
from spinach and ipomoea,” Journal of Alloys and Compounds,”
Vol. 495, No. 2 (2010) 606-610.
[6] Y. Zhang, L. Wang, Liu Zhai, D. Wang Fan dan X. Lin,
“Synthesis Zn-doped TiO2 microsphores with enhanced
photovoltaic performance and application for dye –sensitized
solar cell,” ElectrochimicaActa, Vol. 56 (2011) 6517-6523.
[7] J. Fitiria, A. Ishori, F. R. Abadi, S. M. R. Nadeak, “Studi
pemanfaatan kulit buah naga sebagai materi sel surya dengan
metode dye sensitized solar cell,” Laporan PKMP, Jurusan
Teknik Material dan Metalurgi, ITS, Surabaya, Indonesia
(2012).
[8] W. Septina, D. Fajarisandi, M. Aditia, “Pembuatan prototip solar
cell murah dengan bahan organik-inorganik (dye sensitized solar
cell,)” Laporan Akhir Penelitian Bidang Energi, Penghargaan
Gambar. 10. Percobaan aplikasi DSSC pada jam dinding PT. Rekayasa Industri (2007).
[9] L. Pancaningtyas, S. Akhlus, 2008, “Peranan elektrolit pada
hambatan yang terbentuk, dari kabel yang menghubungkan performa sel surya pewarna tersensitisasi (SSPT),”
setiap DSSC, sehingga nilai voltase tidak sesuai dengan yang Laboratorium Kimia Fisik FMIPA ITS, Kampus ITS Sukolilo,
dihitung. Gambar. 10. menunjukkan ilustrasi percobaan Surabaya 60111
rangkaian DSSC II dengan jam dinding. [10] W. Handini, “Performa sel surya tersentisisasi zat pewarna
Percobaan dilakukan pada pukul 12.00 siang. Setelah (DSSC) berbasis ZnO dengan variasi tingkat pengisian dan besar
kristalit TiO2,” Skripsi S1, Departemen Teknik Metalurgi dan
DSSC dan jam dirangkai, jarum detik jam dinding bergerak,
Material, Universitas Indonesia, Jakarta, Indonesia (2008).
sehingga dapat dikatakan DSSC yang telah dibuat dapat
mengkonversi energi cahaya matahari menjadi energi listrik.

IV. KESIMPULAN
Dye Sensitized Solar Cell (DSSC) dapat difabrikasi
menggunakan semikonduktor TiO2 dan dye dari ekstrak terung
belanda. DSSC dapat mengkonversi energi cahaya matahari
menjadi energi listrik. Voltase maksimum yang dihasilkan
yaitu 593,1 mV dan efisiensi 0,0462%.
Variasi temperatur 6500C merupakan temperatur optimum
untuk menghasilkan performa DSSC yang maksimal. Waktu
tahan kalsinasi 120 menit dinilai terlalu lama karena hasil
voltase dan efisiensi dari variasi waktu tersebut mempunyai
nilai yang lebih rendah daripada waktu tahan 60 menit.
DSSC yang dimodifikasi dengan menambahkan plastic
wrapper pada permukaannya terbukti mampu mengurangi
penguapan, sehingga dapat memperlambat laju penurunan
daya pada saat DSSC bekerja.

DAFTAR PUSTAKA
[1] A. Rahman, ”Pengaruh tingkat kekristalan TiO2 pada tegangan
terbuka sel surya tersensitisasi pewarna perbasis ZnO-TiO2,”
Departemen Metalurgi dan Material, Universitas Indonesia,
Depok, Indonesia (2008).
[2] K. Wongcharee, V. Meeyoo, and S. Chavadej, “Dye-sensitized
solar cell using natural dyes extracted from rosella and blue pea
flowers,” Solar Energy Materials and Solar Cells, Vol. 91
(2007) 566-571.
[3] A. Maddu, M. Zuhri, dan Irmansyah, “Penggunaan ekstrak
antosianin kol merah sebagai fotosensitizer pada sel surya TiO2
nanokristal tersensitisasi dye,” Makara, Teknologi, Vol 11,
No. 2 (Nov., 2007) 78-84
[4] S. M. R. Nadeak, dan D. Susanti. “Variasi temperatur dan waktu
tahan kalsinasi terhadap unjuk kerja semikonduktor TiO2
sebagai dye sensitized solar cell (DSSC) dengan dye dari ekstrak
buah naga merah,” Tugas Akhir S1, Jurusan Teknik Material
dan Metalurgi, ITS, Surabaya, Indonesia (2012).

Anda mungkin juga menyukai