Anda di halaman 1dari 12

PENDAHULUAN

Kehadiran manusia tidak terlepas dari asal usul kehidupan di alam semesta.Manusia
hakihatnya adalah makhluk ciptaan Allah SWT.Pada diri manusia terdapat perpaduan antara sifat
ketuhanan dan sifat kemakhlukan.Dalam pandangan Islam, sebagai makhluk ciptaan Allah SWT
manusia memiliki tugas tertentu dalam menjalankan kehidupannya di dunia ini.Untuk
menjalankan tugasnya manusia dikaruniakan akal dan pikiran oleh Allah SWT. Akal dan pikiran
tersebut yang akan menuntun manusia dalam menjalankan perannya. Dalam hidup di dunia,
manusia diberi tugas kekhalifaan, yaitu tugas kepemimpinan, wakil Allah di muka bumi, serta
peng

Kewajiban manusia kepada khaliknya adalah bagian dari rangkaian hak dan kewajiban manusia
dalam hidupnya sebagai suatu wujud dan yang maujud. Didalam hidupnya manusia tidak lepas
dari adanya hubungan dan ketergantungan.Adanya hubungan ini menyebabkan adanya hak dan
kewajiban.Hubungan manusia dengan Allah adalah hubungan makhluk dengan khaliknya.
Dalam masalah ketergantungan, hidup manusia selalu mempunyai ketergantungan kepada yang
lain. Dan tumpuan serta ketergantungan adalah ketergantungan kepada yang Maha Kuasa, yang
Maha Perkasa, Yang Maha Bijaksana, Yang Maha Sempurna, ialah Allah rabbul’ala.

1
PEMBAHASAN

1.Manusia dalam Alquran (basyar, insan, nas, bani adam)

1. Basyar
Basyar dinyatakan dalam al-Qur’an sebanyak 36 kali dan tersebar dalam 26 surat. Secara
etimologi Basyar berarti kulit kepala, wajah, atau tubuh yang menjadi tempat tumbuhnya
rambut. Penamaan ini menunjukkan makna bahwa secara biologis yang mendominasi manusia
adalah pada kulitnya.Pada aspek ini terlihat perbedaan umum biologis manusia dengan hewan
yang lebih didominasi oleh bulu atau rambut.Makna etimologis dapat dipahami bahwa manusia
merupakan makhluk yang memiliki segala sifat kemanusiaan dan keterbatasan, seperti makan,
minum kebahagiaan dan sebagainya. 

2. Insan 
Kata Insan yang berasal dari kata al-Uns dinyatakan dalam al-Qur’an sebanyak 65 kali dan
tersebar dalam 43 surat. Insan dapat diartikan secara etimologis adalah harmonis, lemah lembut,
tampak atau pelupa.Kata insan digunakan dalam al-Qur’an untuk menunjuk kepada manusia
dengan seluruh totalitasnya, jiwa dan raganya.Kata ini dinyatakan dalam al-Qur’an sebanyak 73
kali.Di antaranya terdapat dalam surat an-Nisa’ ayat 28.

28. Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, dan manusia dijadikan bersifat lemah.
Yaitu dalam syari'at di antaranya boleh menikahi budak bila telah cukup syarat-syaratnya.

3. An-Nas 
An-Nas dalam al-Qur’an disebutkan sebanyak 241 kali dan tersebar dalam 55 surat.
Dalam al-Qur’an keterangan yang jelas menunjukkan pada jenis keturunan nabi Adam as.kata
an-Nas menunjuk manusia sebagai makhluk social dan kebanyakan digambarkan sebagai
kelompok manusia tertentu yang sering melakukan mafsadah.

4. Bani Adam

2
Bani Adam di sebutkan dalam al-Qur’an sebanyak 9 kali. Di antaranya pada surat Yasin
ayat 60. Adam di dalam al-Qur’an mempunyai pengertian manusia dengan keturunannya yang
mengandung pengertian basyar, insan dan an-nas Kata Bani Adam lebih ditekankan padaaspek
amaliah manusia, sekaligus pemberi arah ke mana dan dalam bentuk apa aktivitas itu dilakukan

2. Proses Penciptaan manusia menurut teori sains


A. Pandangan sains tentang asal usul manusia
Berbicara tentang asal-usul kejadian manusia mengharuskan kita untuk berbicara tentang
asal-usul kehidupan dan hidup. Menurut Charles Robert Darwin pada tahun 1800-1882
bahwa hewan, tumbuhan, dan juga manusia merupakan hasil perubahan evolusi dari
makhluk hidup yang sangat sederhana pada awal kehidupan di bumi, yang secara perlahan-
lahan melalui proses penurunan dengan modifikasi yang akhirnya berkembang menjadi
spesies organisme di muka bumi ini, termasuk di dalamnya adalah kejadian manusia.usul
kehidupan dan hidup.

Berkaitan dengan asal-usul kehidupan, Darwin secara ringkas memaparkan bahwa:

1.Kehidupan berasal dari zat-zat organik yang secara bertahap mengalami perubahan menjadi
makromolekul organik yang diperkirakan bermula dari lautan.

2.Evolusi kimia dimulai dari atmosfer purba dengan beraksinya bahan-bahan anorganik dengan
energi dari halilintar membentuk senyawa makromolekul sebagai komponen-komponen
pembentuk sel.

3.Makromolekul-makromolekul akan terkonsentrasi di cekungan secara progresif, akibat kondisi


yang relatif kering dengan bantuan ATP dan enzim-enzim terjadi percepatan reaksi sehingga
terbentuk membran struktural serta ibril internal sebagai bagian sel primitif yang merupakan
kemungkinan terbentuknya kehidupan pada tahap pertama kali.

4.Kemungkinan dimulainya evolusi dari laut ke darat dengan menggunakan analogi


perkembanganinvertebrata dari air ke darat.

3
5.Perkembangan makhluk hidup secara bertahap dalam jangka waktu lama dari bentuk sederhana
menuju bentuk yang kompleks.

6.Mekanisme evolusi dilaksanakan melalui seleksi alam oleh peristiwa mutasi gen yang terjadi
secara acak dan tidak terduga pada tingkat suatu populasi.

Evolusi dalam pengertian-pengertian di atas adalah sebatas hipotesis ilmiah tanpa bukti, atau
justru sekedar perkiraan yang kemudian diangkat menjadi kebenaran ilmiah oleh para
pendukungnya dan diterima begitu saja oleh masyarakat umum lewat kediktatoran intelektual
serta keyakinan yang membabibuta masyarakat pada integritas moral ilmuwan.Seiring dengan
perkembangan dunia ilmu pengetahuan modern, teori Darwin ini lambat laun digugurkan oleh
para ilmuwan-ilmuwan modern yang disebabkan karena kegagalan Darwin dalam menjelaskan
proses mekanisme transdormasi gen dari DNA kera menjadi manusia. Sungguh sangat gempar
dan ironis bagi para ilmuwan dan kita pada saat ini yang telah lama belajar mendalami ilmu dan
konsep teorinya.Hal ini dapat dilihat melalui dalam diagram yang dibuat oleh Washburn (tahun
1960). Persoalan jika benar manusia berasal dari kera mengapa manusia tidak berubah menjadi
kera dan begitu juga sebaliknya.Oleh sebab itu, manusia dan kera berbeda dan teori ini tidak
relevan.

3.Proses penciptaan manusia menurut Alquran.

Al-quran menyatakan dengan tegas bahawa manusia diciptakan dari tanah tanah kemudian
mengalami perubahan secara gradual (bertingkat)dari bentuk yang sederhana kebentuk yang
lebih kompleks.preoses perubahan tersebut juga banyak dinyatakan dalam Alquran, seperti
dalam kisah para Nabi dan Rasul yang termaksud didalamnya. Dari kisah-kisah Nabi dan Rasul
diungkapkan bentuk fisik dan umur yang memiliki perbedaan,misalnya,manusia zaman dahulu
mempunyai fisik yang lebih besar dan tinggi serta umur yang lebih panjang.Al-quran juga
menyatakan bahwa manusia diciptakan dari tanah dengan berbagai istilah seperti debu (Surah
Ali Imran: 59), tanah kering dan lumpur hitam (Surah Al-hijr: 28), tanah liat (Surah Ashshafat:
11), sari pati tanah (Surah Al-shad: 71) dan sebagainya. Semasa penciptaan Adam, Allah telah
berfirman bahawa “Jadilah,maka jadilah ia” (Surah Ali Imran: 59). Oleh itu, proses kejadian
manusia menurut Al-Quran adalah lebih sahih dan relevan karena mempunyai bukti yang

4
kukuh. Setalah berpandukan pada (Surah Al-A’la: 1-3), penciptaan atau kejadian manusia
terbagi menjadi tiga . Hal ini telah menjadi titik tolak kepada proses kejadian manusia dan
menunjukkan tanda-tanda kemuliaan manusia.

Pertama, Allah telah menciptakan manusia pertama daripada tanah (Adam). Kedua,
penciptaan manusia kedua daripada bahan baku manusia pertama (Hawa). Ketiga, penciptaan
manusia daripada bahan baku manusia pertama (Adam) dan manusia kedua (Hawa). Oleh itu,
kita sebagai anak cucu Adam haruslah berasa bangga kerana kita ini daripada sebaik-baik
kejadian dan lebih mulia daripada makhluk yang lain. Dalam Surah Al-Qiyamah (75 : 37-
39),penciptaan manusia terbahagi menjadi empat tahap.Allah telah menyatakan bahawa
manusia terjadi daripada percampuan Nutfah. Nutfah ialah air mani. Air mani ini terdiri
daripada air mani lelaki dan perempuan. Allah telah berfirman dalam Al-Quran melalui (surah
Al-Insan:2). Mafhumnya: Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia daripada setetes air
mani yang bercampur yang kami (hendak menguji dengan perintah dan larangan).

Di dalam Al Qur’an proses kejadian manusia secara biologis dejelaskan secara terperinci melalui
firman-Nya :





67. Dia-lah yang menciptakan kamu dari tanah kemudian dari setetes mani, sesudah itu dari
segumpal darah, kemudian dilahirkannya kamu sebagai seorang anak, kemudian (kamu dibiarkan
hidup) supaya kamu sampai kepada masa (dewasa), kemudian (dibiarkan kamu hidup lagi)
sampai tua, di antara kamu ada yang diwafatkan sebelum itu. (kami perbuat demikian) supaya
kamu sampai kepada ajal yang ditentukan dan supaya kamu memahami(nya).

-Hikmah dari Proses Pencitaan Manusia

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang
terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat
Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang

5
penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini
dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka”. (QS Ali Imran :
190-191)

Dari ayat diatas dapat kita pahami bahwa dibalik penciptaan langit dan bumi beserta
segala isinya terdapat tanda-tanda yang bisa menjadi ilmu pengetahuan jika dipahami oleh orang-
orang yang menggunakan akal.Untuk itu hikmah dari kita memahami penciptaan Allah terutama
terhadap penciptaan manusia sangat banyak sekali.Apalagi Allah memberikan informasi bahwa
memikirkan ciptaan Allah adalah saat duduk dan berdiri.

Membaca kebesaran dan kekuasaan Allah tidak hanya melalui ayat yang tertulis seperti dalam
Al-Quran.Keajaiban Al Quran di dunia ada sangat banyak begitupun fungsi Al Quran bagi umat
manusia. Membaca alam semesta yang merupakan ayat tidak tertulis dari Allah, sama dengan
manfaat membaca Al-Quran secara mendalam.

Berikut adalah hikmah yang bisa kita ambil :

1.Mengenal Kebesaran dan Kekuasaan Allah

Mengenal kekuasan dan kebesaran Allah pada hakikatnya tidak mungkin dilakukan atau dihayati
jika kita tidak pernah melihat ciptaannya atau hasil karya Yang Maha Agung tersebut. Di alam
ini ada sangat banyak tanda-tanda kekuasaan Allah mulai dari alam yang sangat mikro dan
sangat makro, yang tidak mungkin semua kita dapat jangkau.Mengenal kebesaran dan kekuasaan
Allah juga semakin meningkatkan fungsi iman kepada Allah salah satunya senantiasa mengingat
dan membuat Allah selalu dalam mendapatkan manfaat beriman kepada Allah SWT ,untuk
menjaga diri kita dari kesyirikan dan berpaling dari jalan Allah. Syirik dalam islamadalah dosa
yang tidak terampuni. Untuk itu, perlu meningkatkan iman salah satunya dengan ilmu
pengetahuan alam.Dengan ilmu pengetahuan pula kita bisa mengenal sifat-sifat Allah dan asmaul
husna.

2.Tunduk Pada Allah

6
Manusia yang memahami kebesaran dan kekuasaan Allah lewat proses penciptaan manusia,
maka dia akan mengenal betapa hebatnya Allah dengan segala hukum-hukumnya

3.Tidak Sombong dan Angkuh

Dengan mengetahui proses penciptaan manusia maka kita tidak akan mungkin bisa berlaku
angkuh dan sombong. Kita akan menyadari bahwa manusia tidak memiliki apapun dan tidak
bisaapapun jika dibandingkan dengan kekuasaan Allah Swt.

4.Tugas dan fungsi manusia menurut Alquran

Tujuan penciptaan manusia yaitu konsep tentang desain penciptaan. Manusia di desain atau
dirancang sebagai mahluk yang mengabdi dan beribadah kepada allah. Karena manusia didesain
untuk beribadah dan bersujud kepada allah maka tentu saja eksistensinya atau keberadaan
manusia akan tergantung kepada seberapa jauh dia menyesuaikan diri. Pada surat adz-dzarIyat
ayat 56 ini allah menjelaskan bahwa visi,misi,dan tugas manusia adalah untuk menyembah dan
beribadah kepada allah baik ibadah secara hablumminnas maupun hablumminnallah. Hal ini juga
memberi pengertian bahwa tujuan penciptaan manusia hanyalah untuk menyembah allah swt.
Penyembahan manusia kepada Allah lebih mencerminkan kebutuhan manusia terhadap
terwujudnya sebuah kehidupan tatanan yang baik dan adil.Penyembahan tersebut harus
dilakukan dengan secara suka rela tanpa paksaan.karena itulah dapat kita lihat bahwa dakwa
rasulullah SAW di mekah adalah mengajak manusia kepada kebenaran menyembah allah.

Ibadah adalah tujuan penciptaan manusia dan kesempurnaan yang kembali kepada
penciptaan allah swt yang menciptakan manusia untuk memberinya ganjaran. Dia menciptakan
manusia dan jin karena Dialah yang Maha Agung.Di dalam Al Qur’an disebutkan fungsi dan
tugas yang diberikan Allah kepada manusia.
• Menjadi abdi Allah. Secara sederhana hal ini berarti hanya bersedia mengabdi kepada Allah
dan tidak mau mengabdi kepada selain Allah termasuk tidak mengabdi kepada nafsu dan
syahwat.Yang dimaksud dengan abdi adalah makhluk yang mau melaksanakan apapun perintah
Allah meski terdapat resiko besar di dalam perintah Allah. Abdi juga tidak akan pernah
membangkang terhadap Allah. Hal ini tercantum dalam QS Az Dzariyat : 56“Dan tidak Aku
ciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembahKu”

7
• Menjadi saksi Allah. Sebelum lahir ke dunia ini, manusia bersaksi kepada Allah bahwa hanya
Dialah Tuhannya.Yang demikian dilakukan agar mereka tidak ingkar di hari akhir
nanti.Sehingga manusia sesuai fitrahnya adalah beriman kepada Allah tapi orang tuanya yang
menjadikan manusia sebagai Nasrani atau beragama selain Islam. Hal ini tercantum dalam QS Al
A’raf : 172
• “Dan (ingatlah), keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian
terhadap jiwa mereka (seraya berfirman):”Bukankah Aku ini Tuhanmu?”. Mereka
menjawab:”Betul (Engkau Tuhan Kami),kami menjadi saksi”.(Kami lakukan yang demikian itu)
agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan:”Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-
orang yang lengah terhadap ini(keesaan Tuhan)”
• Khalifah Allah sebenarnya adalah perwakilan Allah untuk berbuat sesuai dengan misi yang
telah ditentukan Allah sebelum manusia dilahirkan yaitu untuk memakmurkan bumi. Khalifah
yang dimaksud Allah bukanlah suatu jabatan sebagai Raja atau Presiden tetapi yang dimaksud
sebagai kholifah di sini adalah seorang pemimpin Islam yang mampu memakmurkan alam
dengan syariah-syariah yang telah diajarkan Rosulullah kepada umat manusia.Dan manusia yang
beriman sejatilah yang mampu memikul tanggung jawab ini.Karena kholifah adalah wali Allah
yang mempusakai dunia ini.

Kewajiban manusia kepada khaliknya adalah bagian dari rangkaian hak dan kewajiban
manusia dalam hidupnya sebagai suatu wujud dan yang maujud.Didalam hidupnya manusia tidak
lepas dari adanya hubungan dan ketergantungan.Adanya hubungan ini menyebabkan adanya hak
dan kewajiban. Hubungan manusia dengan allah adalah hubungan makhluk dengan khaliknya.
Dalam masalah ketergantungan, hidup manusia selalu mempunyai ketergantungan kepada yang
lain. Dan tumpuan serta ketergantungan adalah ketergantungan kepada yang Allah, Tuhan yang
Maha Esa. Kebahagian manusia di dunia dan akhirat, tergantung kepada izin dan ridho allah.
Dan untuk itu Allah memberikan ketentuan-ketentuan agar manusia dapat mencapainya. Maka
untuk mencapainya kebahagian dunia dan akhirat itu dengan sendirinya kita harus mengikuti
ketentuan-ketentuan dari allah SWT. Apa yang telah kita terima dari allah SWT. Sungguh ak
dapat dihitung dan tak dapat dinilai dengan banyaknya materi.

Berdasarkan hadits AL-Lu’lu uwal kewajiban manusia kepada Allah pada garis besar besarnya
ada 2 :

8
1) mentauhidkan-Nya yakni tidak memusyrik-Nya kepada sesuatu pun.

2) beribadat kepada-Nya

Beriman dan beramal saleh itu dalam istilah lain disebut takwa. Dalam ayat (Q.S Al-Baqorah
ayat 177) iman dan amal saleh, yang disebut takwa dengan perincian :







177. bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi
Sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari Kemudian, malaikat-malaikat,
kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak
yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang
meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat;
dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam
kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. mereka Itulah orang-orang yang benar
(imannya); dan mereka Itulah orang-orang yang bertakwa.

1) iman kepada Allah : kepada hari akhir, kepada malaikat-malaikat, kepada kitab-kitab, dan
kepada nabi-nabi.

2) amal saleh :

a. Kepada sesama manusia : dengan memberikan harta yang juga senang terhadap harta itu,
kepada kerabatnya kepada anak-anak yatim kepada orang-orang miskin kepada musafir yang
membutuhkan pertolongan (ibnu sabil)

9
b. Kepada Allah : menegakan / mendirikan shalat, menunaikan zakat

c. Kepada diri sendiri : menempati janji apabila ia berjanji, sabar delam kesempitan, penderitaan
dan peperangan.

Kesemuanya itu adalah dalam rangka ibadah kepada Allah memenuhi manusia terhadap khalik.

Sebagai makhluk Allah, manusia mendapat amanat yang harus di pertanggung jawabkan
di hadapan-Nya.Tugas hidup yang di pikul manusia di muka bumi adalah tugas kekhalifahan,
yaitu tugas kepemimpinan; wakil Allah di muka bumi untuk mengelola dan memelihara
alam.Khalifah berarti wakil atau pengganti yang memegang kekuasaan. Manusia menjadi
khalifah, berarti manusia memperoleh mandate Tuhan untuk mewujudkan kemakmuran di muka
bumi.Kekuasaan yang di berikan kepada manusia bersifat kreatif, yang memungkinkan dirinya
m,engolah dan mendayagunakanvapa yang ada di muka bumi untuk kepentingan hidupnya sesuai
dengan ketentuan yang di tetapkan oleh Allah. Agar manusia bisa menjalankan kekhalifahannya
dengan baik, Allah telah mengajarkan kepadanya kebenaran dalam segala ciptaan-Nya dan
melalui pemahaman serta penguasaan terhadap hukum-hukum yang terkandung dalam ciptaan-
Nya, manusia bisa menyusun konsep-konsep serta melakukan rekayasa membentuk wujud baru
dalam alam kebudayaan.

Dua peran yang di pegang manusia di muka bumi. Sebagai khalifah dan abad merupakan
perpaduan tugas dan tanggung jawab yang melahirkan dinamika hidup,  yang sarat dengan
kreatifitas dan amaliah yang selalu berpihak pada nilai-nilai kebenaran. Oleh karena itu hidup
seorang muslim akan di penuhi dengan amaliah, kerja keras yang tiada henti, sebab bekerja bagi
seorang muslim adalah membentuk satu amal shaleh. Kedudukan manusia di muka bumi sebagai
khalifah dan sebagai makhluk Allah, bukanlah dula hal yang bertentangan melainkan suatu
kesatuan yang padu dan tidak terpisahkan. Kekhalifaan adalah ralisasi dari pengabdiannya
kepada Allah yang menciptakannya.Dua sisi tugas dan tanggung jawab ini tertata dalam diri
setiap muslim sedemikian rupa. Apabila terjadi ketidakseimbangan, maka akan lahir sifat-sifat
tertentu yang menyebabkan derajat manusia meluncur jatuh ke tingkat yang paling rendah, seprti
firman Allah dalam surat ath-Thin:4.

10
Dengan demikian, manusia sebagai khalifah Allah merupakan satu kesatuan yang
menyampurnakan nilai kemanusiaan yang memiliki kebebasan berkreasi dan sekaligus
menghadapkannya pada tuntutan kodrat yang menempatkan posisinya pada
keterbatasan.Perwujudan kualitas keinsanian manusia tidak terlepas dari konteks sosial budaya,
atau dengan kata lain kekhalifaan manusia pada dasarnya diterapkan pada konteks individu dan
sosial yang berporos kepada Allah Swt.

Kesimpulan

Manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang dianugrahi kelebihan dari pada makhluk
hidup yang lain.Keberadaan manusia di muka bumi ini mempunyai misi utama, yaitu beribadah
kepada Allah SWT .Kehadiran manusia tidak terlepas dari asal usul kehidupan di alam
semesta.Manusia hakihatnya adalah makhluk ciptaan Allah SWT.Pada diri manusia terdapat
perpaduan antara sifat ketuhanan dan sifat kemakhlukan.Dalam pandangan Islam, sebagai
makhluk ciptaan Allah SWT manusia memiliki tugas tertentu dalam menjalankan kehidupannya
di dunia ini.Untuk menjalankan tugasnya manusia dikaruniakan akal dan pikiran oleh Allah
SWT. 

DAFTAR PUSTAKA

Halim, Abdul S .2015 ,Ensiklopedia Sains Islam. Tangerang : PT . Kamil Pustaka

Mahmoud,Musthafa .1996 .Alquran dan Alam Kehidupan.Bandung : Mizan

http://carapedia.com/pengertian_definisi_manusia_menurut_para_ahli_info508.html

11
12

Anda mungkin juga menyukai