A. AL-BASYAR
Konsep basyar selalu dihubungkan denga sifat-sifat ketubuhan (biologis) manusia
yang mempunyai bentuk/postur tubuh, mengalami pertumbuhan dan perkembangan jasmani,
makan, minum, berjalan-jalan di pasar, bergerak dan lain-lain. Dengan kata lain, basyar dipakai
untuk merujuk dimensi alamiah yang menjadi ciri pokok manusia pada umumnya.
B. AL-INSAN
Jalaluddin Rahmat (1994) memberi pengertian luas Al Insan ini pada tiga kategori.:
Pertama, Al Insan dibubungkan dengan keistimewaan manusia sebagai khalifah di muka bumi
dan pemikul amanah.
Kedua, Al Insan dikaitkan dengan suatu sifat negative yang laten pada diri manusia. Kedua
konteks di atas merujuk pada sifat-sifat psikologis atau spiritual.
Ketiga, Al Insan disebut-sebut dalam hubungannya dengan proses penciptaan manusia.
C. AN-NAS
Pertama
Banyak ayat yang menunjukkan kelompok-kelompok sosial dengan karakteristiknya
masing-masing yang satu sama lain belum tentu sama. Ayat-ayat ini biasanya menggunakan
ungkapan wa min al nas (dan diantara manusia). Memperhatikan ungkapan ini kita menemukan
perunjuk Tuhan bahwa ada kelompok manusia yang menyatakan beriman padahal sebetulnya
tidak beriman yang mengambil sekutu-sekutu selain Allah yang hanya memikirkan kehidupan
dunia yang mempesonakan orang dalam pembicaraan tentang kehidupan dunia padahal
memusuhi kebenaran yang berdebat dengan Allah tanpa ilmu, petunjuk dan kitab Allah, yang
menyembah Allah dengan iman yang lemah.
Kedua
Pengelompokan manusia berdasarkan mayoritas, yang umumnya menggunakan
ungkapan aksaran al nas (sebagian besar manusia). Memperhatikan ungkapan ini kita
menemukan bahwa sebagian besar (mayoritas) manusia mempunyai kualitas rendah, baik dari
segi ilmu maupun iman. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan Al Qur’an bahwa kebanyakan
manusia tidak berilmu, tidak bersyukur, tidak beriman, fasiq, melalaikan ayat-ayat Allah, kafir,
dan kebanyakan harus menanggung adzab. Ayat-ayat di atas dipertegas dengan ayat-ayat yang
lain untuk menunjukkan betapa sedikitnya (qolil) kelompok manusia yang beriman, yang
berilmu atau dapat mengambil pelajaran, yang mau bersyukur atas nikmat Allah, dan_sebagian
kelompok sosial lain selamat dari azab Allah, dan tidak bisa diperdayakan syetan.
Pertanyaan :
1. Ada atau tidak makhluk sebelum Adam di Bumi ini sebenarnya? Apakah jin termasuk?
2. Apa yang menjadi tujuan penciptaan manusia?
3. Apakah wujud kita sama dengan wujud para sahabat Nabi? Saya pernah dengar bahwa
jaman dahulu Sahabat Nabi itu tinggi-tinggi badannya. Apakah itu benar?
4. Dalam bacaan Al Insan di atas, disebutkan manusia memiliki suatu sifat negative yang
laten. Apakah kita bisa menghilangkan sifat itu dan merubahnya menjadi positif?