Anda di halaman 1dari 15

Konsep Islam Tentang Penciptaan

Manusia

Ken Ing Lila 160110101077


M. Fauzi Ubaidillah 160110201008
Setyawan Agung Nugroho 160110201045
M. Kafil Abid 160110201055
Ainun Nafhah 160110201063
Penciptaan Manusia
• Proses penciptaan manusia sejak dulu menjadi
misteri bagi ilmu pengetahuan. Tercatat ada
banyak teori tentang penciptaan manusia yang
dilontarkan para ahli, misalnya Charles Darwin.
• Pendapat – pendapat tersebut sayangnya
belum sanggup menuntaskan misteri
penciptaan manusia, sampai akhirnya Al-Qur’an
mengguncang dunia ilmu pengetahuan dengan
mengungkapkan fakta penciptaan manusia
dengan menakjubkan.
APA DAN SIAPA MANUSIA

Menurut para ahli


• ABINENO J. I
Manusia adalah “tubuh yang berjiwa” dan bukan “jiwa
abadi yang berada atau yang terbungkus dalam tubuh yang
fana”
• UPANISADS
Manusia adalah kombinasi dari unsur-unsur atman (roh),
jiwa, pikiran, dan prana (fisik).
Pengertian Manusia Menurut Agama Islam
• Manusia adalah makhluk sempurna yang
diciptakan oleh Allah untuk menjadi khalifah
di bumi. Kesempurnaan ini berasal dari akal
pikiran yang telah Dia berikan sehingga
manusia akan mampu untuk mengelola apa
yang diberikan oleh Allah di dunia.
• Sebagaimana dalam firman QS.At-Tin ayat 4
“Sesungguhnya kami telah menciptakan
manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya”.
Penciptaan Manusia Menurut Teori Evolusi
Teori ini di cetuskan oleh Charles Robert Darwin (1809-
1882). Dua inti pokok dari teori darwin :

1.      Spesies yang hidup di masa sekarang berasal dari makhluk


hidup yang berasal dari masa lampau. 
2.      Evolusi terjadi karena adanya proses seleksi alam yaitu
seleksi yang terjadi pada individu-individu yang hidup di alam,
sehingga individu yang mampu menyesuaikan diri dengan
lingkungan tersebut akan terus hidup dan beranak pinak,
sedangkan yang tidak dapat menyesuaikan diri dengan alam
lingkungan sekitarnya akan musnah dan hilang dimakan waktu.
• Menurut Teori Evolusi, manusia berasal dari
anthropoid (semacam kera yang dianggap
kerabat dekat manusia). Hal ini berdasarkan
penemuan tulang belulang manusia purba.
• Darwin berpendapat bahwa anthropoid
memiliki pikiran rasionalis layaknya manusia.
Jika diteliti menurut periode perkembangan
mental dan pemikiran rasionalis, maka
perbedaan kualitas antara antrophoid dan
manusia akan terlihat jelas.
• Teori Evolusi mempunyai kelemahan karena ada
beberapa jenis tumbuhan yang tidak mengalami
evolusi dan tetap dalam keadaan seperti semula.
• Seperti hewan sejenis biawak atau komodo yang
telah ada sejak berjuta-juta tahun yang lalu dan
hingga kini tetap ada.
• Jadi secara jujur dapat kita katakan bahwa teori
yang dianggap ilmiah itu ternyata tidak mutlak
karena antara teori dengan kenyataan tidak
dapat dibuktikan.
Asal Kejadian Manusia
Allah menciptakan manusia diawali dari penciptaan
Adam. Adam diciptakan dari tanah yang kemudian
ditiupkan ruh kepadanya. Seperti yang disebutkan Al-
Qur’an:

"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia


(Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur
hitam yang diberi bentuk". (QS. Al Hijr : 26)
Adam kemudian diturunkan ke bumi untuk menjadi
khalifah sekaligus menjadi nenek moyang biologis
manusia.

“Dan Allah menciptakan kamu dari tanah, kemudian


dari air mani, . . .” (Q.S Fathir (35): 11)

Kemudian air mani dapat disimpulkan bahwa manusia


setelah Adam diciptakan melalui proses biologis
(proses pembuahan dan perkembangan dalam tubuh
wanita). Materi – materi genetic diturunkan dari
materi genetic Adam.
Hadist tentang Penciptaan Manusia
Menceritakan kepada kami Rasulullah, beliau adalah
al-Shadiq al-Mashduq (orang yang benar lagi
dibenarkan perkataannya), beliau bersabda,
"Sesungguhnya seorang dari kalian dikumpulkan
penciptaannya dalam perut ibunya selama 40 hari
dalam bentuk nuthfah (bersatunya sperma dengan
ovum), kemudian menjadi ‘alaqah (segumpal darah)
seperti itu pula. Kemudian menjadi mudlghah
(segumpal daging) seperti itu pula. Kemudian seorang
Malaikat diutus kepadanya untuk meniupkan ruh di
dalamnya...” (HR. Muslim, dalam kitab al-Qadr, bab
kaifiyah khalq al-Adami fi Bathni Ummih, nomor
hadits 2643)
Kejadian Manusia Secara Biologi
A.      NUTFAH
Yaitu tingkatan pertama yang bermula dengan selepas persenyawaan atau
minggu pertama. bermula setelah berlakunya percampuran air mani. Sebagaimana firman
Allah dalam surah al-Insan.
B.      ALAQAH
Pembentukannya pada hari pekan pertama sampai hari ketujuh. Pada tahap ini
hari yang ketujuh telor yang sudah dibuahi itu akan tertanam di dinding rahim. Setelah itu
Allah mengubah nutfah menjadi alaqah.
C.      MUDGHAH
Pembentukkannya berlaku diminggu keempat. Dari tahap ini lah semua organ
dalam manusia dibentuk seperti sistem pernafasan, jantung, saluran darah yang kemudian
menjelang tujuh minggu system pernafasan bayi sudah mulai berfungsi sendiri. Berikut
merupakan firman Allah yang berhubungan dengan mudghah : “lalu Kami ciptakan darah
beku itu menjadi seketul daging”. Surah al-Mukminun : 14
Mudghah yang memiliki arti segumpal darah ini merupakan fase yang mana
berbentuk lengkung, dengan penampakan gelembung-gelembung serta alur alur. Lalu
tumbuh berumur 40-42 hari yang dilengkapi dengan pendengaran, pengelihatan, kulit, otot
dan tulang seperti yang disebutkan dalam hadist Nabi SAW dari Hudzaaifah ibnu Asid.
D.      IZAM DAN LAHM
Pembentukannya pada minggu kelima, keenam dan ketujuh yang
merupakan pembentukan tulang yang mendahului pembentukan otot-
otot. Apabila tulang belulang telah terbentuk maka otot-otot akan
membungkus rangka tersebut. Pada tahap ini lah semua sistem dan organ
organ sebagai bekal hidup manusia dibentuk. Tidak jauh beda dengan
tahap mudghah tahap izam dan lahm juga merupakan pembentukan
organ manusia. Bedanya tahap izam dan lahm inilah yang
menyempurnakan pembentukan organ manusia seperti bagian luar kaki,
tangan. Dan pada minggu kedelapanlah semua telah sempurna dan
lengkap.

  E.      PENIUPAN RUH
  Ruh merupakan penggerak dan pertanda dari kehidupan seorang
hamba, tanpa adanya ruh maka jasad yang telah terbentuk tidak akan
sempurna. Tentang ruh inilah Allah Ta’ala berfirman : “Dan mereka
bertanya kepadamu tentang ruh. Katakanlah “Ruh itu termasuk urusan
Tuhanku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit”. (QS.
Al Isra’ : 85)
PENYEBUTAN MANUSIA DALAM AL-QUR’AN

Al-Quran menegaskan kualitas dan nilai manusia dengan menggunakan tiga macam istilah
yang saling berhubungan satu sama lain, yaitu al-insan, an-nas, al-basyar, dan bani Adam.

1. Al-Insan
Kata al-insan berasal dari kata nasiya yang artinya lupa, menunjukkan adanya hubungan
dengan kesadaran diri. Manusia disebut al-insan karena kecenderungannya akan sifat pelupa
sehingga memerlukan teguran dan peringatan. Kata al-insan digunakan Al-Quran untuk
menunjukkan kepada manusia secara keseluruhan dari totalitas, jiwa, serta raganya. Kata al-
insan untuk penyebutan manusia diambil dari asal kata al-uns atau anisa yang artinya jinak
dan harmonis, karena pada dasarnya manusia dapat menyesuaikan diri dengan realitas hidup
dan lingkungannya

2. An-nas
kata an-nas merupakan jamak dari kata al-insan, kata ini digunakan untuk menunjukkan
sekelompok manusia, baik dalam arti jenis manusia maupun sekelompok tertentu dari
manusia.
3. Al-Basyar
Kata al-basyar dipakai untuk menyebut semua makhluk, baik laki-laki
maupun perempuan, baik satu maupun banyak. Kata al-basyar adalah jamak
dari kata basyarah yang artinya kulit. Al-basyar dipakai untuk menunjukkan
dimensi alamiahnya, yang menjadi ciri pokok manusia pada umumnya, seperti
makan, minum, dan mati sehingga manusia disebut al-basyar karena manusia
cenderung perasa dan emosional sehingga perlu disabarkan dan didamaikan

4. Bani Adam
Manusia disebut sebagai bani Adam karena dia menunjukkan asal usul yang
bermula dari nabi Adam as sehingga dia tahu dan sadar akan jati dirinya.
Misalnya, darimana ia berasal, untuk apa ia hidup, dan kemana dia akan
kembali. Penggunaan istilah bani Adam menunjukkan bahwa manusia bukan
hasil dari evolusi makhluk anthropus (sejenis kera).

5. Abdun
Di dalam Al-Qur’an salah satu fungsi penciptaan  manusia adalah sebagai
“abdun”  ,berasal dari fi’il madhi ‘abada yg berarti  tunduk dan patuh, maka
dalam konteks sebagai “‘abdun” manusia diciptakan oleh allah untuk tunduk
dan patuh,sebagaimana tercerminkan dalam firman allah yang Artinya :“Dan

Anda mungkin juga menyukai