Anda di halaman 1dari 13

Kelompok 5

Hakikat dan
Proses Penciptaan
Manusia

Dosen Pengampu: Dr. Idrus Ruslan.,M.Ag.


Dhea Rismawati
01 2214301005
Ina Siti Jubaedah
02 2214301010
Tarisa Amelia Sari
Anggota 03 2214301020

Kelompok 5 04 Anggar Khusnul Khotimah


2214301027
Azzikra Safitri
05 2214301034
Dwiku Sesar Permata
06 2214301041
Hana Kurnia Sari
07 2214301049
Manusia
Manusia adalah makhluk serba dimensi. Dalam konsepsi Islam, manusia merupakan satu hakikat yang
mempunyai dua dimensi:
1. Dimensi material (jasad)
2. Dimensi immaterial (ruh, jiwa, akal dan sebagainya).
Unsur jasad akan hancur dengan kematian, sedangkan unsur jiwa akan tetap dan bangkit kembali pada hari
kiamat

Menurut Ahmad Tafsir, ada tiga kata yang digunakan dalam Al-Qur’an untuk menunjukkan makna manusia yaitu:

➢ Al-Insan
Istilah Al-Insan dari kata uns yang berarti jinak, harmonis, dan tampak. Menunjukkan manusia sebagai totalitas yang
meliputi jiwa dan raga. Dihubungkan pada sifat psikologis atau spiritual, sebagai makhluk yang berfikir, diberi ilmu dan
memikul amanah, mengalami peningkatan. (QS. Al-Alaq: 5).
➢ Al-Basyar
Kata Al-Basyar dikaitkan dengan kedewasaan dalam kehidupan manusia yang menjadikannya mampu memikul
tanggung jawab. Biasanya dihubungkan dengan unsur biologis, makan minum, tercipta dari tanah, statis seperti binatang
(QS. Al-Kahfi: 110, Al-Hijr: 33, Al-Mu’minun: 33). http://www.free-powerpoint-templates-design.com
➢ Bani Adam
Secara etimologi kata bani Adam berarti generasi keturunan Adam. Dimaknai generasi yang dibangun, diturunkan dan di
kembangbiakkan dari Adam A.S dan sama-sama memiliki harkat dan mertabat kemanusiaan yang universal.
Hakikat Penciptaan Manusia
Adapun hakikat manusia menurut islam berdasarkan substansi penciptaan mengenai hakikat penciptaan manusia :
1. Makhluk Allah yang Paling Sempurna

Allah menciptakan manusia dengan kesempurnaan dan keunikan. Bahkan Allah memerintahkan malaikat untuk
bersujud kepada Adam AS karena akal dan pengetahuan yang dianugerahkan kepadanya. Sebagaimana firman
Allah SWT dalam surat At Tin berikut ini

(٤) ‫ن تَق ِوي ۡم‬ َ ‫سانَۡ ِفىۡ اَح‬


ِۡ ‫س‬ ِ ‫لَقَدۡ َخلَقنَا‬
َ ‫اۡلن‬
Artinya: “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya” (QS At Tin: 4)

2. Manusia sebagai Bukti Kekuasaan Allah SWT

Sejak awal penciptaannya, manusia pertama yakni Adam As telah mengakui Allah sebagai Tuhannya dan hal
tersebut mendorong manusia untuk senantiasa beriman kepada Allah SWT. Penciptaan manusia juga memiliki
hakikat bahwa Allah memiliki kekuasaan atas manusia

3. Manusia Diciptakan sebagai Hamba Allah

Adapun Allah menciptakan manusia untuk mengabdi dan menjadi hamba yang senantiasa beribadah dan
menyembah Allah SWT sebagaimana yang disebutkan dalam (Q.S Az-Zariyat 56)
Hakikat Penciptaan Manusia
4. Manusia diciptakan Allah sebagai Khalifah

Kata Khalifah berasal dari bahasa arab yakni khalafa/khalifatan yang artinya meneruskan, sehingga
kata khalifah yang dimaksud adalah penerus agama islam dan ajaran dari Allah SWT. Sebagai
manusia yang berperan sebagai khalifah maka manusia wajib menjalankan tugasnya untuk senantiasa
menjaga bumi dan makhluk lainnya dan ia akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang
diperbuatnya kelak di hari akhir.

Q.S Al Baqarah (30)


Artinya: Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak
menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan
(khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanyas dan menumpahkan darah,
padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan
berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”
Tujuan Penciptaan Manusia

Manusia diciptakan di muka bumi ini sejatinya memiliki guna dan fungsinya. Allah befirman dalam
Q.S Al-Mu’minun ayat 115
Artinya: “Maka apakah kalian mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kalian secara
bermain-main, dan bahwa kalian tidak akan dikembalikan kepada Kami?” (Q.S. Al-Mu’minun:115)

1. Manusia diciptakan untuk senantiasa konsisten beribadah kepada Allah SWT

2. Manusia memiliki tugas sebagai khalifatullah fil ard yaitu manusia mewakili Allah di dunia atau
dimuka bumi untuk memakmurkan dunia. Manusia dapat memakmurkan dunia setidaknya melalui
4 hal, yaitu dengan memakmurkan diri sendiri, merasa dirinya sebagai bagian dari masyarakat,
merasa dirinya merupakan bagian dari alam, dan melakukan penghambaan kepada Allah SWT.
Fungsi dan Peranan Manusia
Fungsi dan peranan manusia yang utama di muka bumi ini adalah sebagai kholifah atau sebagai pengemban amanah
Allah untuk melaksanakan dan mengajarkan setiap ajarannya. (Al-Baqoroh: 30- 36)
Dalam amanahnya ada tiga fungsi manusia.
1. Fungsi utama sebagai hamba Allah untuk mengabdi kepadaNya
Sebagai “Abdullah” yaitu hamba Allah harus tunduk dan taat terhadap perintah-Nya, senantiasa beribadah dan
bertaqwa kepada Allah SWT.
2. Fungsi Fungsional sebagai khalifah di muka bumi
Tugas manusia dalam memimpin dirinya, keluarga, masyarakat, dan negara. Sebagai pemimpin yang mengajarkan
ilmu kepada sesama hambanya dan membudayakan ilmu karena Allah telah menjadikan manusia dengan segala
akalm dan pikirannya.
3. Sebagai fungsi operasional untuk memakmurkan bumi.
Dalam QS. Al-Baqarah ayat 30 sudah dijelaskan tugas manusia di muka bumi ialah untuk menjadi pemimpin di muka
bumi, untuk memakmurkannya. Memakmurkan, baik dalam arti kesejahteraan atau ketaatan kepada Allah SWT.
Proses Penciptaan
Manusia
Menurut Musa Asy‟ari
1. Tahap Jasad
Al-Qur‟an menjelaskan permulaan penciptaan manusia adalah dari thurab yaitu tanah yang berdebu. Penciptaan dari
tanah ini tidak berarti manusia diciptakan dari bahan tanah seperti pembuatan patung. Penciptaan ini bermakna
simbolik, yaitu saripati yang membentuk tumbuhan, binatang, manusia

2. Tahap Hayat
Awal mula kehidupan manusia dari air, Maksud air kehidupan disini adalah sperma. Sperma kemudian membuahi sel
telur dalam rahim seorang ibu. Sperma inilah yang merupakan awal mula kehidupan seorang manusia
Proses Penciptaan
Manusia

3. Tahap Ruh
Yang dimaksud dengan ruh disini adalah sesuatu yang dihembuskan Tuhan dalam diri manusia. Pada saat
yang sama Allah juga menjadikan pendengaran, pengelihatan dan hati pada manusia barulah manusai itu
hidup. Maka hal ini menandakan bahwa ruhlah yang menjadi pimpinan dalam jasad manusia, dari itu ruh
kiranya dapat menjadi pembimbing pendengaran, pengelihatan dan hati manusia dalam memahami kebenaran.
4. Tahap Nafs
Kata nafs dalam al-Qur‟an mempunyai empat pengertian yaitu nafsu, napas, jiwa dan diri atau keakuan. Maka
dari keempat kata ini alQur‟an lebih sering menggunakan kata Nafs untuk pengertian diri. Diri maksudnya
adalah kesatuan dari jasad, hayat, dan ruh. Dinamikanya terletak pada aksi kegiatannya. Kesatuannya bersifat
spiritual yang tercermin dalam aktifitas kehidupan manusia.
Asal Proses Penciptaan Manusia dalam Al Quran

1. Penciptaan Manusia Berasal dari Tanah


Allah SWT dalam QS Shad ayat 71 berfirman “Sesungguhnya Aku menciptakan manusia dari tanah.”
Hakikat tanah di sini adalah zat yang berasal dari bahan makanan di mana bahan makanan manusia
maupun hewan semuanya berasal dari tanah. Dari makanan itulah yang kemudian diproses menjadi darah.
Selanjutnya, air mani atau sperma diproduksi

2. Penciptaan Manusia dari Nutfah (Mani)


Yang dimaksud dengan nutfah adalah nutfah laki-laki atau sperma dan nutfah perempuan atau sel telur.
Nutfah dalam hal penciptaan manusia juga bisa diartikan sebagai campuran keduanya. Dalam QS Fathir
ayat 11 dijelaskan, “Dan Allah menciptakan kamu dari tanah kemudian dari air mani, kemudian Dia
menjadikan kamu berpasangan (laki-laki dan perempuan).”
Proses Penciptaan Manusia dari Fase ke
Fase

3. Alaqah (Segumpal Darah)


Alaqah diambil dari kata alaqa yang artinya sesuatu yang membeku, tergantung atau berdempet. Sehingga dapat
diartikan sebagai sesuatu yang bergantung di diding rahim.

4. Mudghah (Segumpal Daging)


Ketika sperma pria bergabung dengan sel telur wanita intisari bayi yang akan lahir terbentuk. Sel tunggal yang
dikenal sebagai zigot ini akan segera berkembangbiak dengan membelah diri hingga akhirnya menjadi segumpal
daging. Fase ini berakhir pada hari ke 120 di mana Allah SWT akan mengutus malaikat dan meniupkan ruh pada
sang bayi.
Proses Penciptaan Manusia Hingga Sempurna

5. Idzam (Tulang atau Kerangka)


Di dalam fase ini embrio akan mengalami perkembangan dari bentuk sebelumnya yang hanya berupa segumpal daging
hingga berbalut kerangka atau tulang. Setelah ditiupkannya ruh, selanjutnya akan muncul jaringan-jaringan yang
membentuk semua struktur tulang dalam tubuh. Dari hadits Hudzaifah bin Usaid sesuai yang diriwayatkan Imam Muslim,
Rasulullah SAW bersabda, “Apabila nutfah telah berusia empat puluh dua malam, maka Allah mengutus malaikat, lalu
dibuatkan bentuknya, diciptakan pendengarannya, penglihatannya, kulitnya, dagingnya, dan tulangnya.”

6. Kisa Al-Idzam Bil-Lahim (Penutupan Tulang/ Pembungkus daging)


Pengungkapan fase ini dengan kisa yang berarti membungkus, dan lahm (daging) diibaratkan pakaian yang membungkus
tulang, selaras dengan kemajuan yang dicapai embriologi yang menyatakan bahwa sel-sel tulang tercipta sebelum sel-sel
daging, dan bahwa tidak terdeteksi adanya satu sel daging sebelum terlihat sel tulang. Fase ini dimulai akhir minggu
ketujuh dan berlangsung hingga minggu kedelapan.

7. Insya (Mewujudkan Makhluk/ Pembentukan Mnusia)


Tahap ini menandakan bahwa ada sesuatu yang dianugerahkan kepada manusia yang menjadikannya berbeda dari
makhluk lainnya, yaitu ruh yang menjadikan berbeda dengan makhluk lainnya. Organ-organ tubuh seperti badan, bentuk
kepala, dan organ-organ lain mulai berkembang dan bekerja sesuai fungsinya.
THANK YOU
Any Questions?

Anda mungkin juga menyukai