Anda di halaman 1dari 16

HAKIKAT MANUSIA DALAM

PANDANGAN ISLAM

MATERI AIK I UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO TAHUN 2021/2022


KELOMPOK 4
RIZKY NGAINUL YAQIN (21220003) & WIDYA ARUM PRATAMA (21220026)
Pengertian manusia menurut para ahli

01 02
UPANISADS ABINENO J. I
Manusia adalah kombinasi Manusia adalah “tubuh yang
dari unsur-unsur roh berjiwa” dan bukan “jiwa abadi
(atman),jiwa,pikiran,dan yang berada atau yang terbungkus
prana atau badan fisik dalam tubuh yang fana”

03
NICOLAUS D. & A.
SUDIARJA
Manusia adalah bhineka,tetapi tunggal.Bhineka karena
ia adalah jasmani dan rohani akan tetapi tunggal
karena jasmani dan rohani merupakan satu barang
04 05
I WAYAN WATRA SOKRATES
Manusia adalah mahluk yang Manusia adalah makhluk hidup
dinamis dengan trias berkaki dua yang tidak meengelola
dinamikanya,yaitu cipta, rasa
dengan kuku datar dan lebar
dan karsa

06
OMAR MUHAMMAD AL-TOUMY AL-SYAIBANY
Manusia adalah mahluk yang paling mulia,manusia adalah
mahluk yang berfikir,dan manusia adalah mahluk yang memiliki
3 dimensi (badan,akal,dan ruh),manusia dalam pertumbuhannya
dipengaruhi faktor keturunan dan lingkungan.
Pengertian manusia menurut
agama islam
● Dalam Al-Quran manusia dipanggil dengan
beberapa istilah,antara lain al-insaan,an-naas,al-
abd,dan bani adam dan sebagainya.Al-insaan berarti
suka,senang,jinak,ramah,atau makhluk yang sering
lupa.Al-naas berarti manusia (jama’).Al-abd berarti
manusia sebagai hamba Allah.Bani adam berarti
anak-anak Adam karena berasal dari keturunan nabi
Adam.
● Namun dalam Al-Quran dan Al-Sunnah disebutkan
bahwa manusia adalah makhluk yang paling mulia
dan memiliki berbagai potensi serta memperoleh
petunjuk kebenaran dalam menjalani kehidupan di
dunia dan akhirat.
Asal Usul Kejadian Manusia

Asal usul kejadian manusia dalam pandangan Islam sangat


bertentangan dengan apa yang telah dikemukakan oleh para
pencetus dan pendukung teori evolusi.Charles Darwin sebagai
encetus teori evolusi berpendapat bahwa mahluk hidup termasuk
juga manusia,adalah berasal dari evolusi atau perubahan-perubahan
mahluk sebelumnya yang memiliki kemampuan
sederhana.Perubahan-perubahan tersebut membuat kemampuan
manusia menjadi lebih sempurna.Pendapat ini ditunjang oleh
ditemukannya beberapa fakta ilmiah seperti fosil dari manusia
purba seperti Meghanthropus dan Pitheccanthropus di berbagai
daerah.
Di sisi lain,hampir dari semua agama di dunia
menentang pendapat ini.Penentangan itu terjadi
karena pemikiran mereka didasarkan pada berita-
berita dan informasi dalam kitab sucinya masing-
masing.Salah satu dari kitab suci tersebut adalah Al-
Qur’an.Al-Qur’an sebagai kitab suci agama Islam
menyebutkan beberapa proses kejadian manusia yang
lebih rinci dan jelas.
Kejadian dan Asal-Usul Manusia Menurut Islam

Al-Quran menjelaskan beberapa tahapan dalam proses kejadian dan asal-usul


manusia secara rinci. Ketiga tahapan tersebut antara lain kejadian dan asal usul
manusia pertama, kedua, dan ketiga. Berikut ini penjelasan dari masing-masing
tahapan tersebut.
Kejadian dan Asal-usul Manusia Pertama

Kejadian dan asal-usul manusia pertama yang berarti pula proses penciptaan
Adam diawali oleh pembentukan fisik dengan membuatnya langsung dari tanah
yang kering yang kemudian ditupkan ruh ke dalamnya sehingga ia
hidup.Keterangan tersebut sesuai dengan hadis riwayat Tirmidzi,dimana Nabi
SAW bersabda: “Sesungguhnya Allah menciptakan Adam as dari segenggam
tanah yang diambil dari seluruh bagian bumi,maka anak cucu Adampun seperti
itu,sebagian ada yang baik dan buruk,ada yang mudah (lembut) dan kasar dan
sebagainya.”
Kejadian Dan Asal-usul Manusia Kedua

Allah menciptakan segala sesuatu secara berpasang-pasangan.Begitupun dengan


manusia.Adam yang diciptakan hendak dipasangkan oleh Alloh dengan lawan
jenisnya yang diciptakan dari tulang rusuk Adam,yaitu Siti Hawa.Keterangan
tersebut sesuai dengan firman Alloh QS. An-Nisa, ayat 1 berikut:
“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan
kamu dari jiwa yang satu,dan daripadanya Allah menciptakan isterinya; dan
daripada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang
banyak.Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya
kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahim.
Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.”
Kejadian Dan Asal-usul Manusia Ketiga

Kejadian dan asal usul manusia ketiga terkait dengan proses kejadian seluruh umat keturunan Nabi Adam
dan Siti Hawa (Kecuali Isa, AS.) proses kejadian manusia yang disebutkan dalam Al-Qur,an ternyata setelah
dewasa ini dapat dipertanggung jawabkan secara medis. Dalam Al-Qur’an, asal-usul manusia secara biologi
dijelaskan dalam Surat Al-Mu’minuun : 12-14 berikut ini:
"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia itu dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian
Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu
Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging
itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami
jadikan ia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah , Pencipta Yang Paling Baik." (QS. Al
Mu’minuun : 12-14).
Dari ketiga asal-usul penciptaan manusia menurut agama Islam di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa,islam
memandang manusia secara substantif terbagi ke dalam 2 hal, yaitu substansi materi (badan) dan substansi
immateri (jiwa).
Potensi-potensi dasar manusia

1. Potensi Fitriyah :
● Fitrah berasal dari kata (fi’il) fathara yang berarti “menjadikan” secara etimologi fitrah
berarti kejadian asli,agama,ciptaan,sifat semula jadi,potensi dasar,dan kesucian
● Dalam kamus B. Arab Mahmud Yunus,fitrah diartikan sebagai
agama,ciptaan,perangai,kejadian asli.
● Dalam kamus Munjid kata fitrah diartikan sebagai agama,sunnah,kejadian,tabi’at.
● Fitrah berarti Tuhur yaitu kesucian
● Menurut Ibn Al-Qayyim dan Ibn Katsir,karena fatir artinya menciptakan,maka fitrah
artinya keadaan yang dihasilkan dari penciptaannya itu
2. Potensi Ruhiyah :
Ialah potensi yang dilekatkan pada hati nurani untuk membedakan dan
memilih jalan yang hak dan yang batil,jalan menuju ketaqwaan dan jalan
menuju kedurhakaan
3. Potensi Aqliyah :
Potensi Aqliyah terdiri dari panca indera dan akal pikiran (sam’a basar,
fu’ad).Dengan potensi ini, manusia dapat membuktikan dengan daya nalar
dan ilmiah tentang ‘kekuasaan’ Allah.
4. Potensi Jasmaniyyah :
Ialah kemampuan tubuh manusia yang telah Allah ciptakan dengan
sempurna,baik rupa,kekuatan dan kemampuan.
Kelemahan-kelemahan manusia

1. Manusia itu selalu membantah. (QS. Al Kahfi:54) ; Dan sesungguhnya


Kami telah mengulang-ulangi bagi manusia dalam Al Qur’an ini
bermacam-macam perumpamaan. Dan manusia adalah makhluk yang
paling banyak membantah.
2. Manusia bersifat lemah. (QS. An Nisa:28) ; Allah hendak memberikan
keringanan kepadamu , dan manusia dijadikan bersifat lemah.
3. Manusia selalu zalim dan bodoh. (Al Ahzab:72) ;
4. Manusia senang berbuat maksiat. (QS. Al Qiyamah:5) ; Bahkan
manusia itu hendak membuat maksiat terus menerus.
5. Manusia mencintai kehidupan dunia. (QS. Al-Qiyamah:20)
6. Manusia melampaui batas. (QS. Al-Alaq :6)
7. Manusia malas berbuat baik. (QS. Al-Ma’arij:21)
8. Manusia senang berkeluh kesah dan gelisah. (QS. Al-Ma’arij:19)
9. Manusia tergesa-gesa. (QS. Al-Anbiyah:37)
10. Manusia itu pelit. (QS. Al-Isra:100)
Kelebihan manusia dari makhluk lainnya

1. Makluk yang paling unik,dijadikan dalam bentuk yang paling


baik,ciptaan Tuhan yang paling sempurna.
2. Manusia memiliki potensi (daya atau kemampuan yang mungkin
dikembangkan) beriman kepada Allah.
3. Manusia diciptakan Allah untuk mengabdi kepada-Nya dalam Al-
Qur’an surat Az-Zariyat : Artinya : “Tidakkah aku jadikan jin dan
manusia, kecuali untuk mengabdi kepada-Ku “ (QS. Az-
Zariyat:56).
4. Manusia diciptakan Tuhan untuk menjadi khalifah –Nya di bumi.
5. Disamping akal manusia dilengkapi Allah dengan perasaan dan
kemauan atau kehendak.
6. Secara individual manusia bertanggung jawab atas segala
perbuatannya.
7. Berakhlak.Berakhlak adalh ciri utama manusia dibandingkan
makhluk lain.Artinya manusia adalah makhluk yang diberikan Allah
kemampuan untuk membedakan yang baik dengan yang buruk.

Anda mungkin juga menyukai