Anda di halaman 1dari 16

Berbagai Pandangan Tentang

Manusia, Hakikat Manusia,


Kelebihan Dan Kelemahan
Manusia

Rosita Pratiwi Indah Zenita


Nim : P07125220006
MANUSIA
 Manusia berbeda dengan makhluk yang lain, termasuk dengan malaikat,
iblis dan juga binatang, adalah karena manusia memiliki akal dan hikmah
serta tabiat dan nafsu. Ilmuan barat menganggap manusia sebagai makhluk
materi yang dapat dibentuk dan menafikan keberadaan sang pencipta.
Perilaku manusia seperti perilaku binatang yang terbentuk sejak tahun –
tahun awal. Karena itu, manusia sepenuhya dikendalikan oleh insting, libido
ataupun nafsu agresifnya.
 Menurut Al-Qur`an, manusia terdiri dari jasmani dan rohani, diciptakan
sebagai khalifah dan untuk mengabdi kepada Allah. Dalam Al- Qur`an ada
tiga hakekat manusia;
1. Basyar (bahwa manusia adalah makhluk biologis),
2. Al- Insan (bahwa manusia adalah khalifah atau pemikul amanah),
3. Al-Nas (bahwa manusia adalah makhluk sosial)
PANDANGAN TENTANG MANUSIA
 Manusia Adalah makhluk yang paling
sempurna diciptakan oleh Allah baik
secara rohani maupun jasmani.
Didalam Al-Qur`an Allah
mengisyaratkan bahwa manusia
adalah makhluk yang paling mulia
(Bilfaqih, 2018; Chatterjee & Noble,
2016; Huda & Kartanegara, 2015).
Manusia adalah makhluk yang sangat
menarik (Lewenberg, Bachrach,
Shankar, & Criminisi, 2016; Mojetta,
Travaglini, Scacco, & Bottaro, 2018).
.
 Oleh karena itu manusia menjadi sasaran studi semenjak dahulu sampai kini
dan kemudian hari. Hampir semua lembaga pendidikan mengkaji tentang
hakekat manusia, karya dan dampaknya terhadap dirinya sendiri,
masyarakat dan lingkungan hidupnya. Para ahli telah mengkaji manusia
menurut bidang studinya masing-masing tetapi sampai sekarang para ahli
belum mencapai kata sepakat tentang hakekat menusia itu sendiri. Ini
terbukti dari banyaknya penamaan manusia, misalnya homo sapien
(manusia berakal), homo ekonomicus (manusiaan ekonomi) yang kadang
kala disebut economic animal (binatang ekonomi) dan sebagainya
(Muhammad, 2006; Petinova, 2018; Roman & Lidiia, 2017). Islam tidak
memandang hakekat manusia sebangai mana hakekat binatang (Slamet,
2017) akan tetapi Islam memandang hakekat manusia adalah makhluk yang
paling sempurna, baik dari segi hakekat asal- usul penciptaannya, maupun
dari segi tujuan penciptaannya
SIAPA MANUSIA SEBENARNYA?
 Dalam perspektif psikologi humanistik, manusia pada dasarnya memiliki potensi
yang baik, dan kemampuan yang tidak terbatas serta memiliki otoritas dan
kehidupannya sendiri. Pada dasarnya manusia adalah makhluk yang dibekali ruh
dan jasmani (berasal dari tanah), dan dilengkapi potensi akal, hati dan jasad
yang merupakan suatu kelebihan yang Allah berikan dibanding makhluk lain.
Dalam realitanya, diperlukan tawazun (keseimbangan), yaitu terpenuhinya
keperluan jasad, akal, dan ruh. Bila dalam kenyataannya ruh yang lebih tinggi
dibanding syahwat maka akan menjadikan hidup tenteram (muthmainnah).
Sebaliknya, bila syahwat yang lebih tinggi maka akan membawa kesesatan di
masa depan (ammarah bi al-su’)
 Karenanya Islam mengatur seluruh hidup manusia dan memandang manusia
dari berbagai dimensi secarakomprehensif. Manusia selain diberi kebebasan,
juga diberi tanggung jawab sebagai hamba dan khalifah. Urgensi kedudukan
manusia bisa ditilik dari penamaan dua surat dalam al-Qur’an , yaitu al-Insan
(surat ke 76) dan an-Naas (surat ke 114).
HAKIKAT
MANUSIA
Hakikat Manusia
 Kata basyar, yang berarti penampakan sesuatu yang baik dan indah. Manusia
disebut basyar karena ia nampak jelas berbeda dengan makhluk lainnya.
 Kata bani Adam, yang artinya adalah keturunan genealogis dari Nabi Adam.
Pemaparan Al-Qur’an tentang manusia;
1. Manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang diciptakan dari unsur materi (tanah,
dan air) dan immateri (ruh).

Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan


manusia dari suatu saripati (berasal) dari
tanah."(Q.S.Al- Mu'minun : 12)

"Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani


(yang disimpan) dalam tempat yang kokoh
(rahim)."(Q.S.Al- mu'minun : 13)
Hakikat Manusia
 Berawal dari nuthfah (spermatozoa) berubah jadi alaqah (segumpal darah), kemudian
menjadi mudhghah (daging) yang berubah jadi idham (tulang) dan akhirnya ditiupkan ruh.
 Ali Syari’ati menafsirkan adanya simbolisme dalam penciptaan manusia, tanah disimbolkan
sebagai kehinaan, keburukan dan kelemahan (potensi negatif). Sedangkan ruh sebagai
potensi kebaikan karena ada unsur keilahian.
2. Manusia adalah makhluk Allah yang berdimensi materi keseluruhan organ tubuh dan
dimensi ruhani (ruh, nafs, akal, qalb, dan hati nurani).
 Nafs diartikan sebagai jiwa penggerak tingkah laku baik atau buruk. Ada empat tingkatan;
nafz zakiyyah (jiwa yang suci), nafs muthmainnah (jiwa yang tenang), nafs lawwamah
(jiwa yang menyesal), dan nafs ammarah bis 'su(jiwa yang menyuruh pada keburukan).
 Qalb diartikan bolak-balik, tidak konsisten. Ada dua macam; qalbun salim (hati yang sehat;
hati orang yang beriman), dan qalbul maridh (hati yang sakit, orang fasiq, munafik, dan
kafir).
 Hati nurani disebut juga bashirah yang berarti ketajaman hati atau mata batin. Fungsinya
sebagai introspeksi diri.
Hakikat Manusia
3. Manusia memiliki fitrah, adanya kecenderungan terhadap akidah tauhid.
4. Manusia dibekali dengan berbagai kelebihan; dicipta dalam sebaik-baik bentuk,
dimuliakan Allah, memiliki akal,memiliki fungsi ibadah dan khalifah, kesadaran
moral.
HAKEKAT MANUSIA SECARA ETIMOLOGIS
Hakekat : Mencari sesuatu di balik realitas atau obyek
Bani adam : Pendekatan genealogis
Basyar : Pendekatan biologis/ jasmani
Ins : Potensi lembut manusia
Insan : Potensi baik dan buruk manusia
Nas : Potensi baik manusia
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
MANUSIA
Kelebihan Manusia
A. Makhluk paling mulia dan utama.
Manusia mendapat kedudukan tinggi daripada makhluk Allah yang lain. Ia merupakan
makhluk yang paling mulia dan utama karena manusia dianugerahkan Allah dengan akal
pikiran yang paling mulia dibanding makhluk lain.
“Dan sesungguhnya Kami telah memuliakan anak adam (manusia) dan Kami angkut mereka di
darat dan di laut, dan Kami melebihkan merekaatas makhluk-makhluk yang Kami ciptakan,
dengan kelebihan yang menonjol”(Q.S.Al-isra:70)
B. Makhluk yang paling cerdas
Keistimewaan yang satu ini dikarenakan Allah & mengkaruniakan kita akal/ otak. Otak
tersebut mampu memproses banyak sekali data yaang masuk kemudian mengubahnya
menjadi suatu tindakan positif, kreatif, komunikatif, bahkan negatif. Namun, sekali lagi
anugrah otak itu pula yang memberikan tanggung jawab kepada manusia agar dapat
membedakan antara yang baik dan buruk.
Malaikat tidak bisa menjawab pertanyaan Allah tentang Al-asma(nama-nama ilmu
pengetahuan) sedangkan Adam mampu, karena memang diberi ilmu oleh Allah SWT.
Kelebihan Manusia
C. Makhluk yang paling baik
Manusia memiliki keluhuran dan kemuliaan lebih baik dari malaikat, lebih sempurna
kejadian fisiknya maupun rohaninya. “Sungguh Kami telah menciptakan manusia, dalam
bentuk yang sebaik-baiknya,”(Q.s At-Tiin:4)
D. Manusia mempunyai kemampuan untuk memahami kausalitas.
“Sesungguhnya dalam Penciiptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang,
bahtera yang berlayar dilaut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang
diturunkan Allah dari langit berupa air, lalu dengan air itu. Dia hidupkan bumi sesudah
mati (kering) nya dan Dia sebarkan dibumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin
dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi: sungguh terdapat tanda-tanda
(keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.”(Q.s. Al-Baqoroh:164)
E. Diberikan kekuatan positif untuk mengubah corak kehidupan dunia ini
“Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah
keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.”(Q.S.Ar-Rad:11)
F. Diberikan akal pikiran serta panca indra.
“Dia lah yang menciptakan kamu dan menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan,
dan hati” (Q.s.Al-Mulk:23)
Kelemahan Manusia
A. Manusia yang sifatnya membantah
“Dan sesungguhnya Kami telah mengulang-ulangi bagi manusia dalam Alquran ini
bermacam-macam perumpamaan. Dan manusia adalah (makhluk) yang paling
banyak membantah.” (Q.S al-Kahfi ayat 54).
B. Manusia selalu Zalim dan Bodoh
Amanat berat yang telah disematkan pada manusia itu berupa perintah dan
larangan dari Allah SWT. Akan tetapi, ada manusia yang bisa memikul beban ini
secara lahir dan batin, merekalah orang-orang beriman. Dan ada yang
menerimanya dengan melakukan kemunafikan dan kesyirikan. Sebagaimana yang
telah disebutkan dalam Al-Quran, sungguh manusia itu aman Zalim dan bodoh.
“Sesungguhnya kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan
gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka
khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikkullah amanat itu oleh manusia.
Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh.” (Q.S Al Ahzab ayat 72).
Kelemahan Manusia
 Manusia bersifat melampaui batas.
“Dan apabila manusia ditimpa bahaya dia berdoa kepada Kami dalam keadaan berbaring,
duduk atau berdiri, tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu daripadanya, dia (kembali)
melalui (jalannya yang sesat), seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk
(menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya. Begitulah orang-orang yang melampaui
batas itu memandang baik apa yang selalu mereka kerjakan.”(Q.S. Yunus Ayat 12).
“Dan janganlah kalian melampaui batas. Sesungguhnya Alah tidak mencintai orang-orang
yang melampaui batas,” (Q.S Al Maidah Ayat 87).
 Manusia bersifat keluh kesah dan kikir
“Sesungguhnya manusia itu diciptakan bertabiat keluh kesah lagi kikir. Apabila dia ditimpa
kesusahan dia berkeluh kesah. Dan apabila dia mendapat kebaikan dia amat kikir.” (Q.S. Al-
Ma’arij Ayat 19 – 21).
 Manusia Bersifat tergesa-gesa
“Dan manusia itu berdoa untuk kejahatan sebagaimana dia berdoa untuk kebaikan. Dan
adalah manusia itu cenderung tergesa-gesa.” (QS al-Isra Ayat 11).
Mudah-mudahan Allah
SWT menghilangkan
sifat kelemahan yang
ada dalam diri kita.
Aminn.
SEKIAN.
TERIMA KASIH :)

Anda mungkin juga menyukai