KELOMPOK 8 (DELAPAN)
PANDANGAN METAFISIKA TERHADAP ORANG
YANG TERJEBAK DALAM KEPENTINGAN
KELOMPOK
Disusun Oleh :
MAGISTER MANAJEMEN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN PANCA BUDI
2021
1
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami ucapkan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, atas berkah
dan rahmat-Nya maka dapat menyelesaikan tugas metafisika ini dengan
semampunya. Tugas ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan mahasiswa
tentang Metafisika terutama Pandangan Metafisika Terhadap Orang yang
Terjebak Dalam Kepentingan Kelompok. Metafisika Adalah suatu ilmu yang
membahas dan mempelajari hal-hal metafisika yg bersifat abstrak dan gaib dan
trensendent melalui metode atau cara-cara yg di benarkan. Kepentingan kelompok
adalah kepentingan sekelompok manusia yang mengadakan persekutuan yang
didorong oleh kepentingan-kepentingan tertentu yang memiliki tujuan yang sama.
Oleh karena itu, diharapkan saran dan kritik sebagai penyempurnaan tugas
metafisika ini.
Penulis
2
Daftar Isi
Kata Pengantar
Daftar Isi
PEMBAHASAN
A. Metafisika
B. Hakikat Manusia
C. Kepentingan Kelompok
D. Pandangan Metafisika terhadap orang yang terjebak dalam
kepentingan kelompok
3
PEMBAHASAN
a. Metafisika
b. Hakikat Manusia
Apakah manusia itu? Jati diri manusia mambawa kita kepada pengandaian
adanya kesatuan yang utuh di dalam diri manusia. Kesatuan itu begitu mutlak
sehingga tidak dapat dibagi-bagi. Aku adalah aku, baik pada waktu bekerja,
berdo’a, belajar, berjalan-jalan, berpacaran, makan, dan lain-lain. Keutuhan
manusia sebagai dirinya, yaitu makhluk individual yang unik, tidak bisa ditawar,
ditambah, atau dikurangi. Aku yang dulu sama dengan aku yang sekarang, dan
tetap sama sampai kapanpun sebagai aku. Meskipun lingkungan saya berubah,
pergaulan sosial saya berganti, aku tetaplah aku. Aku yang merupakan anak dari
orang tuaku, yang pernah menjadi pelajar dan mahasiswa, yang sekarang terlibat
dalam pelbagai kegiatan dan lingkungan, yang bisa bekerja dan belajar, yang
kadang-kadang berdo’a dan jalan-jalan, yang suatu waktu butuh makan dan
makanan, yang pernah pacaran meskipun cuma sekali dan sebentar, tetaplah aku
dan bukan orag lain. Dengan begitu, manusia selalu identik dengan dirinya
5
sendiri, meskipun mengalami perubahan di dalam ukuran dan bentuk, perubahan
dalam cara berpikir, merasa, bersikap, cita, perkembangan dalam pergaulan,
peranan yang dimainkan, dan lingkungan sosialnya.
Di lain pihak, manusia meskipun sebagai satu kesatuan yang utuh,
manusia jelas terdiri dari bagian-bagian dan aspek-aspek yang begitu kaya. Aku
terdiri dari badan dan jiwa. masing-masingnya mempunyai kegiatan, kemampuan
dan gaya, serta perkembangan sendiri. Manusia banyak melakukan kegiatan yang
berbeda satu dengan yang lainnya; menangis, tertawa, berpikir, merenung,
membaca, menulis, berharap, jatuh cinta, cemburu, dan lain-lain adalah
kualifikasi kegiatan tersebut. Intensitas aku (manusia) terdiri dari begitu banyak
pengalaman, baik yang disadari maupun tidak. Bagian-bagian badan manusia juga
bermacam-macam yang mempunyai kegiatan sendiri-sendiri tanpa bisa saling
menggantikan. Dengan begitu, aku yang dulu, yang sekarang, serta yang akan
datang tetap sama sebagai aku. Namun masing-masing tahap perkembangan
mempunyai kepadatan yang berbeda-beda.
Kenyataan di atas menunjukkan bahwa di dalam diri manusia terdapat kesatuan
(unitas) dan keberagaman (kompleksitas). Unitas membawa kita kepada
pemahaman bahwa manusia mempunyai jiwa sebagai penggerak; karena manusia
bukanlah robot. Manusia sebagai pribadi adalah makhluk individual yang
dianugerahi kodrat rasional. Makhluk individual sendiri adalah makhluk yang
merupakan kesatuan antara jiwa dan badan.
Polemik (gambaran) permasalahan, sebenarnya merupakan sebagian
jawaban dari perdebatan atau perbincangan tentang hakikat manusia, yaitu apa itu
manusia? Oleh kelompok-kelompok yang terpecah menjadi tiga kelompok.
Kelompok pertama, menyatakan yang dikatakan manusia itu adalah
jasad/zat/materi. Manusia adalah makhluk materi. Kelompok kedua, menyatakan
hakikat segala yang ada, dalam hal ini manusia, adalah ruh. Kelompok ketiga,
merupakan kelompok yang menempuh jalan tengah; perimbangan antara kedua
jawaban yang bertentangan di atas. Manusia adalah perkaitan badan dan ruh. Ruh
berasal langsung dari Tuhan, sedangkan jasad tidak langsung datang dari Tuhan.
Ia diciptakan melalui suatu modus, yaitu melalui hukum yang digariskan oleh
Tuhan; sunnatullah.
6
Di dalam Islam, di antara keduanya harus berimbang (balance), baik itu dalam
kecenderungan keduanya ataupun kebutuhan keduanya. Pemahaman tentang ruh
sebagai yang berasal dari Tuhan adalah hakikat manusia, tidak mengharuskan
manusia terjebak dalam memahaminya. Dalam artian, dalam kehidupan di dunia
yang dikejar hanyalah kebutuhan ukhrawi saja. Begitu juga sebaliknya;
pemahaman manusia adalah materi, jangan samapai membawa pemahaman bahwa
yang yang akan dilakukan dan dicapai di dunia ini hanyalah
kebahagiaan/kesenangan duniawi saja.
c. Kepentingan Kelompok
Kepentingan kelompok adalah kepentingan sekelompok manusia yang
mengadakan persekutuan yang didorong oleh kepentingan-kepentingan tertentu
yang memiliki kesamaan tujuan. Kepentingan Kelompok juga seringkali bertujuan
untuk memengaruhi keputusan, mencoba untuk meyakinkan, bertindak sesuai
dengan suara atau kepentingan anggota kelompoknya.
Ciri-ciri kepentingan kelompok :
• Kepentingan yang sama membuat orang bersatu untuk membuat sebuah
kelompok dengan nama tertentu.
• Himpunan orang-orang yang berkelompok secara sistematis atas dasar
kepentingan tertentu yang ingin diperjuangkan.
• Setiap kegiatan yang diselenggarakan mengatasnamakan kelompok atau
berfungsi sebagai artikulator kepentingan dalam masyarakat.
• Kegiatan kelompok kepentingan tidak dimaksudkan demi memperoleh jabatan
publik, namun lebih pada usaha partisipasi.
• Terdapat bermacam-macam golongan kepentingan yang bergantung pada
karakteristik organisasi atau kelompok kepentingan tersebut.
Kelompok kepentingan (interest group) kadang-kadang dianggap sebagai
kelompok penekan (pressure group). Sebuah kelompok penekan adalah sebuah
kelompok yang mewakili sebuah kepentingan yang mencoba mencapai tujuannya
dengan menekan pemerintah. Sebuah kelompok penekan akan menggunakan
serangkaian taktik yang luas untuk mencoba memengaruhi opini publik namun
7
tekanan yang paling utama tentu saja kepada pemerintah agar keinginannya dapat
diakomodasi oleh pemegang kekuasaan.
Jenis-Jenis Kepentingan Kelompok berdasarkan anggota yang membentuk suatu
kelompok :
1. Anggotanya berasal dari faktor keturunan. Tidak ada unsur memilih untuk
menjadi anggota kelompok ini.
2. Anggotanya terkait dengan kepentingan ekonomi, atau biasanya terkait dengan
pekerjaan.
3. Anggotanya masuk secara sukarela. Biasanya bertindak sesuai dengan
kepentingan anggotanya.
4. Kelompok yang tidak tentu.