Internalisasi Nilai , Norma ,
dan Pembentukan Kepribadian
Jenis Nilai Sosial:
Menurut Prof. Notonegoro
Menurut Soerjono Soekanto, nilai
(Berdasarkan Kegunaannya)
sosial adalah konsepsi abstrak (hasil
pemikiran) manusia tentang apa yang
dianggap baik atau buruk. Sedangkan
menurut
Robert M.Z Lawang, nilai sosial
merupakan gambaran mengenai apa
yang diinginkan, yang pantas, yang
berharga, dan memengaruhi perilaku
orang yang memiliki nilai itu.
nilai sosial dapat didefinisikan sebagai
konsep abstrak tentang prinsip
standar atau patokan yang baik,
dicita-citakan, penting, dan berguna
bagi kehidupan manusia. Nilai sosial
berperan mengarahkan perilaku
seseorang dalam kehidupan
bermasyarakat.
Ciri Ciri Nilai Sosial
Berdasarkan Cirinya
Hasil interaksi anggota
masyarakat
Berbeda pengaruh pada
masyarakat
Terbentuk melalui proses belajar
Memiliki pengaruh positif sekaligus
negatif
Berisi anggapan masyarakat
secara umum
Nilai material, yaitu segala
sesuatu yang berguna bagi
kebutuhan fisik/jasmani manusia
dalam bentuk material.
Nilai vital, yaitu segala sesuatu
baik benda maupun abstrak yang
memiliki posisi sangat penting bagi
manusia untuk hidup dan
beraktivitas.
Nilai kerohanian, yaitu segala
sesuatu yang berguna memenuhi
kebutuhan rohani manusia. Nilai
rohani dapat dibagi menjadi empat
jenis yaitu nilai kebenaran/logika,
nilai kebaikan/moral, nilai
keindahan/estetika, dan nilai
religius.
Nilai dominan, yaitu nilai yang
dianggap lebih penting daripada
nilai lainnya dalam suatu kelompok
masyarakat.
Nilai yang mendarah daging, yaitu
nilai yang telah menjadi kebiasaan
dan membentuk kepribadian
seseorang sehingga
pelaksanaannya tidak
membutuhkan banyak
pertimbangan.
@criminoloboyj
Berdasarkan Fungsinya
Nilai integratif, yaitu nilai yang
berfungsi untuk mengarahkan
bahkan memberikan tuntunan
kepada individu/kelompok untuk
mewujudkan cita-cita bersama.
Nilai disintegratif, yaitu nilai yang
hanya berlaku pada sekelompok
orang di wilayah tertentu.
Fungsi Nilai Sosial
Menentukan harga dan kelas sosial
dalam stratifikasi sosial.
Memberi pengaruh cara
bertingkah laku serta berpikir
dalam sejumlah masyarakat.
Mendorong manusia agar
berperilaku sesuai peran untuk
mencapai suatu tujuan.
Mengawasi, membatasi, dan
mendorong perilaku individu dalam
masyarakat.
Menjadi alat solidaritas di
kalangan anggota kelompok dan
masyarakat.
Norma sosial terdiri dari larangan
dan perintah yang digunakan sebagai
petunjuk hidup bermasyarakat serta
sanksi bagi individu yang melanggar.
Norma dibentuk dan diciptakan untuk
menjaga dan mempertahankan nilai
sosial.
Ciri Ciri Norma Sosial
Memiliki sanksi
Hasil kesepakatan bersama
Berbentuk lisan maupun tertulis
Dapat menyesuaikan dan
disesuaikan dengan perubahan
sosial
Jenis Jenis Norma Sosial
Berdasarkan Sanksinya
Cara (usage), yaitu norma yang
memiliki sanksi sangat lemah dan
tidak mengakibatkan adanya
hukuman namun berupa teguran.
Kebiasaan (folkways), yaitu norma
ini diakui keberadaannya karena
telah dilakukan secara berulang
sehingga menjadi kebiasaan. Bila
terjadi pelanggaran, si pelaku bisa
dicemooh atau digunjingkan.
Tata kelakuan (mores), yaitu
norma ini mencerminkan sifat-
sifat hidup dari sekelompok
manusia yang dilakukan secara
sadar Sering kali norma ini
diasosiasikan dengan norma
kesusilaan.
Adat istiadat (custom), norma ini
bersifat kekal dan terintegrasi
sangat kuat terhadap masyarakat
yang memilikinya. Anggota yang
melanggar norma ini mendapatkan
sanksi adat yang cukup berat
seperti dikucilkan.
Hukum (laws), norma tertulis yang
pada umumnya sangat tegas dan
diketahui oleh sekelompok besar
masyarakat. Pelanggarnya akan
dikenakan sanksi melalui sarana
hukum pengadilan.
Berdasar Perilaku tertentu
Norma agama merupakan norma
yang sering dianggap mengandung
kebenaran mutlak karena berisi
peraturan hidup yang diterima
sebagai perintah, larangan, dan
anjuran yang berasal dari Tuhan.
Norma kesusilaan bersumber dari
hati nurani manusia yang
membentuk akhlak seseorang.
@criminoloboyj
 Norma kesopanan terdiri atas
tata krama atau aturan sopan
santun menyangkut perilaku
individu dalam kehidupan
bermasyarakat.
Norma kebiasaan mengacu pada
petunjuk hidup dan berperilaku
yang diulang-ulang dalam bentuk
yang sama
Norma hukum merupakan norma
tertulis yang mengatur kehidupan
masyarakat dalam suatu negara.
Fungsi Norma Sosial
Sebagai sistem kontrol dalam
masyarakat.
Sebagai alat menertibkan dan
menstabilkan kehidupan sosial.
Sebagai pedoman/aturan perilaku
seseorang dalam hidup
bermasyarakat.
Sosialisasi merupakan proses belajar
yang dialami individu untuk
memperoleh pengetahuan tentang
nilai dan norma-norma di masyarakat.
Karakteristik Sosialisasi
Sosialisasi adalah proses yang
diikuti secara aktif oleh pihak
yang mensosialisasikan dan yang
disosialisasikan.
Proses sosialisasi dapat terjadi
secara sengaja melalui pendidikan
dan pengajaran serta tidak
sengaja melalui interaksi sosial.
Sosialisasi sering kali dilakukan
oleh dua pihak, yang secara sadar
ataupun tidak bekerja mewakili
masyarakat.
Bentuk Sosialisasi
Sosialisasi Primer adalah sosialisasi
pertama yang didapatkan individu
ketika kecil, dimana ia belajar
menjadi anggota masyarakat.
Sosialisasi ini terjadi di dalam
keluarga.
Sosialisasi Sekunder adalah
sosialisasi lanjutan yang
memperkenalkan individu ke dalam
lingkungan di luar keluarganya.
Sosialisasi ini terjadi di dalam
masyarakat.
Tipe Sosialisasi
Sosialisasi Formal terjadi melalui
lembaga-lembaga yang berwenang
berdasarkan ketentuan yang
berlaku dalam suatu negara
seperti sekolah.
Sosialisasi Informal berlangsung
melalui pergaulan yang bersifat
kekeluargaan seperti antara
teman, sahabat, dan keluarga.
Pola Sosialisasi
Sosialisasi Represif adalah
sosialisasi yang menekankan pada
hukuman atas kesalahan. Proses
pola sosialisasi ini lebih bersifat
otoriter atau satu arah.
Sosialisasi Partisipatoris adalah
sosialisasi proses sosialisasi yang
memfokuskan sosialisasi melalui
penjelasan-penjelasan dan diskusi.
Agen / Media Sosialisasi
Keluarga sebagai unit terkecil
dalam masyarakat bertanggung
jawab melakukan sosialisasi
pertama pada anak.
Kelompok Sebaya sebagai agen
sosialisasi lanjutan setelah melalui
sosialisasi dalam keluarga.
@criminoloboyj
 Sekolah sebagai agen sosialisasi
yang bertanggung jawab
mempersiapkan individu untuk
peran-peran di masa mendatang
ketika sudah tidak bergantung lagi
pada orang tua.
Media Massa sebagai agen
sosialisasi dalam menyampaikan
pesan melalui media cetak (surat
kabar atau majalah) dan media
elektronik (radio, televisi,
internet, film, kaset, dan CD).
Teori dalam Sosialisasi
Charles Horton Cooley menciptakan
istilah looking-glass self untuk
menggambarkan bahwa konsep diri
seseorang berkembang melalui
interaksinya dengan orang lain.
Cooley menyebutkan bahwa looking-
glass self mengandung tiga unsur,
yaitu:
Seseorang membayangkan
bagaimana ia tampak bagi orang-
orang di sekelilingnya.
Seseorang menarik kesimpulan
mengenai dirinya melalui reaksi
orang lain.
Seseorang mengembangkan suatu
konsep dirinya melalui reaksi
orang lain.
Menurut George Herbert Mead
manusia yang baru lahir masih belum
memahami mengenai diri yang
terpisah dari orang lain. Melalui
sosialisasi dan pembelajaran saat
mengambil peran orang lain (role-
taking), diri manusia berkembang
secara bertahap. Adapun proses
sosialisasi ini berlangsung dalam tahap
berikut:
Preparatory stage, tahap ini
dialami sejak manusia dilahirkan,
ketika seorang anak
mempersiapkan diri untuk
mengenal dunia sosialnya. Di
dalamnya termasuk untuk
memperoleh pemahaman tentang
diri. Ketika tahap ini anak mulai
melakukan kegiatan meniru meski
tidak sempurna.
Play Stage, tahap ini ditandai
ketika semakin sempurnanya
seorang anak menirukan peran-
peran yang dilakukan oleh orang
dewasa terdekatnya.
Game Stage, peniruan yang
dilakukan anak sudah berkurang
dan digantikan oleh peran yang
secara langsung dimainkan sendiri
dengan penuh kesadaran.
Kemampuannya menempatkan diri
pada posisi orang lain pun
meningkat karena ia telah
memahami dan mengetahui peran
yang harus dijalankannya.
Generalized Stage/other, pada
tahap ini seseorang telah
dianggap dewasa. Ia bisa
menempatkan dirinya pada posisi
masyarakat secara luas. Pada
tahap ini, individu telah berhasil
menjadi bagian dari masyarakat
dalam arti sepenuhnya.
Kepribadian mengacu pada
pengaturan sikap-sikap seseorang
untuk berbuat, berpikir, dan
merasakan.Kepribadian mencakup
kebiasaan, sikap dan sifat dari
individu yang berkembang ketika
seseorang berhubungan dengan orang
lain.
@criminoloboyj
susunan kepribadian
kepribadian terdiri atas perasaan,
pengetahuan, dan dorongan naluri,
temperamen, dan watak.
Faktor Pembentuk Kepribadian
faktor pembentuk kepribadian terdiri
atas faktor biologis, geografis,
kebudayaan khusus, dan pengalaman
kelompok.
Menurut Koentjaraningrat.
Kebudayaan merupakan keseluruhan
sistem gagasan, tindakan, dan hasil
karya manusia dalam rangka hidup
bermasyarakat dan dijadikan milik
manusia dengan belajar.
Menurut Selo Soemardjan dan
Soelaeman Soemardi. Kebudayaan
adalah semua hasil karya, rasa, dan
cipta masyarakat.
Wujud Kebudayaan
Gagasan. Kumpulan ide, nilai, dan
norma yang bersifat abstrak,
tidak dapat disentuh.
Aktivitas. Suatu kegiatan atau
tindakan masyarakat yang memiliki
pola. Bersifat konkret terjadi
disekeliling.
Artefak. Hasil dari aktivitas
manusia. Berupa benda-benda atau
hal yang dapat diraba.
Sistem Kebudayaan
diantaranya adalah bahasa, sistem
pengetahuan, kemasyarakatan,
peralatan, religi.
Komponen Kebudayaan
Kebudayaan material. Ciptaan
masyarakat yang nyata. Contoh :
Mangkuk tanah liat, perhiasan,
telepon genggam, komputer.
Kebudayaan non-material. Ciptaan
masyarakat yang bersifat abstrak
yang diwariskan turun-temurun.
Contoh : Petuah kehidupan,
upacara-upacara adat.
Kedudukan Manusia terhadap
Kebudayaan
Sebagai Penganut kebudayaan.
Manusia menggunakan kebudayaan
sebagai cara hidup, untuk
membantu manusia menyelesaikan
masalah-masalah.
Sebagai Pembawa Kebudayaan.
Manusia dapat membawa
kebudayaannya ke manusia lainnya
untuk ditularkan.
Sebagai Pencipta kebudayaan.
Manusia yang membuat
kebudayaan yang kemudian
menjalankan kebudayaan
tersebut.
Sebagai Manipulator kebudayaan.
Manusia dapat menciptakan,
memengaruhi dan melakukan
perubahan pada kebudayaan.
@criminoloboyj