Anda di halaman 1dari 15

HUBUNGAN ANTAR MANUSIA

OLEH :
SITI HIDAYATI
PENGERTIAN HAM
Adalah kemampuan mengenali sifat, tingkah
laku, pribadi seseorang.
Ruang lingkup HAM dalam arti luas adalah
interaksi antara seseorang dengan orang lain
dalam suatu kehidupan untuk memperoleh
kepuasan hati.
TUJUAN HAM
Agar tercapainya kehidupan yang harmonis yaitu
masing-masing orang yang saling bekerjasama dengan
menyesuiakan diri terhadap satu dengan yang lain. Hal
ini terjadi krn didalam masyarakat/lingkungan sosial,
setiap orag mempunyai kepentingan dan harapan yang
berbeda-beda atau bersaing satu sama lain.
Suksesnya HAM sebagai akibat tidak mengabaikan
sopan santun, ramah tamah, hormat menghormati
dan menghargai orang lain dan faktor etika.
HAM yang baik akan mengatasi hambatan-hambatan
komunukasi, mencegah salah pengertian dan
mengembangkan segi konstruktif sifat tabiat manusia
yag dipengaruhi oleh pembawaan dan lingkungan.
Wawancara merupakan salah satu kegiatan yang
banyak dilakukan dalam HAM. Antara lain digunakan
dalam pemerikasaan. Dalam melakukan wawancara
aktivitas yag utama terletak pada pewawancara agar
HAM dalam wawancara mendapatkan informasi yang
obyektif dan akurat, maka perlu memperhatikan :
- Cara bertanya yang baik
- Sebagai pendengar yang baik
- Bagaimana memulai suatu percakapan
- Bagaimana melakukan anamnese memberikan
konseling
Wawancara yang berhasil jika pesan sesuai/cocok
dengan pengalaman. Kondisi yang harus diciptakan :
a. Pesan harus disampaikan sedemikian rupa
hingga dapat menarik perhatian yang
diwawancarai.
b. Pesan harus menggunakan lambang-lambang
yang tertuju kepada perjalanan yang sama
antara pewawancara dan yang diwawancarai.
c. Pesan harus membangkitkan kebutuhan
pribadi yang di wawancarai dan menyarankan
bagaimana memperolehnya.
d. Pesan harus menyarankan jalannya memperoleh
kebutuhan sesuai yang diwawancarai
e. Pesan disesuaikan dengan keadaan pribadi,
norma kelompok yang mengikat yang
diwawancarai serta situasi dimana pesan
disampaikan
TEORI HAM
1. Teori Johari Window
Dasar utama utk memberikan asuhan
keperawatan yang berkualitas adalah :
analisa diri. Fokus AD  kesadaran diri,
klarifikasi nilai, eksplorasi perasaan,
kemampuan menjadi model dan rasa
tanggungjawab
Analisa Diri menurut Johari W :
a. Kesadaran diri
“siapa saya”  perawat harus bisa
mengkaji perasaan, reaksi dan perilakunya
secara pribadi maupun sebagai pemberi
perawatan. Kesadaran diri membuat
perawat menerima perbedaan dan
keunikan pasien.
1 2
Diketahui oleh diri Hanya diketahui
sendiri dan orang oleh orang lain
lain
3 4
Hanya diketahui Tidak diketahui
oleh diri sendiri oleh siapapun
Kuadran 1 : perilaku, pikiran dan perasaan yang
diketahui oleh individu dan orang lain di sekitarnya.
Kuadran 2 : sering disebut kuadran buta karena
hanya diketahui oleh orang lain.
Kuadran 3 : rahasia, krn hanya diketahui oleh individu
3 (tiga) prinsip JW :
a. Perubahan satu kuadran akan mempengaruhi
kuadran yang lain
b. Jika kuadran 1 yang paling kecil, berarti
komunikasinya buruk atau kesadaran dirinya
kurang
c. Kuadran 1 paling besar pada individu yang
mempunyai kesadaran diri yang tinggi
Kesadaran diri dapat ditingkatkan melalui tiga
cara :
1. Mempelajari diri sendiri
2. Belajar dari orang lain
3. Membuka diri
Proses peningkatan kesadaran diri sering
menyakitkan dan tidak mudah, khususnya jika
ditemukan konflik dengan ideal diri. Tetapi hal
ini merupakan tantangan untuk berubah dan
tumbuh.
b. Klarifikasi nilai
Hub perawat dan pasien merupakan hub
timbal balik, ttp keb pasien hrs diutamakan.
Jika perawat mempunyai konflik,
ketidakpuasan, sebaiknya perawat
menyadari dan mengklarifikasi agar tidak
mempengaruhi keberhasilan hub perawat
dan pasien.
c. Ekplorasi perasaan
Perawat harus terbuka perasaannya, sewaktu
berbicara dengan pasien, perawat harus
menyadari responnya dan mengontrol penampilan
d. Kemampuan menjadi model
Perawat dapat memenuhi dan memuaskan
kehidupan pribadi serta tidak didominasi oleh
konflik, stres. Perawat diharapkan
bertanggungjawab atas perilakunya, sadar akan
kelemahan dan kekurangannya.
2. Dimensi Komunikasi
Perawat hadir secara utuh (fisik dan
psikologis)
a. menghadirkan diri secara fisik :
- berhadapan
- mempertahankan kontak mata
- membungkuk kearah pasien
- mempertahankan sikap terbuka
- tetap rileks
b. menghadirkan diri secara psikologis :
1) Dimensi respon :
- keikhlasan
- menghargai
- empati
- konkrit
2) Dimensi tindakan :
- konfrontasi
- kesegeraan
- keterbukaan perawat
- Emotional Chatarsis
- Bermain peran

Anda mungkin juga menyukai