Anda di halaman 1dari 26

KOMUNIKASI TERAPEUTIK

H. MOH. ARIP, S.Kp.,M.Kes


POLTEKKES MATARAM PRODI III KEPERAWATAN
MATARAM
PENGERTIAN
Terapeutik
Merupakan kata sifat yg dihubungkan dgn seni &
penyembuhan.
Seseorang mampu melakukan atau
mengkomunikasikan perkataan, perbuatan atau
ekspresi yg memfasilitasi proses penyembuhan.
Pengalaman belajar bersama & pengalaman untuk
memperbaiki emosi klien.
Perawat memakai diri sendiri & teknik pendekatan
yg khusus dlm pekerjaan dgn klien utk memberi
pengertian & perubahan.
PRINSIP2 KOMUNIKASI
TERAPEUTIK
1. Hubungan yang bersifat menolong
2. Instrumen yg dipakai adalah perawat
3. Perawat dituntut mampu menggunakan diri secara
terapeutik dgn cara melakukan ANALISA DIRI, yaitu:
a. Meningkatkan kesadaran diri
b. Klarifikasi nilai
c. Eksplorasi perasaan
d. Mampu menjadi model
e. Altruisme
f. Etika & tanggungjawab
A. KESADARAN DIRI
Perawat harus bisa mengkaji perasaan, reaksi &
perilakunya secara pribadi maupun sebagai
pemberi perawatan.
Kesadaran diri akan membuat perawat menerima
perbedaan & keunikan klien.
Kesadaran diri dpt dipelajari melalui teori “JOHARI
WINDOW” :
Diketahui diri & org lain Hanya diketahui orang lain
(1) (2)
Hanya diketahui diri sendiri Tidak diketahui diri & org
(3) lain
(4)
Ada 3 prinsip dari Johari Window :

1. Perubahan satu kuadran akan


mempengaruhi kuadran yg lain
2. Jika kuadran satu yg paling kecil, berarti
komunikasinya buruk atau kesadaran
dirinya kurang.
3. Kuadran satu paling besar pada individu
yg mempunyai kesadaran diri yg paling
tinggi.
Cara meningkatkan kesadaran diri
(Stuart dan Sundeen, 1987)

1. Mempelajari diri sendiri. Proses eksplorasi diri


sendiri, ttg pikiran, perasaan, prilaku, termasuk
pengalaman yg menyenangkan, hubungan
interpersonal, & kebutuhan pribadi.
2. Belajar dari org lain & keterbukaan menerima
umpan balik org lain akan meningkatkan
pengetahuan ttg diri sendiri.
3. Membuka diri merupakan salah satu kriteria
kepribadian yg sehat. Utk itu harus ada teman
intim yg dpt dipercaya tempat menceritakan hal
yg merupakan rahasia.
B. KLARIFIKASI NILAI
Hubungan perawat-klien merupakan
hubungan timbal balik tetapi kebutuhan
klien selalu diutamakan.
Perawat sebaiknya mempunyai sumber
kepuasan & keamanannya
Jika perawat mempunyai konflik,
ketidakpuasan, sebaiknya perawat
menyadari & mengklarifikasikan agar
tidak mempengaruhi keberhasilan
hubungan perawat & klien.
C. EKSPLORASI PERASAAN

Perawat perlu terbuka & sadar terhadap


perasaannya, & mengontrolnya agar ia
dpt menggunakan dirinya secara
terapeutik
Jika perawat terbuka pada perasaannya
maka dua informasi yg didapatkan yaitu
bagaimana respon pd klien &
bagaimana penampilannya pada klien.
Contoh Eksplorasi Perasaan
PERASAAN tdk Jarang kadang2 sering PERASAAN tdk Jarang kadang2 sering
Per Per
nah nah

Keras kepala Puas


Cinta Sedih
Marah Senang
Cemburu Takut
Kesal Bosan
Terima Kasih Bangga
Memalukan Depresi
Hati-hati Malu
Menantang Kesepian
Bingung Bersalah
Cemas Sabar
Seksi Pasrah
Frustasi Gairah
Kagum Menghargai
D. KEMAMPUAN MENJADI MODEL

Model yg buruk : Perawat yg mempunyai


masalah pribadi spt ketergantungan obat,
hubungan interpersonal yg terganggu akan
mempengaruhi hubungan dgn klien
Model yg baik : perawat dpt memenuhi &
memuaskan kehidupan pribadi serta tdk
didominasi konflik, distress atau
pengingkaran & memperlihatkan
perkembangan serta adaptasi yg sehat.
E. ALTRUISME
Merupakan suatu kepedulian terhadap
kesejahteraan org lain
Perawat memberikan perhatian penuh pada
klien saat merawatnya.
Perawat melakukan askep dgn penuh
kesungguhan, perhatian penuh ketika
mendengar adanya metode baru terapi
penyembuhan tertentu adalah perawat yg
mempunyai jiwa altruisme.
F. ETIKA & TANGGUNGJAWAB

Menyediakan panduan utk mengarahkan &


menghubungkan pelaksanaan
tanggungjawab askep, dimana
tanggungjawab askep tsb konsisten dgn
tugas2 etik dari profesi & berkualitas tinggi
SIKAP DALAM KOMUNIKASI TERAPEUTIK
(Menurut Egan th 1995 dikutip Kozier & Erb th 1983)

a. Secara Fisik
Merupakan sesuatu apa yg harus
dilakukan dlm komunikasi baik secara
verbal maupun non verbal yg dpt
meliputi :
a. Sikap berhadapan
b. Sikap Mempertahankan kontak
c. Sikap membungkuk kearah pasien
d. Sikap terbuka
e. Sikap tetap rileks
SIKAP BERHADAPAN
 Bentuk sikap dimana seseorang langsung
bertatap muka atau berhadapan langsung dgn
seseorang yg diajak komunikasi.
 Mempunyai arti bahwa komunikator siap untuk
berkomunikasi. “saya siap untuk anda”.

SIKAP MEMPERTAHANKAN KONTAK


 Bertujuan menghargai klien & mengatakan
adanya keinginan utk tetap berkomunikasi dgn
cara selalu memperhatikan apa yg diinformasikan
dg tidak melakukan kegiatan yg dpt mengalihkan
perhatian.
SIKAP MEMBUNGKUK KEARAH PASIEN
 Bentuk sikap dgn memberikan posisi yg menunjukkan
kegiatan utk mengatakan atau mendengar sesuatu dgn cara
membungkuk sedikit ke arah pasien
 Untuk menjaga komunikasi berjalan sesuai yang
diharapkan.
 menunjukkan keinginan mendengar sesuatu

SIKAP TERBUKA
 Bentuk sikap dgn memberikan posisi kaki tidak melipat,
tangan menunjukkan keterbukaan utk berkomunikasi, shg
proses keterbukaan diri dlm komunikasi dpt dilaksanakan.
SIKAP TETAP RILEKS
Sikap yg menunjukkan adanya
keseimbangan antara ketegangan &
relaksasi dlm memberi respons pada
klien selama komunikasi.

Sangat diperlukan shg saling


memberikan berbagai informasi yg
diharapkn tanpa adanya sebuah
paksaan.
Sikap nonverbal :
1. Gerakan mata
 Digunakan dlm memberikan perhatian
 Proses pendidikan & sosialisasi anak dpt terwujud.
2. Ekspresi muka
 Bahasa nonverbal yg byk dipengaruhi oleh budaya.
 Percaya atau tidak dpt dinilai keadaan ekspresi muka
secara tidak disadari
3. Sentuhan
 Dapat memperhatikan perasaan menerima & menghargai,
kehangatan, kasih sayang
 Elemen penting dlm pembentukan ego, perasaan &
kemandirian
SIKAP DALAM KOMUNIKASI TERAPEUTIK

b. Secara Psikologis, t.d : dimensi respon & dimensi


tindakan.

Dimensi Respon ;
1. Keikhlasan/kesejatian. Perawat menyatakan
melalui keterbukaan, kejujuran, ketulusan &
berperasaan dalam, berhubungan dgn klien,
berespon dgn tulisan yg sebenarnya & sopan.
2. Menghargai/hormat. Perawat menerima klien apa
adanya, tidak menghakimi, tidak mengkritik.
3. Empati. Perawat masuk dlm kehidupan klien agar
dpt merasakan pikiran & perasaannya.
4. Konkret. Perawat menggunakan terminologi yg
spesifik, ini perlu utk menghindari keraguan &
ketidakjelasan, spt menunjukkan pada hal yg
nyata
Dimensi Tindakan ;
1. Konfrontasi. Ekspresi perawat ttg perilaku
klien yg tdk sesuai, dilakukan dgn asertif
bukan marah/agresif utk meningkatkan
kesadaran klien.
2. Kesegeraan. Perawat sensitif &
berkeinginan membantu dgn segera.
3. Emotional catharsis. Terjadi jika klien
diminta bicara ttg hal yg sangat
mengganggu dirinya; ketakutan, perasaan
& pengalaman dibuka & menjadi topik
diskusi antara perawat-klien.
4. Bermain peran. Berguna meningkatkan
kesadaran dlm berhubungan & kemampuan
melihat situasi dari pandangan org lain.
HAMBATAN/KEBUNTUAN KOMUNIKASI
1. Resistence, meliputi: menarik diri, bermusuhan,
agresif, sangat tergantung.
2. Transference, meliputi: keinginan utk dicintai,
dihormati & kepuasan bila kebutuhan
ketergantungan terpenuhi, bermusuhan, cemburu,
kompetisi & cinta.
3. Countertransference; reaksi perawat thd klien yg
berdasar pd kebutuhan, konflik, masalah &
pandangan mengenai dunia yg tdk disadari perawat
mempengaruhi hub. perawat-klien. Misalnya
perawat terlibat dlm perebutan kekuatan, kompetisi
& mendebat klien.
4. Boundary violations (pelanggaran batas); perawat
berusaha memenuhi kebutuhan pribadi melalui
hubungan dgn klien, maka batasan profesional
dilanggar, misal pemberian hadiah, pengungkapan
diri secara personal & batas kontak fisik.
ELEMEN YG MEMPENGARUHI KOMUNIKASI TERAPEUTIK

KUALITAS PERSONAL:
•Kesadaran diri KOMUNIKASI FASILITATIF:
•Perilaku verbal
•Klarifikasi nilai
•Perilaku non verbal
•Eksplorasi perasaan
•Analisis masalah
•Model peran
•Teknik terapeutik
•Altruistik
•tanggungjawab
DIMENSI TINDAKAN:
•Konfrontasi
DIMENSI RESPON:
•Ikhlas/kesejatian •Kesegeraan
•Hormat/menghargai •Keterbukaan
•Empati •Emosional katarsis
•Konkret •Bermain peran

KEBUNTUAN TERAPEUTIK:
•Resistens
•Trasferens
•Konter transferens
•Pelanggaran batasan

TERAPEUTIK
FASE2 KOMUNIKASI TERAPEUTIK
1. Pra interaksi; perawat mencari informasi ttg klien
& mengeksplorasi perasaan, fantasi &
ketakutannya shg kesadaran & kesiapan perawat
utk melakukan hubungan dgn klien.
2. Perkenalan atau orientasi. Memulai hubungan;
membina rasa percaya, penerimaan &
pengertian, komunikasi yg terbuka & perumusan
kontrak dgn klien.
3. Fase kerja. Perawat & klien mengekplorasi
stressor, mengatasi kecemasan, meningkatkan
kemandirian, merubah perilaku maladaptif
menjadi adaptif.
4. Terminasi. Realitas perpisahan, klien & perawat
meninjau kembali proses perawatan yg telah
dilalui. Menggunakan konsep proses kehilangan.
TEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK
1. Mendengar: proses aktif dari penerimaan informasi
& penelaahan reaksi seseorg thd pesan yg diterima.
Contoh: mempertahankan kontak mata &
komunikasi non verbal reseptif.
2. Pembukaan yg luas: memberikan dorongan pd px.
utk memilih topik yg akan dibicarakan. Contoh: “apa
yg sedang anda pikirkan?”
3. Pengulangan pernyataan: mengulang kembali pd
px. pikiran utama yg telah diekspresikan. Contoh:
“Anda mengatakan bahwa ibu anda telah meninggal
ketika anda berusia 5 tahun”.
4. Klarifikasi: berupaya menjelaskan ke dlm kata2 ide
atau pikiran px. yg tdk jelas, atau meminta px.
menjelaskan artinya. Contoh: “saya tdk jelas dgn
apa yg anda maksudkan, dapatkah anda
menjelaskannya kembali?”
5. Refleksi: mengarahkan kembali ide, perasaan,
pertanyaan & isi pembicaraan kepada pasien.
Contoh: “Anda tampak tegang & cemas, apakah ini
berhubungan dgn pembicaraan anda dgn ibu anda
semalam?”.
6. Pemusatan: pertanyaan atau pernyataan yg
membantu pasien utk meluaskan topik
pembicaraan yg penting. Contoh: “saya pikir kita
seharusnya membicarakan lebih lanjut ttg
hubungan anda dgn ayah anda”
7. Berbagi persepsi: meminta pasien utk memastikan
pengertian perawat ttg apa yg dipikirkan &
dirasakan oleh klien. Contoh: “Anda tersenyum,
tetapi sy merasa bahwa anda sangat marah
kepada saya”.
8. Identifikasi tema: isu atau masalah pokok yg
timbul berulang kali. Contoh: “saya
perhatikan dari semua hubungan yg anda
uraikan, anda selalu dikecewakan oleh pria.
Menurut anda apakah ini yg menjadi isu
pokok?.
9. Diam: kurang komunikasi verbal utk alasan
terapeutik. Contoh: duduk besama klien &
mengkomunikasikan minat & peran serta
perawat secara non verbal.
10.Humor : pengeluaran energi melalui
menikmati ketidaksempurnaan. Contoh: “hal
ini memberikan makna yg benar “baru utk
kata “gugup” diucapkan dgn nada bercanda.
Terima

Anda mungkin juga menyukai