a. Secara Fisik
Merupakan sesuatu apa yg harus
dilakukan dlm komunikasi baik secara
verbal maupun non verbal yg dpt
meliputi :
a. Sikap berhadapan
b. Sikap Mempertahankan kontak
c. Sikap membungkuk kearah pasien
d. Sikap terbuka
e. Sikap tetap rileks
SIKAP BERHADAPAN
Bentuk sikap dimana seseorang langsung
bertatap muka atau berhadapan langsung dgn
seseorang yg diajak komunikasi.
Mempunyai arti bahwa komunikator siap untuk
berkomunikasi. “saya siap untuk anda”.
SIKAP TERBUKA
Bentuk sikap dgn memberikan posisi kaki tidak melipat,
tangan menunjukkan keterbukaan utk berkomunikasi, shg
proses keterbukaan diri dlm komunikasi dpt dilaksanakan.
SIKAP TETAP RILEKS
Sikap yg menunjukkan adanya
keseimbangan antara ketegangan &
relaksasi dlm memberi respons pada
klien selama komunikasi.
Dimensi Respon ;
1. Keikhlasan/kesejatian. Perawat menyatakan
melalui keterbukaan, kejujuran, ketulusan &
berperasaan dalam, berhubungan dgn klien,
berespon dgn tulisan yg sebenarnya & sopan.
2. Menghargai/hormat. Perawat menerima klien apa
adanya, tidak menghakimi, tidak mengkritik.
3. Empati. Perawat masuk dlm kehidupan klien agar
dpt merasakan pikiran & perasaannya.
4. Konkret. Perawat menggunakan terminologi yg
spesifik, ini perlu utk menghindari keraguan &
ketidakjelasan, spt menunjukkan pada hal yg
nyata
Dimensi Tindakan ;
1. Konfrontasi. Ekspresi perawat ttg perilaku
klien yg tdk sesuai, dilakukan dgn asertif
bukan marah/agresif utk meningkatkan
kesadaran klien.
2. Kesegeraan. Perawat sensitif &
berkeinginan membantu dgn segera.
3. Emotional catharsis. Terjadi jika klien
diminta bicara ttg hal yg sangat
mengganggu dirinya; ketakutan, perasaan
& pengalaman dibuka & menjadi topik
diskusi antara perawat-klien.
4. Bermain peran. Berguna meningkatkan
kesadaran dlm berhubungan & kemampuan
melihat situasi dari pandangan org lain.
HAMBATAN/KEBUNTUAN KOMUNIKASI
1. Resistence, meliputi: menarik diri, bermusuhan,
agresif, sangat tergantung.
2. Transference, meliputi: keinginan utk dicintai,
dihormati & kepuasan bila kebutuhan
ketergantungan terpenuhi, bermusuhan, cemburu,
kompetisi & cinta.
3. Countertransference; reaksi perawat thd klien yg
berdasar pd kebutuhan, konflik, masalah &
pandangan mengenai dunia yg tdk disadari perawat
mempengaruhi hub. perawat-klien. Misalnya
perawat terlibat dlm perebutan kekuatan, kompetisi
& mendebat klien.
4. Boundary violations (pelanggaran batas); perawat
berusaha memenuhi kebutuhan pribadi melalui
hubungan dgn klien, maka batasan profesional
dilanggar, misal pemberian hadiah, pengungkapan
diri secara personal & batas kontak fisik.
ELEMEN YG MEMPENGARUHI KOMUNIKASI TERAPEUTIK
KUALITAS PERSONAL:
•Kesadaran diri KOMUNIKASI FASILITATIF:
•Perilaku verbal
•Klarifikasi nilai
•Perilaku non verbal
•Eksplorasi perasaan
•Analisis masalah
•Model peran
•Teknik terapeutik
•Altruistik
•tanggungjawab
DIMENSI TINDAKAN:
•Konfrontasi
DIMENSI RESPON:
•Ikhlas/kesejatian •Kesegeraan
•Hormat/menghargai •Keterbukaan
•Empati •Emosional katarsis
•Konkret •Bermain peran
KEBUNTUAN TERAPEUTIK:
•Resistens
•Trasferens
•Konter transferens
•Pelanggaran batasan
TERAPEUTIK
FASE2 KOMUNIKASI TERAPEUTIK
1. Pra interaksi; perawat mencari informasi ttg klien
& mengeksplorasi perasaan, fantasi &
ketakutannya shg kesadaran & kesiapan perawat
utk melakukan hubungan dgn klien.
2. Perkenalan atau orientasi. Memulai hubungan;
membina rasa percaya, penerimaan &
pengertian, komunikasi yg terbuka & perumusan
kontrak dgn klien.
3. Fase kerja. Perawat & klien mengekplorasi
stressor, mengatasi kecemasan, meningkatkan
kemandirian, merubah perilaku maladaptif
menjadi adaptif.
4. Terminasi. Realitas perpisahan, klien & perawat
meninjau kembali proses perawatan yg telah
dilalui. Menggunakan konsep proses kehilangan.
TEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK
1. Mendengar: proses aktif dari penerimaan informasi
& penelaahan reaksi seseorg thd pesan yg diterima.
Contoh: mempertahankan kontak mata &
komunikasi non verbal reseptif.
2. Pembukaan yg luas: memberikan dorongan pd px.
utk memilih topik yg akan dibicarakan. Contoh: “apa
yg sedang anda pikirkan?”
3. Pengulangan pernyataan: mengulang kembali pd
px. pikiran utama yg telah diekspresikan. Contoh:
“Anda mengatakan bahwa ibu anda telah meninggal
ketika anda berusia 5 tahun”.
4. Klarifikasi: berupaya menjelaskan ke dlm kata2 ide
atau pikiran px. yg tdk jelas, atau meminta px.
menjelaskan artinya. Contoh: “saya tdk jelas dgn
apa yg anda maksudkan, dapatkah anda
menjelaskannya kembali?”
5. Refleksi: mengarahkan kembali ide, perasaan,
pertanyaan & isi pembicaraan kepada pasien.
Contoh: “Anda tampak tegang & cemas, apakah ini
berhubungan dgn pembicaraan anda dgn ibu anda
semalam?”.
6. Pemusatan: pertanyaan atau pernyataan yg
membantu pasien utk meluaskan topik
pembicaraan yg penting. Contoh: “saya pikir kita
seharusnya membicarakan lebih lanjut ttg
hubungan anda dgn ayah anda”
7. Berbagi persepsi: meminta pasien utk memastikan
pengertian perawat ttg apa yg dipikirkan &
dirasakan oleh klien. Contoh: “Anda tersenyum,
tetapi sy merasa bahwa anda sangat marah
kepada saya”.
8. Identifikasi tema: isu atau masalah pokok yg
timbul berulang kali. Contoh: “saya
perhatikan dari semua hubungan yg anda
uraikan, anda selalu dikecewakan oleh pria.
Menurut anda apakah ini yg menjadi isu
pokok?.
9. Diam: kurang komunikasi verbal utk alasan
terapeutik. Contoh: duduk besama klien &
mengkomunikasikan minat & peran serta
perawat secara non verbal.
10.Humor : pengeluaran energi melalui
menikmati ketidaksempurnaan. Contoh: “hal
ini memberikan makna yg benar “baru utk
kata “gugup” diucapkan dgn nada bercanda.
Terima