Anda di halaman 1dari 5

TUGAS KOMUNIKASI

NAMA : DANDA PERMANA JANUAR


NIM : E2214401051

1.Jelaskan apa yang dimaksud komunikasi terapeutik!


 komunikasi terapeutik adalah interaksi antara perawat profesional dan pasien yang bertujuan
untuk meningkatkan kenyamanan, keamanan, kepercayaan, atau kesehatan dan kesejahteraan
pasien. Komunikasi terapeutik berasal dari dua kata, yaitu komunikasi dan terapeutik.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), terapeutik adalah berkaitan dengan terapi.

2.Sebutkan empat tujuan komunikasi terapeutik!

 Membantu pasien untuk memperjelas dan mengurangi beban perasaan dan pikiran serta dapat
mengambil tindakan untuk mengubah situasi yang ada bila pasien percaya pada hal yang
diperlukan.
 Mengurangi keraguan, membantu dalam hal mengambil tindakan yang efektif dan
mempertahankan kekuatan egonya.
 Memengaruhi orang lain, lingkungan fisik, dan dirinya sendiri.

3.Sebutkan lima kegunaan komunikasi terapeutik!

 Mendorong dan menganjurkan kerjasama antara bidan-pasien.


 Mengidentifikasi, mengungkap perasaan dan mengkaji masalah serta mengevaluasi
tindakan yang dilakukan bidan.
 Memberikan pengertian tingkah laku pasien dan membantu pasien mengatasi masalah
yang dihadapi.
 Mencegah tindakan yang negatif terhadap pertahanan diri pasien
 Setiap tahap dalam komunikasi terapeutik bertujuan untuk memberikan diagnosis yang
lebih akurat.
4.Jelaskan apa yang dimaksud komunikasi sebagai elemen terapi!
 Komunikasi sebagai elemen terapi mempunyai makna bahwa komunikasi yang dilakukan
oleh perawat adlah mempunyai tijuan terapi atau penyembuhan efek ke klien.komunikasi
adalah salah satu esensial bagi perawat.dengan komunikasi [ verbal dan non
verbal ].perawat dapat memberikan kesembuhan ke klien.senyum
perawat,kesabaran,kelembutan,kata kata tegas dan menyejukan.

5.sebutkan minimal 3 perbedaan komunikasi terapeutik dengan komunikasi social

 Komunikasi terapeutik
1.Terjadi antara perawat dengan pasien atau anggota tim kesehatan lainnya.

2. Komunikasi ini umumnya lebih akrab karena mempunyai tujuan, berfokus kepada
pasien yang membutuhkan bantuan.

3. Perawat secara aktif mendengarkan dan memberi respon kepada pasien dengan cara
menunjukkan sikap mau menerima dan mau memahami sehingga dapat mendorong
pasien untuk berbicara secara terbuka tentang dirinya. Selain itu membantu pasien untuk
melihat dan mmeperhatikan apa yang tidak disadari sebelumnya.

 Komunikasi soasial

1. Terjadi setiap hari antar-orang per orang baik dalam pergaulan maupun lingkungan kerja.

2. Komunikasi bersifat dangkal karena tidak mempunyai tujuan.

3. Lebih banyak terjadi dalam pekerjaan, aktivitas sosial, dan lain-lain.

6.jelaskam faktor faktor yang mempengaruhi kominikasi terapeutik


 1.Perkembangan

Lingkungan yang diciptakan oleh orang tua mempengaruhi kemampuan anak untuk
berkomunikasi. Perawat menggunakan teknik khusus ketika berkomunikasi pada anak
sesuai dengan berbagai tahap perkembangannya. Oleh karena itu, agar dapat
berkomunikasi secara efektif dengan anak, perawat harus mengerti pengaruh
perkembangan bahasa dan proses berpikir yang mempengaruhi cara dan sikap dalam
berkomunikasi.

2. Persepsi

Persepsi merupakan pandangan personal terhadap suatu kejadian. Persepsi dibentuk oleh
harapan dan pengalaman. Perbedaan persepsi menghambat komunikasi.

3. Sistem nilai

Faktor ketiga yang menjadi faktor yang mempengaruhi komunikasi terapeutik adalah
sistem nilai. Nilai adalah standar yang mempengaruhi perilaku sehingga penting bagi
perawat untuk menyadari nilai seseorang. Berusaha mengetahui dan mengklarifikasi nilai
adalah penting dalam membuat keputusan dan interaksi. Jangan sampai perawat
dipengaruhi oleh nilai personalnya dalam hubungan profesional.

4. Latar belakang sosial budaya

Seringkali ketika memberi asuhan keperawatan kepada klien, perawat menggunakan


bahasa dan gaya komunikasi yang berbeda. Gaya komunikasi sangat dipengaruhi oleh
faktor budaya. Budaya juga membatasi cara bertindak dan berkomunikasi.

5. Faktor emosi

Emosi adalah perasaan subyektif tentang suatu peristiwa. Cara seseorang berhubungan
dan berkomunikasi dengan orang lain dipengaruhi oleh keadaan emosinya. Emosi
mempengaruhi kemampuan salah tafsir atau tidak mendengarkan pesan yang
disampaikan. Perawat dapat mengkaji emosi klien dengan mengobservasi klien ketika
berinteraksi dengan keluarga, dokter atau perawat lain. Perawat juga perlu mengevaluasi
emosinya, karena sangat sulit untuk menyembunyikan emosi, sementara klien sangat
perseptik terhadap emosi yang terpindahkan melaluikomunikasi interpersonal.

6. Pengetahuan

Faktor keenam adalah pengetahuan. Komunikasi sulit dilakukan jika orang yang
berkomunikasi memiliki tingkat pengetahuan yang berbeda. Perawat mengkaji tingkat
pengetahuan klien dengan memperhatikan respon klien terhadap pernyataan yang
diajukan. Setelah pengkajian, perawat mempergunakan istilah dan kalimat yang
dimengerti oleh klien sehingga dapat menarik perhatian dan minatnya.

7. Faktor Peran

Cara berkomunikasi sesuai dengan peran dan hubungan orang yang berkomunikasi. Gaya
perawat berkomunikasi dengan klien akan berbeda dengan caranya berbicara dengan
dokter dan perawat lain. Perawat perlu menyadari perannya saat berhubungan dengan
klien ketika memberikan asuhan keperawatan. Perawat menyebut nama klien
untukmenunjukkan rasa hormatnya dan tidak menggunakan humor jika baru mengenal
klien.

8. Tatanan Interaksi

Komunikasi interpersonal akan lebih efektif jika dilakukan dalam suatu lingkungan yang
menunjang, karena bising, kurang keleluasaan pribadi dan ruang yang sempit dapat
menimbulkan kerancuan, ketegangan dan ketidaknyamanan. Perawat perlu memilih
tatanan yang memadai ketika berkomunikasi dengan klien.

7. Bagaimana cara menggunakan diri secara terapeutik

 Kesadaran diri
Perawat harus dapat mengenali :
l Perasaan dpt menerima
l Perilaku perbedaan &
l Kepribadiannya keunikan klien

Cara meningkatkan kesadaran diri


- Mempelajari diri sendiri
- Belajar dari orang lain
- Membuka diri terhadap informasi / perubahan yg terjadi

b. Klarifikasi nilai
1) Menyadari nilai yang dimiliki perawat
b. Mampu menganalisa perasaan sendiri à bertahap
c. Mampu mengatasi berbagai perasaan : marah, berduka, frustasi
2) Menyadari konflik dan ketidakpuasan

c. Eksplorasi perasaan
d. Kemampuan menjadi role model
e. Rasa tanggung jawab dan etik
f. Motivasi altruistic

Anda mungkin juga menyukai