Anda di halaman 1dari 3

NAMA : KRISTIAN SEPTIYADI

NIM : 1130 63C11 7019


STUDI : Komunikasi Dalam Keperawatan 2

 Komunikasi Terapeutik didefinisikan sebagai komunikasi yang direncanakan secara


sadar dimana kegiatan dan tujuan dipusatkan untuk kesembuhan pasien (Supriyanto
dan Ernawaty, 2010:252).
Keberadaan komunikasi terapeutik memiliki peranan penting dalam membantu
seorang klien dalam membantu seorang klien dalam memecahkan masalah yang
dihadapi.
 Fungsi Komunikasi Terapeutik yaitu meliputi :

 Merupakan sarana terbina hubungan yang baik antara pasien dan tenaga kesehatan.

 Mengetahui perubahan perilaku yang terjadi pada individu atau pasien.

 Mengetahui keberhasilan tindakan kesehatan yang telah dilakukan.

 Sebagai tolok ukur kepuasan pasien.

 Sebagai tolok ukur komplain tindakan dan rehabilitasi.

 Adapun manfaat dari komunikasi terapeutik adalah sebagai berikut (M.Taufik


dan Juliane, 2010/27):

a. Mendorong dan menganjurkan kerja sama antara tenaga kesehatan, dalam


hal ini bidan dengan kliennya melalui hubungan bidan

b. Mengidentifikasi, mengungkapkan perasaan, mengkaji masalah, dan


mengevaluasi tindakan yang dilakukan oleh bidan.

 Menurut Potter dan Perry 2010, Unsur-unsur yang terkandung dalam komunikasi
terapeutik meliputi:
 Keramahan
 Penggunaan nama
 Dapat dipercaya
 Otonomi dan tanggung jawab
 Asertif tegas
 Prinsip dasar dalam membangun dan mempertahankan hubungan yang terapeutik:
 Hubungan terapeutik perawat-klien
 Perawat menghargai keunikan klien
 Perawat mampu menjaga harga dirinya dan harga diri klien
 Hubungan saling percaya antara perawat dengan klien
 Helping Relationship
Adalah hubungan yang terjadi diantara dua (atau lebih) individu maupun kelompok
yang saling memberikan dan menerima bantuan atau dukungan untuk memenuhi kebutuhan
dasarnya sepanjang kehidupan
Hubungan perawat-pasien disebut juga sebagai hubungan
interpersonal, hubungan terapeutik ataupun hubungan saling membantu (helping
relationship).
 Tujuan pertama yaitu : membantu pasien mengatasi berbagai masalah yang
dihadapi dalam hidup dengan lebih efektif dan mengembangkan peluang yang
tidak atau kurang digunakan secara lebih utuh.
 Tujuan kedua yaitu : membantu pasien menjadi lebih baik dalam menolong
diri sendiri pada kehidupan mereka sehari-hari
 KARAKTERISTIK HELPING RELATIONSHIP
 Kejujuran
 Tidak membingungkan dan cukup ekspresif
 Bersikap positif
 Empati bukan simpati
 Mampu melihat permasalahan dari kacamata klien
 Menerima klien apa adanya
 Sensitif terhadap perasaan klien
 Tidak mudah terpengaruh oleh masa lalu klien ataupun diri perawat sendiri
 Langkah-langkah dalam membina Helping Relationship:
1. Mendengar aktif
2. Membantu mengidentifikasi apa yang dirasakan oleh pasien.
3. Tempatkan diri dalam posisi pasien (empati).
4. Bersikap jujur
5. Bersikap tulus dan dapat dipercaya
6. Gunakan keterampilan perawat.
7. Waspada terhadap perbedaan budaya yang dapat mempengaruhi makna dan
pemahaman.
8. Jaga kerahasiaan pasien.
9. Sadari peran dan keterbatasan perawat.
 Komunikasi terapeutik bertujuan untuk mengembangkan pribadi klien kearah yang
lebih positif atau negatif. Tujuan lain dari komunikasi terapeutik adalah sebagai
berikut:
 Membantu pasien memperjelas dan mengurangi beban perasaan dan pikiran
serta dapat mengambil tindakan untuk mengubah situasi yang ada bila pasien
percaya pada hal yang diperlukan
 Mengurangi keraguan, membantu dalam hal mengambil tindakan yang
efektif dan mempertahankan kekuatan egonya memengaruhi orang lain,
lingkungan fisik dan diri sendiri
 Ada beberapa karakteristik seorang helper (perawat) yang dapat memfasilitasi
tumbuhnya hubungan yang terapeutik, yaitu:

1. Kejujuran

2. Tidak membingungkan dan cukup ekspresif

3. Bersikap positif

4. Empati bukan simpati

5. Mampu melihat permasalahan dari kacamata klien

6. Menerima klien apa adanya

7. Sensitif terhadap perasaan klien

8. Tidak mudah terpengaruh oleh masa lalu klien ataupun diri perawat sendiri

 Kesadaran Diri ( Self Awareness)


Kesadaran diri adalah pondasi dari kompetensi interpersonal. Kesadaran diri
adalah langkah pertama dalam membangun hubungan positif dan dalam menyelesaikan
konflik secara positif .

 Eksplorasi Perasaan
Perawat harus mampu mengekspresikan perasaan secara jujur. Hal ini penting
dalam rangka meningkatkan kesadaran kita terhadap perasaan yang disadari atau tidak
yang dapat berpengaruh terhadap keberhasilan hubungan dengan pasien.
 Kemampuan Menjadi Model
Perawat sebagai role model maksudnya adalah perawat harus menjadi contoh
yang baik bagi pasien. Perawat dengan nilai-nilai yang dimilikinya harus bersikap dan
bertingkah laku yang dapat dicontoh secara baik oleh pasien.

 Etika dan Tanggung Jawab


Perawat harus mengedepankan nilai-nilai dan etika yang disadarinya serta
menunjukan tanggung jawab yang tinggi.

 Panggilan Jiwa (Altruisme)


Altruisme adalah perhatian terhadap kesejahteraan orang lain, ingin menolong
ikhlas tanpa pamrih.

Anda mungkin juga menyukai