Anda di halaman 1dari 31

NURSE-CLIENT

RELATIONSHIP

Hartatik,S.Kep.,Ns,M.Kep
Komunikasi terapeutik digunakan oleh perawat pada setiap asuhan keperawatan yang dilakukan
kepada klien. Untuk mencapai hubungan terapeutik, maka perawat harus memahami setiap
tahapan-tahapan dalam hubungan terapeutik

Komunikasi merupakan faktor penting bagi perawat dalam melakukan asuhan keperawatan
dengan klien. Semakin baik komunikasi perawat, maka semakin berkualitas pula asuhan
keperawatan yang diberikan kepada klien karena komunikasi yang baik dapat membina
hubungan saling percaya antara perawat dan klien
PEGERTIAN HELPING
RELATIONSHIP
 Helping relationship adalah hubungan yang terjadi antara dua
atau lebih individu maupun kelompok yang saling memberikan
dan menerima bantuan atau dukungan untuk memenuhi
kebutuhan dasar sepanjang kehidupan
HUBUNGAN PERAWAT - KLIEN

= Nurse –Client Interaction Interaksi P-K


= Nurse- Client relationship Hubungan P-K
= Therapeutic relationship  hubungan terapetik.
= Hubungan interpersonal P-K
Hubungan P-K adlah suatu wahana untuk mengaplikasikan proses kep.
Pada saat P-K berinteraksi  kesediaan untuk terlibat guna mencapai
tujuan askep.
Ket:
P:Perawat
K:Klien
Dalam hub. Itu perawat menggunakan pengetahuan komunikasi guna
memfasilitasi hubungan yang efektif.

Hubungan P-K ad/ hubungan yang direncanakan secara sadar, bertujuan


dan kegiatannya dipusatkan untuk pencapaian tujuan klien.

Pada dasarnya hubungan P-K bersifat profesional yang diarahkan pada


pencapaian tujuan.
Hubungan P-K merupakan hubungan interpersonal  titik tolak saling
memberi pengertian.
Persolan mendasar adanya saling membutuhkan dimana terjadi
komunikasi pribadi antara P-K dimana perawat membantu dan klien
menerima bantuan.
King : Hubungan P-K pengalaman belajar terjadi pada dua orang yang
berinteraksi dalam hubungan masalah klien dan berusaha
menyelesaikan.
Terhadap hubungan : keduanya memberikan hasil positif
 peningkatan pertumbuhan, kemampuan
peningkatan diri, belajar, koping dan adaptasi.
Dalam hubungan P-K memperoleh menggunakan
pengalaman hidupnya, nilai-nilai, keyakinan dan
motivasi untuk melakukan perubahan.

Perawat-Klien sistem unik yang bertemu menjalin


hubungan.
Hubungan p-K bukan hubungan sosial tetapi terapetik,
bersifat personal, berfokus pada klien dan mempunyai
tujuan
Perbedaan Hubungan terapetik dg hubungan sosial :
Hubungan terapetik :

 Perawat dengan klien.


 Bertujuan, berfokus pada klien, klien membutuhkan bantuan.
 Perawat aktif mendengarkan dan memberi respon, sikap
menerima, memahami, dan menyadarkan klien.
NEXT
Komunikasi Sosial Komunikasi Terapeutik

Terjadi setiap hari antar orang per orang atau Terjadi antara perawat dengan klien atau
kelompok baik dalam lingkungan kerja anggota tim kesehatan lainnya
maupun pergaulan

Komunikasi umumnya bersifat dangkal Komunikasi bersifat dalam karena selalu


karena tidak mempunyai tujuan tetapi lebih mempunyai tujuan atau arah yang lebih
mengarah kepada kebersamaan dan rasa spesifik yaitu untuk kesembuhan klien
senang

Komunikasi umumnya tidak menunjukkan Perawat secara aktif mendengarkan dan


sikap empati, tetapi lebih sering bersikap memberi respon dengan cara menunjukkan
simpati sikap empati kepada klien

Umumnya bersifat untuk kesenangan saja, Membantu klien meningkatkan kesadaran


tidak dituntut untuk memahami diri diri
KONSEP HUBUNGAN SOSIAL

Hubungan sosial ;
 Terjadi setiap hari dalam bergaulan
 Komunikasi bersifat dangkal dan tidak mempunyai tujuan
 Banyak terjadi dalam pekerjaan, aktifitas sosial
 Pembicaraan tidak terfokus, tetapi mengarah pada kebersamaan
dan rasa senang
 Dapat direncana, tetapi juga tidak direncanakan.
Membangun trust (rasa percaya) :
Hubungan P-K, layaknya hubungan ibu dengan anaknya 
hubungan saling percaya.
Perawat berupaya meyakinkan diri bahwa kehadirannya
diperlukan, perawat mempunyai kemampuan membantu
klien dalam menyelesaikan masalah.
Banyak faktor yang mempengaruhi mengapa pasien tidak
terbuka/kurang percaya pada perawat. perawat gagal
meningkatkan partisipasi klien dalam askep.
Faktor persepsi perawat memandang klien sekedar objek
dan bukan subjek.
Kesadaran diri perawat dalam situasi hubungan.
Prinsip Prinsip Komunikasi Terapeutik Dalam Keperawatan
1.Perawat harus mengenal dirinya sendiri (self awareness) yangberarti memahami
nilai-nilai yang dianut
2.Komunikasi harus ditandai dengan sikap saling menerima, saling percaya dan
saling menghargai
3.Perawat harus menyadari pentingnya kebutuhan klien baik fisik maupun mental
4.Perawat harus menyiapkan lingkunganyang tidak menyebabkan klien takut
5.Pearawatharus menciptakan lingkungan yang bisa memotivasi untuk mengubah
sikap dan tingkah lakunya dari masalah yang dihadapi
6.Perawat harus bisa mengontrol marah, sedih,frustasi dll
7.Perawat harus mampu memahami bahwa kejujuran dan komunikasi terbuka adl
dasar dr hubungan terapeutik
KARAKTERISTIK PERAWAT DALAM
HELPING RELATIONSHIP
 1. Kesadaran diri (awareness of self)
 Perawat hrs mampu menjawab ‘Siapakah Saya?’ Perawat seperti apaah
saya ini
 Campbell (1980) mengidentifikasi self awareness dalam model keperawatan
holistic yg ttd 4 komponen yaitu:
 1.Psikologis: Mengetahui emosi, motivasi, konsep diri dan kepribadian.
Menyadari peka terhadap perasaan dan kejadian diluar yang mempengaruhi
perasaan tsb
 2. Fisik : mengetahui fisik diri sndr dan sec umum seperti sensasi tubuh
gambaran diri dan konsep diri
 3. Lingkungan
 4. Filosopi: merasakan makna hidup
CARA MENINGKATKAN KESADARAN
DIRI (STUART, 2009):

a. Bertanya pada diri sendiri, dengan bertanya “siapakah saya?”,


mencari tau kelemahan dan kemampuan diri, mimpi serta
target perbaikan diri
b. Mendengarkan orang lain, dengan membiarkan orang
menilai tentang diri kita sehingga kita mendapatkan feedback
dari orang lain
c. Aktif mencari informasi mengenai diri sendiri. Misalnya
dengan memaknai peristiwa yang terjadi untuk memperoleh
informasi diri
 d. Melihat sisi diri yang berbeda, yaitu dengan melihat diri dari
kacamata orang lain
 e. Meningkatkan keterbukaan diri, dengan memaknai setiap
interaksi yang diperoleh
2. KLARIFIKASI NILAI

 Merupakan suatu metode dimana seseorang dapat


menemukan nilai-nilai dengan mengkaji, mengeksplorasi, dan
menentukan nilainilai pribadi serta bagaimana nilai-nilai
tersebut digunakan dalam mengambil keputusan. Klarifikasi
nilai penting untuk mengetahui berapa banyak nilai yang kita
miliki dan apakah nilai-nilai tersebut dapat kita jadikan prinsip
hidup. Klarifikasi nilai juga penting untuk mengambil keputusan
dalam melakukan tindakan keperawatan pada klien. Perawat
yang sadar terhadap nilainya, maka akan lebih sensitif dalam
melakukan tindakan.
Cara Meningkatkan Klarifikasi Nilai

1. Memilih
Kebebasan memilih dari beberapa alternatif setelah memperhatikan secara teliti konsekuensi-
konsekuensi dari setiap alternatif
2. Memberikan penghargaan
3.Tindakan
Mengerjakan sesuatu dgn pilihannya dan mengulanginya pada beberapa pola kehidupan yang
lain
NEXT

 3. Mengungkapkan perasaan
 4. Berperan sebagai role model
 Berperan sebagai role model artinya menggunakan diri sebagai
alat melalui contoh yang ditampilkan oleh perawat. Perawat
yang memiliki kepribadian yang baik dapat melakukan tindakan
secara profesional maupun model yang baik bagi klien. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa kekuatan model peran dalam
membentuk perilaku adaptif dan maladaptif. Jadi, perawat
memiliki kewajibab untuk menjadi model peran yang adaptif
dan menumbuhkan perilaku produktif kepada klien.
NEXT

 5. Altruisme
 Altruisme merupakan tindakan sukarela untuk membantu orang
lain tanpa pamrih atau mengharapkan imbalan dari orang lain.
Altruisme memberikan perhatian penuh kepada klien,
memberikan pertolongan dengan segera pada saat klien tidak
mampu melakukan suatu tindakan. Altruisme merupakan lawan
dari egoisme. Perawat yang mempunyai karakter altruisme akan
merasakan kepuasaan pribadi dalam melakukan setiap asuhan
keperawatan kepada kliennya. perawat yang memiliki jiwa
altruisme akan mampu menjawab pertanyaan “kenapa saya
ingin membantu orang lain?”. Altruisme terbentuk jika ada
ketertarikan untuk membantu orang lain karena didasari cinta
dan kemanusiaan.
CIRI CIRI ALTRUISME

 EMPATI
 KEINGINAN MEMBERI
 SUKARELA
 6. ETIK DAN BERTANGGUNGJAWAB
Sikap percaya pada perawat akan membantu
memfasilitasi sikap percaya pada klien.

Tahap hubungan P-K ;


1.Tahap Prainteraksi
2.Tahap orientasi :
a. Fase perkenalan
b. Fase orientasi
Tujuan utama tahap orientasi  Membangun trust.

3Tahap Bekerja :
- menyatukan proses komunikasi dengan tindakan
keperawatan
- Membangun suasana yg mendukung untuk proses
berubah.
4. Tahap terminasi :
-Penilaian pencapaian tujuan dan perpisahan.
- terminasi disampikan sejak awal/tdk mendadak
Terminasi direncanakan. Kesulitan mengakhiri hubungan
Perpisahan terjadi secara permanen  keduanya mengalami
cemas, sedih, dan perasaan kehilangan
Reaksi klien  denial, penarikan diri, menolak untuk
berkomunikasi.
Perawat bantu klien mengenal perasaannya tetang perpisahan,
membantru memberi dukungan.
STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN
 1. Proses keperawatan
 a. Kondisi klien
 b. Diagnosa keperawatan
 c. Tujuan khusus
 d. Tindakan keperawatan
 2. Strategi komunikasi dalam pelaksanaan tindakan
keperawatan
b e r h u b u n g an
r u h i k l ie n d a l am
k t o r m e m p enga
Fa g an
a np e r k em b an
1 . P e r be d a
b e d a a n b u d a ya
2. Per
r be d a a n g e n der
3. Pe
a n p e n d e n g a r an
4.Ganggu
u a n p e n g li h a tan
5.Gangg s.
u n i k a s i k h u s u n ik a s i .
6 . D yi n g :K o m a pa t be r k o m u
an,ny e r i , td k d d u p
lie n k e t a k u t a n y an g r e
Kadang2 k halus, lembut dan ruang gurangi kecemasan.
Nada suara n kenyamanan dan men
meningkatka d a m p in gi
t e r d e kat m e n a r.
Pe n ti n g o r a n g pa s i e n t d k s ad
as i w al a u p u n
e ta p b e r k o m unik
Perawat t
Bahasa tubuh (Body Language):
1. Gerak tubuh
2. Ekspresi wajah
3. Pandangan terfokus
4. Postur tubuh
5. Jarak tubuh dan keterdekatan
- 50 cm  intim
- 50-150 cm  hubungan kurang intim
- 150 – 350 cm  hubungan sosial
- 350 cm  dihadapan orang banyak.
6. Sentuhan--. Interaksi  kontak fisik. (maakna sentuhan)
7. Pakaian  cara dan jenis pakaian, rambut perhiasan dan rias wajah
 berbicara banyak tentang kepribadian, peran, pekerjaan, status
dan suasana hati, dan identitas diri.
Kesimpulan :
Kewajiban perawat memberikan askep kembangkan
hubungan saling percaya  dibentuk dalam interaksi
P-K.
Hubungan dibentuk bersifat terapetik dan bukan
hubungan sosial.
Hubungan P-K  sengaj dijalain, terfokus pada klien,
bertujuan menyelesaikan masalah klien.
3 tahap interaksi yang dilalui. Dalam berhubungan
banyak faktor yang perlu diperhatikan baik pada klien
maupun perawat.
Perawat profesional  bila mampu mencitakan hubungan
terapetik dengan klien.
Keikhlasan, empati dan kehangatan diciptakan dalam
berhubungan dengan klien.

Anda mungkin juga menyukai