1.Kejujuran (trustworthy)
2.Tidak membingungkan dan cukup ekspresif, dalam
komunkasi perawat menggunakan kata-kata yang mudah di
mengerti.
3.Bersikap positif, bisa di tunjukan dengan sikap yang
hangat, penuh perhatian dan penghargaan.
4.Empati bukan simpati
Dengan sikap ini perawat akan mampu merasakan
dan memikirkan permasalahan klien seperti yang
di rasakan dan dipikirkan oleh klien
5. Mampu melihat permasalahan dari kaca mata
klien, untuk kemampuan ini perawat di tuntut
untuk active listening dan sabar dalam
mendengarkan ungkapan klien.
6. Menerima klien apa adanya
7. Sensitif terhadap perasaan klien.
8. Tidak terpengaruh masa lalu klien atau perawat itu
sendiri.
SIKAP DALAM KOM. TERAPEUTIK
1. Berhadapan
Posisi berhadapan dapat meningkatkan kualitas
hubungan . perawat dan klien. Arti dari posisi
ini adalah “ saya siap membantu anda “
5.Tetap rileks
Dapat mengontrol keseimbangan ketegangan
dan relaksasi
TEHNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK
Ada dua persyaratan dasar komunikasi yang
Efektif yaitu:
1. Semua komunikasi harus ditujukan utk menjaga harga
diri pemberi maupun penerima pesan
2. Komunikasi yang menciptakan saling pengertian harus
dilakukan lebih dulu sebelum memberikan saran,
informasi maupun masukan
JENIS-JENIS KOMUNIKASI TERAPEUTIK
1. Mendengarkan dengan penuh perhatian
2. Menunjukkan penerimaan
Sikap perawat : mendengarkan tanpa memutus
pembicaraan, memberikan umpan balik,menghindari
perdebatan
3. Menanyakan pertanyaan yang berkaitan
Untuk mendapatkan informasi yang spesifik tentang
apa
yang disampaikan klien
4. Mengulang ucapan klien dengan menggunakan
kata – kata sendiri
5. Mengklarifikasi
6. Memfokuskan
7. Menyatakan hasil observasi ( dilakukan setelah melihat
klien terlebih dahulu)
8. Menawarkan informasi
9. Diam, akan memberikan kesempatan pada perawat dan
klien untuk mengorganisir pikirannya terutama pada saat
klien akan mengambil keputusan
10.Meringkas,membantu mengingatkan topik
yang sudah dibahas
11. Memberikan penghargaan
12. Memberi kesempatan kepada klien untuk memulai
pembicaraan.
13. Menganjurkan untuk meneruskan pembicaraan
Tehnik ini memberi kesempatan pada klien untuk
mengarahkan seluruh pembicaraan
14. Menempatkan kejadian secara berurutan
15. Memberi kesempatan pada klien untuk
menguraikan persepsinya
16. Refleksi, untuk memberekan kesempatan pada klien
untuk mengemukakan dan menerima ide dan
perasaannya sebagai bagian dari dirinya sendiri
DIMENSI HUBUNGAN
Keterampilan ini menggabungkan keterangan verbal,non
Verbal,sikap dan perasaan dibalik sikap perawat.
Ketrampilan ini dibagi dalam dua dimensi yaitu
Responsip dan tindakan.
a.Dimensi Responsif,terdiri dari:
1. Kesejatian / keikhlasan
Merupakan sikap perawat yg terbuka,jujur.tulus
dan berperan aktif dlm brhbgn dg klien
2. Hormat / menghargai
Sikap perawat yang menerima klien apa adanya, tidak
menghakimi,tidak mengejek.
3. Empati
4. Konkrit
Perawat mgnkn terminologi yang spesifik untuk
mempertahankan respon perawat thd pera
saan klien,penjelasan dpt diberikan secara
akurat,mndrg klien memikirkan masalah yg
spesifik.
b. Dimensi Tindakan
Dimensi ini terdiri dari konfrontasi, kesege
raan,keterbukaan perawat,katarsis emosional
dan bermain peran.
1. Konfrontasi
Pengekspresian perawat thd perbedaan pada perilaku
klien, tiga kategori konfrontasi
yaitu:
a. Ketidak sesuaian antr konsep diri dan ideal diri
klien
b. Ketidak sesuaian antr ekspresi non verbal dan
perilaku klien
c. Ketidak sesuaian pengalaman klien dan perawat
2. Kesegaraan
Perawat hrs sensitif thd perasaan klien dan
berkeinginan membantu dg segera
3. Keterbukaan perawat
Keterbukaan perawat klien dpt menurunkan
tingkat kecemasan perawat dan klien
4. Katarsis emesional
Klien di dorong utk membicarakan hal yg sangat
mengganggunya utk mndpt efek terapeutik
5. Bermain peran
Membangkitkan situasi tertentu utk meningkatkan
penghayatan klien dlm hubungan antar manusia.