DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK
7 KELAS B
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan rahmat serta
karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Asuhan
Keperawatan Gagal Jantung” tepat pada waktu yang ditentukan. Makalah ini disusun untuk
memenuhi tugas yang diberikan.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Karena itu kritik dan
saran yang membangun sangat kami harapkan dari pembaca. Akhir kata saya mengucapkan
banyak terima kasih dan saya berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................4
1.1 Latar Belakang............................................................................................................5
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................5
1.3 Tujuan.........................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................37
BAB I
PENDAHULUAN
1. Definisi
Gagal jantung adalah suatu keadaan patofisiologi dimana
Wantania, 2016).
dan gejala), ditandai oleh sesak napas dan fatigue (saat istirahat
kongestif (CHF) ?
1.3 Tujuan
kontraksi.
darah searah melalui bilik jantung. ada dua jenis katup, yaitu katup
diastole ventrikel
kanan, atrium kiri, ventrikel kiri, dan ventrikel kanan. Atrium terletak
dipisahkan oleh katup satu arah. Antara organ rongga kanan dan kiri
b. Fisiologi jantung
dan relaksasi. Satu kali siklus jantung sama dengan satu periode
tonus otot.
miokardium.
3) Beban akhir
semilunar aorta.
beban akhir.
tubuh.
menurun.
1. Etiologi
Secara umum penyebab gagal jantung dikelompokkan
a. Disfungsi miokard
overload).
aorta
3) Disaritmia
overload)
seperti :
sistemik
2. Manifestasi Klinik
a. Gagal Jantung Kiri
dan lembab.
5) Kelemahan
3. Patway
Patway gagal jantung
berikut:
atrial.
terjadi sebelummnya.
c. Ekokardiografi
5. Penatalaksanaan
a. Terapi farmakologi :
A. Pengkajian
Tanggal Pengkajian : 16 Mei 2022 Jam 07.47 WIB
Tanggal masuk : 16 Mei 2022 Jam 07.30
WIB Ruang/kelas : IGD
Nomor register :-
Diagnosa medis : CHF
Identitas klien
Nama : Tn. A
Jenis Kelamin : Laki laki
Umur : 62 Tahun
Status perkawinan : kawin
Pekerjaan : Petani
Agama : islam
Pendidikan terakhir :
SMA
Alamat : kp. Tangkolo, desa pasir angin, rt 04/05 kab.
Bandung Sumber biaya : BPJS
Sumber informaasi : Pasien
Nama : toha
Umur : 55 tahun
jenis kelamin : Laki laki
alamat : kp. Tangkolo, desa pasir angin, rt 04/05 kab. Bandung
pekerjaan : Karyawan swasta
status hubungan dengan pasien adik
kandung
c. Keluhan utama
1) Sesak saat bekerja, dipsnea nokturnal paroksimal, ortopnea
2) Lelah, pusing
3) Nyeri dada
Pasien masuk melalui IGDRSUP Dr. M. Djamil Padang pada tanggal 16 Mei 2022
pukul 21.30 WIB, rujukan dari RSUD Lubuk Basung. Saat dilakukan pengkajian
tentang riwayat kesehatan, Sesak nafas di rasakan sejak 3 hari yang lalu sebelum
masuk rumah sakit, semakin sesak saat beraktivitas,nyeri padadada sebelah kiri,
durasi 20menit, skala nyeri 5 ,tubuh terasa lemah, edema pada ekstremitas bawah.
Hasil pemeriksaan Tanda-tanda vital: TD : 140/70 mmHg HR : 92 x/i RR : 28 x/i
suhu : 36,5 0C Saat dilakukan pengkajian pada pada tanggal 18 Mei 2022 pukul
08.49 WIB pasien mengeluh sesak nafas, sesak di rasakan meningkat saat
beraktifitas, tubuh terasa lemah dan edema pada ektremitas bawah. Hasil
pemeriksaan tanda-tanda vital yaitu, TD : 90/80 mmH HR : 58 x/i RR : 25 x/ i
Suhu 36, 5 0C
Batasan karakteristik :
Kriteria mayor :
1) Subjektif : Dispnea
tambahan
Kriteria minor :
menurun.
ventilasi adekuat
Batasan karakteristik :
Kriteria mayor :
1) Subjektf : Dipsnea
Kriteria minor :
1) Subjektif : Ortopnea
perubahan kontraktilitas
Batasan karakteristik :
Kriteria mayor :
1) Subjektif : Lelah
Kriteria minor :
1) Subjektif : -
menurun
Kriteria mayor :
1) Subjektif : -
Mata : simetris kiri dan kanan, mata bersih, palpebra tidak edema,
konjungtiva tidakanemis, sklera tidak ikterik, pupil isokor kiri dan kanan.
Reflek cahaya positif, diameter simetris kiri dan kanan dan tidak ada
menggunakan alat bantupenglihatan.
perkusi:pekak,
No
Hari/ Diagnosa Keperawatan
Tanggal
ditemukan
Data Objektif :
Data objektif :
Pasien
Pelaksanaan
Gangguan
a. mengauskultasi suara nafas,
pertukaran gas
mencatat adanya suara tambahan
b/d edema seperti ronki
paru b. menganjurkan pasien nafas dalam
c. mengatur posisi semi fowler untuk
mengurangi dipsneu
d. memonitor respirasi dan status O2
e. memonitor rata-rata, kedalaman, dan
usaha respirasi
memonitor pola nafas : takipneu
g. mengobservasi hasil pemeriksaan foto
thoraks.
h. mengauskultasi suara nafas
i. mengobservasi aliran O2
f. memberikan therapy O2 binasal 4 liter
Gangguan
a. memposisikan pasien semi
pertukaran gas
fowler untuk
b/d edema
memaksimalkan ventilasi
paru
b. mengauskultasi suara nafas
c. mencatat adanya suara nafas tambahan
d. memonitor respirasi dan status O2,
e. mempertahankan kepatenan jalan nafas
f. mengatur peralatan oksigen dengan
pemberian 02 binasal 4 liter/i
g. memonitor aliran oksigen
h. mempertahankan posisi pasien
i. mengobservasi adanya tanda-tanda
hipoventilasi,
j. memonitor adanya kecemasan
k. mengajarkan teknik nafas
dalam untuk memaksimalkan
ventilasi.
kelebihan a. mempertahankan catatan intake output
volume cairan yang akurat
b/d retensi b. memonitor hasil Hb yang sesuai dengan
natrium dan air retensi cairan (BUN, Hematokrit,
Osmolaritas urine)
c. memonitor vital sign, memonitor indikasi
retensi
d. mengkaji luas dan lokasi edema
f. memonitor status nutrisi pemberian inj
lasix 1x 20 gram
g. melakukan kolaborasi dengan
dokter jika tanda cairan berlebihan muncul
memburuk
h. menentukan riwayat jumlah dan tipe
intake cairan dan eliminasi
i. menentukan kemungkinan faktor risiko
dari ketidakseimbangan cairan
e. memonitor tekanan darah orthostatik dan
perubahan irama jantung.
3,1 Kesimpulan
Berdasarkan diagnosa keperawatan yang ditemukan, perawat membeuat
perencanaan menggunakan kriteria hasil yang diharapkan setelah dilakukan
intervensi keperawatan sesuai dengan Nursing Outcome Classification (NOC) dan
perumusan intervensi keperawatan berbasis Nursing Intervenstion Classification
(NIC
3.2 Saran
Gledis, M., & Gobel, S. (2016). Hubungan Peran Perawat Dengan Tingkat
KepuasanPasien Di Rs Gmibm Monompia Kota Mabagu Kabupaten Bolaang
Mongondow. Elektronik Keperawatan, 4(2), 1–6.
https://doi.org/10.22460/infinity.v2i1.22.
Mahananto, F., & Djunaidy, A. (2017). Simple Symbolic Dynamic of Heart Rate Variability
Identify Patient with Congestive Heart Failure. Procedia ComputerScience, 124, 197–
204.https://doi.org/10.1016/j.procs.2017.12.147.
Melanie, R. (2012). Analisis Pengaruh Sudut Posisi Tidur terhadap Kualitas Tidur dan
Tanda Vital Pada Pasien Gagal Jantung Di Ruang Rawat Intensif RSUP Dr. Hasan
Sadikin Bandung. Analisis Pengaruh Sudut Posisi Tidur Terhadap Kualitas TidurDan
Tanda Vital Pada Pasien Gagal Jantung Di Ruang Rawat Intensif RSUP Dr. Hasan
Sadikin Bandung, 15.
PPNI, Tim Pokja SDKI DPP. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. DPP
PPNI. Jakarta Selatan.
PPNI, Tim Pokja SIKI DPP . (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. DPP PPNI.
Jakarta Selatan.
PPNI, Tim Pokja SLKI DPP. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia. DPP PPNI.
Jakarta Selatan.