dari jantung. Pasien dengan gagal jantung memiliki tanda dan gejala sesak
nafas yang spesifik pada saat istirahat atau saat melakukan aktivitas, rasa
lemah, tidak bertenaga, retensi air seperti kongestif paru, edema tungkai,
dan terjadi abnormalitas dari struktur jantung dan fungsi jantung (Narolita,
2018).
kebutuhan sel-sel tubuh akan nutrien dan oksigen secara adekuat. Hal ini
memompa darah untuk waktu yang singkat dan dinding otot jantung yang
sering merespon dengan menahan air dan garam. Hal ini akan
mengakibatkan bendungan cairan dalam beberapa organ tubuh seperti
tangan, kaki, paru, atau organ lainnya sehingga tubuh klien menjadi
Congestive Heart Failure (CHF) atau gagal jantung kongestif adalah suatu
terentang diantaranya dan merupakan jalan lalu lintas antara makanan dan
perikardium viseral.
2. Miokardium, merupakan lapisan tengah yang terdiri atas otot yang berperan
bilik jantung. ada dua jenis katup, yaitu katup atrioventrikular dan katup
diastole ventrikel dan mencegah aliran balik ke atrium saat sistole ventrikel.
antara atrium kanan dan ventrikel kanan. Katup biskuspidalis atau katup
mitral memiliki 2 buah dauh katup dan terletak antara atrium kiri dan
ventrikel kiri.
ventikel kiri dan aorta disebut katup semilunar aorta. Adanya katup ini
kiri, ventrikel kiri, dan ventrikel kanan. Atrium terletak diatas ventrikel dan
saling berdampingan. Atrium dan ventrikel dipisahkan oleh katup satu arah.
b. Fisiologi jantung
bersamaan kedua atrium, yang mengikuti suatu fraksi pada detik berikutnya
relaksasi. Satu kali siklus jantung sama dengan satu periode sistole (saat
sehingga ada perbedaan yang berarti antara pergerakan darah dari ventrikel
ke arteri. Kontraksi atrium akan diikuti relaksasi atrium dan ventrikel mulai
kembali.
satu menit. Curah jantung ditentukan oleh jumlah denyut jantung permenit
(a) Pre-load adalah keadaan ketika serat otot ventrikel kiri jantung
(b) Volume darah yang berada dalam ventrikel saat diastole ini
miokardium.
(f) Peregangan sarkomet yang paling optimal adalah 2,2 µm. Dalam
sekuncup.
2) Daya kontraksi
ventrikel.
3) Beban akhir
a) After load adalah jumlah tegangan yang harus dikeluarkan
ventrikel selama kontraksi untuk mengeluarkan darah dari
ventrikel melalui katup semilunar aorta.
b) Hal ini terutama ditentukan oleh tahanan pembuluh darah
sebagai berikut :
2) Aterosklerosis Koroner
menurun.
6) Faktor Sistemik
jantung.
hipertrofi.
ventrikel hipertrofi.
sesak nafas.
2) Derajat 2: Ringan, aktivitas fisik sedang menyebabkan
aktivitas dihentikan.
4. Manifestasi Klinik
Menurut Azkalika (2017), manifestasi klinis dari gagal jantung kongestif
adalah sebagai berikut :
1) Gagal Jantung Kiri
Kongesti paru menonjol pada gagal ventrikel kiri karena ventrikel kiri
tidak mampu memompa darah yang datang dari paru sehingga peningkatan
paru. Manifestasi klinis yang terjadi pada gagal jantung kiri yaitu :
(a) Dispnea
(b) Batuk
(d) Insomnia
terjadi yaitu :
2) Kontraktilitas
serabut jantung.
anoreksia.
akan membentuk asam di dalam tubuh. Situasi ini akan memberikan suatu
aliran darah dari ekstremitas aliran balik vena kejantung dan paru-paru
sehingga timbullah masalah keperawatan gangguan pertukaran gas
(Kasron, 2016).
6. Pathway
Bagan 2.1 Patway gagal jantung
Sumber : (WOC) dengan menggunakan Standar Diganosa Keperawatan Indonesia dalam (PPNI,2017)
7. Komplikasi
Menurut Zahrotin (2019) komplikasi pada gagal jantung yaitu :
1) Edema paru akut terjadi akibat gagal jantung kiri
2) Syok kardiogenik : stadium dari gagal jantung kiri, kongestif akibat penurunan curah
jantung dan perfusi jaringan yang tidak adekuat ke organ vital (jantung dan otak)
3) Episode trombolitik : trombus terbentuk karena imobilitas pasien dan gangguan sirkulasi
cairan dapat meregangkan perikardium sampai ukuran maksimal. CPO menurun dan
8. Pemeriksaan Diagnostik
Menurut Kasron (2016), pemeriksaan penunjang gagal jantung kongestif adalah sebagai
berikut :
1) EKG
ginjal
(c) Analisa Gas Darah : gagal ventrikel kiri ditandai dengan alkalosis respiratorik atau
3) Radiologi
(c) Scan jantung: Tindakan penyuntikan fraksi dan memperkirakan gerakan dinding.
9. Penatalaksanaan Medis dan Farmakologi
1) Terapi Farmakologis
jantung. Efek yang dihasilkan : peningkatan curah jantung, penurunan tekanan vena
Diberikan untuk memacu sekresi natrium dan air melalui ginjal penggunaan harus
penyembuhan darah oleh ventrikel. Obat ini memperbaiki pengosongan ventrikel dan
diturunkan.
KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
Menurut Arinda (2018), pengkajian keperawatan pada klien Congestive Heart Failure
adalah sebagai berikut :
1) Anamnesis
Pada anamnesis, bagian yang dikaji adalah keluhan utama, riwayat penyakit sekarang
dan riwayat penyakit dahulu.
(a) Identitas pasien
Meliputi nama lengkap, tempat tinggal, jenis kelamin, tanggal lahir, agama, umur,
tempat lahir, asal suku bangsa, pekerjaan.
(b) Keluhan Utama
Keluhan utama pasien dengan gagal jantung adalah kelemahan saat beraktivitas dan
sesak nafas.
(c) Riwayat Penyakit Sekarang
Pengkajian RPS yang mendukung keluhan utama dilakukan dengan mengajukan
serangkaian pertanyaan mengenai kelemahan fisik pasien serta PQRST, yaitu:
(1) Provoking incident : kelemahan fisik terjjadi setela melakukan aktivitas ringan
sampai berat, sesuai derajat gangguan pada jantung (lihat klasifikasi jantung)
(2) Quality of paint: seperti apa keluhan kelemahan dalam melakukan aktivitas yang
melakukan pergerakan.
(3) Region : radiation, relief : apakah kelemahan fisik bersifat lokal atau
(4) Severity (scale) of pain: kaji tentang kemampuan pasien dalam melakukan
(5) Time : sifat mula timbulnya (onset), keluhan kelemahan beraktifitas biasaya
masayang lalu yang masih relevan dengan kondisi saat ini. Obat-obatan ini
adanya efek samping yang terjadi di masa lalu, alergi obat, dan reaksi alergi
yang timbul. Sering kali pasien menafisrkan suatu alergi sebagai efek samping
obat.
kematiannya. Penyakit jantung iskemik pada orang tua yang timbulnya pada
usia muda merupakan faktor risiko utama terjadinya penyakit jantung iskemik
pada keturunannya.
merokok, sudah berapa lama, berapa batang per hari, dan jenis rokok.
baik. Penurunan lebih lanjut dari curah jantung dapat disertai insomnia atau
menyangkal, takut mati, perasaan ajal sudah dekat, marah pada penyakit yang
tak perlu, khawatir dengan keluarga, kerja, dan keuangan. Tanda: menolak,
mudah tersinggung
(h) Nyeri/Kenyamanan
(1) Gejala
(i) Pernapasan
(1) Gejala
beberapa bantal
medikasi
2) Tanda
(edema pulmonal)
dan mengi
e) Fungsi mental: mungkin menurun; letargi; kegelisahan
f) Warna kulit : pucat atau sianosis
(j) Keamanan
1) Gejala
c) Kulit lecet
g. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
Pada pemeriksaan keadaan umum pasien gagal jantung biasanya
didapatkankesadaran yang baik atau composmentis dan akan berubah
sesuai tingkat gangguan yang melibatkan perfusi system saraf pusat
Tanda-Tanda Vital
(1) TD : Mungkin rendah (gagal pemompa), normal (GJK ringan atau
kronis), atau tinggi ( kelebihan beban cairan/ peningkatan TVS)
(2) Tekanan Nadi : Mungkin sempit, menunjukkan penurunan
volume sekuncup
(3) Nadi : nadi perifer berkurang, perubahan dalam kekuatan
denyutan dapat terjadi, nadi sentral mungkin kuat mis, nadi
jugularis, karotis, abdominal terlihat
(4) Respirasi meningkat, dispnea
(5) Penambahan berat badan cepat
(c) Pemeriksaan Fisik (Kepala, Rambut, Wajah)
Tidak terdapat perubahan atau lesi pada kepala (simetris) dan rambut,
wajah meringis, menangis, merintih, meregang, dan menggeliat.
(d) Sistem Pengelihatan
Conjungtiva tidak anemis, sclera ikterus
(e) Wicara dan THT
Distensi vena jugularis
(f) Sistem Pencernaan
Terjadi hepatomegali (pembesaran hepar), penurunan nafsu makan
berat badan. Asites, tanda yang muncul pada tahap lanjut, terjadi
tahap lanjut dari gagal jantung, Blood Urea Nitrogen (BUN) dan
Definisi : kelebihan atau kekurangan oksigenasi dan atau eliminasi karbondioksida pada
Kriteria mayor :
1) Subjektif : Dispnea
Kriteria minor :
2) Objektif : Sianosis, diaforesis, gelisah,nafas cuping hidung, pola nafas abnormal, warna
Penyebab : hambatan upaya nafas (mis: Nyeri saat bernafas) Batasan karakteristik :
Kriteria mayor :
1) Subjektf : Dipsnea
2) Objektif : Penggunaan otot bantu pernafasan, fase ekspirasi memanjang, pola nafas
abnormal
1) Subjektif : Ortopnea
metabolisme tubuh
1) Subjektif : Lelah
meningkat/,menurun
1) Subjektif :
pulmonary artery wedge pressure (PAWP) menurun Kondisi klinis terkait : Gagal Jantung
Kongestif
Definisi : pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan kerusakan jaringan
aktual atau fungsional dengan onset mendadak atau lambatberintensitas ringan hingga berat
Kriteria mayor :
2) Objektif : Tampak meringis, bersikap protektif, gelisah, frekuensi nadi meningkat, sulit
tidur
1) Subjektif : -
2) Objektif : Tekanan darah meningkat, pola nafas berubah, nafsu makan berubah, proses
berpikir terganggu, menarik diri, berfokus pada diri sendiri, diaforesis.
e. Hipervolemia (D.0022)
Kriteria mayor :
metabolisme tubuh
Kriteria mayor :
1) Subjektif : -
2) Objektif : Pengisian kapiler >3 detik, nadi perifer menurun atau tidak teraba, akral
ankle- brakial <0,90, bruit femoralis Kondisi klinis terkait : Gagal Jantung Kongestif
Kriteria mayor :
merasa lemah
menunjukkan iskemia,sianosis
h. Ansietas (D.0080)
Definisi : kondisi emosi dan pengalaman subyektif individu terhadap objek yang tidak jelas
dan spesifik akibat antisipasi bahaya yang memungkinkan individu melakukan tindakan
untuk menghadapi ancaman.
Penyebab : kurang terpapar informasi
Batasan karakteristik :
Kriteria mayor :
1) Subjektif : Merasa bingung, merasa khawatir dengan akibat dari kondisi yang dihadapi,
sulit berkonsentrasi
2) Objektif : Tampak gelisah, tampak tegang, sulit tidur Kriteria minor :
1) Subjektif : Mengeluh pusing, anorexia, palpitasi, merasa tidak berdaya
2) Objektif : Frekuensi napas dan nadi meningkat, tekanan darah meningkat, diaforesis,
tremor, muka tampak pucat, suara bergetar, kontak mata buruk, sering berkemih,
berorientasi pada masa lalu
i. Defisit nutrisi (D.0019)
untuk makan).
1) Subjektif : -
Kriteria minor :
1) Subjektif : Cepat kenyang setelah makan, kram/nyeri abdomen, nafsu makan menurun.
2) Objektif : Bising usus hiperaktif, otot pengunyah lemah, otot menelan lemah, membran
mukosa pucat, sariawan, serum albumin turun, rambut rontok berlebihan, diare.
didasarkan pada pengetahuan dan penilaian klinis untuk mencapai tujuan luaran yang
diharapkan (Tim Pokja SIKI DPP PPNI, 2018). Diagnosa berdasarkan SIKI adalah :