PROTEIN
085/C/VII/SOP/
Nomor :
PU/VI/2019
Terbit Ke : 01
SOP No.Revisi : 00
Halaman : 1/4
UPT PUSKESMAS dr. RITA IDRIS,S.Ked
TURIKALE Nip.198101192006042011
1 Pengertian
Malnutrisi Energi Protein (MEP) adalah penyakit akibat
kekurangan energi dan protein umumnya disertai defisiensi
nutrisi lain.
Klasifikasi dari MEP adalah :
1. Kwashiorkor
2. Marasmus
3. Marasmus Kwashiorkor
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk
penatalaksanaan pasien dengan Malnutrisi Energi Protein
3. Kebijakan SK Kepala UPT Puskesmas Turikale Nomor 053/SK/PKM-
TKL/VI/2018 tentang Penyusunan Rencana Layanan Medis
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/Menkes/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis
Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat
Pertama
5. Prosedur Hasil Anamnesis (Subjective)
Keluhan
1. Kwashiorkor, dengan keluhan:
a. Edema
b. Wajah sembab
c. Pandangan sayu
d. Rambut tipis, kemerahan seperti warna rambut
jagung, mudah dicabut tanpa sakit, rontok
e. Anak rewel, apatis
2. Marasmus, dengan keluhan:
a. Sangat kurus
b. Cengeng
c. Rewel
d. Kulit keriput
3. Marasmus Kwashiorkor, dengan keluhan kombinasi
dari ke-2 penyakit tersebut diatas.
Faktor Risiko
Berat badan lahir rendah, HIV, Infeksi TB, pola asuh yang
salah
Pemeriksaan Penunjang
1. Laboratorium: gula darah, Hb, Ht, preparat apusan
darah, urin rutin, feses
2. Antropometri
3. Foto toraks
4. Uji tuberkulin
Diagnosis Banding: -
Komplikasi
Anoreksia, Pneumonia berat, Anemia berat, Infeksi,
Dehidrasi berat, Gangguan elektrolit, Hipoglikemi,
Hipotermi, Hiperpireksia, Penurunan kesadaran
Kunjungan Rumah
Tenaga kesehatan atau kader melakukan kunjungan
rumah pada anak gizi buruk rawat jalan, bila:
2/4
Berat badan anak sampai pada minggu ketiga
tidaknaik atau turun dibandingkan dengan berat
badanpada saat masuk (kecuali anak dengan
edema).
Anak yang 2 kali berturut-turut tidak datang tanpa
pemberitahuan
Kunjungan rumah bertujuan untuk menggali
permasalahan yang dihadapi keluarga termasuk
kepatuhan mengonsumsi makanan untuk pemulihan
gizi dan memberikan nasihat sesuai dengan masalah
yang dihadapi.
Dalam melakukan kunjungan, tenaga kesehatan
membawa kartu status, cheklist kunjungan rumah,
formulir rujukan, makanan untuk pemulihan gizi dan
bahan penyuluhan.
Hasil kunjungan dicatat pada checklist kunjungan dan
kartu status. Bagi anak yang harus dirujuk, tenaga
kesehatan mengisi formulir rujukan.
Kriteria Rujukan
1. Bila terjadi komplikasi, seperti: sepsis, dehidrasi berat,
anemia berat, penurunan kesadaran
2. Bila terdapat penyakit komorbid, seperti: pneumonia
berat
Peralatan
1. Alat pemeriksaan gula darah sederhana
2. Alat pengukur berat dan tinggi badan anak serta
dewasa
3. Skala antropometri
Prognosis
a. Prognosis umumnya dubia ad bonam untuk ad vitam,
sedangkan untuk quo ad fungsionam dan sanationam
umumnya dubia ad malam.
6 Bagan Alir
melakukan vital sign dan Menegakkan
pemeriksaan diagnose
fisik berdasarkan hasil pemeriksaan
Melakukan anamnesis pada pasien
4/4