Anda di halaman 1dari 2

Nama : Mitra Mariyanto WOC HIPERTENSI

NIM : G3A020174 KLASIFIKASI DEFINISI; PENATALAKSANAAN PEMERIKSAAN


UNIMUS / PROGRAM STUDI MEDIS: PENUNJANG:
PROFESI NERS  Normal Hipertensi adalah suatu keadaan dimana seseorang
 Pre-Hipertensi
mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal yang  Terapi tanpa obat 1. Pemeriksaan Laboratorium
PENGKAJIAN : mengakibatkan peningkatan angka morbiditas dan angka
 Terapi dengan obat  Urinalisis untuk darah dan
 Pengkajian merupakan tahap awal  Hipertensi kematian protein, elektrolit dan
Stadium I
dan landasan dalam proses kreatinit darah.
keperawatan, untuk itu diperlukan  Hipertensi  Glukosa darah
kecermatan dan ketelitian tentang Stadium II  Kolesterol, HDL dan
masalah- masalah klien sehingga kolesterol total serum
dapat memberikan arah terhadap  Hemoglobin/Hematokrit
PATOFISILOGI :
tindakan keperawatan.  BUN/kreatinin
 Pemeriksaan fisik adalah komponen Patofisiologi hipertensi dimulai dengan  Glukosa Hiperglikemia
pengkajian kesehatan yang bersifat pengerasan pembuluh darah. Ada HIPERTENSI  Kalium serum
obyektif yang dilakukan dengan cara penumpukan lemak di dinding arteri yang  Kalsium serum
melakukan pemeriksaan pada tubuh mengakibatkan berkurangnya volume cairan
 Kolesterol dan trigliserida
pasien dari ujung kepala sampai darah ke jantung. Tumpukan membentuk
serum
ujung kaki dengan melihat keadaan plak yang kemudian mempersempit dan
KOMPLIKASI:  Pemeriksaan tiroid
pasien (inspeksi). mengurangi elastisitas arteri.
 Kadaraldosteron
urin/serum
ANALISA DATA :  Hati
ETIOLOGI :  Urinalisa
 Otak
Data fokus : 1. hipertensi essensial (primer) : hipertensi
DO yang tidak diketahui penyebabnya  Ginjal 2. Pemeriksaan Radiologi
- Peningkatan frekuensi jantung
Data Subyektif 2. Hipertensi sekunder : hipertensi yang  Mata  Foto dada
merupakan akibat dari adanya penyakit lain. PATHWAY  CT Scan
- Mengeluh lelah
Data Obyektif
- Frekuensi jantung meningkat >20% dari
kondisi istirahat
Data Subyektif : Mengeluh nyeri
Data Obyektif :
- Tampak meringis
- Bersikap protektif kepala bagian belakang
- Gelisah
- Frekuensi nadi meningkat
Sulit tidur

Diagnosa Keperawatan :
- Risiko penurunan curah jantung
- Intoleransi aktivitas
- Nyeri Akut

Etiologi :
-Perubahan frekuensi jantung
-Ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan
oksigen
- agen pencedera fisiologis
DIAGNOSA KEPERAWATAN : Obesitas Merokok Stress Konsumsi Alkohol Kurang olah Usia di atas 50 Kelainan fungsi
garam berlebih raga tahun ginjal Feokromositoma DAFTAR PUSTAKA :
1. Risiko penurunan curah jantung ditandai dengan Perubahan Nikotin dan karbon Peningkatan Adib, M. (2009). Cara Mudah Memahami
Penimbunan Pelepasan
frekuensi jantung kolesterol monoksida masuk adrenalin dan Retensi cairan kadar kortisol Meningkatnya Penebalan
Tidak mampu
membuang
aliran darah kortisol tahanan perifer dinding aorta & sejumlah garam dan Menghindari Hipertensi, Jantung
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidak seimbangan arteri pembuluh darah
dan air di dalam
antara suplai dan kebutuhan oksigen ditandai dengan pasien Penyempitan Peningkatan Meningkatnya besar
tubuh Memacu stress
dan Stroke. Edisi I. Yogyakarta: CV.
Merusak lapisan Vasokonstriksi volume darah sel darah merah
mengeluh lelah dan rekuensi jantung meningkat >20% dari kondisi pembuluh darah endotel pembuluh pembuluh dan sirkulasi Efek konstriksi
Elastisitas Dianloka.
darah pembuluh
istirahat darah arteri perifer Volume darah
Meningkatnya darah menurun
dalam tubuh Bachrudin, M. Dkk.2016. Keperawatan
viskositas
3. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis Aterosklerosis Tahanan
meningkat
Medikal Bedah I. Jakarta: Pusdik
perifer
(hipertensi) ditandai dengan pasien mengeluh nyeri, Tampak meningkat SDM Kesehatan
meringis, Bersikap protektif kepala bagian belakang, Gelisah, Gleadle, J. (2005). Anamesis dan
Frekuensi nadi meningkat, Sulit tidur Pemeriksaan Fisik. Jakarta: Erlangga
Jantung bekerja keras
untuk memompa Hinkle, Janice L. dkk.2018. (Brunner &
HIPERTENSI Suddarth's) Buku Teks Medical
RENCANA KEPERAWATAN Surgical Nursing Ed.14th. Cina:

Otak Ginjal Indera Kenaikan beban


Wolters Kluwer.
Diagnosa Keperawatan : kerja jantung
Muttaqin, A. (2009). Pengantar Asuhan
Risiko penurunan curah jantung ditandai dengan Perubahan frekuensi Vasokonstriksi Retina
Suplai O2 ke Retensi Hidung Telinga Keperawatan Klien dengan
pembuluh darah Hipertrofi otot
otak menurun pembuluh darah ginjal jantung
Tujuan : otak meningkat Spasme Perdarahan Suara Gangguan Sistem Kardiovaskuler.
Setelah dilaksanakan asuhan keperawatan selama 3 x 24 jam Sinkope Blood flow
arteriole berdenging
Penurunan Jakarta: Salemba Medika.
keadekuatan curah jantung meningkat dibuktikan dengan kriteria hasil : Tekanan menurun fungsi otot
pembuluh darah Diplopia
1. Kekuatan nadi perifer menigkat Resiko tinggi meningkat
Gangguan jantung PPNI. (2018). Standar Diagnosis
keseimbangan
2. Ejection fraction (EF) meningkat cidera Respon RAA Keperawatan Indonesia: Definisi
Nyeri Resiko tinggi Resiko dan Indikator Diagnostik, Edisi 1.
kepala cidera penurunan
Intervensi : Resiko Perfusi Vasokonstriksi
curah jatung Jakarta : DPP PPNI
Serebral Tidak
- Perawatan Jantung Efektif
PPNI. (2018). Standar Intervensi
1. Identifikasi tanda/gejala primer Penurunan curah jantung Nyeri Akut Rangsang
aldosteron Keperawatan Indonesia: Definisi
2. Montor intake dan output cairan
dan Tindakan Keperawatan, Edisi
- Perawatan Jantung Akut Retensi
1. Jakarta: DPP PPNI
1. Identifikasi karakteristik nyeri dada Monitor EKG 12 sadapan untuk natrium

perubahan ST dan T
Edema
2. Monitor aritmia
Hipervolemia

Anda mungkin juga menyukai