SYNDROME
KEPERAWATAN ANAK I
Dosen Pengampu : Ns. Desi Kurniawati, M.Kep. Sp.Kep.An
Disusun Oleh :
Kelompok 4
1. Desvi Royana (142012018009)
2. Fayi Haristia Ghani (142012018014)
3. Harun Alfatoni (142012018015)
4. Miftahul Khomsah (142012018023)
5. Nandika Pangestu (142012018025)
6. Putri Maysaroh (142012018030)
7. Rahma Isti Mahfuza (142012018031)
8. Rika Asmita (142012018034)
FAKULTAS KESEHATAN
PRODI S1 ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
TAHUN 2020
1
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan Kehadirat Allah swt, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun tugas ini
dengan baik dan tepat pada waktunya.Dalam makalah ini kami membahas
mengenai Asuhan Keperawatan Teori Respiratory Distress Syndrome.
Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan
dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan
selama mengerjakan makalah ini.Oleh karena itu, kami mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar
pada makalah ini.Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk
memberikan saran serta kritik yang dapat membangunkami. Kritik
konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan
makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita
sekalian.
Kelompok
2
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Gagal napas pada neonatus merupakan masalah klinis yang sangat serius,
yang berhubungan dengan tingginya morbiditas, mortalitas, dan biaya
perawatan. Sindroma gagal napas (Respiratory Distress Syndrom, RDS)
adalah istilah yang digunakan untuk disfungsi pernafasan pada neonatus.
Gangguan ini merupakan penyakit yang berhubungan dengan keterlambatan
perkembangan maturitas paru atau tidak adekuatnya jumlah surfaktan dalam
paru (Mami & Rahardjo, 2012).
Kegawatan sistem pernafasan dapat terjadi pada bayi yang lahir dengan
berat badan kurang dari 2.500 gram dalam bentuk sindroma gagal napas dan
asfiksia neonatorum yang terjadi pada bayi cukup bulan (Marmi & Rahardjo,
2012)
3
2. Tujuan
1) Mengetahui pengertian respiratory distress syndrome (RDS)
2) Mengetahui klasifikasi respiratory distress syndrome
3) Mnegetahui etiologi respiratory distress syndrome
4) Mengetahui patofisiologi respiratory distress syndrome
5) Manifestasi klinis respiratory distress syndrome
6) Mengetahui komplikasi respiratory distress syndrome
7) Mengetahui pemeriksaan diagnostik respiratory distress syndrome
8) Mengetahui penatalaksanaan respiratory distress syndrome
4
BAB II
TINJAUAN TEORI
1. Pengertian
2. Etiologi
5
b. perdarahan plasenta,
c. plasenta kecil,
d. plasenta tipis,
e. plasenta tidak menempel pada tempatnya
3) Faktor janin, meliputi :
a. pusat menumbung,
b. tali pusat melilit leher,
c. kompresi tali pusat antara janin dan jalan lahir,
d. gemeli,
e. prematur,
f. kelainan kongenital pada neonatus dan lain-lain
4) Faktor jalan lahir :
a. partus lama,
b. partus dengan tindakan dan lain-lain
3. Klasifikasi
6
ATAU >90x/ tarikan dinding dada
menit atau merintih saat
ekspirasi
4. Patofisiologi
Hal ini merupakan faktor kritis dalam terjadinya RDS. Ketidaksiapan paru
ekspansi yang merata dan jarang ekspansi paru pada tekanan intraalveolar
saat ekspirasi tanpa surfaktan, janin tidak dapat menjaga parunya tetap
7
mengembangkan parunya pada setiap hembusan napas (ekspirasi),
yang lebih besar dengan disertai usaha inspirasi yang lebih kuat.
Akibatnya, setiap kali perapasan menjadi sukar seperti saat pertama kali
vaskular resistem (PVR) yang nilainya menurun pada ekspansi paru normal.
pembalikan parsial sirkulasi, darah janin dengan arah aliran dari kanan ke kiri
timbunan asam laktat sehingga terjadi asidosis metabolik pada bayi dan
penurunan curah jantung yang menurunkan perfusi ke organ vital. Akibat lain
adalah kerusakan endotel kapiler dan epitel duktus alveolus yang menyebabkan
8
lapisan yang disebut membran hialin. Membran hialin ini melapisi alveoli
penurunan sirkulasi paru dan perfusi alveolar, PaO2 akan menurun tajam,
pH juga akan menurun tajam, serta materi yang diperlukan untuk produksi
menekan sintesis surfaktan. Lapisan epitel paru dapat juga terkena trauma
9
D. WOC
Primer Sekunder
`
Bayi prematur Perdarahan antepartum, Ibu diabetes Seksio sesaria Aspirasi mekonium Asfiksia Resusitasi Pneumotorak,
hipertensi hipotensi (pneumonia aspirasi) neonatorum neonatus sindrom wilson,
Pembentukan (pada ibu) Hiperinsulinemia mikity
Pengeluaran
membran hialin janin Pernapasan intra uterin Janin kekurangan Pemberian kadar
Gangguan perfusi darah hormon stress oleh
surfaktan paru O2 dan kadar CO2 O2 yang tinggi Insufisiensi pada
uterus ibu
belum sempurna Sumbatan jalan napas meningkat bayi prematur
Imaturitas paru Trauma akibat
Mengalir ke janin parsial oleh air ketuban
Sirkulasi utero plasenter Gangguan kadar O2 yang
pematangan paru dan mekonium
kurang baik tinggi
bayi yang berisi air Kerusakan surfaktan perfusi
Bayi prematur; dismaturitas Menekan sintesis
surfaktan
Pertumbuhan surfaktan paru belum matang
1) Takipnea(>60x/menit),
2) Pernapasan dangkal,
3) Mendengkur,
4) Sianosis,
5) Pucat,
6) Kelelahan,
7) Apnea dan pernapasan tidak teratur,
8) Penurunan suhu tubuh,
9) Retraksi suprasternal dan substernal, pernapasan cuping hidung
10) Bradikardia (sering ditemukan pada penderita penyakit membran hialin
berat),
11) Hipotensi,
12) Kardiomegali,
13) Pitting oedema terutama di daerah dorsal tangan/kaki,
14) Hipotermia,
15) Tonus otot yang menurun, (gejala sentral dapat terlihat bila terjadi
komplikasi) ( Surasmi, dkk 2013)
6. Komplikasi
Menurut Cecily & Sowden (2009) Komplikasi RDS yaitu:
1) Ketidakseimbangan asam basa
2) Kebocoran udara (Pneumothoraks, pneumomediastinum,
pneumoperikardium, pneumoperitonium, emfisema subkutan, emfisema
interstisial pulmonal)
3) Perdarahan pulmonal
4) Penyakit paru kronis pada bayi 5%-10%
11
5) Apnea
6) Hipotensi sistemik
7) Anemia
8) Infeksi (pneumonia, septikemia, atau nosokomial)
9) Perubahan perkembangan bayi dan perilaku orangtua
7. Pemeriksaan Diagnostik
Menurut Cecily & Sowden (2009) pemeriksaan penunjang pada bayi dengan
RDS yaitu:
12
c. Tes cairan amnion (lesitin banding spingomielin) untuk menentukan
maturitas paru
d. Oksimetri nadi untuk menentukan hipoksia
8. Penatalaksanaan
1) Penatalaksanaan medis
Menurut Cecily & Sowden (2009) penatalaksanaan medis pada bayi RDS
(Respiratory Distress Syndrom) yaitu:
a. Perbaiki oksigenasi dan pertahankan volume paru optimal
b. Penggantian surfaktan melalui selang endotrakeal
c. Tekanan jalan napas positif secara kontinu melalui kanul nasal untuk
mencegah kehilangan volume selama ekspirasi
d. Pemantauan transkutan dan oksimetri nadi
e. Fisioterapi dada
2) Tindakan kardiorespirasi tambahan
a. Pertahankan kestabilan suhu
b. Berikan asupan cairan, elektrolit, dan nutrisi yang tepat
c. Pantau nilai gas darah arteri, Hb dan Ht serta bilirubin
d. Lakukankan transfusi darah seperlunya
e. Hematokrit guna mengoptimalkan oksigenasi
f. Pertahankan jalur arteri untuk memantau PaO₂ dan pengambilan
sampel darah 8) Berikan obat yang diperlukan
3) Penatalaksanaan Keperawatan
Menurut Surasmi (2003) penatalaksanan keperawatan terhadap RDS
meliputi tindakan pendukung yang sama dalam pengobatan pada bayi
prematur dengan tujuan mengoreksi ketidakseimbangan. Pemberian
minum per oral tidak diperbolehkan selama fase akut penyakit ini karena
dapat menyebabkan aspirasi. Pemberian minum dapat diberikan melalui
perenteral.
13
BAB III
1. Pengkajian Keperawatan
1) Identitas klien
Meliputi nama, jenis kelamin, suku bangsa, tanggal lahir, alamat, agama,
tanggal pengkajian.
2) Riwayat kesehatan
a. Riwayat maternal
intrapartus.
a. Cardiovaskuler
Murmur sistolik
b. Integumen
14
Mottling
c. Neurologis
Immobilitas, kelemahan
d. Pulmonary
Nafas grunting
Pernapasan dangkal
Sianosis
e. Status behavioral
Letargi
4) Pemeriksaan Doagnostik
c. Data laboratorium :
maturitas paru
15
Phospatidyglicerol : meningkat saat usia gestasi 35 minggu
Tingkat phospatydylinositol
92%-94%, pH 7,3-7,45.
5) Diagnosa Keperawatan
16
DAFTAR PUSTAKA
Cecily & Sowden (2009). Buku Saku Keperawatan Pedriatik. Edisi 5. Jakarta: EGC
Sudarti & Fauziah. (2013). Asuhan Neonatus Resiko Tinggi dan Kegawatan. Cetakan
I. Yogyakarta: Nuha medika
Suriadi dan Yuliani, R. 2001. Asuhan Keperawatan Pada Anak, edisi 1 Jakarta : CV
Agung Seto
Rahardjo dan Marmi. 2012. Asuhan Neonatus, Bayi, Balita dan Prasekolah. Jakarta :
Pustaka Belajar
https://scholar.google.co.id/citations?user=EyOPhs4AAAAJ&hl=id&oi=sra
https://dspace.umkt.ac.id/handle/463.2017/1067
17