TEORI CARING
Dosen pembimbing: Ns. Yusnita.,S.kep, M.Kes
Disusun oleh:
Kelompok 2
1. Alda Puspita Sari 142012018002
2. Anggi Pradita 142012018003
3. Dewi Yunita 142012018010
4. Harun Alfatoni 142012018015
5. Laili Zahro 142012018017
6. Miftahul Khomsah 142012018023
7. Onetha Effendi 142012018029
8. Rolanda Gusti Al-syukri 142012018036
Segala puji syukur kita haturkan kepada Allah SWT sebab karena limpahan
rahmat serta anugerah dari-Nya kami mampu untuk menyelesaikan makalah kami
dengan judul “TEORI CARING” ini.
Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan nabi agung
kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjukan Allah SWT
untuk kita semua, yang merupakan sebuah pentunjuk yang paling benar yakni
Syariah agama Islam yang sempurna dan merupakan satu-satunya karunia paling
besar bagi seluruh alam semesta.
Selanjutnya dengan rendah hati kami meminta kritik dan saran dari pembaca
untuk makalah ini supaya selanjutnya dapat kami revisi kembali. Karena kami sangat
menyadari, bahwa makalah yang telah kami buat ini masih memiliki banyak
kekurangan.
Demikianlah yang dapat kami haturkan, kami berharap supaya makalah yang telah
kami buat ini mampu memberikan manfaat kepada setiap pembacanya.
Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
1.LATAR BELAKANG
2. PERUMUSAN MASALAH
3. TUJUAN PENULISAN
Makalah ini disusun dalam rangka menyelesaikan tugas mata kuliah Konsep Dasar
Keperawatan I, menambah wawasan tentang Konsep Caring di Sepanjang Rentang
Kehidupan, agar mahasiswa mengerti tentang bagaimana perilaku caring dalam
proses dan praktik keperawatan, dan sebagai salah satu sarana belajar mahasiswa.
4. JENIS PEMBAHASAN
5. SISTEMATIKA PENULISAN
Makalah ini disusun berdasarkan sistematika berikut :
a.Judul,
b.Nama penulis,
c.Abstrak,
d.Kata kunci,
e.Pendahuluan,
i.Daftar pustaka.
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
Secara bahasa, istilah caring diartikan sebagai tindakan kepedulian. Caring secara
umum dapat diartikan sebagai suatu kemampuan untuk berdedikasi bagi orang lain,
pengawasan dengan waspada, serta suatu perasaaan empati pada orang lain dan
perasaan cinta atau menyayangi.
Pengertian caring berbeda dengan care. Care adalah fenomena yang berhubungan
dengan orang berhubungan dengan bimbingan, bantuan, dukungan perilaku kepada
individu, keluarga, kelompok dengan adanya kejadian untuk memenuhi kebutuhan
aktual maupun potensial untuk meningkatkan kondisi dan kualitas kehidupan
manusia. Sedangkan caring adalah tindakan nyata dari care yang menunjukkan suatu
rasa kepedulian.
d.Rubenfild (1999)
Caring yaitu memberikan asuhan, tanggunggung jawab, dan ikhlas.
f.Rubenfild (1999)
Caring yaitu memberikan asuhan, dukungan emosional pada klien, keluarga, dan
kerabatnya secara verbal maupun nonverbal.
Dari beberapa pengertian tersebut, dapat dipersingkat bahwa pengertian caring secara
umum adalah suatu tindakan moral atas dasar kemanusiaan, sebagai suatu cerminan
perhatian, perasaan empati dan kasih sayang kepada orang lain, dilakukan dengan
cara memberikan tindakan nyata kepedulian, dengan tujuan untuk meningkatkan
kualitas dan kondisi kehidupan orang tersebut. Caring merupakan inti dari
keperawatan.
Etika Pelayanan
Watson ( 1988 ) menyarankan agar caring sebagai suatu sikap moral yang ideal,
memberikan sikap pendirian terhadap pihak yang melakukan intervensi seperti
perawat. Sikap pendirian ini perlu untuk menjamin bahwa perawat bekerja sesuai
standar etika untuk tujuan dan motivasi yang baik. Kata etika merujuk pada kebiasaan
yang benar dan yang salah. Dalam setiap pertemuan dengan klien, perawat harus
mengetahui kebiasaan apa yang sesuai secara etika. Etika keperawatan bersikap unik,
sehingga perawat tidak boleh membuat keputusan hanya berdasarkan prinsip
intelektual atau analisis.
Etika keperawatan berfokus pada hubungan antara individu dengan karakter dan
sikap perawat terhadap orang lain. Etika keperawatan menempatkan perawat sebagai
penolong klien, memecahkan dilema etis dengan cara menghadirkan hubungan dan
memberikan prioritas kepada klien dengan kepribadian khusus.
1. Jujur
2. Memberikan penjelasan dengan jelas
3. Selalu menginformasikan keluarga
4. Mencoba untuk membuat klien nyaman
5. Menunjukkan minat dalam menjawab pertanyaan
6. Memberikan perawatan emergensi bila perlu
7. Menjawab pertanyaan anggota keluarga secara jujur, terbuka dan ikhlas
8. Mengijinkan klien melakukan sesuatu untuk dirinya sebisa mungkin
9. Mengajarkan keluarga cara memelihara kondisi fisik yang lebih nyaman
Watson menekankan sikap caring ini harus tercemin sepuluh faktor kuratif yang
berasal dari perpaduan nilai nilai humanistik dengan ilmu pengetahuan dasar.
Caring bukanlah sesuatu yang dapat diajarkan, tetapi merupakan hasil dari
kebudayaan, nilai-nilai, pengalaman, dan dari hubungan dengan orang lain. Sikap
keperawatan yang berhubungan dengan caring adalah kehadiran, sentuhan kasih
sayang, mendengarkan, memahami klien, caring dalam spiritual, dan perawatan
keluarga.
a.Kehadiran
b.Sentuhan
1.Sentuhan Berorientasi-tugas
3.Sentuhan Perlindungan
Sentuhan ini merupakan suatu bentuk sentuhan yang digunakan untuk melindungi
perawat dan/atau klien (fredriksson, 1999). Contoh dari sentuhan perlindungan adalah
mencegah terjadinya kecelakaan dengan cara menjaga dan mengingatkan klien agar
tidak terjatuh.
Sentuhan dapat menimbulkan berbagai pesan, oleh karena itu harus digunakan
secara bijaksana.
c.Mendengarkan
d.Memahami klien
Salah satu proses caring menurut Swanson (1991) adalah memahami klien.
Memahami klien sebagai inti suatu proses digunakan perawat dalam membuat
keputusan klinis. Memahami klien merupakan pemahaman perawat terhadap klien
sebagai acuan melakukan intervensi berikutnya (Radwin,1995). Pemahaman klien
merupakan gerbang penentu pelayanan sehingga, antara klien dan perawat terjalin
suatu hubungan yang baik dan saling memahami.
Hubungan caring terjalin dengan baik apabila antara perawat dan klien
dapatmemahami satu sama lain sehingga keduanya bisa menjalin hubungan yang baik
dengan melakukan hal seperti, mengerahkan harapan bagi klien dan
perawat;mendapatkan pengertian tentang gejala, penyakit, atau perasaan yang
diterima klien; membantu klien dalam menggunakan sumber daya sosial, emosional,
atau spiritual; memahami bahwa hubungan caring menghubungkan manusia dengan
manusia, roh dengan roh.
f.Perawatan Keluarga
1. Caring merupakan tugas primer perawat dan curing adalah tugas sekunder.
Maksudnya seorang perawat lebih melakukan tindakan kepedulian terhadap klien
daripada memberikan tindakan medis. Oleh karena itu, caring lebih identik
dengan perawat.
2. Curing merupakan tugas primer seorang dokter dan caring adalah tugas sekunder.
Maksudnya seorang dokter lebih melibatkan tindakan medis tanpa melakukan
tindakan caring yang berarti. Oleh karena itu, curing lebih identik dengan dokter.
3. Dalam pelayanan kesehatan klien yang dilakukan perawat, ¾ nya adalah caring
dan¼ nya adalah curing.
4. Caring bersifat lebih “Healthogenic” daripada curing. Maksudnya caring lebih
menekankan pada peningkatan kesehatan daripada pengobatan. Di dalam
praktiknya, caring mengintegrasikan pengetahuan biofisik dan pengetahuan
perilaku manusia untuk meningkatkan derajat kesehatan dan untuk menyediakan
pelayanan bagi mereka yang sakit.
5. Tujuan caring adalah membantu pelaksanaan rencana pengobatan/terapi dan
membantu klien beradaptasi dengan masalah kesehatan, mandiri memenuhi
kebutuhan dasarnya, mencegah penyakit, meningkatkan kesehatan dan
meningkatkan fungsi tubuh sedangkan tujuan curing adalah menentukan dan
menyingkirkan penyebab penyakit atau mengubah problem penyakit dan
penanganannya.
6. Diagnosa dalam konsep curing dilakukan dengan mengungkapkan penyakit yang
diderita sedangkan diagnosa dalam konsep caring dilakukan dengan identifikasi
masalah dan penyebab berdasarkan kebutuhan dan respon klien.
BAB III
PENUTUP
1.KESIMPULAN
2.SARAN
Sikap caring harus dipraktikkan dalam kehidupan sehari – hari,agar perilaku caring
tumbuh secara alami dalam jiwa perawat.ketika menghadapi klien,perawat dengan
mudah memberikan asuhan keperawatan.Klien yang sakitkadang hanya butuh
perhatian dan empati dari seseorang yang merawatnya agar ia lebih semangat dalam
menghadapi penyakitnya.Oleh karena itu sebagai perawat disarankan agar benar –
benar faham tentang perilaku caring ini.
3.UCAPAN TERIMAKASIH
Segala puji bagi allah yang telah memberikan kesehatan dan kesempatan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini.Kami berterima kasih kepada ayah ibu yang
selalu mendoakan anak – anaknya agar sukses dunia dan akhirat.Kami juga berterima
kasih kepada Ibu Murtiwi,orang tua kedua kami yang selalumencurahkan
ilmunya.Dan terimakasih kepada teman – teman atas bantuan dan doanya ,sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
http://staff.ui.ac.id/internal/132014715/material/PerilakuCaringdalamPemberianAsuh
anKeperawatan.pdf