Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH KONSEP DASAR KEPERAWATAN

TEORI CARING
Dosen pembimbing: Ns. Yusnita.,S.kep, M.Kes

Disusun oleh:
Kelompok 2
1. Alda Puspita Sari 142012018002
2. Anggi Pradita 142012018003
3. Dewi Yunita 142012018010
4. Harun Alfatoni 142012018015
5. Laili Zahro 142012018017
6. Miftahul Khomsah 142012018023
7. Onetha Effendi 142012018029
8. Rolanda Gusti Al-syukri 142012018036

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN(Stikes)


MUUHAMADIAYAH PRINGSEWU
S1 ILMU KEPERAWATAN
T.A 2018/2019
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kita haturkan kepada Allah SWT sebab karena limpahan
rahmat serta anugerah dari-Nya kami mampu untuk menyelesaikan makalah kami
dengan judul “TEORI CARING” ini.

Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan nabi agung
kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjukan Allah SWT
untuk kita semua, yang merupakan sebuah pentunjuk yang paling benar yakni
Syariah agama Islam yang sempurna dan merupakan satu-satunya karunia paling
besar bagi seluruh alam semesta.

Selanjutnya dengan rendah hati kami meminta kritik dan saran dari pembaca
untuk makalah ini supaya selanjutnya dapat kami revisi kembali. Karena kami sangat
menyadari, bahwa makalah yang telah kami buat ini masih memiliki banyak
kekurangan.

Kami ucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada setiap pihak yang


telah mendukung serta membantu kami selama proses penyelesaian makalah ini
hingga rampungnya makalah ini.

Demikianlah yang dapat kami haturkan, kami berharap supaya makalah yang telah
kami buat ini mampu memberikan manfaat kepada setiap pembacanya.

Pringsewu, 10 Oktober 2018

Penyusun

BAB 1
PENDAHULUAN

1.LATAR BELAKANG

Di era globalisasi ini,segala bidang kehidupan sedang mengalami perkembangan


bahkan kemajuan.Salah satunya adalah bidang pelayanan kesehatan.bidang pelayanan
kesehatan tidak hanya sarana dan prasarana yang mengalami kemajuan,tetapi juga
profesionalisme dari tenaga kesehatan.

Lingkungan kesehatan seperti rumah sakit,perawat akan berhadapan dengan klien


dan tenaga kesehatn lainnya.Oleh karena itu,Perawat harus terus meningkatkan
profesionalismenya,yaitu meningkatkan perilaku caring.Caring bukan semata-mata
perilaku. Caring adalah cara yang memiliki makna dan memotivasi tindakan. Caring
juga didefinisikan sebagai tindakan yang bertujuan memberikan asuhan fisik dan
memperhatikan emosi sambil meningkatkan rasa aman dan keselamatan klien
(Carruth et all, 1999).

2. PERUMUSAN MASALAH

Apakah pengertian caring secara umum?Bagaimana persepsi klien tentang caring?


Bagaiman pandangan Watson tentang caring?Bagaiman perilaku caring dalam praktik
keperawatan? Apa perbedaan caring dan curing?Makalah ini akan memebahas
masalah – masalah tersebut.

3. TUJUAN PENULISAN

Makalah ini disusun dalam rangka menyelesaikan tugas mata kuliah Konsep Dasar
Keperawatan I, menambah wawasan tentang Konsep Caring di Sepanjang Rentang
Kehidupan, agar mahasiswa mengerti tentang bagaimana perilaku caring dalam
proses dan praktik keperawatan, dan sebagai salah satu sarana belajar mahasiswa.

4. JENIS PEMBAHASAN

Dalam menyusun makalah ini, penulis melakukan metode belajar Collaborative


Learning (CL). Pada awal penugasan, tiap anggota kelompok mendapatkan sub
pokok bahasan masing-masing. Kemudian tiap anggota kelompok melakukan belajar
mandiri untuk mempelajari materi dan menyusun LTM, untuk kemudian
menyampaikan hasil belajarnya kepada anggota kelompok lainnya. Setelah semua
menyampaikan hasil belajar mandirinya, semua materi dikumpulkan dan disusunlah
makalah ini.

5. SISTEMATIKA PENULISAN
Makalah ini disusun berdasarkan sistematika berikut :

a.Judul,

b.Nama penulis,

c.Abstrak,

d.Kata kunci,

e.Pendahuluan,

f.Inti tulisan (teori, metode, hasil, dan pembahasan),

g.Kesimpulan dan usulan,

h.Ucapan terima kasih, dan

i.Daftar pustaka.

BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN

1.Pegertian Caring Secara Umum

Secara bahasa, istilah caring diartikan sebagai tindakan kepedulian. Caring secara
umum dapat diartikan sebagai suatu kemampuan untuk berdedikasi bagi orang lain,
pengawasan dengan waspada, serta suatu perasaaan empati pada orang lain dan
perasaan cinta atau menyayangi.

Pengertian caring berbeda dengan care. Care adalah fenomena yang berhubungan
dengan orang berhubungan dengan bimbingan, bantuan, dukungan perilaku kepada
individu, keluarga, kelompok dengan adanya kejadian untuk memenuhi kebutuhan
aktual maupun potensial untuk meningkatkan kondisi dan kualitas kehidupan
manusia. Sedangkan caring adalah tindakan nyata dari care yang menunjukkan suatu
rasa kepedulian.

Terdapat beberapa pengertian caring menurut beberapa ahli, antara lain :

a.Florence nightingale (1860)


Caring adalah tindakan yang menunjukkan pemanfaatan lingkungan pasien dalam
membantu penyembuhan, memberikan lingkungan bersih, ventilasi yang baik dan
tenang kepada pasien.

b.Delores gaut (1984)


Caring tidak mempunyai pengertian yang tegas, tetapi ada tiga makna dimana
ketiganya tidak dapat dipisahkan, yaitu perhatian, bertanggung jawab, dan ikhlas.

c.Crips dan Taylor (2001)


Caring merupakan fenomena universal yang mempengaruhi bagaimana seseorang
berpikir, merasakan, dan berperilaku dalam hubungannya dengan orang lain.

d.Rubenfild (1999)
Caring yaitu memberikan asuhan, tanggunggung jawab, dan ikhlas.

e.Crips dan Taylor (2001)


Caring merupakan fenomena universal yang mempengaruhi bagaimana seseorang
berpikir, merasakan, dan berperilaku dalam hubungannya dengan orang lain.

f.Rubenfild (1999)
Caring yaitu memberikan asuhan, dukungan emosional pada klien, keluarga, dan
kerabatnya secara verbal maupun nonverbal.

g.Jean watson (1985)


Caring merupakan komitmen moral untuk melindungi, mempertahankan, dan
meningkatkan emosional pada klien, keluarga, dan kerabatnya secara verbal maupun
nonverbal.

h.Jean watson (1985)


Caring merupakan komitmen moral untuk melindungi, mempertahankan, dan
meningkatkan martabat manusia.

Dari beberapa pengertian tersebut, dapat dipersingkat bahwa pengertian caring secara
umum adalah suatu tindakan moral atas dasar kemanusiaan, sebagai suatu cerminan
perhatian, perasaan empati dan kasih sayang kepada orang lain, dilakukan dengan
cara memberikan tindakan nyata kepedulian, dengan tujuan untuk meningkatkan
kualitas dan kondisi kehidupan orang tersebut. Caring merupakan inti dari
keperawatan.

2.Persepsi Klien Tentang Caring

Penelitian tentang persepsi klien penting karena pelayanan kesehatan merupakan


fokus terbesar dari tingkat kepuasan klien. Jika klien merasakan penyelenggaraan
pelayanan kesaehatan bersikap sensitif, simpatik, merasa kasihan, dan tertarik
terhadap mereka sebagai individu, mereka biasanya menjadi teman sekerja yang aktif
dalam merencanakan perawatan ( Attree, 2001 ). Klien dalam penelitian ini
menunjukkan bahwa mereka semakin puas saat perawat melakukan caring.
Biasanya klien dan perawat melakukan persepsi yang berbeda tentang caring
( Mayer, 1987; Wolf, Miller, dan Devine, 2003 ). Untuk alasan tersebut, fokuskan
pada membangun suatu hubungan yang membuat perawat mengetahui apa yang
penting bagi klien. Contoh, perawat mempunyai klien yang takut untuk dipasang
kateter intravena, perawat tersebut adalah perawat yang belum terampil dalam
memasukkan kateter intravena. Perawat tersebut memutuskan bahwa klien akan lebih
diuntungkan jika dibantu oleh perawat yang sudah terampil daripada memberikan
penjelasan prosedur untuk mengurangi kecemasan. Dengan mengetahui siapa klien,
dapat membantu perawat dalam memilih pendekatan yang paling sesuai dengan
kebutuhan klien.

Etika Pelayanan

Watson ( 1988 ) menyarankan agar caring sebagai suatu sikap moral yang ideal,
memberikan sikap pendirian terhadap pihak yang melakukan intervensi seperti
perawat. Sikap pendirian ini perlu untuk menjamin bahwa perawat bekerja sesuai
standar etika untuk tujuan dan motivasi yang baik. Kata etika merujuk pada kebiasaan
yang benar dan yang salah. Dalam setiap pertemuan dengan klien, perawat harus
mengetahui kebiasaan apa yang sesuai secara etika. Etika keperawatan bersikap unik,
sehingga perawat tidak boleh membuat keputusan hanya berdasarkan prinsip
intelektual atau analisis.

Etika keperawatan berfokus pada hubungan antara individu dengan karakter dan
sikap perawat terhadap orang lain. Etika keperawatan menempatkan perawat sebagai
penolong klien, memecahkan dilema etis dengan cara menghadirkan hubungan dan
memberikan prioritas kepada klien dengan kepribadian khusus.

Nurse Caring Behavior

A. Persepsi klien wanita ( Riemen, 1986 )


1. Berespon terhadap keunikan klien
2. Memahami dan mendukung perhatian klien
3. Hadir secara fisik
4. Memiliki sikap dan menunjukkan prilaku yang membuat klien merasa
dihargai sebagai manusia
5. Kembali ke klien dengan sukarela tanpa diminta
6. Menunjukkan perhatian yang memberi kenyamanan dan merelaksasi klien
7. Bersuara halus dan lembut
8. Memberi perasaan nyaman

B.Persepsi klien pria ( Riemen, 1986 )

1. Hadir secara fisik sehingga klien merasa dihargai


2. Kembali ke klien dengan sukarela tanpa diminta
3. Membuat klien merasa nyaman, relaks, dan aman
4. Hadir untuk memberi kenyamanan dan memenuhi kebutuhan klien sebelum
diminta
5. Menggunakan suara dan sikap yang baik, halus, lembut dan menyenangkan

C. Persepsi klien kanker dan keluarga ( Mayer, 1986 )

1. Mengetahui bagaimana memberikan injeksi dan mengelola peralatan


2. Bersikap ceria
3. Mendorong klien untuk menghubungi perawat bila klien mempunyai masalah
4. Mengutamakan atau mendahulukan kepentingan klien
5. Mengantisipasi pengalaman pertama adalah yang terberat

D. Persepsi klien dewasa yang dirawat ( Brown, 1986 )

1. Kehadirannya menentramkan hati


2. Memberikan informasi
3. Mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan profesional
4. Mampu menangani nyeri atau rasa sakit
5. Memberi waktu yang lebih banyak dari yang dibutuhkan
6. Mempromosikan otonomi
7. Mengenali kualitas dan kebutuhan individual
8. Selalu mengawasi klien

E.Persepsi dari keluarga

1. Jujur
2. Memberikan penjelasan dengan jelas
3. Selalu menginformasikan keluarga
4. Mencoba untuk membuat klien nyaman
5. Menunjukkan minat dalam menjawab pertanyaan
6. Memberikan perawatan emergensi bila perlu
7. Menjawab pertanyaan anggota keluarga secara jujur, terbuka dan ikhlas
8. Mengijinkan klien melakukan sesuatu untuk dirinya sebisa mungkin
9. Mengajarkan keluarga cara memelihara kondisi fisik yang lebih nyaman

3.Teori Caring Menurut Watson


Dr.Jean Watson pencetus The Human Caring dikembangkan pada tahun 1975 –
1979.Menurut watson ada tujuh asumsi yang mendasari konsep caring.ketujuh asumsi
tersebut adalah

a. Caring akan efektif bila diperlihatkan dan dipraktikkan secara interpersonal


b. Caring yang efektif dapat meningkatkan kesehatan individu dan keluarga
c. Caring merupakan respon yang di terima klien tidak saat itu saja,tapi dapat
memengaruhi keadaan klien selanjutnya
d. Lingkungan yang penuh caring sangat potensial untuk mendukung
perkembangan klien
e. Caring terdiri dari faktor kuratif yang berasal darikepuasan dalam membantu
memnuhi kebutuhan klien
f. Caring lebih kompleks dari pada curing,karena praktek caring memadukan antara
pengetahuan biofisik dengan pengetahuan mengenai perilaku manusia yang
berguna dalam meningkatkan derajat kesehatan klien
g. Caring merupakan inti dari keperawatan(Julia,1995)

Watson menekankan sikap caring ini harus tercemin sepuluh faktor kuratif yang
berasal dari perpaduan nilai nilai humanistik dengan ilmu pengetahuan dasar.

a. Pembentukan sistem nilai humanistik dan altruistik


b. Memeberikan kepercayaan harapan dengan cara memfasilitasi dan meningkatkan
asuhan keperawatan yang holistik
c. Menumbuhkan kesensitifan terhadap klien
d. Membangun hubungan saling percaya
e. Peningkatan pembelajaran dan pengajaran interpersonal
f. Menciptakan lingkungan fisik,mental,sosialkultural dan spritual yang
mendukung
g. Menggunakan metode penyelesaian keputusan(proses keperawatan
h. Memberi bimbingan yang memuasakan klien
i. Menerima perasaan positif dan negatif dari klien
j. Mengizinkan terjadinya tekanan yang bersifat fenolmenologis agar pertumbuhan
diri dan kematangan jiwa klien dapat dicapai

4.Perilaku Caring dalam Praktik Keperawatan

Caring bukanlah sesuatu yang dapat diajarkan, tetapi merupakan hasil dari
kebudayaan, nilai-nilai, pengalaman, dan dari hubungan dengan orang lain. Sikap
keperawatan yang berhubungan dengan caring adalah kehadiran, sentuhan kasih
sayang, mendengarkan, memahami klien, caring dalam spiritual, dan perawatan
keluarga.

a.Kehadiran

Kehadiran adalah suatu pertemuan antara seseorang dengan seseorang lainnya


yang merupakan sarana untuk mendekatkan diri dan menyampaikan manfaat caring.
Menurut Fredriksson (1999), kehadiran berarti “ada di” dan “ada dengan”. “Ada di”
berarti kehadiran tidak hanya dalam bentuk fisik, melainkan juga komunikasi dan
pengertian. Sedangkan “ada dengan” berarti perawata selalu bersedia dan ada untuk
klien (Pederson, 1993). Kehadiran seorang perawat membantu menenangkan rasa
cemas dan takut klien karena situasi tertekan.

b.Sentuhan

Sentuhan merupakan salah satu pendekatan yang menenangkan dimana perawat


dapat mendekatkan diri dengan klien untuk memberikan perhatian dan dukungan.
Ada dua jenis sentuhan, yaitu sentuhan kontak dan sentuhan non-kontak. Sentuhan
kontak merupakan sentuhan langsung kullit dengan kulit. Sedangkan sentuhan non-
kontak merupakan kontak mata. Kedua jenis sentuhan ini digambarkn dalam tiga
kategori :

1.Sentuhan Berorientasi-tugas

Saat melaksanakan tugas dan prosedur, perawat menggunakan sentuhan ini.


Perlakuan yang ramah dan cekatan ketika melaksanakan prosedur akan memberikan
rasa aman kepada klien. Prosedur dilakukan secara hati-hati dan atas pertimbangan
kebutuhan klien.

2. Sentuhan Pelayanan (Caring)


Yang termasuk dalam sentuhan caring adalah memegang tangan klien, memijat
punggung klien, menempatkan klien dengan hati-hati, atau terlibat dalam
pembicaraan (komunikasi non-verbal). Sentuhan ini dapat mempengaruhi keamanan
dan kenyamanan klien, meningkatkan harga diri, dan memperbaiki orientasi tentang
kanyataan (Boyek dan Watson, 1994).

3.Sentuhan Perlindungan

Sentuhan ini merupakan suatu bentuk sentuhan yang digunakan untuk melindungi
perawat dan/atau klien (fredriksson, 1999). Contoh dari sentuhan perlindungan adalah
mencegah terjadinya kecelakaan dengan cara menjaga dan mengingatkan klien agar
tidak terjatuh.

Sentuhan dapat menimbulkan berbagai pesan, oleh karena itu harus digunakan
secara bijaksana.

c.Mendengarkan

Untuk lebih mengerti dan memahami kebutuhan klien, mendengarkan merupakan


kunci, sebab hal ini menunjukkan perhatian penuh dan ketertarikan perawat.
Mendengarkan membantu perawat dalam memahami dan mengerti maksud klien dan
membantu menolong klien mencari cara untuk mendapatkan kedamaian.

d.Memahami klien

Salah satu proses caring menurut Swanson (1991) adalah memahami klien.
Memahami klien sebagai inti suatu proses digunakan perawat dalam membuat
keputusan klinis. Memahami klien merupakan pemahaman perawat terhadap klien
sebagai acuan melakukan intervensi berikutnya (Radwin,1995). Pemahaman klien
merupakan gerbang penentu pelayanan sehingga, antara klien dan perawat terjalin
suatu hubungan yang baik dan saling memahami.

e.Caring Dalam Spiritual

Kepercayaan dan harapan individu mempunyai pengaruh terhadap kesehatan fisik


seseorang. Spiritual menawarkan rasa keterikatan yang baik, baik melalui hubungan
intrapersonal atau hubungan dengan dirinya sendiri, interpersonal atau hubungan
dengan orang lain dan lingkungan, serta transpersonal atau hubungan dengan Tuhan
atau kekuatan tertinggi.

Hubungan caring terjalin dengan baik apabila antara perawat dan klien
dapatmemahami satu sama lain sehingga keduanya bisa menjalin hubungan yang baik
dengan melakukan hal seperti, mengerahkan harapan bagi klien dan
perawat;mendapatkan pengertian tentang gejala, penyakit, atau perasaan yang
diterima klien; membantu klien dalam menggunakan sumber daya sosial, emosional,
atau spiritual; memahami bahwa hubungan caring menghubungkan manusia dengan
manusia, roh dengan roh.

f.Perawatan Keluarga

Keluarga merupakan sumber daya penting. Keberhasilan intervensi keperawatan


sering bergantung pada keinginan keluarga untuk berbagi informasi dengan perawat
untuk menyampaikan terapi yang dianjurkan. Menjamin kesehatan klien dan
membantu keluarga untuk aktif dalam proses penyembuhan klien merupakan tugas
penting anggota keluarga. Menunjukkan perawatan keluarga dan perhatian pada klien
membuat suatu keterbukaan yang kemudian dapat membentuk hubungan yang baik
dengan anggota keluarga klien.

5.Perbedaan Caring dan Curing

Keperawatan sebagai suatu profesi dan berdasarkan pengakuan masyarakat adalah


ilmu kesehatan tentang asuhan atau pelayanan keperawatan atau The Health Science
of Caring (Lindberg,1990:40). Secara bahasa, caring dapat diartikan sebagai tindakan
kepedulian dan curing dapat diartikan sebagai tindakan pengobatan. Namun, secara
istilah caring dapat diartikan memberikan bantuan kepada individu atau sebagai
advokasi pada individu yang tidak mampu memenuhi kebutuhan dasarnya.
Sedangkan curing adalah upaya kesehatan dari kegiatan dokter dalam prakteknya
untuk mengobati klien. Dalam penerapannya, konsep caring dan curing mempunyai
beberapa perbedaan, diantaranya:

1. Caring merupakan tugas primer perawat dan curing adalah tugas sekunder.
Maksudnya seorang perawat lebih melakukan tindakan kepedulian terhadap klien
daripada memberikan tindakan medis. Oleh karena itu, caring lebih identik
dengan perawat.
2. Curing merupakan tugas primer seorang dokter dan caring adalah tugas sekunder.
Maksudnya seorang dokter lebih melibatkan tindakan medis tanpa melakukan
tindakan caring yang berarti. Oleh karena itu, curing lebih identik dengan dokter.
3. Dalam pelayanan kesehatan klien yang dilakukan perawat, ¾ nya adalah caring
dan¼ nya adalah curing.
4. Caring bersifat lebih “Healthogenic” daripada curing. Maksudnya caring lebih
menekankan pada peningkatan kesehatan daripada pengobatan. Di dalam
praktiknya, caring mengintegrasikan pengetahuan biofisik dan pengetahuan
perilaku manusia untuk meningkatkan derajat kesehatan dan untuk menyediakan
pelayanan bagi mereka yang sakit.
5. Tujuan caring adalah membantu pelaksanaan rencana pengobatan/terapi dan
membantu klien beradaptasi dengan masalah kesehatan, mandiri memenuhi
kebutuhan dasarnya, mencegah penyakit, meningkatkan kesehatan dan
meningkatkan fungsi tubuh sedangkan tujuan curing adalah menentukan dan
menyingkirkan penyebab penyakit atau mengubah problem penyakit dan
penanganannya.
6. Diagnosa dalam konsep curing dilakukan dengan mengungkapkan penyakit yang
diderita sedangkan diagnosa dalam konsep caring dilakukan dengan identifikasi
masalah dan penyebab berdasarkan kebutuhan dan respon klien.

BAB III

PENUTUP

1.KESIMPULAN

Caring merupakanfenomena universal yang berkaitan dengan cara seseorang berpikir,


berperasaan dan bersikap ketika berhubungan dengan orang lain.Caring merupakan
inti dari keperawatan.Perawat dituntut untuk bersikap care dan juga harung caring
dengan sekitarnya.Tujuan caring adalah untuk mendukung proses penyembuhan
secara total(hoover,2002). Perilaku caring dan curing sangatlah berbeda karena caring
identik dengan tindakan asuhan keperawatan ,sedangkan curing adalah pengobatan
terhadap penyakit klien.Antar caring dan curing saling berhubungan satu sama lain.

2.SARAN
Sikap caring harus dipraktikkan dalam kehidupan sehari – hari,agar perilaku caring
tumbuh secara alami dalam jiwa perawat.ketika menghadapi klien,perawat dengan
mudah memberikan asuhan keperawatan.Klien yang sakitkadang hanya butuh
perhatian dan empati dari seseorang yang merawatnya agar ia lebih semangat dalam
menghadapi penyakitnya.Oleh karena itu sebagai perawat disarankan agar benar –
benar faham tentang perilaku caring ini.

3.UCAPAN TERIMAKASIH

Segala puji bagi allah yang telah memberikan kesehatan dan kesempatan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini.Kami berterima kasih kepada ayah ibu yang
selalu mendoakan anak – anaknya agar sukses dunia dan akhirat.Kami juga berterima
kasih kepada Ibu Murtiwi,orang tua kedua kami yang selalumencurahkan
ilmunya.Dan terimakasih kepada teman – teman atas bantuan dan doanya ,sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

Potter, Patricia A, Anne G. Perry. 2009. Fundamental Of Nursing edisi 7. Jakarta:


Penerbit Salemba Medika.

Taylor,carol.lilis,carol dan lemone,priscilla 1997,Fundamentals of Nursing 3nd


ed,phidelphia:Lippincott

http://staff.ui.ac.id/internal/132014715/material/PerilakuCaringdalamPemberianAsuh
anKeperawatan.pdf

( diakses: 20 November 2011 )

http://www.scribd.com/doc/44891595/Caring-Menurut-Watson (Di aksesn tanggal 20


November 2011)

http://staff.undip.ac.id/psikfk/meidiana/2010/06/04/konsep-caring/ (di akses tanggal


20 november 2011)

Anda mungkin juga menyukai