KONSEP CARING
Di susun oleh :
Moh.suryadi
Umiyati
Nailatul munawwarah
FAKULTAS KESEHATAN
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa
selesai pada waktunya.Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah
berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik
dan rapi.Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi
terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.............................................................................................. i
Daftar Isi........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 .Latar Belakang....................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................... 1
1.3 Tujuan ...............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
.1 Pengertian Caring Secara Umum............................................................ 2
.2 Komponen Caring................................................................................. 2
3. Teori Caring Jean Watson……………………………………………………..
4.Sikap caring…………………………………….3
5.Faktor Kreatif Dalam Caring……………………………………………….
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan.........................................................................................4
3.2 Saran..................................................................................................4
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
2. Competence ( kemampuan )
– Memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan, pengalaman, energi dan motivasi sebagai rasa
tanggung jawab terhadap profesi.
– Compassion tanpa competence –kelalaian klinis
– Competence tanpa compassion –terjadi tindakan
5. Commitment
› Melakukan tugas secara konsekwen dan berkualitas terhadap tugas, orang, karier yg dipilih
Hubungan Interpersonal menunjukan Caring :
– Menegur orang lain terlebih dahulu saat bertemu
– Memberikan perhatian
– Berbagi dengan orang lain
– Membantu orang tanpa pamrih
– Menjadi seorang pemaaf
– Membelikan dukungan / harapan pada orang lain
– Dapat dipercaya
– Menjadi pendengar yang baik
– Menemani seseorang saat berduka
– Memberikan rasa nyaman terhadap orang lain
Jean Watson memulai karya tentang teori metafisik dan transpersonalnya mengenai
caring pada manusia pada tahun 1970-an. Watson berkeyakinan bahwa keperawatan jauh
lebih dari sekedar pendekatan eksistensial – fenomologis untuk memadukan konsep kejiwaan
dan transendensi. Jiwa adalah esensi dari seseorang, mengandung geist ( roh atau kesan diri
yang lebih tinggi ), yang memiliki kesadaran, tingkat kesadaran yang lebih tinggi, suatu
kekuatan internal dan kekuatan yang dapat memperbesar kapasitas manusia serta
memungkinkan sesorang untuk melebihi diri lazimnya. Transendensi mengacu pada kapasitas
untuk eksis bersama dengan masa lalu, saat ini dan sekarang
Asumsi dasar teori watson terletak pada 7 asumsi dasar yang menjadi kerangka kerja dalam
pengembangan teori; yaitu:
1.Caring dapat dilakukan dipraktekkan secara interpersonal.
2 Caring meliputi faktor-faktor caratif yang dihasilkan dari kepuasan terhadap pemenuhan
kebutuhan dasar manusia.
3.Caring yang efektif akan menigkatkan status kesehatan dan perkembangan individu dan
keluarga.
Respon caring adalah menerima seseorang tidak hanya sebagai seseorang berdasarkan saat
ini tetapi seperti apa dia mungkin akan menjadi dimasa depannya.
4.sikapcaring
Sikap merupakan bagian dalam kehidupan. Tanpa sikap kita tidak akan mengetahui
cara bereaksi terhadap suatu hal yang terjadi pada kita sehari hari, dan kita akan merasa
sangat sulit untuk mengambil keputusan.Kita juga akan mengabiskan banyak waktu untuk
mencoba memahami dan menjelaskan perilaku manusia dengan menghubungkannya ke
motif yang melandasi prilaku tersebut. Pada dasarnya sikap adalah “Kecendrungan untuk
merespons secara menyenangkan atau tidak menyenangkan terhadap suatu objek,orang
instusi atau kejadian”(Ajzen 1988,hlm 4)
3.1. KESIMPULAN
Pelayanan esensial yang diberikan oleh perawat terhadap individu, keluarga , kelompok dan
masyarakat yang mempunyai masalah kesehatan meliputi promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif dengan menggunakan proses keperawatan untuk mencapai tingkat kesehatan
yang optimal. Keperwatan adalah suatu bentuk pelayanan professional sebagai bagian
integral pelayanan kesehatan berbentuk pelayanan biologi, psikologi, social dan spiritual
secara komprehensif, ditujukan kepada individu keluarga dan masyarakat baik sehat maupun
sakit mencakup siklus hidup manusia.
Asuhan keperawatan diberikan karena adanya kelemahan fisik maupun mental,
keterbatasan pengetahuan serta kurang kemauan menuju kepada kemampuan melaksanakan
kegiatan sehari-hari secara mandiri. Kegiatan ini dilakukan dalam upaya peningkatan
kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan, pemulihan serta pemeliharaan kesehatan
dengan penekanan pada upaya pelayanan kesehatan utama (Primary Health care) untuk
memungkinkan setiap orang mencapai kemampuan hidup sehat dan produktif.
3.2 SARAN
Dalam penyusunan kurikulum pendidikan perawatan seyogyanya memasukkan unsur
caring dalam setiap mata kuliah. Penekanan pada humansitik, kepedulian dan kepercayaan,
komitmen membantu orang lain dan berbagai unsur caring yang lain harus sudah dibangun
sejak perawat dalam masa pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
Watson, Jean. (2004). Theory of human caring. Http://www2.uchsc.edu/son/caring