Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Konsep Caring dan Curing” dengan baik dan tepat pada waktunya.
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi Tugas Kelompok
Mata Kuliah Caring di Semester III, tentang konsep caring dan curing dalam dunia
keperawatan.
Penyusun mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dosen Pengajar Dr. Ina Debora
Ratu Ludji, M.Kes, yang telah memberikan tugas ini agar dapat menambah wawasan
dan pengetahuan penyusun dan juga pembaca untuk mengetahui, menguasai dan
memahami materi sesuai bidang studi yang ditekuni.
Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada orang tua yang sudah
memberikan dukungan yang begitu besar dalam menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa
juga penyusun mengucapkan terima kasih kepada teman-teman seperjuangan yang
selalu memberikan semangat kepada penyusun dalam menyelesaikan makalah ini.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................1
1.1 Latar Belakang .....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan ..................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................2
2.1 Pengertian Caring Menururt Watson .................................................................2
2.2 Pengertian Caring Menurut Gaut.......................................................................2
2.3 Pengertian Caring Menurut Mayerhof ...............................................2
2.4 Pengertian Caring Menurut Ahli Lainnya ............................................................2
2.5 Konsep Curing Versus Caring ............................................................................2
2.6 Aplikasi Teori Caring Pada Skenario....................................................................3
BAB III PENUTUP.............................................................................................................4
3.1 Kesimpulan............................................................................................................4
3.2 Saran......................................................................................................................4
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................5
BAB I
PENDAHULUAN
Secara bahasa, istilah istilah caring diartikan sebagai tindakan kepedulian. Caring secara
umum dapat diartikan sebagai suatu kemampuan untuk berdedikasi bagi orang lain, pengawasan
dengan waspada, serta suatu perasaan empati pada orang lain dan perasaan cinta atau
menyayangi.
Dalam keperawatan caring merupakan bagian inti yang penting terutama dalam praktik
keperawatan. Konsep caring mengalami perkembangan yang pesat, karena caring merupakan
suatu sikap universal yang dapat digunakan didalam berbagai kehidupan.
Pengertian caring berbeda dengan care. Care adalah fenomena yang berhubungan dengan
bimbingan, bantuan, dukungan perilaku kepada individu, keluarga, kelompok dengan adanya
kejadian untuk memenuhi kebutuhan aktual maupun potensial untuk meningkatkan kondisi dan
kualitas kehidupan manusia. Sedangkan caring adalah tindakan nyata dari care yang menunjukan
suatu rasa kepedulian.
Adapun hal yang tidak dapat dipisahkan dari caring, yaitu curing. Sebagai perawat materi
yang sangat penting dan menentukan adalah memahami konsep caring dan curing dan mampu
menanamkan dalam hati agar mampu memperlihatkan kemampuan soft skill sebagai perawat,
yaitu empati, bertanggung jawab dan tanggung gugat, serta mampu belajar seumur hidup. Saat ini,
caring dan curing adalah isu besar dalam profesionalisme keperawatan. Mata ajaran ini
mendeskripsikan tentan=g keperawatan dasar dimana perawat akan mendalami konsep caring
dan curing sebagai dasar ilmu keperawatan. Diharapkan perawat mampu memahami tentang
pentingnya perilaku caring dan curing sebagai dasar yang harus dikuasai oleh perawat.
PARA PEMERAN1.
Perawat I:
Perawat II:
Perawat III:
Pasien:
Anak Pasien:
Dokter:
Prolog
Pasien bernama Tn. S berumur 33 tahun, tanggal 2 Januari 2017 pada pukul 20.00WIB dilarikan
ke Rumah Sakit G oleh istrinya yang langsung dirujuk ke ruang ICU,keadaan umumnya
komposmentis Nadi:60 suhu:37°C TD:120/90mmHg RR:20x/menit, pasien mengeluh lemas
pada seluruh tubunya akibat diare, frekuensi BAB sebanyak 7-8xsehari, feses encer berwarna
kuning, dan terdapat sedikit lendir, mukosa mulut terlihatkering, turgor kulit tidak elastis, serta
konjungtiva anemis.
1. Fase Perkenalan (suatu pagi datanglah seorang perawat ke ruangan)
Perawat I : Selamat pagi bu rosa. (
Pasien : Selamat pagi sus.Perawat I : Perkenalkan saya perawat, kebetulan saya sedang
bertugas diruangan ini, dari pukul 07.00 sampai pukul 14.00 siang nanti. Disini
saya suster yang bertanggung jawab untuk merawat ibu.
Pasien : Ya sus terima kasih.
Perawat I : hari ini ibu ditemani dengan siapa? Pasien : Bersama anak saya sus.
Perawat I : siapa nama anak ibu ?
Pasien : Dicky, tapi dia sedang keluar mencari makan sus.
Perawat I : yasudah bu kalau begitu, saya pamit dulu apabila ada yg ingin dibantu bisa pencet
belnya, maka saya akan datang.
Tahap Pengkajian
Perawat I : bu Rosa bagaimana kabar ibu hari ini ?
Pasien : Untuk sekarang lumayan agak mendingan sus, tapi di lain waktu sukaterasa pusing tiba-
tiba sus dan sudah BAB 4x dalam sehari.
Perawat I : Seberapa sering ibu merasa lemas dan pusing ? (sambil mempertahankan kontak mata
dengan pasien)
Pasien : Biasanya saya merasa sering pusing dan lemas ketika hari menjelangsiang atau saat
merasa lapar.
Perawat I : Kalau boleh saya tau sejak kapan ibu merasakan hal itu ?
Pasien : Sudah cukup lama. Dan belakangan ini semakin sering
Perawat I : Apakah ibu memiliki riwayat penyakit tertentu ?
Pasien : Saya memang memiliki riwayat anemia keturunan sus
Perawat I : Apakah keluarga yang lain memiliki riwayat penyakit yang sama?
Pasien : Ibu saya menderita penyakit yang sama
Perawat I : Apakah saudara ibu ada yang menderita penyakit yang sama juga ?
Pasien : Tidak ada
Perawat I : Baiklah kalo begitu saya akan mengkonsultasikan keluhan ibu pada dokter
penanggung jawab. Saat jam makan siang nanti saya akan kembali
Pasien : Oh begitu, baik sus
Tahap diagnosa
Setelah perawat berbincang pada pasien perawat pun bergegas menuju ke nurse station
Perawat I :”(tok...tok) permisi kak”
Perawat II: “Iya dek,ada keperluan apa?”
Perawat I :“Ini kak , ada pasien yang bernama ..... ia berusia 33 tahun, dari datayang saya
peroleh saya simpulkan klien mengalami masalah diaredan resiko ketidakseimbangan cairan
elektrolit.
Perawat II: data apa yang manunjang klien terdiaknosa diare?
Perawat I: karena klien mengatakan telah BAB 7-8x sehari, konsistensi cair
Perawat II : iya betul gejala yang dtunjukan sudah sesuai dengan diagnosanya, nah jadi lebih baik
kita fokus untuk mengatasi masalah diarenya, karena jika masalah diarenya
terselesaikan maka resiko ketidakseimbangan cairan elektrolit”
Perawat I: iya kak, tadi saya sudah konsultasi dengan dokter via telfon pada pukul 10.00 pagi lalu
dokter mnegistruksikan untuk memberikan cairan infus pada pasientersebut. Kalau begitu saya
permisi dulu keruangan pasien, selamat pagi kak
Perawat II : ok selamat pagi
5. Tahap implementasi
Perawat pun segera menyiapkan alat-alat untuk melakukan tindakan pemasangan infus.
Perawat I : Permisi ibu, disini saya akan melakukan tindakan pemasangan infuskarena ibu harus
segera mendapatkan pemenuhan cairan, agarcairan ibu terpenuhi. Sebelum saya
melakukan tindakan, ada yang ingin ibu tanyakan ?”
Pasien: Baiklah sus saya bersedia, tapi sebelumnya ada yang mau saya tanyakan sus, apakah
diinfus itu berbahaya atau tidak sus, lalu ada efek sampingnya tidak sus ?”
Perawat I: Tidak ada efek sampingnya bu, tetapi pada saat dimasukkan jarum,agak sedikit sakit,
nanti ibu tarik nafas ya bu dan janganditarik tangannya, bagaimana bu, apakah ibu
sudah mengerti ? tolong kerja samanya ya bu.
Pasien: Iya sus, saya sudah mengerti.
Perawat I: baik bu, saya akan memulai tindakan memasang infus, ibusaya menusukan jarumnya
ibu tarik nafas dalam, agar tidak terasa sakit” (perawat menusukan jarum abocath)
Pasien: Aduh agak sedikit sakit ya sus (Meringis, menahan kesakitan).
Perawat II: Iya bu memang reaksinya seperti itu, ibu rileks saja ini tidak ada efeksampingnya,
jadi ibu tidak usah khawatir ya bu. (perawat melanjutkan pemasanganinfus sampai selesai) ibu
pemsangannya infusnya sudah selesai
Pasien :Oh sudah selesai ya sus (sambil melihat ke tanggannya)
Perawat I :ibu saya telah memasang infus, diharapkan jangan terlalu banyak bergerak dulu, agar
infusnya tidak lepas ya bu”
Pasien :iya sus, makasih ya “
Perawat II :Iya sama-sama bu, baiklah bu saya kembali keruangan , kalau adaapa-apa tolong
pencet bel saja bu atau panggil keruangan. Selamat beristirahat ya bu”
3 hari kemudian perawat mengecek kembali keadaan pasien dan pasien tersebut
keadaannyasudah mulai membaik.
Perawat I: Selamat sore bu..
Pasien: Selamat sore sus”
Perawat I: Bagaimana keadaannya sekarang bu diare dan lemasnya sudahhilang apa belum bu ?
Pasien: Sudah mulai membaik sus dan sudah tidak diare dan lemas lagi”.
Perawat I: waaah, bagus kalau begitu bu, wajah ibu juga sudah telihat lebih segar dan mungkin
hari ini ibu sudah bisa pulang bu”.
Pasien: Iya makasih sus, waaahh ternyata sekarang saya boleh pulangsus ?
Perawat I: Iya bu, nanti kita tunggu keputusan dari dokter, jikakeadaannya sudah membaik
seperti ini pasti dokter akan memperbolehkan ibu pulang“
Pasien: Baik sus terimakasih ya sus
Perawat: baik bu saya permisi dulu, kalau ada yang ibu butuhkan pencet belnya nanti saya akan
datang”
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Caring merupakanfenomena universal yang berkaitan dengan cara seseorang berpikir,
berperasaan dan bersikap ketika berhubungan dengan orang lain. Caring merupakan inti dari
keperawatan. Perawat dituntut untuk bersikap care dan juga harus caring dengan
sekitarnya.Tujuan caring adalah untuk mendukung proses penyembuhan secara total (Hoover,
2002). Perilaku caring dan curing sangatlah berbeda karena caring identik dengan tindakan
asuhan keperawatan, sedangkan curing adalah pengobatan terhadap penyakit klien. Antar
caring dan curing saling berhubungan satu sama lain.
3.2 Saran
Sikap caring harus dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari, agar perilaku caring
tumbuh secara alami dalam jiwa perawat. Ketika menghadapi klien, perawat dengan mudah
memberikan asuhan keperawatan. Klien yang sakit kadang hanya butuh perhatian dan empati
dari seseorang yang merawatnya agar ia lebih semangat dalam menghadapi penyakitnya. Oleh
karena itu sebagai perawat disarankan agar benar-benar paham tentang perilaku caring ini.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.e-jurnal.com/2014/11/pengertian-caring.html?m=1
https://id.scribd.com/document/363991759/Konsep-Caring-and-Curing
https://dokumen.tips/documents/konsep-caring-dan-curing-serta-aplikasinya-dalam-pelayanan-
kesehatandocx.html
https://www.kompasiana.com/spirit-smile/makalah-konsep-dasar-keperawatan-bab-
caring_550e5f0a813311c82cbc642a