Anda di halaman 1dari 10

KONSEP CARING DAN CURING

NAMA ANGGOTA KELOMPOK 1 :


1. ADRIANA MARCE TANAU
2. ISABELA K. P. UJAN
3. LISTRA LIDIA BANI
4. YESUA W. D. KOLLY

DOSEN PENGAJAR : Dr. INA DEBORA RATU LUDJI, M.Kes

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


JURUSAN KEPERAWATAN KUPANG
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN KUPANG
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Konsep Caring dan Curing” dengan baik dan tepat pada waktunya.
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi Tugas Kelompok
Mata Kuliah Caring di Semester III, tentang konsep caring dan curing dalam dunia
keperawatan.
Penyusun mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dosen Pengajar Dr. Ina Debora
Ratu Ludji, M.Kes, yang telah memberikan tugas ini agar dapat menambah wawasan
dan pengetahuan penyusun dan juga pembaca untuk mengetahui, menguasai dan
memahami materi sesuai bidang studi yang ditekuni.
Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada orang tua yang sudah
memberikan dukungan yang begitu besar dalam menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa
juga penyusun mengucapkan terima kasih kepada teman-teman seperjuangan yang
selalu memberikan semangat kepada penyusun dalam menyelesaikan makalah ini.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Kupang, …. September 2021

Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................1
1.1 Latar Belakang .....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan ..................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................2
2.1 Pengertian Caring Menururt Watson .................................................................2
2.2 Pengertian Caring Menurut Gaut.......................................................................2
2.3 Pengertian Caring Menurut Mayerhof ...............................................2
2.4 Pengertian Caring Menurut Ahli Lainnya ............................................................2
2.5 Konsep Curing Versus Caring ............................................................................2
2.6 Aplikasi Teori Caring Pada Skenario....................................................................3
BAB III PENUTUP.............................................................................................................4
3.1 Kesimpulan............................................................................................................4
3.2 Saran......................................................................................................................4
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................5
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Secara bahasa, istilah istilah caring diartikan sebagai tindakan kepedulian. Caring secara
umum dapat diartikan sebagai suatu kemampuan untuk berdedikasi bagi orang lain, pengawasan
dengan waspada, serta suatu perasaan empati pada orang lain dan perasaan cinta atau
menyayangi.
Dalam keperawatan caring merupakan bagian inti yang penting terutama dalam praktik
keperawatan. Konsep caring mengalami perkembangan yang pesat, karena caring merupakan
suatu sikap universal yang dapat digunakan didalam berbagai kehidupan.
Pengertian caring berbeda dengan care. Care adalah fenomena yang berhubungan dengan
bimbingan, bantuan, dukungan perilaku kepada individu, keluarga, kelompok dengan adanya
kejadian untuk memenuhi kebutuhan aktual maupun potensial untuk meningkatkan kondisi dan
kualitas kehidupan manusia. Sedangkan caring adalah tindakan nyata dari care yang menunjukan
suatu rasa kepedulian.
Adapun hal yang tidak dapat dipisahkan dari caring, yaitu curing. Sebagai perawat materi
yang sangat penting dan menentukan adalah memahami konsep caring dan curing dan mampu
menanamkan dalam hati agar mampu memperlihatkan kemampuan soft skill sebagai perawat,
yaitu empati, bertanggung jawab dan tanggung gugat, serta mampu belajar seumur hidup. Saat ini,
caring dan curing adalah isu besar dalam profesionalisme keperawatan. Mata ajaran ini
mendeskripsikan tentan=g keperawatan dasar dimana perawat akan mendalami konsep caring
dan curing sebagai dasar ilmu keperawatan. Diharapkan perawat mampu memahami tentang
pentingnya perilaku caring dan curing sebagai dasar yang harus dikuasai oleh perawat.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Bagaimana pengertian caring menurut Watson?
1.2.2 Bagiamana pengertian caring menurut Gaut?
1.2.3 Bagaimana pengertian caring menurut Mayerhof?
1.2.4 Bagaimana pengertian caring menurut para ahli lainnya?
1.2.5 Bagaimana konsep curing versus caring?
1.2.6 Aplikasi teori caring pada skenario?

1.3 Tujuan Penulisan


1.3.1 Untuk mengetahui pengertian caring menurut Watson.
1.3.2 Untuk mengetahui pengertian caring menurut Gaut.
1.3.3 Untuk mengetahui pengertian caring menurut Mayerhof.
1.3.4 Untuk mengetahui pengertian caring menurut para ahli lainnya.
1.3.5 Untuk mengetahui konsep curing versus caring.
1.3.6 Untuk mengetahui aplikasi teori caring pada skenario.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian caring menurut Watson


Watson (1997), human care terdiri dari upaya untuk melindungi, meningkatkan, dan menjaga
atau mengadikan rasa kemanusiaan de ngan membantu orang lainmencari arti dalam sakit,
penderitaan dan keberadaannya serta membantu orang lain untuk meningkatkan pengetahuan dan
pengendalian diri. Watson (1979) yang terkenal dengan Theory of Human Caring, mempertegas
bahwa caring sebagai jenis hubungan dan transaksi yang diperlukan antara pemberi dan penerima
asuhan untuk meningkatkan dan melindungi pasien sebagai manuisia, dengan demikian
mempengaruhi kesanggupan pasien untuk sembuh.
Watson (2004), mengatakan bahwa caring adalah esensi dari keperawatan dan merupakan
fokus serta sentral dari praktik keperawatan yang dilandaskan pada nilai-nilai kebaikan, perhatian,
kasih terhadap diri sendiri dan orang lain serta menghormati keyakinan spriritual pasien.

2.2 Pengertian caring menurut Gaut


Gaut (1984), mengatakan bahwa caring tidak mempunyai pengertian yang tegas, tetapi ada
tiga makna dimana ketiganya tidak dapat dipisahkan, yaitu perhatian, bertanggung jawab dan
ikhlas.

2.3 Pengertian caring menurut Mayerhof


Mayerhof memandang caring sebagai suatu proses yang berorientasi pada tujuan membantu
orang lain bertumbuh dan mengaktualisasikan diri. Mayerhof juga sifat-sifat caring seperti sabar,
jujur dan rendah hati.

2.4 Pengertian caring menurut Ahli lainnya


1. Florence Nightingale (1860), caring adalah tindakan yang menunjukan pemanfaatan
lingkungan pasien dalam membantu penyembuhan, memberikan lingkungan bersih,
ventilasi yang baik dan tenang kepada pasien.
2. Crips dan Taiylor (2001), caring merupakan fenomena universal yang mempengaruhi
bagaimana seseorang berpikir, merasakan dan berperilaku dalam hubungannya dengan
orang lain.
3. Rubenfild (1999), caring yaitu memberikan asuhan, dukungan emosional pada klien,
keluarga dan kerabatnya secara verbal maupun nonverbal.
4. Marriner dan Tomey (1994), mengatakan bahwa caring merupakan pengetahuan
kemanusiaan, inti dari praktik keperawatan yang bersifat etik dan filosofikal. Caring bukan
semata-mata perilaku. Caring adalah cara yang memiliki makna dan memotivasi tindakan.
5. Lydia Hall, mengemukakan perpaduan tiga aspek dalam teorinya, yaitu sebagai seorang
perawat kemampuan care, core dan cure harus dipadukan secara seimbang sehingga
menghasilkan asuhan keperawatan yang optimal untuk klien. Care merupakan komponen
penting yang berasal dari naluri seorang ibu. Core merupakan dasar dari ilmu sosial
yangterdiri dari kemampuan terapeutik dan kemampuan bekerja sama dengan tenaga
kesehatan lain. Sedangkan cure merupakan dasar dari ilmu patologi dan terapeutik dalam
memberikan asuhan keperawatan secara total kepada klien, maka ketiga unsur ini harus
dipadukan (Julia, 1995).6
2.5 Konsep Curing Versus Caring
Keperawatan sebagai suatu profesi dan berdasarkan pengakuan masyarakat dalam ilmu
kesehatan tentang asuhan atau pelayanan keperawatan atau The health Science of caring
(Lindberg, 1990). Secara bahasa, caring dapat diartika sebagai tindakan kepedulian dan curing
dapat diartikan sebagai tindakan pengobatan. Namun, secara istilah caring dapat diartikan
memberikan bantuan kepada individu atau sebagai advokasi pada individu yang tidak mampu
memenuhi kebutuhan dasarnya.Sedangkan curing adalah upaya kesehatan dari kegiatan dokter
dalam prakteknya untukmengobatoi klien. Dalam penerapannya konsep caring dan curing
mempunyai beberapa perbedaan, diantaranya :
1. Caring merupakan tugas primer perawat dan curing adalah tugas sekunder. Maksudnya
seorang perawat lebih melakukan tindakan kepedulian terhadap klien daripada memberikan
tindakan medis. Oleh karena itu, caring lebih identik dengan perawat.
2. Curing merupakan tugas primer seorang dokter dan caring adalah tugas sekunder.
Maksudnya seorang dokter lebih melibatkan tindakan medis tanpa melakukan tindakan
caring yang berarti. Oleh karena itu, curing lebih identik dengan dokter.
3. Dalam pelayanan kesehatan klien yang dilakukan perawat, sebagian besarnya adalah caring
dan sebagian kecilnya adalah curing.
4. Caring bersifat lebih “Healthogenic” daripada curing. Maksudnya caring lebih menekankan
pada peningkatan kesehatan daripada pengobatan. Di dalam praktiknya, caring
mengintegrasikan pengetahuan biofisik dan pengetahuan perilaku manusia untuk
meningkatkan derajat kesehatan dan untuk menyediakan pelayanan bagi mereka yang sakit.
5. Tujuan caring adalah membantu pelaksanaan rencana pengobatan/terapi dan membantu klien
beradaptasi dengan masalah kesehatan, mandiri memenuhi kebutuhan dasarnya, mencegah
penyakit, meningkatkan kesehatan dan meningkatkan fungsi tubuh sedangkan tujuan curing
adalah menentukan dan menyingkirkan penyebab penyakit atau mengubah problem penyakit
dan penanganannya.
6. Diagnosa dalam konsep curing dilakukan dengan mengungkapkan penyakit yang diderita
sedangkan diagnosa dalam konsep caring dilakukan dengan identifikasi masalah dan
penyebab berdasarkan kebutuhan dan respon klien.

2.6 Aplikasi Teori Caring Pada Skenario

PARA PEMERAN1.
Perawat I:
Perawat II:
Perawat III:
Pasien:
Anak Pasien:
Dokter:

Prolog
Pasien bernama Tn. S berumur 33 tahun, tanggal 2 Januari 2017 pada pukul 20.00WIB dilarikan
ke Rumah Sakit G oleh istrinya yang langsung dirujuk ke ruang ICU,keadaan umumnya
komposmentis Nadi:60 suhu:37°C TD:120/90mmHg RR:20x/menit, pasien mengeluh lemas
pada seluruh tubunya akibat diare, frekuensi BAB sebanyak 7-8xsehari, feses encer berwarna
kuning, dan terdapat sedikit lendir, mukosa mulut terlihatkering, turgor kulit tidak elastis, serta
konjungtiva anemis.
1. Fase Perkenalan (suatu pagi datanglah seorang perawat ke ruangan)
Perawat I : Selamat pagi bu rosa. (
Pasien : Selamat pagi sus.Perawat I : Perkenalkan saya perawat, kebetulan saya sedang
bertugas diruangan ini, dari pukul 07.00 sampai pukul 14.00 siang nanti. Disini
saya suster yang bertanggung jawab untuk merawat ibu.
Pasien : Ya sus terima kasih.
Perawat I : hari ini ibu ditemani dengan siapa? Pasien : Bersama anak saya sus.
Perawat I : siapa nama anak ibu ?
Pasien : Dicky, tapi dia sedang keluar mencari makan sus.
Perawat I : yasudah bu kalau begitu, saya pamit dulu apabila ada yg ingin dibantu bisa pencet
belnya, maka saya akan datang.

Tahap Pengkajian
Perawat I : bu Rosa bagaimana kabar ibu hari ini ?
Pasien : Untuk sekarang lumayan agak mendingan sus, tapi di lain waktu sukaterasa pusing tiba-
tiba sus dan sudah BAB 4x dalam sehari.
Perawat I : Seberapa sering ibu merasa lemas dan pusing ? (sambil mempertahankan kontak mata

dengan pasien)
Pasien : Biasanya saya merasa sering pusing dan lemas ketika hari menjelangsiang atau saat
merasa lapar.
Perawat I : Kalau boleh saya tau sejak kapan ibu merasakan hal itu ?
Pasien : Sudah cukup lama. Dan belakangan ini semakin sering
Perawat I : Apakah ibu memiliki riwayat penyakit tertentu ?
Pasien : Saya memang memiliki riwayat anemia keturunan sus
Perawat I : Apakah keluarga yang lain memiliki riwayat penyakit yang sama?
Pasien : Ibu saya menderita penyakit yang sama
Perawat I : Apakah saudara ibu ada yang menderita penyakit yang sama juga ?
Pasien : Tidak ada
Perawat I : Baiklah kalo begitu saya akan mengkonsultasikan keluhan ibu pada dokter
penanggung jawab. Saat jam makan siang nanti saya akan kembali
Pasien : Oh begitu, baik sus

Tahap diagnosa
Setelah perawat berbincang pada pasien perawat pun bergegas menuju ke nurse station
Perawat I :”(tok...tok) permisi kak”
Perawat II: “Iya dek,ada keperluan apa?”
Perawat I :“Ini kak , ada pasien yang bernama ..... ia berusia 33 tahun, dari datayang saya
peroleh saya simpulkan klien mengalami masalah diaredan resiko ketidakseimbangan cairan
elektrolit.
Perawat II: data apa yang manunjang klien terdiaknosa diare?
Perawat I: karena klien mengatakan telah BAB 7-8x sehari, konsistensi cair
Perawat II : iya betul gejala yang dtunjukan sudah sesuai dengan diagnosanya, nah jadi lebih baik
kita fokus untuk mengatasi masalah diarenya, karena jika masalah diarenya
terselesaikan maka resiko ketidakseimbangan cairan elektrolit”
Perawat I: iya kak, tadi saya sudah konsultasi dengan dokter via telfon pada pukul 10.00 pagi lalu
dokter mnegistruksikan untuk memberikan cairan infus pada pasientersebut. Kalau begitu saya
permisi dulu keruangan pasien, selamat pagi kak
Perawat II : ok selamat pagi

5. Tahap implementasi

Perawat pun segera menyiapkan alat-alat untuk melakukan tindakan pemasangan infus.
Perawat I : Permisi ibu, disini saya akan melakukan tindakan pemasangan infuskarena ibu harus
segera mendapatkan pemenuhan cairan, agarcairan ibu terpenuhi. Sebelum saya
melakukan tindakan, ada yang ingin ibu tanyakan ?”
Pasien: Baiklah sus saya bersedia, tapi sebelumnya ada yang mau saya tanyakan sus, apakah
diinfus itu berbahaya atau tidak sus, lalu ada efek sampingnya tidak sus ?”
Perawat I: Tidak ada efek sampingnya bu, tetapi pada saat dimasukkan jarum,agak sedikit sakit,
nanti ibu tarik nafas ya bu dan janganditarik tangannya, bagaimana bu, apakah ibu
sudah mengerti ? tolong kerja samanya ya bu.
Pasien: Iya sus, saya sudah mengerti.
Perawat I: baik bu, saya akan memulai tindakan memasang infus, ibusaya menusukan jarumnya
ibu tarik nafas dalam, agar tidak terasa sakit” (perawat menusukan jarum abocath)
Pasien: Aduh agak sedikit sakit ya sus (Meringis, menahan kesakitan).
Perawat II: Iya bu memang reaksinya seperti itu, ibu rileks saja ini tidak ada efeksampingnya,
jadi ibu tidak usah khawatir ya bu. (perawat melanjutkan pemasanganinfus sampai selesai) ibu
pemsangannya infusnya sudah selesai
Pasien :Oh sudah selesai ya sus (sambil melihat ke tanggannya)
Perawat I :ibu saya telah memasang infus, diharapkan jangan terlalu banyak bergerak dulu, agar
infusnya tidak lepas ya bu”
Pasien :iya sus, makasih ya “
Perawat II :Iya sama-sama bu, baiklah bu saya kembali keruangan , kalau adaapa-apa tolong
pencet bel saja bu atau panggil keruangan. Selamat beristirahat ya bu”

Tahap Evaluasi dan Terminasi

3 hari kemudian perawat mengecek kembali keadaan pasien dan pasien tersebut
keadaannyasudah mulai membaik.
Perawat I: Selamat sore bu..
Pasien: Selamat sore sus”
Perawat I: Bagaimana keadaannya sekarang bu diare dan lemasnya sudahhilang apa belum bu ?
Pasien: Sudah mulai membaik sus dan sudah tidak diare dan lemas lagi”.
Perawat I: waaah, bagus kalau begitu bu, wajah ibu juga sudah telihat lebih segar dan mungkin
hari ini ibu sudah bisa pulang bu”.
Pasien: Iya makasih sus, waaahh ternyata sekarang saya boleh pulangsus ?
Perawat I: Iya bu, nanti kita tunggu keputusan dari dokter, jikakeadaannya sudah membaik
seperti ini pasti dokter akan memperbolehkan ibu pulang“
Pasien: Baik sus terimakasih ya sus
Perawat: baik bu saya permisi dulu, kalau ada yang ibu butuhkan pencet belnya nanti saya akan
datang”
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Caring merupakanfenomena universal yang berkaitan dengan cara seseorang berpikir,
berperasaan dan bersikap ketika berhubungan dengan orang lain. Caring merupakan inti dari
keperawatan. Perawat dituntut untuk bersikap care dan juga harus caring dengan
sekitarnya.Tujuan caring adalah untuk mendukung proses penyembuhan secara total (Hoover,
2002). Perilaku caring dan curing sangatlah berbeda karena caring identik dengan tindakan
asuhan keperawatan, sedangkan curing adalah pengobatan terhadap penyakit klien. Antar
caring dan curing saling berhubungan satu sama lain.
3.2 Saran
Sikap caring harus dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari, agar perilaku caring
tumbuh secara alami dalam jiwa perawat. Ketika menghadapi klien, perawat dengan mudah
memberikan asuhan keperawatan. Klien yang sakit kadang hanya butuh perhatian dan empati
dari seseorang yang merawatnya agar ia lebih semangat dalam menghadapi penyakitnya. Oleh
karena itu sebagai perawat disarankan agar benar-benar paham tentang perilaku caring ini.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.e-jurnal.com/2014/11/pengertian-caring.html?m=1

https://id.scribd.com/document/363991759/Konsep-Caring-and-Curing

https://dokumen.tips/documents/konsep-caring-dan-curing-serta-aplikasinya-dalam-pelayanan-
kesehatandocx.html

https://www.kompasiana.com/spirit-smile/makalah-konsep-dasar-keperawatan-bab-
caring_550e5f0a813311c82cbc642a

Anda mungkin juga menyukai