Disusun oleh :
i
STIKES WIYATA HUSADA SAMARINDA
ii
KATA PENGANTAR
Makalah ini harus penulis selesaikan karena salah satu syarat untuk memenuhi
tugas yang diberikan oleh guru pembimbing kami. Dimana dengan makalah ini dapat
pemahaman tentang Aplikasi caring dalam asuhan keperawatan. Dengan
pemahamaan ini Mahasiswa dapat dan mampu menyelaras ilmu lapangan.
Tidak sedikit kendala yang penulis hadapi untuk membuat makalah ini, hal ini
disebabkan karena keterbatasan wawasan yang penulis miliki. Penulis sudah berusaha
semaksimal mungkin agar supaya makalah ini menjadi makalah yang baik dan benar.
Oleh karena itu tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak,
yang senantiasa telah memberi dukungan penulis dan bantuannya dalam
menyelesaikan makalah ini.
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
COVER …..……………………………………………………………………….. i
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian.……………………………….………………………………..3
A. KESIMPULAN…………………….…………………………………………..10
B. SARAN………………………………..……………………………………….10
DAFTAR PUSTAKA
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Berdasarkan fenomena dan latar belakang diatas bahwa kurangnya perilaku
caring perawat terhadap klien dalam memberikan asuhan keperawatan, perilaku
caring perawat tidak hanya mampu meningkatkan kepuasan klien, namun juga
dapat menghasilkan keuntungan bagi rumah sakit. Godkin dan Godkin (2004)
menyampaikan bahwa perilaku caring dapat mendatangkan manfaat finansial
bagi industri pelayanan kesehatan. Issel dan Khan (1998) menambahkan bahwa
perilaku caring staf kesehatan mempunyai nilai ekonomi bagi rumah sakit karena
perilaku ini berdampak bagi kepuasaan pasien. Dengan demikian, secara jelas
dapat diketahui bahwa perilaku caring perawat dapat memberikan kemanfaat bagi
pelayanan kesehatan karena dapat meningkatkan kesehatan dan pertumbuhan
individu serta meningkatkan kepuasan pasien sehingga akan meningkatkan
kunjungan pasien ke rumah sakit dan pada akhirnya memberikan keuntungan
finansial bagi rumah sakit.
A. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
3
b. Delores gaut (1984) : caring tidak mempunyai pengertian yang tegas, tetapi
ada tiga makna dimana ketiganya tidak dapat dipisahkan, yaitu perhatian,
bertanggung jawab, dan ikhlas.
4
sebagai advokasi pada individu yang tidak mampu memenuhi kebutuhan
dasarnya. Sedangkan curing adalah upaya kesehatan dari kegiatan dokter dalam
prakteknya untuk mengobati klien. Dalam penerapannya.
1. Caring merupakan tugas primer perawat dan curing adalah tugas sekunder.
Maksudnya seorang perawat lebih melakukan tindakan kepedulian terhadap
klien daripada memberikan tindakan medis. Oleh karena itu, caring lebih
identik dengan perawat.
2. Curing merupakan tugas primer seorang dokter dan caring adalah tugas
sekunder. Maksudnya seorang dokter lebih melibatkan tindakan medis tanpa
melakukan tindakan caring yang berarti. Oleh karena itu, curing lebih identik
dengan dokter.
1. Kehadiran
5
“ada dengan’ berarti perawat selallu bersedia dan ada untuk klien.. kehadiran
seorang perawat membantu menenangkan rasa cemas dan takut klien karena
situasi tertekan.
2. Sentuhan
a. Sentuhan Berorientasi-tugas
c. Sentuhan Perlindungan
6
adalah mencegah terjadinya kecelakaan dengan cara menjaga dan
mengingatkan klien agar tidak terjatuh. Sentuhan dapat menimbulkan
berbagai pesan, oleh karena itu harus digunakan secara bijaksana.
3. Mendengarkan
4. Memahami klien
Salah satu proses caring adalah memahami klien. Memahami klien sebagai
inti suatu proses digunakan perawat dalam membantu keputusan klinis.
Memahami klien merupakan pemahaman perawat klien sebagai acuan
melakukan intervensi berikutnya. Pemahaman klien merupakan gerbang
penentu pelayanan sehingga, antara klien dan perawat terjalin suatu
hubungan yang baik dan saling memahami.
6. Perawatan Keluarga
7
informasi dengan perawat untuk menyampaikan terapi yang dianjurkan.
Menjamin kesehatan klien dan membantu keluarga untuk aktif dalam proses
penyembuhan klien merupakan tugas penting anggota keluarga.
Menunjukkan perawatan keluarga dan perhatian pada klien membuat sutau
keterbukaan yang kemudian dapat membentuk hubungan yang baik dengan
anggota keluarga klien.
Hubungan caring terjalin dengan baik apabila antara perawat dan klien
dapat memahami satu sama lain sehingga keduanya bisa menjalin hubungan
yang baik dengan melakukan hal seperti, mengerahkan harapan bagi klien
dan perawat; mendapatkan pengertian tentang gejala, penyakit, atau perasaan
yang diterima klien; membantu klien dalam menggunakan sumber daya
sosial, emosional, atau spiritual; memahami bahwa hubungan caring
menghubungkan manusia dengan manusia, roh dengan roh.
8
yang diketahui secara kreatif sebagai bagian dari proses caring, untuk terlibat
dalam penerapan caring healing yang atristik.
9
menekankan aspek-aspek posittif atas kondisi pasien yang kritis. Ia melarang
pasiennya berpikir terlalu banyak menganai resikokritis pasien dan harus
mendorong pasien untuk berpikir cepat sembuh. Intinya seorang perawat
harus mampu meringankan kecemasan pasien.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
https://pejuangtogal123. /2019/02/-aplikasi-caring-dalam-kehidupan.html
https://ilmupastipastiilmu./2018/05/konsep-caring-keperawtan-caring
https://gustinerz.com/penerapan-teori-caring-dalam-pelayanan-kepeawatan
https://teguhyudi-teguhyudi./ 2011/07/aplikasi-konsep-caring-dalam-praktek.html
https://www.scribd.com/document/346038443/Aplikasi-caring-dalam-kehidupan-seh
ari
12
13
14