Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di era globalisasi ini,segala bidang kehidupan sedang mengalami perkembangan
bahkan kemajuan.Salah satunya adalah bidang pelayanan kesehatan.bidang pelayanan
kesehatan tidak hanya sarana dan prasarana yang mengalami kemajuan,tetapi juga
profesionalisme dari tenaga kesehatan.
Lingkungan kesehatan seperti rumah sakit,perawat akan berhadapan dengan klien dan
tenaga kesehatn lainnya.Oleh karena itu,Perawat harus terus meningkatkan
profesionalismenya, yaitu meningkatkan perilaku caring.Caring bukan semata-mata
perilaku. Caring adalah cara yang memiliki makna dan memotivasi tindakan. Caring juga
didefinisikan sebagai tindakan yang bertujuan memberikan asuhan fisik dan
memperhatikan emosi sambil meningkatkan rasa aman dan keselamatan klien (Carruth et
all, 1999).

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu Caring dalam Keperawatan ?
2. Bagaimana perbedaan antara caring dan curing consept ?
3. Apa Mamfaat Caring ?

1.3 Tujuan
Makalah ini disusun dalam rangka menyelesaikan tugas mata kuliah Konsep Dasar
Keperawatan, menambah wawasan tentang Caring di Sepanjang Rentang Kehidupan, agar
kami mahasiswa mengerti tentang bagaimana perilaku caring dalam proses dan praktik
keperawatan, dan sebagai salah satu sarana belajar mahasiswa

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Caring Keperawatan

Caring merupakan perwujudan dari semua faktor yang digunakan perawat dalam
memberikan pelayanan kesehatan pada klien. Kemudian, caring juga menekankan harga
diri individu, artinya dalam melakukan praktik keperawatan, perawat senantiasa selalu
menghargai klien dengan menerima kelebihan maupun kekurangan klien. Secara bahasa,
istilah caring diartikan sebagai tindakan kepedulian. Caring secara umum dapat diartikan
sebagai suatu kemampuan untuk berdedikasi bagi orang lain, pengawasan dengan
waspada serta suatu perasaan empati pada orang lain dan perasaan cinta atau
menyayangi.
Pengertian caring berbeda dengan care. Care adalah fenomena yang
berhubungan dengan orang berhubungan dengan bimbingan, bantuan, dukungan
perilaku kepada individu, keluarga, kelompok dengan adanya kejadian untuk memenuhi
kebutuhan actual maupun potensial untuk meningkatkan kondisi dan kualitas kehidupan
manusia. Sedangkan caring adalah tindakan nyata dari care yang menunjukan suatu rasa
kepedulian. Terdapat beberapa pengertian caring menurut beberapa ahli, antara lain :
a. Delores gaut (1984):
caring tidak mempunyai pengertian yang tegas, tetapi ada tiga makna dimana
ketiganya tidak dapat dipisahkan, yaitu perhatian, bertangung jawab dan ikhlas.
b. Crips dan Taylor (2001):
caring merupakamn fenomena universal yang mempengaruhi bagaimana
seseorang berpikir, merasakan dan berperilaku dalam hubungannya dengan oang
lain.
c. Rubenfild (1999):
caring yaitu memberikan asuhan, tanggung jawab, dan ikhlas. Crips dan Taylor
(2001): caring merupakan fenomena universal yang mempengaruhi bagaimana
seorang berpikir, merasakan dan berperilaku, dalam hubungannya dengan orang lain.
d. Jean watson (1985):
caring merupakan komitmen moral untuk melindungi , mempertahankan, dan
meningkatkan martabat manusia.

2
e. Florence Nightingale (1860)
Caring adalah tindakan yang menujukkan pemanfaatan lingkungan pasien
dalam membantu penyembuhan, memberikan lingkungan bersih,ventilasi yang baik
dan tenang kepada pasien. Caring secara umum dapat diartikan sebagai suatu
kemampuan untukberdedikasi bagi orang lain, pengawasan dengan waspada, serta
suatu perasaan empati pada orang lain dan perasaan cinta atau menyayangi

Dari beberapa pengertian tersebut, dapat dipersingkat bahwa pengertian caring


secara uum adalah suatu cermin perhatian,perasaan empati dan kasih sayang kepada
orang lain, dilakukan dengan cara memberikan tindakan nyata kepedulian, dengan
tujuan untuk meningkatkan kualitas dan kondisi kehidupan orang tersebut. Caring
merupakan inti dari keperawatan.

2.2 Perbedaan Caring dan Curing


Keperawatan sebagai suatu profesi dan berdasarkan pengakuan masyarakat
adalah ilmu kesehatan tentang asuhan atau pelayanan keperawatan atau The Health
Science of Caring (Lindberg,1990:40). Secara bahasa, caring dapat diartikan sebagai
tindakan kepedulian dan curing dapat diartikan sebagai tindakan pengobatan. Namun,
secara istilah caring dapat diartikan memberikan bantuan kepada individu atau sebagai
advokasi pada individu yang tidak mampu memenuhi kebutuhan dasarnya. Sedangkan
curing adalah upaya kesehatan dari kegiatan dokter dalam prakteknya untuk mengobati
klien. Dalam penerapannya, konsep caring dan curing mempunyai beberapa perbedaan,
diantaranya:
1. Caring merupakan tugas primer perawat dan curing adalah tugas sekunder.
Maksudnya seorang perawat lebih melakukan tindakan kepedulian terhadap
klien daripada memberikan tindakan medis. Oleh karena itu, caring lebih identik
dengan perawat.
2. Curing merupakan tugas primer seorang dokter dan caring adalah tugas
sekunder. Maksudnya seorang dokter lebih melibatkan tindakan medis tanpa
melakukan tindakan caring yang berarti. Oleh karena itu, curing lebih identik
dengan dokter.
3. Dalam pelayanan kesehatan klien yang dilakukan perawat, ¾ nya adalah caring
dan ¼ nya adalahcuring.

3
4. Caring bersifat lebih “Healthogenic” daripada curing. Maksudnya caring lebih
menekankan pada peningkatan kesehatan daripada pengobatan. Di dalam
praktiknya, caring mengintegrasikan pengetahuan biofisik dan pengetahuan
perilaku manusia untuk meningkatkan derajat kesehatan dan untuk
menyediakan pelayanan bagi mereka yang sakit.
5. Tujuan caring adalah membantu pelaksanaan rencana pengobatan/terapi dan
membantu klien beradaptasi dengan masalah kesehatan, mandiri memenuhi
kebutuhan dasarnya, mencegah penyakit, meningkatkan kesehatan dan
meningkatkan fungsi tubuh sedangkan tujuan curing adalah menentukan dan
menyingkirkan penyebab penyakit atau mengubah problem penyakit dan
penanganannya.
6. Diagnosa dalam konsep curing dilakukan dengan mengungkapkan penyakit
yang diderita sedangkan diagnosa dalam konsep caring dilakukan dengan
identifikasi masalah dan penyebab berdasarkan kebutuhan dan respon klien.

2.3 Manfaat Caring


Pemberian pelayanan keperawatan yang didasari oleh perilaku caring
perawat mampu meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Penerapan caring
yang diintegrasikan dengan pengetahuan biofisikal dan pengetahuan mengenai perilaku
manusia akan dapat meningkatkan kesehatan individu dan memfasilitasi pemberian
pelayanan kepada pasien. Watson (1979 dalam Tomey & Alligod, 2006) menambahkan
bahwa caring yang dilakukan dengan efektif dapat mendorong kesehatan dan
pertumbuhan individu. Selain itu, William (1997) dalam penelitiannya, menemukan
adanya hubungan yang signifikan antara persepsi mengenai perilaku caringperawat
dengan kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan. Dengan demikian, perilaku
caringyang ditampilkan oleh seorang perawat akan mempengaruhi kepuasan klien.
Perilaku caring perawat tidak hanya mampu meningkatkan kepuasan klien,
namun juga dapat menghasilkan keuntungan bagi rumah sakit. Godkin dan Godkin
(2004) menyampaikan bahwa perilaku caringdapat mendatangkan manfaat finansial
bagi industri pelayanan kesehatan. Issel dan Khan (1998) menambahkan bahwa
perilaku caringstaf kesehatan mempunyai nilai ekonomi bagi rumah sakit karena
perilaku ini berdampak bagi kepuasan pasien. Dengan demikian, secara jelas dapat
diketahui bahwa perilaku caring perawat dapat memberikan kemanfaatan bagi
4
pelayanan kesehatan karena dapat meningkatkan kesehatan dan pertumbuhan individu
serta meningkatakan kepuasan pasien sehingga akan meningkatkan kunjungan pasien
ke rumah sakit dan pada akhirnya memberikan keuntungan finansial bagi rumah sakit.
2.4 Perilaku Caring
Daftar dimensi caring (Caring Dimensions Inventory = CDI) yang didesain oleh
Watson dan Lea (1997 dalam Muchlisin & Ichsan, 2008) merupakan instrumen yang
dikembangkan untuk meneliti perilaku perawat (perilaku caring). Daftar dimensi caring
tersebut antara lain:
CDI 1. Membantu klien dalam ADL.
CDI 2. Membuat catatan keperawatan mengenai klien.
CDI 3. Merasa bersalah /menyesal kepada klien
CDI 4. Memberikan pengetahuan kepada klien sebagai individu
CDI 5. Menjelaskan prosedur klinik
CDI 6. Berpakaian rapi ketika bekerja dengan klien
CDI 7. Duduk dengan klien
CDI 8. Mengidentifikasi gaya hidup klien
CDI 9. Melaporkan kondisi klien kepada perawat senior
CDI 10. Bersama klien selama prosedur klinik
CDI 11. Bersikap manis dengan klien
CDI 12. Mengorganisasi pekerjaan dengan perawat lain untuk klien
CDI 13. Mendengarkan klien
CDI 14. Konsultasi dengan dokter mengenai klien
CDI 15. Menganjurkan klien mengenai aspek self care
CDI 16. Melakukan sharing mengenai masalah pribadi dengan klien
CDI 17. Memberikan informasi mengenai klien
CDI 18. Mengukur tanda vital klien
CDI 19. Menempatkan kebutuhan klien sebelum kebutuhan pribadi
CDI 20. Bersikap kompeten dalam prosedur klinik
CDI 21. Melibatkan klien dalam perawatan
CDI 22. Memberikan jaminan mengenai prosedur klinik
CDI 23. Memberikan privacy kepada klien
CDI 24. Bersikap gembira dengan klien
CDI 25. Mengobservasi efek medikasi kepada klien

5
Hasil penelitian Amanda et al (1998 dalam Muchlisin & Ichsan, 2008)
menjelaskan bahwa semua item pada CDI mempunyai korelasi positif dengan item
lainnya kecuali CDI no.3 dan 16.
2.4.1 Perilaku Caring dalam Praktik Keperawatan
Caring secara umum dapat diartikan sebagai suatu kemampuan untuk
berdedikasi bagi orang lain, pengawasan dengan waspada, perasaan empati pada orang
lain dan perasaan cinta atau menyayangi. Caring adalah sentral untuk praktik
keperawatan karena caring merupakan suatu cara pendekatan yang dinamis, dimana
perawat bekerja untuk lebih meningkatkan kepeduliannya kepada klien. Dalam
keperawatan, caring merupakan bagian inti yang penting terutama dalam praktik
keperawatan (Sartika, 2010).
Tindakan caring bertujuan untuk memberikan asuhan fisik dan memperhatikan
emosi sambil meningkatkan rasa aman dan keselamatan klien. Kemudian caring juga
menekankan harga diri individu, artinya dalam melakukan praktik keperawatan,
perawat senantiasa selalu menghargai klien dengan menerima kelebihan maupun
kekurangan klien sehingga bisa memberikan pelayanan kesehatan yang tepat. Tiga
aspek penting yang mendasari keharusan perawat untuk care terhadap orang lain. Aspek
ini adalah aspek kontrak, aspek etika, dan aspek spiritual dalam caring terhadap orang
lain yang sakit.
1. Aspek kontrak
Telah diketahui bahwa, sebagai profesional, kita berada di bawah kewajiban
kontrak untuk care. Radsma (1994) mengatakan, “perawat memiliki tugas profesional
untuk memberikan care”. Untuk itu, kita sebagai perawat yang profesional diharuskan
untuk bersikap care sebagai kontrak kerja kita.
2. Aspek etika
Pertanyaan etika adalah pertanyaan tentang apa yang benar atau salah,
bagaimana membuat keputusan yang tepat, bagaimana bertindak dalam situasi tertentu.
Jenis pertanyaan ini akan memengaruhi cara perawat memberikan asuhan. Seorang
perawat harus care karena hal itu merupakan suatu tindakan yang benar dan sesuatu
yang penting. Dengan care perawat dapat memberikan kebahagiaan bagi orang lain.
3.Aspek spiritual
Di semua agama besar di dunia, ide untuk saling caring satu sama lain adalah
ide utama. Oleh karena itu, berarti bahwa perawat yang religious adalah orang yang
care, bukan karena dia seorang perawat tetapi lebih karena dia adalah anggota suatu
6
agama atau kepercayaan, perawat harus care terhadap klien. Caring dalam praktik
keperawatan dapat dilakukan dengan mengembangkan hubungan saling percaya antara
perawat dan klien. Pengembangan hubungan saling percaya menerapkan bentuk
komunikasi untuk menjalin hubungan dalam keperawatan. Perawat bertindak dengan
cara yang terbuka dan jujur. Empati berarti perawat memahami apa yang dirasakan
klien. Ramah berarti penerimaan positif terhadap orang lain yang sering diekspresikan
melalui bahasa tubuh, ucapan tekanan suara, sikap terbuka, ekspresi wajah, dan lain-
lain (Kozier & Erb, 1985 dalam Nurachmah, 2001). Perawat perlu mengenali
kebutuhan komprehensif yaitu kebutuhan biofisik, psikososial, psikofisikal dan
interpersonal klien. Pemenuhan kebutuhan yang paling mendasar perlu dicapai sebelum
beralih ke tingkat yang selanjutnya.
Perawat juga harus memberikan informasi kepada klien. Perawat
bertanggungjawab akan kesejahteraan dan kesehatan klien. Caring mempuyai manfaat
yang begitu besar dalam keperawatan dan seharusnya tercermin dalam setiap interaksi
perawat dengan klien, bukan dianggap sebagai sesuatu yang sulit diwujudkan dengan
alasan beban kerja yang tinggi, atau pengaturan manajemen asuhan keperawatan
ruangan yang kurang baik. Pelaksanaan caring akan meningkatkan mutu asuhan
keperawatan, memperbaiki image perawat di masyarakat dan membuat profesi
keperawatan memiliki tempat khusus di mata para pengguna jasa pelayanan kesehatan.

7
BAB II
PENUTUP
3.3 Kesimpulan
Pelayanan esensial yang diberikan oleh perawat terhadap individu, keluarga ,
kelompok dan masyarakat yang mempunyai masalah kesehatan meliputi promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif dengan menggunakan proses keperawatan untuk
mencapai tingkat kesehatan yang optimal. Keperwatan adalah suatu bentuk
pelayanan professional sebagai bagian integral pelayanan kesehatan berbentuk
pelayanan biologi, psikologi, social dan spiritual secara komprehensif, ditujukan
kepada individu keluarga dan masyarakat baik sehat maupun sakit mencakup siklus
hidup manusia.
Asuhan keperawatan diberikan karena adanya kelemahan fisik maupun mental,
keterbatasan pengetahuan serta kurang kemauan menuju kepada kemampuan
melaksanakan kegiatan sehari-hari secara mandiri. Kegiatan ini dilakukan dalam
upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan, pemulihan
serta pemeliharaan kesehatan dengan penekanan pada upaya pelayanan kesehatan
utama (Primary Health care) untuk memungkinkan setiap orang mencapai
kemampuan hidup sehat dan produktif.

8
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/17473705/KONSEP_CARING
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/40425/Chapter?sequence=
3
https://www.scribd.com/document/346038443/Aplikasi-Caring-Dalam-
Kehidupan-Sehari
http://teguhyudi-teguhyudi.blogspot.com/2011/07/aplikasi-konsep-caring-dalam-
praktek.html
http://andaners.wordpress.com/2009/04/28/konsep-keperawatan-komunitas/
Watson, Jean. (2004). Theory of human Caring. Http: //www2.uchse.edu/son/caring
Meidiana Dwidiyanti. 2008. Keperawatan Dasar. Semarang. Hasani

Anda mungkin juga menyukai