Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KEBUTUHAN PERAWATAN DIRI

Dosen Pengampu : Ika Purnamasari., S.Kep., Ns., M.H

Disusun Oleh :
Arum Setiani Sangadah / 2020270015
Ardiana / 2020270016
Bela Dina Ulfia / 2020270017
Zulfaturrohmah / 2020270018
Indah Wahyu Ningrum / 2020270019
Firmansyah Aji Hermawan / 2020270020
Rifqi Agung Jehian / 2020270021

PRODI S-1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS SAINS AL-QUR’AN WONOSOBO
Kata Pengantar
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatu

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalwat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita
nanti-nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT ata limpahan nikmat sehat-Nya, baik
itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah yang berjudul KEBUTUHAN PERAWATAN DIRI.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempruna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharap kritik
serta saran dari pembaca untuk mekalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalh yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada dosen
pembimbing kami yang telah membimbing dalam menulis makalah ini. Demikian, semoga
makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatu


Daftar Isi

HALAMAN JUDUL …………………………………………………………………i

KATA PENGANTAR………………………………………………………………...ii

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………...iii

BAB 1 PENDAHULUAN

 A. Latar belakang
 B. Tujuan

BAB 11 KOSEP KEBUTUHAN DASAR

 A. Definisi
 B. Tujuan
 C .Jenis
 D. Faktor- Faktor yang mempengaruhi
 E. Prinsip personal hygieni

BAB 111 ASUHAN KEPERAWATAN

 A. Pengkajian
 B. Diaknosa keperawatan
 C. Perencanaan keperawatan

BAB IV PENUTUP
 A. Kesimpulan
 B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang

Kebersihan diri atau personal hygiene dan lingkungan merupakan bagian dari
kehidupan kita sehari-hari, oleh karena itu sudah seharusnya kita sebagai manusia untuk
selalu memperhatikan kebersihan diri dan lingkungan kita agar terhindar dari berbagai
macam penyakit. Perawat hendaknya mempunyai pengetahuan yang memadai mengenai
kebersihan diri dan lingkungan ini, sebagai bekal untuk merawat dirinya sendiri juga untuk
merawat orang lain dalam hal ini adalah pasien, baik di Rumah Sakit, Keluarga maupun di
masyarakat.
Perawatan diri atau kebersihan diri (personal hygiene) merupakan perawatan diri
sendiri yang dilakukan untuk mempertahankan kesehatan baik secara fisik maupun
psikologis. Pemenuhan perawatan diri dipengaruhi berbagai faktor, di antaranva: budaya,
nilai sosial pada individu atau keluarga, pengetahuan terhadap peerawatan diri, serta persepsi
terhadap perawatan diri.
Dalam kehidupan sehari – hari kebersihan merupakan hal yang sangat penting dan
harus diperhatikan karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan psikis
seseorang.Kebersihan itu sendiri sangat dipengaruhi oleh nilai individu dan kebiasaan.Hal –
hal yang sangat berpengaruh itu diantaranya kebudayaan, social, keluarga, pendidikan,
persepsi seseorang terhadap kesehatan, serta tingkat perkembangan. Jika seseorang sakit,
biasanya masalah kebersihan kurang diperhatikan, hal ini terjadi karena kita menganggap
masalah kebersihan adalah masalah sepele, padahal jika hal tersebut dibiarkan terus dapat
mempengaruhi kesehatan secara umum.

B. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu kebersihan dan perawatan diri.
2. Untuk mengetahui apa saja jenis dari kebersihan dan perawatan diri.
3. Untuk mengetahui tujuan dari kebersihan dan perawatan diri.
4. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kebersihan dan perawatan diri,
5. Untuk mengetahui konsep asuhan keperawatan seperti apa agar kebutuhan kebersihan
dan perawatan diri bisa terpenuhi.
Bab II
Konsep Dasar Kebutuhan
A. Definisi

Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi
kebutuhnnya guna mempertahankan kehidupannya, kesehatan, dan kesejahteraan sesuai
dengan kondisi kesehatannya, klien dinyatakan terganggu keperawatan dirinya jika tidak
dapat melakukan perawatan diri (Dermawan & Rusdi, 2013). Atau, personal hygiene atau
kebersihan diri adalah upaya seseorang dalam memelihara kebersihan dan kesehatan dirinya
untuk memperoleh kesejahteraan fisik dan psikologis (Wartonah, 2010).
B. Tujuan

Tujuan personal hygiene adalah untuk memelihara kebersihan diri, menciptakan


keindahan, serta meningkatkan derajat kesehatan individu sehingga dapat mencegah
timbulnya penyakit pada diri sendiri maupun orang lain (Wartonah, 2010).
C. Jenis

Personal hygiene merupakan salah satu tindakan keperawatan dasar yang rutin dilakukan
oleh perawat setiap di rumah sakit. (Depkes RI. 1978). Tindakan tersebut meliputi :
a. Perawtan kulit kepala dan rambut serta seluruh tubuh
b. Perawatan mata
c. Perawatan hidung
d. Perawatan telinga
e. Perwatan gigi dan mulut
f. Perawatan kuku tangan dan kaki
g. Perawatan perincum
h. Perawatan tubuh (mandi)

D. Faktor - faktor yang memengaruhi personal hygiene


Faktor – faktor yang memengaruhi antara lain :
a. Budaya
Sejumlah mitos yang berkembang di masyarakat menjelaskan bahwa saat individu
sakit ia tidak boleh dimandikan karena dapat memperparah penyakitnya.
b. Status sosial – ekonomi
Untuk melakukan personal hygiene yang baik dibutuhkan saranna dan prasarana
yang memadai, seperti kamar mandi, peralatan mandi, serta perlengkapan mandi
yang cukup (sabun, sikat gigi, shampoo, passta gigi, dll). Itu semua tentu
membutuhkan biaya. Dengan kata lain, sumber keuangan individu akan
berpengaruh pada kemampuan dalam mempertahankan personal hygiene yang
baik.
c. Agama
Agama juga berpengaruh pada keyakinan individu dalam melaksanakan kebiasaan
sehari-hari. Agama islam misalnya, umat islam diperintahkan untuk selalu
menjaga kebersihan karena kebersihan adalah sebagian dari iman. Hali ini tentu
akan mendorong individu untuk meningkatkan pentingnya kebersihan diri bagi
kelangsungan hidup.
d. Tingkat pengetahuan atau perkembangan individu
Kedewasaan seseorang akan berpengaruh tertentu pada kualitas diri orang
tersebut, salah satunya adalah pengeteahuan yang lebih baik. Pengentahuan ini
penting dalam meningkatkan status kesehatan individu. Sebagai contoh, agar
terhindar dari penyakit kulit, harus mandi dengan bersih setiap hari.
e. Status kesehatan
Kondisi sakti atau cidera akan menghambat kemampuan individu dalam
melaksanakan perawatan diri. Hal ini tentunya berpengaruh pada tingkat
kesehatan individu. Individu akan semakin lemah yang pada akhirnya jatuh sakit.
f. Kebiasaan
Ini ada kaitannya dengan kebiasaan individu dalam menggunakan showers, sabun
padat, sabun cair, shampoo, dll.
g. Cacat jasmani atau mental bawaan
Kondisi cacat dan gangguan mental mengahmbat kemampuan individu untuk
melakukan perawatan diri secara mandiri.

E. Prinsip Personal Hygieni

Kebersihan kulit dan membran mukosa sangatlah penting karena kulit merupakan garis
pertahanan tubuh yangg pertama dari kuman penyakit. Dalam menjalankan fungsinya, kulit
menerima berbagai rangsangan dari luar dan menjadi pintu masuk utama kuman pathogen ke
dalam tubuh. Bila kulit bersih dan terpelihara, kita dapat terhindar dari berbagai penyakit,
gangguan, atau kelainan yang mungkin muncul. Selain itu, kokndisi kulit yang bersih akan
menciptakan perasaan segar dan nyaman, serta membuat seseorang terlihat bersih dan cantik.
Prinsipnya meliputi beberapa hal yaitu :
a. Kulit
Umumnya, kulit dibersihkan dengan cara mandi. Ketika mandi, kita sebaiknya
menggunakan janis sabun yang banyak mengandung lemak nabati karena dapat
mencegah hilangnya kelembaban dan menghaluskan kulit. Sabun detergen jarang
digunakan untuk mandi karena sifatnya iritatif. Dalam memilih dan memakai sabun,
make up, deodorant, dan shampoo hendaknya pilih produk yang tidak menimbulkan
rasa perih atau iritasi. Kulit anak – anak cenderung lebih tahan terhadap trauma dan
infeksi. Meski demikian, kita harus rutin membersihkannya karena anak sering sekali
buang air dan senang bermain dengan kotoran.
b. Kuku
Kuku merupakan pelengkap kulit. Kuku terdiri atas jaringan epitel. Badan kuku
adalah bagian yang tampak di sebelah luar, sedangkan akarnya terdapat didalam lekuk
kuku tempat kuku tumbuh dan mendapat makanan. Kuku sehat berwarna merah
muda.

c. Rambut
Rambut merupakan struktur kulit. Rambut terdiri atas tangkai rambut yang tumbuh
melalui dermis. Rambut yang sehat terlihat mengkilap, tidak berminyak, tidak kering,
atau mudah patah. Pertumbuhan rambut bergantung pada keadaan umum tubuh /
normalnya, rambut tumbuh karena mendapat suplai darah dari pembuluh – pembuluh
darah disekitar rambut. Bila rambut kotor dan tidak dibersihkan lama kelamaan akan
menjadi sarang kutu kepala.
d. Gigi dan mulut
Mulut merupakan bagian pertama dari sistem pencernaan dan merupakan bagian
tambahan dari sistem pernafasan. Dalam rongga mulut terdapat gigi dan lidah yang
berperan penting dalam proses pencernaan awal. Selain gigi dan lidah, ada pula saliva
yang penting untuk membersihkan mulut secara mekanis. Mulut merupakan rongga
tidak bersih sehingga harus selali dibersihkan. Salah satu tujuan perawatan gigi dan
mulut adalah untuk mencegah penyebaran penyakit yang ditularkan melalui mulut
(misal : tifus, hepatitis) mencegah penyakit mulut dan gigi, meningkatkan data tahan
tubuh (Adam, Syam Sunir, 1994).
e. Mata
Mata yang sehat akan tampak jernih dan bersih dari kotoran. Kotoran dapat menempel
pada bulu mata dan sudut mata.
f. Hidung
g. Telinga
Saat membersihkan telinga bagian luar hendaklah kita tetap memperhatikan telinga
bagian dalam.
h. Perincum
Tujuan dari perawatan perincum adalah untuk mencegah dan mengontrol infeksi,
mencegah kerusakan kulit, meningkatkan kenyamnan, serta mempertahankan
kebersihan diri (Poter & Perry, 2000).
BAB III
Asuhan Keperwatan
A. Pengkajian

Pengkajian adalah upaya mengumpulkan data secara lengkap dan sistematis untuk di
kaji dan dianalisis sehingga masalah kesehatan dan keperawatan yang dihadapi pasien baik
fisik, mental, sosial mau pun spiritual dapat ditentukan.
Pengkajian asuhan keperawatan dimulai dari pengkajian masuk, data primer dikumpulkan
dari pasien dan keluarga, alasan utama atau keluhan utama saat pasien masuk rumah sakit,
informasi Dokumentasi Keperawatan aktual ketika pasien baru masuk, pengkajian harus
dilengkapi oleh perawat yang sama ketika pasien masuk, ringkasan pengkajian dibuat setiap
pergantian jaga.
Pendataan terkait dengan pasien di lakukan secara lengkap dan teliti

B. Diagnosis keperwatan

Diagnosa adalah suatu penilaian klinis mengenai respon klien terhadap masalah
kesehatan atau proses kehidupan yang dialaminya baik yang berlangsung aktual maupun
potensial.
Diagnosa keperawatan Diagnosa keperawatan difokuskan kepada hal-hal yang merupakan
alasan utama perawatan pasien yang terkini dan bisa diselesaikan selama perkiraan lamanya
perawatan.
Diagnosis keperawatan ini di berikan sebagai tindakan awal oleh tenaga medis terkait
dengan keluhan yang di alami pasien.

C. Perencanaan Keperawatan

Perencanaan keperawatan adalah pengkajian yang sistematis dan identifikasi masalah,


penentuan tujuan dan pelaksanaan serta cara atau strategi. Perencanaan keperawatan dalam
menentukan asuhan keperawatan merupakan pengembangan strategi desain untuk mencegah,
mengurangi, mengatasi masalah-masalah yg telah diidentifikasi dalam diagnosa keperawatan.
Perencanaan ini menggambarkan sejauh mana perawat mampu menetapkan cara
menyelesaikan masalah dengan efektif dan benar untuk menentukan tindakan keperawatan
kepada pasien di rumah sakit.
Terdapat beberapa komponen dalam menentukan rencaan keperawatan, yaitu prioritas
masalah, kriteria hasil, rencana intervensi, dan pendokumentasi.
1. Menentukan Prioritas. Penetapan prioritas adalah penyusunan urutan diagnosis
keperawatan atau masalah klien dengan menggunakan tingkat kepentingan untuk
memperoleh tahapan intervensi keperawatan yang dibutuhkan (Hendry dan Walker,
2004). Bersama klien perawat akan memilih prioritas berdasarkan kedaruratan
masalah, keselamatan dan keinginan klien, sifat terapi dan hubungan antar-diagnosis.
Maslow (1943) menjelaskan kebuthan manusia dibagi menjadi lima tahapan yaitu
:Fisiologis,Rasa aman dan nyaman,Sosial,Harga diri,Aktualisasi diri.

2. Penentuan prioritas diagnosis. Penentuan prioritas diagnosis ini dilakukan pada


tahap perencanaan setelah tahap diagnosis keperawatan. Dengan menentukan
diagnosis keperawatan, maka dapat diketahui diagnosis mana yang akan dilakukan
atau diatasi pertama kali atau yang segera dilakukan. Dalam menentukan prioritas
terdapat beberapa pendapat urutan prioritas, di antaranya:
a. Berdasarkan tingkat kegawatan (mengancam jiwa), Penentuan prioritas
berdasarkan tingkat kegawatan (mengancam jiwa) yang dilatarbelakangi dari
prinsip pertolongan pertama yaitu dengan membagi beberapa prioritas
diantaranya prioritas tinggi, prioritas sedang, dan prioritas rendah.
1) Prioritas tinggi _ prioritas yang mencerminkan situasi yang mengancam
kehidupan (nyawa seseorang) sehingga perlu dilakukan tindakan terlebih
dahulu seperti masalah pembersihan jalan nafas.
2) Prioritas sedang _ prioritas ini menggambarkan situasi yang tidak gawat
dan tidak mengancam hidup klien seperti masalah personal higiene.
3) Prioritas rendah _ prioritas yang menggambarkan situasi yang tidak
berhubungan langsung dengan prognosis dari suatu penyakit yang secara
spesifik seperti masalah keuangan dan lainnya.
b. Berdasarkan kebutuhan Maslow, Maslow menentukan prioritas diagnosis yang
akan direncanakan berdasarkan urutan kebutuhan dasar manusia, diantaranya:
Kebutuhan fisiologis, meliputi masalah respirasi, sirkulasi, suhu, nutrisi, nyeri,
cairan, perawatan kulit, mobilisasi, dan eliminasi. Kebutuhan keselamatan dan
keamanan, meliputi masalah lingkungan, kondisi tempat tinggal,
perlindungan, pakaian, bebas dari infeksi dan rasa takut. Kebutuhan mencintai
dan dicintai, meliputi masalah kasih sayang, seksualitas, afiliasi dalam
kelompok, dan hubungan antar manusia. Kebutuhan harga diri, meliputi
masalah respek dari keluarga, perasaan menghargai diri sendiri.

3. Menentukan rencana tindakan. Untuk memudahkan dalam menentukan rencana


tindakan, maka ada beberapa persyaratan dalam menuliskan rencana tindakan
diantaranya harus terdapat unsur tanggal, kata kerja yang dapat diukur yang dapat
dilihat, dirasa dan didengar, adanya subjek, hasil, target tanggal dan tanda tangan
perawat. Perawatan dan pengobatan dirancang untuk membantu pencapaian satu atau
lebih dari tujuan perawatan sehingga dapat mengurangi, mencegah atau
menghilangkan dari masalah pasien.

4. Menetapkan tujuan atau kriteria masalah. Tujuan perawatan merupakan pedoman


yang luas/umum dimana pasien diharapkan mengalami kemajuan dalam berespon
terhadap tindakan. Tujuan jangka panjang adalah tujuan yang mengidentifikasi arah
keseluruhan atau hasil akhir perawatan. Tujuan jangka pendek adalah tujuan yang
harus dicapai sebelum pemulangan.
5. Menentukan kriteria hasil. Tujuan kilen dan tujuan keperawatan adalah standar
atau ukuran yang digunakan untuk mengevaluasi kemajuan klien atau ketrampilan
perawat.

6. Menentukan rencana tindakan termasuk rasionalnya.

7. Dokumentasi.
BAB IV
Penutup

A. Kesimpulan
Kebersihan diri atau personal hygiene dan lingkungan merupakan
bagian dari kehidupan kita sehari-hari, oleh karena itu sudah seharusnya kita
sebagai manusia untuk selalu memperhatikan kebersihan diri dan lingkungan
kita agar terhindar dari berbagai macam penyakit. Perawatan diri atau
kebersihan diri (personal hygiene) merupakan perawatan diri sendiri yang
dilakukan untuk mempertahankan kesehatan baik secara fisik maupun
psikologis. Kebersihan dan perawatan diri baik dari bagian tubuh
telinga,mata,kulit dan anggota badan lainnya harus tetap dipenuhi kebutuhan
kebersihannya.

B. Saran
Sebagai perawat harus bisa memeuhi kebutuhan kebersihan dan
perawatan diri pada pasien supaya tetap sehat dan nyaman.Tindakan yang
akan dilakukan harus berdasarkan prosedur kegiatan tertentu supaya bisa
mencapai tujuan dari konsep pemenuhan kebersihan dan perawatan diri.
DAFTAR PUSTAKA

Anna Keliat, Budi. 2010. Model Praktik Keperawatan Profesional Jiwa. Jakarta :
Buku Kedokteran EGC.

Faisal, Deny. 2014. “Asuhan Keperawatan Jiwa pada Tn.J dengan Gangguan
Defisit Perawatan diri : Kebersihan Diri dan Pakaian/Berhias di Ruangan
Abimanyu RSJ Daerah Surakarta”. Skripsi. Fakultas Ilmu Kesehatan,
Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Ellya. 2014. Keperawatan Jiwa: Landasan Teori Defisit Perawatan Diri.


https://ellya70.wordpress.com/2014/04/21/keperawatan-jiwa. Diakses pada tanggal
05 Januari 2021.

Anda mungkin juga menyukai