Oleh :
Metiska Ariana Munzilla (P1337420715003)
Rosa Septianingrum (P1337420715007)
Anggraeni Bety Dwi Lestari (P1337420715019)
Umi Rofiatun Rojabtiyah (P1337420715026)
Anisaul Chusnia (P1337420715026)
17 Februari 2016
Politekknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Semarang
Jalan Perintis Kemerdekaan Magelang
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia sebagai makhluk biopsikososialspriritual memiliki banyak kebutuhan untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya, bahkan dari kebutuhan yang paling dasar seperti makan,
minum, bernapas, elimininasi, reproduksi dan istirahat.
Manusia memiliki kebutuhan dasar yang bersifat heterogen. Setiap orang pada
dasarnyamemiliki kebutuhan yang sama, akan tetapi karena budaya, maka kebutuhan
tersebutpun ikut berbeda. Dalam memenuhi kebutuhan manusia menyesuaikan diri dengan
prioritas yang ada.Lalu jika gagal memenuhi kebutuhannya, manusia akan berpikir
lebih keras dan bergerak untuk berusaha mendapatkannya.
Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia dalam
mempertahankan keseimbangan fisiologis maupuan psikologis, yang tentunya bertujuan untuk
mempertahankan kehidupan dan kesehatan.
Kebutuhan dasar manusia menurut Virginia Handerson dalam teori 14 Komponen Kebuttuhan
Dasar Manusia. Kebutuhan menyatakan bahwa setiap manusia memiliki lima kebutuhan dasar
yaitu kebutuhan fisiologis, keamanan, cinta, harga diri, dan aktualisasi diri. Dalam
mengaplikasikan kebutuhan dasar manusia (KDM) yang dapat digunakan untuk memahami
hubungan antara kebutuhan dasar manusia pada saat memberikan perawatan.Beberapa
kebutuhan manusia tertentu lebih mendasar daripada kebutuhan lainnya.Dalam
mengaplikasikan kebutuhan dasar manusia tersebut dapat digunakan untuk memahami
hubungan antara kebutuhan dasar manusia dalam mengaplikasikan ilmu keperawatan di dunia
kesehatan. Walaupun setiap orang mempunyai sifat tambahan, kebutuhan yang unik, setiap
orang mempunyai kebutuhan dasar manusia yang sama. Besarnya kebutuhan dasar yang
terpenuhi menentukan tingkat kesehatan dan posisi pada rentang sehat-sakit.
A. Rumusan Masalah
1. Apa saja macam macam kebutuhan dasar mausia menurut Virginia Handerson ?
2. Bagaimana pemahaman mahasiswa mengenai kebutuhan dasar manusia menurut
Virginia Handerson ?
3. Apakah karakteristik seseorang yang kebutuhan dasarnya terpenuhi ?
4. Bagaimana penerapan KDM dalam praktik keperawatan ?
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui macam macam kebutuhan dasar mausia menurut Virginia Handerson
2. Untuk menambah pemahaman mahasiswa mengenai macam macam kebutuhan dasar
mausia menurut Virginia Handerson.
3. Mengetahui kerakteristik seseorang yang kebutuhan dasanya terpenuhi.
4. Mengetahui penerapan KDM dalam praktik keperawatan.
BAB II
PEMBAHASAN
Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia dalam
mempertahankan keseimbangan fisiologis maupun psikologis, yang tentunya bertujuan
untuk mempertahankan kehidupan dan kesehatan. Ada banyak tokoh yang mencetuskan
teori tentang kebutuhan dasar manusia ini, salah satunya adalah Virginia Handerson yang
membagi kebutuhan dasar manusia menjadi 14 macam yang biasa disebut dengan 14
komponen kebutuhan dasar manusia. 14 komponen tersebut yaitu :
1. Bernafas dengan normal
2. Kebutuhan akan nutrisi
3. Kebutuhan eliminasi
4. Gerak dan kesimbangan tubuh
5. Kebutuhan istirahat dan tidur
6. Kebutuhan berpakaian
7. Mempertahankan temperature tubuh atau sirkulasi
8. Kebutuhan akan personal hygiene
9. Kebutuhan rasa aman dan nyaman
10. Berkomunikasi dengan orang lain dan mengekspresikan emosi, keinginan, rasa takut dan
pendapat.
11. Kebutuhan spiritual.
12. Kebutuhan bekerja.
13. Kebutuhan bermain dan rekreasi.
14. Kebutuhan belajar.
Bantuan yang dapat diberikan kepada klien oleh perawat adalah membantu memilih tempat tidur,
kursi yang cocok, serta menggunakan bantal, alas, sebagai alat pembantu klien agar dapat bernafas
dengan normal dan kemampuan mendemonstrasikan dan menjelaskan pengaruhnya kepada klien.
Perawat harus mampu memberikan penjelasan mengenai tinggi dan berat badan yang normal,
kebutuhan nutrisi yang diperlukan, pemilihan dan penyediaan makanan. Pendidikan kesehatannya
akan berhasil apabila, diperhatikan latar belakang cultural dan sosial klien. Untuk itu perawat harus
mengetahui kebiasaan, kepercayaan klien tentang nutrisi. Disamping perawat harus mempunyai
pengetahuan yang cukup tentang nutrisi dan tumbuh kembang.
3. Kebutuhan eliminasi
Perawatan dasarnya meliputi semua pengeluaran tubuh. Perawat harus mengetahui semua saluran
pengeluaran dan keadaan normalnya, jarak waktu pengeluaran dan frekuensi pengeluaran, meliputi
keringat, udara yang keluar saat bernafas, menstruasi, muntah, buang air besar, dan buang air kecil.
Peraqat harus mengetahui tentang prinsip prinsip keseimbangan tubuh , miring dan bersandar.
Artinya perawat harus bisa memberikanrasa nyaman dalam semua posisi, dan tidak membiarkan
berbaing terlalulama dalam satu posisi. Perawat harus dapat melindungi pasiennya selama sakit
dengan berhati hati saat memindahkan dan mengangkat
Istirahat dan tidur sebagia tergantung pada relaksasi otot, untuk itu perawat harus mengetahui
tentang pergerakan badan yang baik. Di samping itu juga dipengaruhi oleh emosi (stress), di mana
stress bisa meruapakan keadaan normal dari aktifitas kreatif. Dianggap patologis apabila
ketegangan dapat diatasi atau tidak terkontrol dengan istirahat atau tidur dengan seukupnya.
6. Kebutuhan berpakaian
Perawatan dasarnya meliputi membantu klien memilihkan pakaian yang tepat dari pakaian yang
tersedia dan membantu untuk memakainya. Perawat tidak boleh memaksakan pada klien pakaian
yang tidak dia sukai karena hal itu dapat menghilangkan rasa kebebasan klien.
Perawat harus mengetahui physiologi panas dn bisa mendorong kea rah tercapainya keadaan panas
maupun dingin dengan mengubah temperature, kelembabab atau pergerakan udara, atau dengan
memotivasi klien untuk meningkatkan atau mengurangi aktifitasnya. Menu makanan dan
pakaianyang dikenakan ikut mempengaruhi dsalam hal ini.
Klien harus disediakan fasilitas-fasilitas peralatan dan bantuan dari perawat saat dibutuhkan untuk
membersihkan kulit, rambut, kuku, hidung, mulut dan gigi nya. Konsep-konsep mengenai
kebersihan berbeda tiap klien tetapi tidak perlu menurunkan hanya karena sakit. Sebaliknya
standar yang rendah harus ditingkatkan. Perawat harus bisa menjaga pasien nya yang tetap bersih
terlepas dari besar nya badan klien, kedudukan, keadaan fisik, dan jiwa nya.
Dalam keadaan sehat setiap orang bebas mengontrol keadaan sekeliling nya ataumengubah
keadaan itu bila beranggapan sudah tidak cocok lagi. Jika sakit sikap tersebut tidak dapat dilakukan
nya. Ketidaktahuan dapat menimbulkan kekhawatiran yang tidak perlu baik dalam keadaan sehat
maupun sakit. Seorang klien mungkin mempunyai pantangan-pantangan yang tidak diketahui
petugas kesehatan. Kasta, adat istiadat, kepercayaan, dan agama mempengaruhi. Perawatan
dasarnya melindungi klien dari trauma dan bahaya yang timbul mikroorganisme pantogen.
10. Berkomunikasi dengan orang lain dan mengekspresikan emosi, keinginan, rasa takut dan
pendapat.
Keinginan, rasa takut, dan pendapat dalam keadaan sehat tiap gerakan emosi Nampak pada
ekspresi fisik. Bertambah cepatnya denyut jantung atau pernafasan atau muka yang mendadak
merah diinterprestasikan sebagai pernyataan jiwa atau emosi. Perawat mempunyai tugas yang
komleks baik yang bersifat pribadi maupun yang menyangkut keseluruhan personalitas dalam
memberikan bantuan kepada klien. Perawat adalah penterjemah dalam hubungan klien denga tim
kesehatan lain dalam mewujudkan kesehatannya. Tugas terberat perawat adalah membuat klien
mengerti dirinya sendiri, mengerti perlunya perubahan sikap yang memperburuk kesehatannya dan
menerima keaadaan yang tidak dapat dirubah. Penciptaan lingkungan yang terapeutik sangat
membantu dalam hal ini.
Dalam memberikan perawatan dalam situasi apapun kebutuhan spiritual klien harus dihormati dan
perawat harus membantu dalam pemenuhan kebutuhan itu. Apabila sewaktu sehat melakukan
ibadah agama merupakan faktor yang penting bagi seseorang maka saat sakit hal itu menjadi lebih
penting. Perawat dan petugas kesehatan lainnya harus menyadari bahwa keyakinan kepercayaan,
dan agama sangat berengaruh terhadap upaya penyembuhan.
Dalam perawatan dasar maka penilaian terhada interprestasi terhadapkebutuhan klien adalah
sangat penting. Sakit bisa menjadi lebih ringan apabila seseorang dapat terus bekerja. Rasa
keberatan terhadap terapi bed rest didasarkan pada meningkatnya perasaan tidak berguna karena
tidak aktif. Rehabilitasi pada klien berarti menempatkan kembali pada pekerjaannya yang produktif.
Makin singkat waktu bekerja, makin mudah dilaksanakan.
Seringkali keadaan sakit menyebabkan seseorang kehilangan kesempatan menikmati variasi dan
udara segar serta rekreasi. Untuk itu perlu dipilihkan beberapa aktifitas yang sangat dipengsruhi
oleh jenis kelamin, umur, kecerdasan, pengalaman dan selera klien, kondisi, serta keadaan
penyakitnya.
Bimbingan, latihan, atau pendidikan merupakan bagian dari pelayanan dasar. Fungsi perawat
adalah membantu klien belajar dalam mendorong ussaha penyembuhan dan meningkatkan
kesehatan, memperkuat dan mengikuti rencana terapi yang diberikan. Fungsi perawat sebagai
pendidik Nampak dalam pemberian bimbingan dengan meberikan contoh-contoh dan menjawab
pertanyaan yang diajukan. Ini dapat dilakukan denga sadar meupun tidak sadar, berencana maupun
tidak, secara kreatif maupun serampangan. Pembibinfan dapat dilakukan setiap saat ketika perawat
memberikan asuhan.