(CARE/CARING)
Risnawati 70300119053
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pendekatan
Holistic dalam keperawatan (Care/Caring)”. Makalah ini disusun sebagai salah satu
tugas dalam diskusi kelompok.
Kelompok II
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
a. Latar Belakang............................................................................................4
b. Rumusan Masalah………...........................................................................4
c. Tujuan Penulisan.........................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
a. Kesimpulan................................................................................................17
b. Saran...........................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................19
3
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Caring bukan semata-mata perilaku. Caring adalah cara yang memiliki makna
dan memotivasi tindakan. Caring juga didefinisikan sebagai tindakan yang
bertujuan memberikan asuhan fisik dan memperhatikan emosi sambil
meningkatkan rasa aman dan keselamatan klien. (Carruth,2009).
b. Rumusan Masalah
3. Apa saja prilaku caring yang dapat ditemui dalam tatanan pelayanan kesehatan?
c. Tujuan
Makalah ini disusun dengan tujuan menambah wawasan tentang Konsep Caring di
Sepanjang Rentang Kehidupan,agar kami mahasiswa mengerti tentang bagaimana
perilaku caring dalam proses dan praktik keperawatan, dan sebagai salah satu
sarana belajar bagi mahasiswa.
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
5. Crips dan Taylor,caring merupakan fenomena universal yang
mempengaruhi bagaimana seseorang berpikir, merasakan, dan berperilaku
dalam hubungannya dengan orang lain
6. Rubenfil caring yaitu memberikan asuhan, dukungan emosional pada
klien, keluarga, dan kerabatnya secara verbal maupun nonverbal.
7. Jean watson caring merupakan komitmen moral untuk melindungi,
mempertahankan, dan meningkatkan emosional pada klien, keluarga, dan
kerabatnya secara verbal maupun nonverbal
8. Jean watson caring merupakan komitmen moral untuk melindungi,
mempertahankan, dan meningkatkan martabat manusia
9. Dari beberapa pengertian tersebut, dapat dipersingkat bahwa pengertian
caring secara umum adalah suatu tindakan moral atas dasar kemanusiaan,
sebagai suatu cerminan perhatian, perasaan empati dan kasih sayang
kepada orang lain, dilakukan dengan cara memberikan tindakan nyata
kepedulian, dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas dan kondisi
kehidupan orang tersebut. Caring merupakan inti dari keperawatan.
(Vinay,2010)
6
adalah perawat yang belum terampil dalam memasukkan kateter intravena.
Perawat tersebut memutuskan bahwa klien akan lebih diuntungkan jika dibantu
oleh perawat yang sudah terampil daripada memberikan penjelasan prosedur
untuk mengurangi kecemasan. Dengan mengetahui siapa klien, dapat membantu
perawat dalam memilih pendekatan yang paling sesuai dengan kebutuhan klien.
Seperti yang dijelaskan dalam QS.Al-maidah/5:2 sebagai berikut.
Jadi dapat kita ketahui bahwa,ayat diatas menjelaskan betapa pentingnya perawat
dalam pelayanan kesehatan,khususnya dalam membantu proses pemulihan
pasien.Selain itu,ayat ini juga menjelaskan tentang tolong menolong antar sesama
manusia tanpa membeda-bedakan antarsesama.(Tomey,2009)
Etika Pelayanan
Watson menyarankan agar caring sebagai suatu sikap moral yang ideal,
memberikan sikap pendirian terhadap pihak yang melakukan intervensi seperti
perawat. Sikap pendirian ini perlu untuk menjamin bahwa perawat bekerja sesuai
standar etika untuk tujuan dan motivasi yang baik. Kata etika merujuk pada
kebiasaan yang benar dan yang salah. Dalam setiap pertemuan dengan klien,
perawat harus mengetahui kebiasaan apa yang sesuai secara etika. Etika
keperawatan bersikap unik, sehingga perawat tidak boleh membuat keputusan
hanya berdasarkan prinsip intelektual atau analisis.Etika keperawatan berfokus
pada hubungan antara individu dengan karakter dan sikap perawat terhadap orang
lain. Etika keperawatan menempatkan perawat sebagai penolong klien,
memecahkan dilema etis dengan cara menghadirkan hubungan dan memberikan
prioritas kepada klien dengan kepribadian khusus. (Carruth,2009)
7
Nurse Caring Behavior
8
Mengantisipasi pengalaman pertama adalah yang terberat.
(SueMoorhead,2016)
Jujur
Memberikan penjelasan dengan jelas
Selalu menginformasikan keluarga
Mencoba untuk membuat klien nyaman
Menunjukkan minat dalam menjawab pertanyaan
Memberikan perawatan emergensi bila perlu
Menjawab pertanyaan anggota keluarga secara jujur, terbuka dan ikhlas
Mengijinkan klien melakukan sesuatu untuk dirinya sebisa mungkin
Mengajarkan keluarga cara memelihara kondisi fisik yang lebih nyaman
(Parker,2010)
1. Caring merupakan tugas primer perawat dan curing adalah tugas sekunder.
Maksudnya seorang perawat lebih melakukan tindakan kepedulian
terhadap klien daripada memberikan tindakan medis. Oleh karena itu,
caring lebih identik dengan perawat.
2. Curing merupakan tugas primer seorang dokter dan caring adalah tugas
sekunder. Maksudnya seorang dokter lebih melibatkan tindakan medis
tanpa melakukan tindakan caring yang berarti. Oleh karena itu, curing
lebih identik dengan dokter.
3. Dalam pelayanan kesehatan klien yang dilakukan perawat, ¾ nya
adalah caring dan ¼ nya adalahcuring.
4. Caring bersifat lebih “Healthogenic” daripada curing.
5. Maksudnya caring lebih menekankan pada peningkatan kesehatan
daripada pengobatan. Di dalam praktiknya, caring mengintegrasikan
pengetahuan biofisik dan pengetahuan perilaku manusia untuk
meningkatkan derajat kesehatan dan untuk menyediakan pelayanan bagi
mereka yang sakit.
6. Tujuan caring adalah membantu pelaksanaan rencana pengobatan/terapi
dan membantu klien beradaptasi dengan masalah kesehatan, mandiri
memenuhi kebutuhan dasarnya, mencegah penyakit, meningkatkan
kesehatan dan meningkatkan fungsi tubuh sedangkan tujuan curing adalah
10
menentukan dan menyingkirkan penyebab penyakit atau mengubah
problem penyakit dan penanganannya.
7. Diagnosa dalam konsep curing dilakukan dengan mengungkapkan
penyakit yang diderita sedangkan diagnosa dalam konsep caring dilakukan
dengan identifikasi masalah dan penyebab berdasarkan kebutuhan dan
respon klien. (Swanson,2010)
Caring bukanlah sesuatu yang dapat diajarkan, tetapi merupakan hasil dari
kebudayaan, nilai-nilai, pengalaman, dan dari hubungan dengan orang lain. Sikap
keperawatan yang berhubungan dengancaring adalah kehadiran, sentuhan kasih
sayang, mendengarkan, memahami klien, caring dalam spiritual, dan perawatan
keluarga. (Tomey,2009)
1. Kehadiran
2. Sentuhan
11
sentuhan non-kontak merupakan kontak mata. Kedua jenis sentuhan ini
digambarkn dalam tiga kategori :
a) Sentuhan Berorientasi-tugas
c) Sentuhan Perlindungan
Sentuhan dapat menimbulkan berbagai pesan, oleh karena itu harus digunakan
secara bijaksana. (Tomey,2009)
3. Mendengarkan
12
maksud klien dan membantu menolong klien mencari cara untuk mendapatkan
kedamaian. (Tomey,2009)
4. Memahami klien
Salah satu proses caring adalah memahami klien. Memahami klien sebagai
inti suatu proses digunakan perawat dalam membuat keputusan klinis. Memahami
klien merupakan pemahaman perawat terhadap klien sebagai acuan melakukan
intervensi berikutnya .Pemahaman klien merupakan gerbang penentu pelayanan
sehingga, antara klien dan perawat terjalin suatu hubungan yang baik dan saling
memahami. (Tomey,2009)
Hubungan caring terjalin dengan baik apabila antara perawat dan klien
dapat memahami satu sama lain sehingga keduanya bisa menjalin hubungan yang
baik dengan melakukan hal seperti, mengerahkan harapan bagi klien dan
perawat; mendapatkan pengertian tentang gejala, penyakit, atau perasaan yang
diterima klien; membantu klien dalam menggunakan sumber daya sosial,
emosional, atau spiritual; memahami bahwa hubungan caring menghubungkan
manusia dengan manusia, roh dengan roh. (Tomey,2009)
6. Perawatan Keluarga
13
dengan perawat untuk menyampaikan terapi yang dianjurkan. Menjamin
kesehatan klien dan membantu keluarga untuk aktif dalam proses penyembuhan
klien merupakan tugas penting anggota keluarga. Menunjukkan perawatan
keluarga dan perhatian pada klien membuat suatu keterbukaan yang kemudian
dapat membentuk hubungan yang baik dengan anggota keluarga klien.
(Tomey,2009)
Transcultural Nursing adalah suatu keilmuwan budaya pada proses belajar dan
praktek keperawatan yang fokus memandang perbedaan dan kesamaan diantara
budaya dengan menghargai asuhan, sehat dan sakit didasarkan pada nilai budaya
manusia, kepercayaan dan tindakan, dan ilmu ini digunakan untuk memberikan
asuhan keperawatan khususnya budaya atau keutuhan budaya kepada manusia
(Leininger, 2010).
Keperawatan transkultural adalah ilmu dan kiat yang humanis yang difokuskan
pada prilaku individu atau kelompok, serta proses untuk mempertahankan atau
meningkatkan perilaku sehat dan perilaku sakit secara fisik dan psikokultural
sesuai latar belakang budaya. (Leininger, 2010).
14
4. Cultural care : kemampuan kognitif untuk mengetahui nilai, norma/
kepercayaan
5. Nilai kultur : keputusan/kelayakan untuk bertindak
6. Perbedaan kultur : berupa variasi-variasi pola nilai yang ada di masyarakat
mengenai keperawatan
7. Cultural care university : hal-hal umum dalam sistem nilai, norma dan
budaya
8. Etnosentris : keyakinan ide, nilai, norma, kepercayaan lebih tinggi dari
yang lain
9. Cultural Imposion : kecenderungan tenaga kesehatan memaksakan
kepercayaan kepada klien.(Morrison,2009)
15
Dalam tahun-tahun terakhir ini ,makin ditekankan pentingknya pengaruh
zkultur terhadap pelayanan perawatan . Perawatan Transkultural merupakan
bidang yang relative baru, ia berfokus pada studi perbandingan nilai – nilai dan
praktik budaya tentang kesehatan dan hubungannya dengan perawatannya .
Leininger mengatakan bahwa transcultural nursing merupakan suatu area kajian
ilmiah yang berkaitan dengan perbedaan maupun kesamaan nilai – nilai budaya
yang berbeda ras,yang mempengaruhi pada seseorang perawat saat melakukan
asuhan keperawatan kepada pasien. Perawatan transkultural adalah berkaitan
dengan praktik budaya yang ditujukan untuk pemujaan dan pengobatan rakyat
(tradisional) .Caring practices adalah kegiatan perlindungan dan bantuan yang
berkaitan dengan kesehatan. Menurut Dr.Madelini Leininger,studi praktik
pelayanan kesehatan transkultural adalah berfungsi untuk meningkatkan
pemahaman atas tingkah laku manusia dalam kaitan dengan
kesehatannya .Dengan mengidentifikasi praktik kesehatan dalam berbagai budaya
(kultur),baik di masa lampau maupun zaman sekarang akan terkumpul
persamaan–persamaan.Lininger berpendapat, kombinasi pengetahuan tentang pola
praktik transkultural dengan kemajuan teknologi dapat menyebabkan makin
sempurnanya pelayanan perawatan dan kesehatan orang banyak dan berbagai
kultur. (Morrison,2009)
16
BAB III
PENUTUP
a. KESIMPULAN
17
b. Saran
18
DAFTAR PUSTAKA
Yulianti.-Ed.2-Jakarta: EGC,2009
Vinay K. Samuel, Serving with the Poor in Asia. MARC, USA, p. 145 Pengantar konsep
John M. Echols dan Hasan Shadily (2009). Kamus Inggris Indonesia, Gramedia Pustaka
Salemba Medika.
ed,phidelphia:Lippincott
19