Anda di halaman 1dari 19

“PENDEKATAN HOLISTIC DALAM KEPERAWATAN”

(CARE/CARING)

Oleh Kelompok II:

Siti Nuraini Irwan 70300119007

Rabiyatul Awaliyah 70300119010

Nofyani Fahrika 70300119030

Risnawati 70300119053

Andi Ainayah Kh. Kh 70300119014

Islah Islami 70300119009

Siti Suleha 70300119039

Irsa Asrianti Ismail 70300119049

Risfayani Ramadanti 70300119041

Nurazizah Muchtar 70300119056

Madinatul Munawar 70300119025

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDIN MAKASSAR

TAHUN AJARAN 2019/2020

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pendekatan
Holistic dalam keperawatan (Care/Caring)”. Makalah ini disusun sebagai salah satu
tugas dalam diskusi kelompok.

Dalam penulisan makalah ini, penulis banyak mendapat bantuan,


bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu, Pada kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Dr. Risnah,
S.KM, S.Kep, Ns, M.Kes selaku Dosen Mata Kuliah Falsafah dan Teori
Keperawatan serta rekan-rekan senasib seperjuangan yang telah bersama-sama
saling membantu dalam menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa dalam penyusunan makalah yang


sederhana ini masih terdapat kekurangan baik dalam bentuk maupun isinya. Oleh
karena itu, dengan segala kerendahan hati, kritik dan saran yang berguna bagi
pembaca akan sangat penulis hargai. Akhir kata, semoga makalah yang sederhana
ini dapat bermanfaat bagi kita semua, amin.

Gowa, 01 Oktober 2019

Kelompok II

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................2

DAFTAR ISI...........................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

a. Latar Belakang............................................................................................4
b. Rumusan Masalah………...........................................................................4
c. Tujuan Penulisan.........................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN

a. Pengertian Caring secara Umuum.............................................................2

b. Perbedaan Caring dan Curing…...............................................................9

c. Perilaku Caring Yang Dapat ditemui dalam tatanan keperawatan.........11


d. Pengertian Transcultural Nursin…………………….………………..…14

BAB III PENUTUP

a. Kesimpulan................................................................................................17
b. Saran...........................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................19

3
BAB I

PENDAHULUAN

a. Latar Belakang

Di era globalisasi ini,segala bidang kehidupan sedang mengalami


perkembangan bahkan kemajuan, tetapi juga profesionalisme dari tenaga
kesehatan. Lingkungan kesehatan seperti rumah sakit, perawat akan berhadapan
dengan klien dan tenaga kesehatn lainnya. Oleh karena itu,Perawat harus terus
meningkatkan profesionalismenya, yaitu meningkatkan perilaku caring.

Caring bukan semata-mata perilaku. Caring adalah cara yang memiliki makna
dan memotivasi tindakan. Caring juga didefinisikan sebagai tindakan yang
bertujuan memberikan asuhan fisik dan memperhatikan emosi sambil
meningkatkan rasa aman dan keselamatan klien. (Carruth,2009).

b. Rumusan Masalah

1. Apakah Pengertian caring consept secara umum dalam keperawatan ?

2. Bagaimana perbedaan antara caring dan curing consept ?

3. Apa saja prilaku caring yang dapat ditemui dalam tatanan pelayanan kesehatan?

4. Apa pengertian transkultural nursing ?

c. Tujuan

Makalah ini disusun dengan tujuan menambah wawasan tentang Konsep Caring di
Sepanjang Rentang Kehidupan,agar kami mahasiswa mengerti tentang bagaimana
perilaku caring dalam proses dan praktik keperawatan, dan sebagai salah satu
sarana belajar bagi mahasiswa.

4
BAB II

PEMBAHASAN

a. Pengertian Caring secara Umum

Secara bahasa istilah caring diartikan sebagai tindakan kepedulian.


Caring secara umum dapat diartikan sebagai suatu kemampuan untuk berdedikasi
bagi orang lain, pengawasan dengan waspada, serta suatu perasaaan empati pada
orang lain dan perasaan cinta atau menyayangi.Pengertian caring berbeda
dengan care.Care adalah fenomena yang berhubungan dengan orang berhubungan
dengan bimbingan, bantuan, dukungan perilaku kepada individu, keluarga,
kelompok dengan adanya kejadian untuk memenuhi kebutuhan aktual maupun
potensial untuk meningkatkan kondisi dan kualitas kehidupan manusia.
Sedangkan caring adalah tindakan nyata dari care yang menunjukkan suatu rasa
kepedulian.(Morrison,2009)

Terdapat beberapa pengertian caring menurut beberapa ahli, antara lain :

1. Florence nightingale :caring adalah tindakan yang menunjukkan


pemanfaatan lingkungan pasien dalam membantu penyembuhan,
memberikan lingkungan bersih, ventilasi yang baik dan tenang kepada
pasien
2. Delores gaut caring tidak mempunyai pengertian yang tegas, tetapi ada
tiga makna dimana ketiganya tidak dapat dipisahkan, yaitu perhatian,
bertanggung jawab, dan ikhlas
3. Crips dan Taylor caring merupakan fenomena universal yang
mempengaruhi bagaimana seseorang berpikir, merasakan, dan berperilaku
dalam hubungannya dengan orang lain
4. Rubenfild caring yaitu memberikan asuhan, tanggunggung jawab, dan
ikhlas.

5
5. Crips dan Taylor,caring merupakan fenomena universal yang
mempengaruhi bagaimana seseorang berpikir, merasakan, dan berperilaku
dalam hubungannya dengan orang lain
6. Rubenfil caring yaitu memberikan asuhan, dukungan emosional pada
klien, keluarga, dan kerabatnya secara verbal maupun nonverbal.
7. Jean watson caring merupakan komitmen moral untuk melindungi,
mempertahankan, dan meningkatkan emosional pada klien, keluarga, dan
kerabatnya secara verbal maupun nonverbal
8. Jean watson caring merupakan komitmen moral untuk melindungi,
mempertahankan, dan meningkatkan martabat manusia
9. Dari beberapa pengertian tersebut, dapat dipersingkat bahwa pengertian
caring secara umum adalah suatu tindakan moral atas dasar kemanusiaan,
sebagai suatu cerminan perhatian, perasaan empati dan kasih sayang
kepada orang lain, dilakukan dengan cara memberikan tindakan nyata
kepedulian, dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas dan kondisi
kehidupan orang tersebut. Caring merupakan inti dari keperawatan.
(Vinay,2010)

Persepsi Klien Tentang Caring

Penelitian tentang persepsi klien penting karena pelayanan kesehatan merupakan


fokus terbesar dari tingkat kepuasan klien. Jika klien merasakan penyelenggaraan
pelayanan kesaehatan bersikap sensitif, simpatik, merasa kasihan, dan tertarik
terhadap mereka sebagai individu, mereka biasanya menjadi teman sekerja yang
aktif dalam merencanakan perawatan .Klien dalam penelitian ini menunjukkan
bahwa mereka semakin puas saat perawat melakukan caring. ( John, 2009).

Biasanya klien dan perawat melakukan persepsi yang berbeda tentang


caring .Untuk alasan tersebut, fokuskan pada membangun suatu hubungan yang
membuat perawat mengetahui apa yang penting bagi klien. Contoh, perawat
mempunyai klien yang takut untuk dipasang kateter intravena, perawat tersebut

6
adalah perawat yang belum terampil dalam memasukkan kateter intravena.
Perawat tersebut memutuskan bahwa klien akan lebih diuntungkan jika dibantu
oleh perawat yang sudah terampil daripada memberikan penjelasan prosedur
untuk mengurangi kecemasan. Dengan mengetahui siapa klien, dapat membantu
perawat dalam memilih pendekatan yang paling sesuai dengan kebutuhan klien.
Seperti yang dijelaskan dalam QS.Al-maidah/5:2 sebagai berikut.

Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan


jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah
kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya [al-Mâidah/5:2].

Jadi dapat kita ketahui bahwa,ayat diatas menjelaskan betapa pentingnya perawat
dalam pelayanan kesehatan,khususnya dalam membantu proses pemulihan
pasien.Selain itu,ayat ini juga menjelaskan tentang tolong menolong antar sesama
manusia tanpa membeda-bedakan antarsesama.(Tomey,2009)

Etika Pelayanan

Watson menyarankan agar caring sebagai suatu sikap moral yang ideal,
memberikan sikap pendirian terhadap pihak yang melakukan intervensi seperti
perawat. Sikap pendirian ini perlu untuk menjamin bahwa perawat bekerja sesuai
standar etika untuk tujuan dan motivasi yang baik. Kata etika merujuk pada
kebiasaan yang benar dan yang salah. Dalam setiap pertemuan dengan klien,
perawat harus mengetahui kebiasaan apa yang sesuai secara etika. Etika
keperawatan bersikap unik, sehingga perawat tidak boleh membuat keputusan
hanya berdasarkan prinsip intelektual atau analisis.Etika keperawatan berfokus
pada hubungan antara individu dengan karakter dan sikap perawat terhadap orang
lain. Etika keperawatan menempatkan perawat sebagai penolong klien,
memecahkan dilema etis dengan cara menghadirkan hubungan dan memberikan
prioritas kepada klien dengan kepribadian khusus. (Carruth,2009)

7
Nurse Caring Behavior

1. Persepsi klien wanita


 Berespon terhadap keunikan klien
 Memahami dan mendukung perhatian klien
 Hadir secara fisik
 Memiliki sikap dan menunjukkan prilaku yang membuat klien merasa
dihargai sebagai manusia
 Kembali ke klien dengan sukarela tanpa diminta
 Menunjukkan perhatian yang memberi kenyamanan dan merelaksasi klien
 Bersuara halus dan lembut
 Memberi perasaan nyaman . (Taylor,2011)

2. Persepsi klien pria

 Hadir secara fisik sehingga klien merasa dihargai


 Kembali ke klien dengan sukarela tanpa diminta
 Membuat klien merasa nyaman, relaks, dan aman
 Hadir untuk memberi kenyamanan dan memenuhi kebutuhan klien
sebelum diminta
 Menggunakan suara dan sikap yang baik, halus, lembut dan
menyenangkan. (Taylor,2011)

3. Persepsi klien kanker dan keluarga

 Mengetahui bagaimana memberikan injeksi dan mengelola peralatan


 Bersikap ceria
 Mendorong klien untuk menghubungi perawat bila klien mempunyai
masalah
 Mengutamakan atau mendahulukan kepentingan klien

8
 Mengantisipasi pengalaman pertama adalah yang terberat.
(SueMoorhead,2016)

4. Persepsi klien dewasa yang dirawat

 Kehadirannya menentramkan hati


 Memberikan informasi
 Mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan profesional
 Mampu menangani nyeri atau rasa sakit
 Memberi waktu yang lebih banyak dari yang dibutuhkan
 Mempromosikan otonomi
 Mengenali kualitas dan kebutuhan individual
 Selalu mengawasi klien (SueMoorhead,2016)

5. Persepsi dari keluarga

 Jujur
 Memberikan penjelasan dengan jelas
 Selalu menginformasikan keluarga
 Mencoba untuk membuat klien nyaman
 Menunjukkan minat dalam menjawab pertanyaan
 Memberikan perawatan emergensi bila perlu
 Menjawab pertanyaan anggota keluarga secara jujur, terbuka dan ikhlas
 Mengijinkan klien melakukan sesuatu untuk dirinya sebisa mungkin
 Mengajarkan keluarga cara memelihara kondisi fisik yang lebih nyaman
(Parker,2010)

b. Perbedaan Caring dan Curing

Keperawatan sebagai suatu profesi dan berdasarkan pengakuan masyarakat


adalah ilmu kesehatan tentang asuhan atau pelayanan keperawatan atau The
Health Science of Caring ). Secara bahasa, caring dapat diartikan sebagai tindakan
9
kepedulian dan curing dapat diartikan sebagai tindakan pengobatan. Namun,
secara istilah caring dapat diartikan memberikan bantuan kepada individu atau
sebagai advokasi pada individu yang tidak mampu memenuhi kebutuhan dasarnya.
Sedangkan curing adalah upaya kesehatan dari kegiatan dokter dalam prakteknya
untuk mengobati klien. (Parker,2010)

Dalam penerapannya, konsep caring dan curing mempunyai beberapa perbedaan,


diantaranya:

1. Caring merupakan tugas primer perawat dan curing adalah tugas sekunder.
Maksudnya seorang perawat lebih melakukan tindakan kepedulian
terhadap klien daripada memberikan tindakan medis. Oleh karena itu,
caring lebih identik dengan perawat.
2. Curing merupakan tugas primer seorang dokter dan caring adalah tugas
sekunder. Maksudnya seorang dokter lebih melibatkan tindakan medis
tanpa melakukan tindakan caring yang berarti. Oleh karena itu, curing
lebih identik dengan dokter.
3. Dalam pelayanan kesehatan klien yang dilakukan perawat, ¾ nya
adalah caring dan ¼ nya adalahcuring.
4. Caring bersifat lebih “Healthogenic” daripada curing.
5. Maksudnya caring lebih menekankan pada peningkatan kesehatan
daripada pengobatan. Di dalam praktiknya, caring mengintegrasikan
pengetahuan biofisik dan pengetahuan perilaku manusia untuk
meningkatkan derajat kesehatan dan untuk menyediakan pelayanan bagi
mereka yang sakit.
6. Tujuan caring adalah membantu pelaksanaan rencana pengobatan/terapi
dan membantu klien beradaptasi dengan masalah kesehatan, mandiri
memenuhi kebutuhan dasarnya, mencegah penyakit, meningkatkan
kesehatan dan meningkatkan fungsi tubuh sedangkan tujuan curing adalah

10
menentukan dan menyingkirkan penyebab penyakit atau mengubah
problem penyakit dan penanganannya.
7. Diagnosa dalam konsep curing dilakukan dengan mengungkapkan
penyakit yang diderita sedangkan diagnosa dalam konsep caring dilakukan
dengan identifikasi masalah dan penyebab berdasarkan kebutuhan dan
respon klien. (Swanson,2010)

c . Perilaku Caringf Yang Dapat ditemui dalam tatanan keperawatan

Caring bukanlah sesuatu yang dapat diajarkan, tetapi merupakan hasil dari
kebudayaan, nilai-nilai, pengalaman, dan dari hubungan dengan orang lain. Sikap
keperawatan yang berhubungan dengancaring adalah kehadiran, sentuhan kasih
sayang, mendengarkan, memahami klien, caring dalam spiritual, dan perawatan
keluarga. (Tomey,2009)

1. Kehadiran

Kehadiran adalah suatu pertemuan antara seseorang dengan seseorang lainnya


yang merupakan sarana untuk mendekatkan diri dan menyampaikan
manfaat caring. Menurut Fredriksson kehadiran berarti “ada di” dan “ada dengan”.
“Ada di” berarti kehadiran tidak hanya dalam bentuk fisik, melainkan juga
komunikasi dan pengertian. Sedangkan “ada dengan” berarti perawata selalu
bersedia dan ada untuk klien.Kehadiran seorang perawat membantu menenangkan
rasa cemas dan takut klien karena situasi tertekan. (Tomey,2009)

2. Sentuhan

Sentuhan merupakan salah satu pendekatan yang menenangkan dimana perawat


dapat mendekatkan diri dengan klien untuk memberikan perhatian dan dukungan.
Ada dua jenis sentuhan, yaitu sentuhan kontak dan sentuhan non-kontak.
Sentuhan kontak merupakan sentuhan langsung kullit dengan kulit. Sedangkan

11
sentuhan non-kontak merupakan kontak mata. Kedua jenis sentuhan ini
digambarkn dalam tiga kategori :

a) Sentuhan Berorientasi-tugas

Saat melaksanakan tugas dan prosedur, perawat menggunakan sentuhan ini.


Perlakuan yang ramah dan cekatan ketika melaksanakan prosedur akan
memberikan rasa aman kepada klien. Prosedur dilakukan secara hati-hati dan
atas pertimbangan kebutuhan klien.

b) Sentuhan Pelayanan (Caring)

Yang termasuk dalam sentuhan caring adalah memegang tangan klien,


memijat punggung klien, menempatkan klien dengan hati-hati, atau terlibat
dalam pembicaraan (komunikasi non-verbal). Sentuhan ini dapat
mempengaruhi keamanan dan kenyamanan klien, meningkatkan harga diri,
dan memperbaiki orientasi tentang kanyataan .

c) Sentuhan Perlindungan

Sentuhan ini merupakan suatu bentuk sentuhan yang digunakan untuk


melindungi perawat dan atau klien. Contoh dari sentuhan perlindungan adalah
mencegah terjadinya kecelakaan dengan cara menjaga dan mengingatkan
klien agar tidak terjatuh.

Sentuhan dapat menimbulkan berbagai pesan, oleh karena itu harus digunakan
secara bijaksana. (Tomey,2009)

3. Mendengarkan

Untuk lebih mengerti dan memahami kebutuhan klien, mendengarkan


merupakan kunci, sebab hal ini menunjukkan perhatian penuh dan ketertarikan
perawat. Mendengarkan membantu perawat dalam memahami dan mengerti

12
maksud klien dan membantu menolong klien mencari cara untuk mendapatkan
kedamaian. (Tomey,2009)

4. Memahami klien

Salah satu proses caring adalah memahami klien. Memahami klien sebagai
inti suatu proses digunakan perawat dalam membuat keputusan klinis. Memahami
klien merupakan pemahaman perawat terhadap klien sebagai acuan melakukan
intervensi berikutnya .Pemahaman klien merupakan gerbang penentu pelayanan
sehingga, antara klien dan perawat terjalin suatu hubungan yang baik dan saling
memahami. (Tomey,2009)

5. Caring Dalam Spiritual

Kepercayaan dan harapan individu mempunyai pengaruh terhadap kesehatan


fisik seseorang. Spiritual menawarkan rasa keterikatan yang baik, baik melalui
hubungan intrapersonal atau hubungan dengan dirinya sendiri, interpersonal atau
hubungan dengan orang lain dan lingkungan, serta transpersonal atau hubungan
dengan Tuhan atau kekuatan tertinggi. (Tomey,2009)

Hubungan caring terjalin dengan baik apabila antara perawat dan klien
dapat memahami satu sama lain sehingga keduanya bisa menjalin hubungan yang
baik dengan melakukan hal seperti, mengerahkan harapan bagi klien dan
perawat; mendapatkan pengertian tentang gejala, penyakit, atau perasaan yang
diterima klien; membantu klien dalam menggunakan sumber daya sosial,
emosional, atau spiritual; memahami bahwa hubungan caring menghubungkan
manusia dengan manusia, roh dengan roh. (Tomey,2009)

6. Perawatan Keluarga

Keluarga merupakan sumber daya penting. Keberhasilan intervensi


keperawatan sering bergantung pada keinginan keluarga untuk berbagi informasi

13
dengan perawat untuk menyampaikan terapi yang dianjurkan. Menjamin
kesehatan klien dan membantu keluarga untuk aktif dalam proses penyembuhan
klien merupakan tugas penting anggota keluarga. Menunjukkan perawatan
keluarga dan perhatian pada klien membuat suatu keterbukaan yang kemudian
dapat membentuk hubungan yang baik dengan anggota keluarga klien.
(Tomey,2009)

d. Pengertian Transcultural Nursing

Transcultural Nursing adalah suatu keilmuwan budaya pada proses belajar dan
praktek keperawatan yang fokus memandang perbedaan dan kesamaan diantara
budaya dengan menghargai asuhan, sehat dan sakit didasarkan pada nilai budaya
manusia, kepercayaan dan tindakan, dan ilmu ini digunakan untuk memberikan
asuhan keperawatan khususnya budaya atau keutuhan budaya kepada manusia
(Leininger, 2010).

Konsep Transcultural Nursing

Keperawatan transkultural adalah ilmu dan kiat yang humanis yang difokuskan
pada prilaku individu atau kelompok, serta proses untuk mempertahankan atau
meningkatkan perilaku sehat dan perilaku sakit secara fisik dan psikokultural
sesuai latar belakang budaya. (Leininger, 2010).

Konsep Utama Transcultural Nursing:

1. Care :perawat memberikan bimbingan dukungan kepada klien à untuk


meningkatkan kondisi klien
2. Caring : tindakan mendukung, berbentuk aksi atau tindakan
3. Culture :perawat mempelajari, saling share/berbagi pemahaman tentang
kepercayaan dan budaya klien

14
4. Cultural care : kemampuan kognitif untuk mengetahui nilai, norma/
kepercayaan
5. Nilai kultur : keputusan/kelayakan untuk bertindak
6. Perbedaan kultur : berupa variasi-variasi pola nilai yang ada di masyarakat
mengenai keperawatan
7. Cultural care university : hal-hal umum dalam sistem nilai, norma dan
budaya
8. Etnosentris : keyakinan ide, nilai, norma, kepercayaan lebih tinggi dari
yang lain
9. Cultural Imposion : kecenderungan tenaga kesehatan memaksakan
kepercayaan kepada klien.(Morrison,2009)

Peran dan Fungsi Transkultural

Budaya mempunyai pengaruh luas terhadap kehidupan individu . Oleh sebab


itu ,penting bagi perawat mengenal latar belakang budaya orang yang dirawat
(Pasien).Misalnya kebiasaan hidup sehari-hari,seperti tidur, makan ,kebersihan
diri,pekerjaan,pergaulan social, praktik kesehatan, pendidikan anak ekspresi
perasaan , hubungan kekeluargaaan ,peranan masing-masing orang menurut umur .
Kultur juga terbagi dalam sub-kultur . (Morrison,2009)

Subkultur adalah kelompok pada suatu kultur yang tidak seluruhnya


mengaanut pandangan keompok kultur yang lebih besar atau memberi makna
yang berbeda . Kebiasaan hidup juga saling berkaitan dengan kebiasaan cultural.
Nilai – nilai budaya Timur , menyebabkan sulitnya wanita yang hamil mendapat
pelayanan dari dokter pria . Dalam beberapa setting,lebih mudah menerima
pelayanan kesehatan pre-natal dari dokter wanita dan bidan . Hal ini menunjukkan
bahwa budaya Timur masih kental dengan hal – hal yang dianggap tabu.
(Morrison,2009)

15
Dalam tahun-tahun terakhir ini ,makin ditekankan pentingknya pengaruh
zkultur terhadap pelayanan perawatan . Perawatan Transkultural merupakan
bidang yang relative baru, ia berfokus pada studi perbandingan nilai – nilai dan
praktik budaya tentang kesehatan dan hubungannya dengan perawatannya .
Leininger mengatakan bahwa transcultural nursing merupakan suatu area kajian
ilmiah yang berkaitan dengan perbedaan maupun kesamaan nilai – nilai budaya
yang berbeda ras,yang mempengaruhi pada seseorang perawat saat melakukan
asuhan keperawatan kepada pasien. Perawatan transkultural adalah berkaitan
dengan praktik budaya yang ditujukan untuk pemujaan dan pengobatan rakyat
(tradisional) .Caring practices adalah kegiatan perlindungan dan bantuan yang
berkaitan dengan kesehatan. Menurut Dr.Madelini Leininger,studi praktik
pelayanan kesehatan transkultural adalah berfungsi untuk meningkatkan
pemahaman atas tingkah laku manusia dalam kaitan dengan
kesehatannya .Dengan mengidentifikasi praktik kesehatan dalam berbagai budaya
(kultur),baik di masa lampau maupun zaman sekarang akan terkumpul
persamaan–persamaan.Lininger berpendapat, kombinasi pengetahuan tentang pola
praktik transkultural dengan kemajuan teknologi dapat menyebabkan makin
sempurnanya pelayanan perawatan dan kesehatan orang banyak dan berbagai
kultur. (Morrison,2009)

16
BAB III

PENUTUP

a. KESIMPULAN

Care adalah fenomena yang berhubungan dengan orang berhubungan dengan


bimbingan, bantuan, dukungan perilaku kepada individu, keluarga, kelompok
dengan adanya kejadian untuk memenuhi kebutuhan aktual maupun potensial
untuk meningkatkan kondisi dan kualitas kehidupan manusia. Sedangkan caring
adalah tindakan nyata dari care yang menunjukkan suatu rasa kepedulian.
Pelayanan esensial yang diberikan oleh perawat terhadap individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat yang mempunyai masalah kesehatan meliputi promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif dengan menggunakan proses keperawatan untuk
mencapai tingkat kesehatan yang optimal. Keperawatan adalah suatu bentuk
pelayanan professional sebagai bagian integral pelayanan kesehatan berbentuk
pelayanan biologi, psikologi, social dan spiritual secara komprehensif, ditujukan
kepada individu keluarga dan masyarakat baik sehat maupun sakit mencakup
siklus hidup manusia.

Asuhan keperawatan diberikan karena adanya kelemahan fisik maupun mental,


keterbatasan pengetahuan serta kurang kemauan menuju kepada kemampuan
melaksanakan kegiatan sehari-hari secara mandiri. Kegiatan ini dilakukan dalam
upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan, pemulihan
serta pemeliharaan kesehatan dengan penekanan pada upaya pelayanan kesehatan
utama (Primary Health care) untuk memungkinkan setiap orang mencapai
kemampuan hidup sehat dan produktif.

17
b. Saran

Penekanan pada humansitik, kepedulian,kepercayaan, komitmen membantu


orang lain dan berbagai unsur caring yang lain harus sudah dibangun sejak
perawat dalam masa pendidikan. Selain itu perlu dilakukan sosialisasi konsep
caring pada perawat guna memberikan pemahaman yang mendalam tentang apa
yang harus dilakukan perawat agar bersikap caring dalam setiap kontak dengan
pasien. Indikator-indikator caring harus dikenal dan diaplikasikan dalam
perawatan serta dievaluasi secara terus menerus.

18
DAFTAR PUSTAKA

Morrison,paul carring &communicating:hubungan interpersonal

dalamkeperawatan,Philip Burnard;alih bahasa;editor edisi bahasa Indonesia,Devi

Yulianti.-Ed.2-Jakarta: EGC,2009

Vinay K. Samuel, Serving with the Poor in Asia. MARC, USA, p. 145 Pengantar konsep

dasar keperawatan. Jakarta: Salemba Medika Nursalam.(2010)

John M. Echols dan Hasan Shadily (2009). Kamus Inggris Indonesia, Gramedia Pustaka

Utama, Jakarta, hlm 646

Potter,pattricia A,Anne G.Perry.2009.Fundamental Of Nursing edisi 7.Jakarta:Penerbit

Salemba Medika.

Carruth,2009.Transitionstheory: middle-range and situation specific theories in nursing


research and practice. New York: Springer Publishing Company

Leininger, 2010.Theory of human caring. Jakarta:Penerbit Salemba Medika.

Taylor,carol.lilis,carol dan lemone,Priscilla 2011,Fundamentals Of Nursing 3nd

ed,phidelphia:Lippincott

Sue Moorhead,marion Johnson,Meridian Le Maas,Elizabeth Swanson (2016).Nursing

Outcomes Classifcation (NOC).

Parker,Maeilyn E.& Smith,Marlaine Cappelli,2010.Nursing theories and nursing

practice.3rd ed. Philadelelphia: F.A. Davis Company

Swanson. (2010). The measurement of uncertainty in illness. Nursing Research, 30 (5)

Tomey,Aligood.2009.Nursing Theorist and Their Work.Sixth edition.Toronto: the CV

Mosby Company St. Louis

19

Anda mungkin juga menyukai