Seorang pasien laki-laki korban tabrak lari, masuk ke unit perawatan sebuah rumah sakit. Pasien
mengalami fraktur dekstra dan terpasang traksi. Pasien juga mengalami perdarahan abdomen dan
telah dilakukan tindakan laparatomy eksplorasi. Pasien dalam status NPO ( nothing per oral).
Dilihat dari wajahnya, pasien adalah seorang keturunan India. Ia berteriak-teriak meminta
minum dalam bahasa Inggris. Perawat berusaha untuk menjelaskan bahwa saat ini pasien tidak
boleh minum. Pasien tidak dapat berbahasa Indonesia dengan baik sementara di ruang perawatan
tersebut tidak ada perawat yang lancar berbahasa Inggris.
1. Bagaimana peran perawat bila dihadapkan pada situasi di atas ?
Menunjukan peranan Independent dari perawat dengan :
Mengenal budayanya (nilai, kepercayaan, prilaku, kebiasaan)
Mengenal etnik / suku /latar belakang dari pasien (bahasa)
2. Apa yang sebaiknya dilakukan perawat untuk membantu pasien ?
Perawat memulai pengkajian dengan melihat latar budaya cultural yang di miliki klien dan latar
belakang social juga ketrampilan bahasa yang dimilikinya.
Dengan cara :
Perawat harus bersikap terbuka dengan cara menerima pasien sesuai dengan perbedaan
budayanya
Memanggil dengan nama belakang klien / nama lengkap
Ciptakan hubungan saling percaya
Dengan menggunakan bahasa yang sederhana , verbal & non verbal (isyarat & tulisan)
Mencari bantuan dari orang terdekat pasien yang bisa dan mengerti bahasa Indonesia
Mencarikan penerjemah, bila pasien masih tidak dapat mengerti & bila tidak ada keluarga.
Kriteria penerjemah sebaiknya sbb :
Jenis kelamin yang sama
Umurnya lebih dewasa
Mempunyai status social yang sama dengan klien
Yang mempunyai pemahaman tentang budaya India
Mengerti tentang kesehatan
Ini diperlukan dalam mengumpulkan data mengenai penyebab penyakit dan masalah klien.
Tindakan keperawatan yang diberikan klien ada 3 :
1. Cultur care preservation : Prinsip membantu, memfasilitasi, atau memperhatikan fenomena
budaya guna membantu individu menentukan tingkat kesehatan dan gaya hidup yang diinginkan.
Contohnya memberitahukan bahwa Ia tidak boleh minum dengan bahasa verbal maupun non
verbal (Gambar/tulisan dan isyarat)
2. Cultur care accomodation : Prinsip membantu, memfasilitasi atau memperhatikan fenomena
yang ada, merefleksikan cara-cara untuk beradaptasi, bernegosiasi atau mempertimbangkan
kondisi kesehatan dan gaya hidup individu atau klien.
Contohnya: meletakan peralatan yang dibutuhkan klien (tisu, pulpen, kertas dll)
3. Cultur care repatterning : Prinsip merekonstruksi atau mengubah desain untuk membantu
memperbaiki kondisi kesehatan dan pola hidup klien kearah yang lebih baik. Contohnya Klien
diharuskan bedrest total dikarenakan ada traksi dan post operasi laparatomy eksplorasi.
KASUS 2: Seorang klien perempuan berusia 25 tahun sedang hamil 4 bulan. Ini merupakan
kehamilannya yang pertama. Klien tersebut berasal dari daerah Sunda sedangkan suaminya
berasal dari Tapanuli. Mereka saat ini tinggal di Jakarta. Sejak mengetahui istrinya hamil, suami
klien berusaha untuk memanjakan istrinya dan melarangnya bekerja dan meminta orang tua (ibu)
klien untuk menemani klien di rumah. Orang tua klien masih sangat ketat mengikuti adat istiadat
mereka demikian pula halnya dengan orang tua suami klien. Klien merasa tertekan dengan
kondisi kehamilannya dan perlakuan yang diterimanya dari suami, orang tua, dan mertuanya.
Pertanyaan:
Analisa kasus tersebut berdasarkan konsep budaya dan transkultural yang telah saudara pelajari.
Bagaimana peran perawat bila dihadapkan pada situasi di atas? Apa yang sebaiknya dilakukan
perawat untuk membantu klien dan keluarganya?