Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

FALSAFAH dan TEORI KEPERAWATAN

“ Paradiga Keperawatan dan Teori Keperawatan Menurut Maslow”

Dosen Pengajar : Putria Carolina, Ns., M.Kep

Nama Kelompok

Nama Nim
Andoko Suryo Cahyono 2020-02-14201-001
M. Muhaimin 2020-02-14201-013
Nina Kristina 2020-02-14201-015
Vira Nolae 2020-02-14201-025
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dosen pada mata kuliah falsafah dan teori keperawatan. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Putria Carolina, Ns., M.Kep, selaku
dosen mata kuliah falsafah dan teori keperawatan yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang
kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. kami
menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Palangkaraya,

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................. 2
1.3 Tujuan Penulisan................................................................................ 3
1.4 Manfaat Penulisan.............................................................................. 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................. 4
2.1 Teori Keperawatan Maslow............................................................... 4
BAB III PEMBAHASAN........................................................................................ 6
3.1 Hubungan Teori dengan Paradigma Keperawatan......................... 6
3.2 Contoh Implementasi Teori Keperawatan Maslow......................... 6
BAB IV PENUTUP.................................................................................................. 8
4.1 Kesimpulan.......................................................................................... 8
4.2 Saran.................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang

Keperawatan sebagai pelayanan profesional, dalam aplikasinya harus dilandasi


oleh dasar keilmuan keperawatan yang kokoh. Dengan demikian perawat harus mampu
berpikir logis, dan kritis dalam mengidentifikasi fenomena respon manusia. Banyak
bentuk-bentuk pengetahuan dan ketrampilan berfikir kritis harus dilakukan pada setiap
situasi klien, antara lain dengan menggunakan model-model keperawatan dalam proses
keperawatan dan tiap model dapat digunakan dalam praktek keperawatan sesuai dengan
kebutuhan.
Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh
manusia dalam mempertahankan keseimbangan fisiologis maupun psikologis,
yangbertujuan untuk mempertahankan kehidupan dankesehatan. Beberapa
kebutuhan manusia tertentu lebihmendasar daripada kebutuhan lainnya. Oleh
karena itu beberapa kebutuhan harus dipenuhi sebelum kebutuhan lainnya.
Kebutuhan dasar manusia seperti makan ,air, keamanan dan cinta merupakan hal
yang penting bagi manusia. Dalam mengaplikasikan kebutuhan dasarmanusia
tersebut dapat digunakan untuk memahami hubungan antara kebutuhan dasar
manusia dalam mengaplikasikan ilmu keperawatan di dunia kesehatan. Besarnya
kebutuhan dasar yang terpenuhi menentukan tingkat kesehatan dan posisi pada
rentang sehat-sakit
. Setiap orang mempunyai kebutuhan dasar yang sama, walaupun masing
masing memiliki latar belakang sosial, budaya, persepsi, dan pengetahuan yang
berbeda. Manusia akan memenuhi kebutuhan dasarnya sesuai dengan tingkat
prioritas masing-masing. Kebutuhan dasaryang harus segera dipenuhi adalah
kebutuhan dasar dengan tingkat prioritas yang paling tinggi/utama. Walaupun
kebutuhan dasar umumnya harus dipenuhi,sebagian dari kebutuhan tersebut dapat
ditunda. Adanya keinginan untuk memenuhi kebutuhan dasar, yang dipengaruhi
oleh stimulus internal maupun eksternal. Kebutuhan dasar saling berhubungan dan

1
saling mempengaruhi. Manusia dapat merasakan adanya kebutuhan dan akan
beruasaha memenuhinya dengan segera.
Teori hierarki kebutuhan Maslowadalah teori yang diungkapkan oleh
Abraham Maslow, beranggapan bahwa kebutuhan-kebutuhan di tingkat rendah
harus terpenuhi atau paling tidak cukup terpenuhi terlebih dahulu sebelum
kebutuhan-kebutuhan di tingkat lebih tinggi. Kebutuhan di tingkat rendah
misalnya individu merasa haus, maka individu akan cenderung untuk mencoba
memuaskan dahaga,Individu dapat hidup tanpa makanan selama berminggu-
minggu, tetapi tanpa air, individu hanya dapat hidup selama beberapa hari saja
karena kebutuhan akan air lebih kuat daripada kebutuhan akan makan,kebutuhan
2di tingkat rendah juga mencakup pada kehidupan sehari-hari seperti kebersihan
diri setiap individu,dalam hal kebutuhan di tingkat rendah lebih mencakup pada
kebutuhan dasar sehari-hari. Pada kebutuhan di tingkat tinggi mencakuppada
hirarki kebutuhan dasar manusia menurut Maslow meliputi lima kategori
kebutuhan dasar,yaituKebutuhan Fisiologis (Physiologic Needs), Kebutuhan
Keselamatan dan Rasa Aman (Safety and Security Needs), Kebutuhan Rasa Cinta,
Memiliki, dan Dimiliki (Love and Belonging Needs), Kebutuhan Harga Diri (Self
Esteem Need), Kebutuhan Aktualisasi Diri (Need for Self Actualization). Apabila salah
satu dari kebutuhan tersebut tidak terpenuhi dapat berakibat tingginya tingkat
stress,salah satu contoh apabila kebutuhan rasa aman dan nyaman tidak terpenuhi
maka seseorang akan merasa bahwa dirinya berada dalam situasi yang tidak
aman,dan akan timbul rasa cemas,bahkan merasa bahwa ada yang
mengancam dirinya tetapi ketika kebutuhan tersebut terpenuhi maka perasaan-
perasaan yang demikian itu tidak akan muncul,sehingga individu selalu merasa
bahwa ia selalu dalam kondisi yang aman.

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimana Teori Keperawatan Maslow dan hubungannya dengan Paradigma
Keperawatan,serta bagaimana contoh implementasinya ?

2
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana “Teori
Keperawatan Maslow dan hubungannya dengan Paradigma Keperawatan,serta
bagaimana contoh implementasinya ?”

1.4 Manfaat Penulisan


1.4.1 Teoritis
Hasil makalah ini diharapkan dapat menjadi sumber referensi dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan, khususnya dalam ilmu Falsafah Keperawatan Teori
Keperawatan Maslow dan hubungannya dengan Paradigma Keperawatan,serta
Penerapan Implementasinya

1.4.2 Praktis
1.4.1.1 Bagi Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Hasil makalah ini dapat digunakan sebagai bahan perbandingan jika suatu saat
dilakukan penelitian dan referensi pengembangan pembelajaran, bahan bacaan di
perpustakaan dan sebagai informasi dan bahan referensi untuk penelitian berikutnya,
khususnya mengenai Falsafah Keperawatan Teori Keperawatan Maslow dan
hubungannya dengan Paradigma Keperawatan,serta Penerapan Implementasinya
1.4.1.2 Bagi Mahasiswa
Meningkatkan wawasan dan kemampuan dalam penulisan makalah serta
menambah pengalaman dalam falsafah keperawatan, khususnya mengenai, dan teori
keperawatan.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Keperawatan Maslow


Menurut Abraham Maslow dalam teorinya tentang kebutuhan dasar manusia,
bahwa kebutuhan dasar manusia tersusun dalam bentuk hirarki atau berjenjang. Setiap
jenjang kebutuhan dapat dipenuhi hanya kalau jenjang sebelumnya telah (relatif)
terpuaskan. Kebutuhan dasar tersebut adalah kebutuhan fisiologis (physiological needs),
kebutuhan keamanan (safety needs), kebutuhan dimiliki dan cinta (belonging and love
needs), kebutuhan harga diri (self esteem needs), kebutuhan aktualisasi (self
actualization needs).
Dalam kehidupan ini, manusia tidak dapat terlepas dari aktifitas-aktifitas untuk
memenuhi kebutuhan dasarnya. Salah satu kebutuhan dasar manusia dan merupakan
kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan personal hygiene atau perawatan diri. Dalam
kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat penting dan harus
diperhatikan. Kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan psikis seseorang. Individu
yang sakit biasanya mempunyai masalah dalam melakukan pemenuhan kebutuhan
perawatan diri.
Pada pasien di rumah sakit yang tidak bisa melakukan aktifitas secara mandiri
biasanya akan mengalami kesulitan dalam banyak hal seperti mandi, merawat rambut,
merawat kuku, dan berpakaian. Oleh karena itu, penderita menjadi sangat tergantung
dan membutuhkan bantuan orang lain. Pemenuhan kebutuhan personal higiene di rumah
sakit mempunyai kecenderungan tidak dilakukan oleh perawat, akan tetapi dilimpahkan
oleh keluarga pasien yang menunggu di ruangan. Untuk melakukan pemenuhan
kebutuhan personal higiene diperlukan persiapan peralatan yang banyak, dan terkadang
tidak tersedia di bangsal keperawatan.
Manusia dalam usaha pemenuhan kebutuhan hidupnya selalu berusaha mencari
yang terbaik. Sebagai makhluk sosial, dalam usaha pemenuhan kebutuhan hidupnya tadi
manusia selalu memerlukan pihak lain. Seseorang manusai tidak mungkin dapat
memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri. Kebutuhan manusia sendiri jika ditinjau dari

4
segi tingkatan kepentingannya dibagi menjadi kebutuhan primer, sekunder, dan tersier.
Kebutuhan primer adalah kebutuhan yang sangat penting bagi orang yang bersangkutan
sehingga baginya kebutuhan ini haruslah dipenuhi paling dulu dan paling utama.
Dahulu kebutuhan primer hanya mencakup sandang, pangan, dan papan. Namun dewasa
ini karena kehidupan yang semakin kompleks maka ditambahkan pula sebagai
kebutuhan primer yaitu kebutuhan akan kesehatan, pendidikan, hiburan dan lain-lain

5
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Hubungan Teori dengan Paradigma Keperawatan


Dapat dijadikan kedalam satu kelompok, yaitu berdasarkan urutan atau hierarki
ilmu pengetahuan yaitu diurutkan berdasar yang paling abstrak hingga yang paling
praktikal, yaitu :
1) Metaparadigma : Orang, Lingkungan, Kesehatan dan Keperawatan.
2) Philosophy : Konsep dari Nightingle
3) Model Konseptual : Konsep Betty Neuman Sistem model
4) Teori : Grand teori, Middle range teori, dan Mikro teori.
5) (Alligood, M.R., & Tomey, A.M. 2006. Nursing Theory).
Dari hal ini dapat diketahui bahwa ternyata posisi antara Paradigma
Keperawatan dengan Teori cukup jauh, melompat 2 konsep terlebih dahulu (melewati
Philosophy dan Model Konseptual). Hal ini menyiratkan bahwa Metaparadigma
Keperawatan tidak dapat secara langsung memberikan arahan/masukan kepada teori,
tidak seperti halnya teori yang dapat langsung diturunkan dari Model Konseptual
Hierarki Ilmu yaitu menjelaskan bagaimana Ilmu pengetahuan berkembang. Tentu
Teori-Teori yang kita pelajari sekarang tidak langsung menjadi sebuah 'bahan bacaan'
terstruktur seperti saat ini kita pelajari. Ilmu pengetahuan-pun berkembang, Semua tentu
ada prosesnya mulai dari awal yang paling sederhana. Mulai dari Metaparadigma
berkembang hingga teori-teori yang ada saat ini. Paradigma merupakan suatu cara
pandang atau cara menyikapi sesuatu. Paradigma memberikan arah pandang dalam
menikapi, memberi makna dan memilih tindakan yang akan kita lakukan terhadap
fenomena di sekeliling kita. Paradigma seseorang memberikan arah kemana dia akan
berpikir dan menjawab. Begitu pula dengan Keperawatan, kemanakan arah Ilmu
Keperawatan akan diarahkan melalui Paradigma Keperawatan.

3.2 Contoh Implementasi Teori Keperawatan Maslow


Pada pasien di rumah sakit yang tidak bisa melakukan aktifitas secara mandiri
biasanya akan mengalami kesulitan dalam banyak hal seperti mandi, merawat rambut,

6
merawat kuku, dan berpakaian. Oleh karena itu, penderita menjadi sangat tergantung
dan membutuhkan bantuan orang lain. Pemenuhan kebutuhan personal higiene di rumah
sakit mempunyai kecenderungan tidak dilakukan oleh perawat, akan tetapi dilimpahkan
oleh keluarga pasien yang menunggu di ruangan. Untuk melakukan pemenuhan
kebutuhan personal higiene diperlukan persiapan peralatan yang banyak, dan terkadang
tidak tersedia di bangsal keperawatan.
Berikut ini adalah contoh gambar pemenuhan kebutuhan personal higiene yang
dilakukan oleh seorang perawat di rumah sakit.

.
Gambar 1.1. Tindakan pemenuhan personal higiene mandi.

Salah satu tindakan pemenuhan personal higiene adalah mencuci rambut


(mengkramasi) pasien. Dalam mengkramasi pasien, diperlukan persiapan alat yang
banyak dan membutuhkan waktu dalam persiapan yang lama, karena harus membuat
bantal yang dimodifikasi untuk talang air, menyediakan beberapa ember yang terisi air
dan lain-lain. Kegiatan tersebut sangat merepotkan perawat dan membuat pasien merasa
tidak nyaman dengan kondisi tersebut.
Rumah sakit dr. Oen Solo sebagai rumah sakit swasta mulai merasakan bahwa
pemenuhan kebutuhan personal higiene merupakan hal yang sangat penting dalam
upaya pemberian asuhan keperawatan. Maka dari itu diperlukan inovasi baru untuk
menunjang kebutuhan personal higiene supaya kinerja perawat maksimal dan
memberikan kenyamanan bagi pasien. Alat keramas portabel yang penulis rancang ini
harapannya bisa memberikan solusi dari permasalahan di atas.

7
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Menurut Abraham Maslow dalam teorinya tentang kebutuhan dasar manusia,
bahwa kebutuhan dasar manusia tersusun dalam bentuk hirarki atau berjenjang. Setiap
jenjang kebutuhan dapat dipenuhi hanya kalau jenjang sebelumnya telah (relatif)
terpuaskan. Kebutuhan dasar tersebut adalah kebutuhan fisiologis (physiological needs),
kebutuhan keamanan (safety needs), kebutuhan dimiliki dan cinta (belonging and love
needs), kebutuhan harga diri (self esteem needs), kebutuhan aktualisasi (self
actualization needs).
Dalam kehidupan ini, manusia tidak dapat terlepas dari aktifitas-aktifitas untuk
memenuhi kebutuhan dasarnya. Salah satu kebutuhan dasar manusia dan merupakan
kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan personal hygiene atau perawatan diri. Dalam
kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat penting dan harus
diperhatikan. Kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan psikis seseorang. Individu
yang sakit biasanya mempunyai masalah dalam melakukan pemenuhan kebutuhan
perawatan diri.

4.2 Saran
4.2.1 Bagi Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Makalah ini diharapkan dapat menjadi bahan kontribusi untuk sumber
perbandingan saat dilakukan akan dilakukan penelitian dan referensi pengembangan
pembelajaran, dan sebagai informasi dan bahan referensi untuk penelitian berikutnya,
khususnya mengenai mengenai Falsafah Keperawatan Teori Keperawatan Maslow dan
hubungannya dengan Paradigma Keperawatan,serta Penerapan Implementasinya.
4.2.2 Bagi Mahasiswa
Penelitian ini diharapkan dapat membantu mahasiswa untuk mendapatkan
informasi tentang mengenai Falsafah Keperawatan Teori Keperawatan Maslow dan
hubungannya dengan Paradigma Keperawatan,serta Penerapan Implementasinya dapat
dipahami dengan sebaik mungkin, serta dapat dilaksanakan dengan seoptimal mungkin

8
khususnya dalam asuhan keperawatan yang nantinya akan diberikan kepada pasien atau
klien

9
DAFTAR PUSTAKA

A. Azis Alimun.2006.Kebutuhan Dasar Manusia I.Jakarta: Salemba Medika.

Anononim. 2013. Kebutuhan Dasar Manusia

Attammimi, Faradilla. 2012. Makalah Kebutuhan Dasar Manusia.


https://www.academia.edu/16021128/Makalah_Hirarki_Kebutuhan_Manusia.

Dityanurse. 2011. Kebutuhan Dasar Manusia.


www.academia.edu//2012/11/makalah-kebutuhan-dasar-manusia.html diakses tanggal
14 Januari 2020.

http//dityanurse.www.academia.edukebutuhan-dasar-manusia-kdm.html diakses
tanggal 14 Januari 2020.

10

Anda mungkin juga menyukai