Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

FALSAFAH DAN TEORI KEPERAWATAN


“ Paradigma Keperawatan dan Teori Keperawatan Menurut Maslow ”

Dosen Pengampu :

Putri Carolina, Ns., M.Kep

Disusun Oleh :

Kelompok II

Aurel Risia Bethani NIM. 2021-01-14201-158

Azis Wicaksono NIM. 2021-01-14201-159

Berhalina Gregarinidia NIM. 2021-01-14201-160

Bri Yudistira NIM. 2021-01-14201-161

YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

PROGRAM KHUSUS

TAHUN 2022/202
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
karunia dan rahmat-Nya penyusun dapat menyelesaikan Makalah Keperawatan
Medikal Bedah yang berjudul “ Falsafah dan Teori keperawatan”. Makalah ini
berisi tentang penjelasan mengenai Teori keperawatan Maslow dan Hubungan
teori dengan pradigma Keperawatan beserta contoh implementasi teori
keperawatan Maslow. Isi makalah ini dijelaskan secara sistematis sehingga
memudahkan pembaca dalam memahami isinya.
Penyusun berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian.
Kritik dan saran yang membangun selalu penyusun harapkan demi perbaikan
penyusunan makalah selanjutnya. Selamat belajar dan semoga sukses.

Palangka Raya,12 Januari 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................2
BAB I...................................................................................................................................3
PENDAHULUAN..................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang....................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................5
1.3 Tujuan Penulisan................................................................................................5
1.4 Manfaat Penulisan.............................................................................................5
1.4.1. Teoritis.....................................................................................................................5
1.4.2 Praktis.......................................................................................................................6
1.4.1.1 Bagi Pengembangan Ilmu Pengetahuan.................................................................6
1.4.1.2 Bagi Mahasiswa......................................................................................................6
BAB II..................................................................................................................................7
TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................................7
2.1 Falsafah Dalam Keperawan................................................................................7
2.2 Paradigma Dalam Keperawatan.........................................................................7
2.3 Teori Keperawatan Menurut Maslow................................................................9
BAB III...............................................................................................................................15
PEMBAHASAN..................................................................................................................15
3.1 Hubungan Teori dengan Paradigma Keperawatan...........................................15
3.2 Contoh Implementasi Teori Keperawatan Maslow..........................................16
BAB IV..............................................................................................................................18
PENUTUP..........................................................................................................................18
4.1 Kesimpulan............................................................................................................18
4.2 Saran................................................................................................................19
4.2.1 Bagi Pengembangan Ilmu Pengetahuan...........................................................19
4.3 Bagi Mahasiswa................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................20
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perawat adalah seseorang yang mempunyai kemampuan, tanggung


jawab dan kewenangan melaksanakan asuhan keperawatan (Sumijatun,
2010). Peran perawat dalam memberikan asuhan keperawatan salah
satunya adalah memperhatikan kebutuhan dasar manusia menggunakan
proses keperawatan untuk menentukan diagnosa keperawatan agar bisa
direncanakan dan dilaksanakan tindakan yang tepat sesuai dengan tingkat
kebutuhan dasar manusia, kemudian dapat dievaluasi tingkat
perkembanganannya (Hidayat, 2009).

Keperawatan juga sebagai pelayanan profesinal dalam aplikasi yang


harus dilandasi oleh dasar keilmuwan keperawatan yang kokoh.Dengan
demikian perawat harus mampu berpikir logis,dan kritis dalam
mengidentifikasi fenomena respon manusia. Banyak bentuk-bentuk
pengetahuan dan keterampilan berpikir kritis harus dilakukan pada setiap
situasi klien,antara lain dengan menggunakan model-model keperawatan
dalam proses keperawatan dan tiap model dapat digunakan dalam praktek
keperawatan sesuai dengan kebutuhan.

Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang diperlukan


oleh manusia dalam mempertahankan keseimbangan fisiologis maupun
psikologis yang bertujuan untuk mempertahankan kehidupan dan
kesehatan beberapa kebutuhan manusia tertentu lebih mendasar daripada
kebutuhan lainnya. Oleh karena itu beberapa kebutuhan harus di penuhi
sebelulum kebutuhan lainnya .kebutuhan dasar manusia seperti makan,air
3
keamanan dan cinta merupakan hal yang penting bagi manusia.Dalam
mengaplikasikan kebutuhan dasar manusia tersebut dapat digunakan untuk
memahami hubungan antara kebutuhan dasar manusia dalam
mengaplikasikan ilmu keperawatan di dunia kesehatan. Besarnya
kebutuhan dasar yang terpenuhi menentukan tingkat kesehatan dan posisi
pada rentang sehat sakit.

Setiap orang mempunyai kebutuhan dasar yang sama, walaupun


masing-masing memiliki latar belakang social, budaya, persepsi, dan
pengetahuan yang berbeda. Manusia akan memenuhi kebutuhan dasarnya
sesuai dengan tingakt prioritas yang paling tinggi/utama. Walaupun
kebutuhan dasar umumnya harus di penuhi,sebagian dari kebutuhan
tersebutdapat di tunda. Adannya keinginan untuk memenuhi kebutuhan
dasar, yang di pengaruhi oleh stimulus internal maupun eksternal.
Kebutuhan dasar saling berhubungan dan saling mempengaruhi. Manusia
dapat merasakan adannya kebutuhan dan akan berusaha memenuhi dengan
segera.

Teori hierarki kebutuhan Maslow adalah teori yang diungkapkan oleh


Abraham Maslow, beranggapan bahwa kebutuhan-kebutuhan di tingkat
rendah harus terpenuhi atau paling tidak cukup terpenuhi terlebih dahulu
sebelum kebutuhan-kebutuhan di tingkat lebih tinggi. Kebutuhan di tingkat
rendah misalnya individu merasa haus, maka individu cenderung untuk
mencoba memuaskan dahaga, individu dapat hidup tanpa makanan selama
berminggu-minggu, tetapi tanpa air, individu hanya hidup srlama beberapa
hari saja kerena kebutuhan akan air lebih kuat daripada kebutuhan akan
makan ,kebutuhan di tingkat rendah juga mencakup pada kehidupan
sehari-hari. Pada kehidupan di tingkat tinggi mencakup pada hirarki
kebutuhan dasar manusia menurut Maslow .Meliputi 5 kategori kebutuhan

4
dasar yaitu kebutuhan Fisiologis (Physiologic Needs), Kebutuhan
Keselamatan dan Rasa Aman (Safety and Securty Needs), Kebutuhan Rasa
Cinta Memiliki dan Dimiliki ( Love And Belonging Neeeds), Kebutuhan
rasa cinta Memiliki,d an Dimiliki (Love and Beloging Needs), Kebutuhan
Harga Diri (Self Esteen Need) Kebutuhan Aktualisasi Diri (Need For Selft
Actualization). Apabila salah salah satu dari kebutuhan tersebut tidak
terpenuhi dapat berakibat tingginya tingkat stress, salah satu contohnya
apabila kebutuhan rasa aman bahwa dirinya berada dalam situasi yang
tidak aman, dan akan timbul rasa cemas, bahkan merasa bahwa ada yang
mengancam dirinya tetapi ketika kebutuhan tersebut terpenuhi maka
perasaan yang demikian itu tidak akan mucul, sehingga individu selalu
merasa bahwa ia selalu dalam kondisi yang aman.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana Teori Keperawatan Maslow dan hubungannya dengan


Paradigma Keperawatan, serta bagaimana contoh implementasi

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana “ Teori


Keperawatan Maslow dan Hubungan Paradigma Keperawatan, Serta
Bagaimana Contoh Implementasi? ”

1.4 Manfaat Penulisan

1.4.1. Teoritis
Hasil makalah ini dapat digunakan sebagai bahan perbadingan jika
suatu saat dilakukan penelitian dan referensi pengembangan ilmu

5
pengetahuan, khususnya dalam ilmu Falsafah Keperawatan Teori
Keperawatan Maslow dan hubungannya dengan paradigma Keperawatan,
serta penerapan Implementasinya

1.4.2 Praktis

1.4.1.1 Bagi Pengembangan Ilmu Pengetahuan


Hasil makalah ini dapat digunakan sebagai bahan perbadingan jika
suatu saat dilakukan penelitian dan referensi pengembangan pembelajaran,
bahan bacaan di perpustakaan dan sebagai informasi dan bahan referensi
untuk penelitian berikutnya, khususnya mengenai Falsafah Keperawatan
Teori Keperawatan Maslow dan hubungan dengan Paradigma
Keperawatan, serta Penerapan Implementasinya.

1.4.1.2 Bagi Mahasiswa


Meningkatkan wawasan dan kemampuan dalam penulisan
makalah serta menambah pengalaman dalam Falsafah Keperawatan,
khususnya mengenai Teori Keperawatan.

6
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Falsafah Dalam Keperawan


Falsafah keperawatan adalah keyakinan perawat  terhadap nilai-nilai
keperawatan yang menjadi pedoman dalam memberikan asuhan
keperawatan, baik kepada individu, keluarga, kelompok, maupun
masyarakat. Keyakinan terhadap nilai keperawatan harus kuat, hal tersebut
akan menjadi landasan bagi perawat dalam menjalankan profesinya.
Asuhan keperawatan yaitu sbb:

1. Manusia adalah individu yang memiliki kebutuhan bio-psiko-sosio-


spiritual yang unik.
2. Keperawatan adalah bantuan bagi umat manuisia yang bertujuan
meningkatkan derajat kesehatan yang optimal.
3. Tujuan asuhan keperawatan dapat dicapai melalui usaha bersama dari
semua anggota tim kesehatan dan pasien atau keluarga.
4. Dalam melakukan asuhan keperawatan, perawat menggunakan proses
keperawatan untuk memenuhi kebutuhan kesehatan klien.
5. Perawat bertanggungjawab dan bertanggung gugat, memiliki wewenang
dalam melakukan asuhan keperawatan secara utuh berdasarkan standar
asuhan keperawatan.
6. Pendidikan keperawatan harus dilaksanakan terus-menerus untuk
mewujudkan pertumbuhan dan perkembangan staf dalam pelayanan
masyarakat.

7
2.2 Paradigma Dalam Keperawatan
Paradigma keperawatan merupakan suatu pandangan global yang
dianut oleh mayoritas kelompok ilmiah (keperawatan) atau hubungan
berbagai teori tersebut guna mengembangkan model konseptual dan teori-
teori sebagai kerangka kerja keperawatan. Paradigma terdiri atas empat
unsure, yaitu keperawatan, manusia, sehat-sakit dan lingkungan.

Keperawatan merupakan suatu bentuk layanan kesehatan professional


yang merupakan bagian integral dari layanan kesehatan yang didasarkan
pada ilmu dan kiat keperawatan yang berbentuk layanan bio-psiko-sosio-
spiritual komprehensif yang ditujukan bagi individu, keluarga, kelompok
dan masyarakat, baik sehat maupun sakit yang mencakup seluruh proses
kehidupan manusia. Hakikat atau prinsip keperawatan antara lain adalah
sbb:

1. Keperawatan adalah bagian yang tak terpisahkan dari profesi kesehatan


lain di dalam memberikan layanan kesehatan kepada klien.
2. Tujuan keperawatan antara lain member bantuan yang paripurna dan
efektif serta memenuhi Kebutuhan Dasar Manusia (KDM) kepada klien.
3. Fungsi utama perawat adalah membantu klien baik dalam kondidi sakit
maupun sehat ,guna mencapai derajat kesehatan yang optimal melalui
layanan kesehatan.
4. Intervensi keperawatan dilakukan dalam upaya meningkatkan kesehatan,
mencegah penyakit, menyembuhkan, serta memelihara kesehatan melalui
upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative sesuai wewenang,
tanggungjawab, etika profesi keperawatan yang memungkinkan setiap
orang mencapai kemampuan hidup sehat dan produktif.
5. Menurut Kemenkes RI no.1239/Menkes/SK/XI/2001 menjelaskan bahwa
perawat adalah orang yang telah lulus dari pendidikan perawat, baik di

8
dalam maupun luar negeri, berdasarkan ketentuan peraturan perundangan
yang berlaku.

2.3 Teori Keperawatan Menurut Maslow


Menurut Abraham Maslow dalam teorinya tentang kebutuhan dasar manusia,
bahwa kebutuhan dasar manusia tersusun dalam bentuk hirarki atau berjenjang.
Setiap jenjang kebutuhan dapat dipenuhi hanya kalau jenjang sebelumnya telah
(relatif) terpuaskan. abraham maslow menyajikan teorinya itu dalam  bentuk
piramida yang di urutkan dari yang paling dasar yaitu yang paling mendesak
untuk di penuhi hingga tingkat yang kebuhannya dapat di tunda. lima tingkatan
kebutuhan dasar manusia itu adalah kebutuhan fisiologis (physiological needs),
kebutuhan keamanan (safety needs), kebutuhan dimiliki dan cinta (belonging and
love needs), kebutuhan harga diri (self esteem needs), kebutuhan aktualisasi
(self actualization needs).

Gambar :kebutuhan dasar manusia menurut Maslow

1. Kebutuhan Fisiologis

9
Kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan yang paling dasar dan
menempati prioritas tertinggi yakni kebutuhan untuk mempertahankan
hidupnya secara fisik. Kebutuhan-kebutuhan itu seperti kebutuhan akan
makanan, minuman, tempat berteduh, seks, tidur dan oksigen. Misalnya
manusia yang merasa lapar akan selalu termotivasi untuk makan, bukan
untuk mencari teman atau dihargai.Pada masyarakat yang mapan hasrat
untuk memuaskan rasa laparnya adalah gaya hidup.

Mereka biasanya sudah memiliki cukup makanan, namun ketika


mereka mengatakan lapar, sebenarnya yang mereka pikirkan adalah
citarasa makanan yang hendak dipilih, bukan rasa lapar yang
dirasakannya, sebab mereka yang benar-benar lapar tidak memperdulikan
tentang rasa, bau, temparatur dan tekstur. Kebutuhan rasa, bau, temparatur
dan tekstur. Kebutuhan fisiologis satu-satunya kebutuhan yang bisa di ogis
satu-satunya kebutuhan yang bisa di atasi.Manusia dapat merasakan cukup
dalam aktivitas makan sehingga pada titik ini, daya  penggerak untuk
makan akan hilang. Bagi seseorang yang baru saja menyelesaikan sebuah
santapan besar, dan kemudian membayangkan sebuah makanan lagi sudah
cukup untuk membuatnya mual.

Kebutuhan ini biasanya menyebabkanmanusia yang bersangkutan


kehilangan atas dirinya sendiri karena seluruh kapasitas manusia tersebut
dikerahkan dan dipusatkan hanya untuk dipusatkan hanya untuk memnuhi
kebutuhan dasarnya itu.

2. Dalam Kebutuhan rasa aman dan perlindungan.

Setelah kebutuhan dasar tercukupi maka munculah rasa aman dan


nyaman, dimana rasa ini merupakan sebuah kebutuhan. Kebutuhan ini
meliputi kebutuhan perlindungan baik secara fisiologis maupun psikologis.

10
Perlindungan fisiologis meliputi perlindungan atas ancaman terhadap
tubuh atau hidup seperti  penyakit, kecelakaan bahaya dari lingkungan.
pengalaman yang baru dan asing. Misalnya, kekhawatiran yang dialami
seseorang ketika masuk ketika masuk sekolah pertama kali karena sekolah
pertama kali karena merasa terancam oleh keharusan untuk berinteraksi
dengan orang lain. Menurut Maslow mereka yang tidak aman akan
bertingkah seprti anak-anak yang tidak aman. Mereka juga akan
bertingkah laku seolah-seolah mereka sedang dalam keadaan terancam
besar. Mereka yang merasa tidak aman akan berusaha keras menghindar
dari hal-hal yang asing bagi mereka.

Kenyaman mestinya di pandang secara holistik atau pandang secara


holistik atau menyeluruh menyeluruh yang mencakup 4 aspek yang
mencakup yaitu:

1. Fisik, berhubungan berhubungan dengan sensasi sensasi tubuh


2. Sosial, diantaranya berhubungan dengan hubungan interpersonal,
keluarga, dan interpersonal, keluarga, dan sosial
3. Psikospiritual, berhubungan dengan kewaspadaan internal dalam diri
sendiri sendiri yang meliputi meliputi harga diri, seksualitas, dan makna
kehidupan.
4. Lingkungan, berhubungan dengan latar belakang pengalaman eksternal
manusia manusia seperti seperti cahaya, bunyi, temperatur, warna, dan
unsur ilmiah lainnya

3. Kebutuhan rasa cinta

Jika kebutuhan fisiologis dan kebutuhan akan rasa aman telah


terpenuhi, maka muncullah kebutuhan akan cinta, kasih sayang dan rasa
memiliki-dimiliki, kehangatan, dan persahabatan; mendapat tempat dalam

11
keluarga serta kelompok sosial. Seseorang yang kebutuhan rasa cintanya
sudah terpenuhi sejak anak anak tidakakan merasa panik dan risau ketika
menolak cinta.

Sebab ia memiliki keyakinan yang besar bahwa dirinya akan diterima


oleh orang-orang yang ia anggap  penting didalam hidupnya. Begitupun
sebaliknya, ketika ia di tolak ia tidak akan merasa hancur. Menurut
Maslow, sikap saling percaya itu menyangkut kepada sebuah hubungan
yang sehat antara dua orang. Rasa cinta pun kadang bisa menjadi rusak
apabila salah satu pihak merasa takut atas kelemahan dan kesalahan ya.
Oleh sebab itu Kita harus bisa memahami cinta, harus mampu
mengajarkannya, menciptakannya dan meramalkannya. Jika tidak, dunia
akan hanyut ke dalam gelombang permusuhan dan kebencian.

kehidupan ini, manusia tidak dapat terlepas dari aktifitas-aktifitas


untuk memenuhi kebutuhan dasarnya. Salah satu kebutuhan dasar manusia
dan merupakan kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan personal hygiene
atau perawatan diri. Dalam kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan
hal yang sangat penting dan harus diperhatikan. Kebersihan akan
mempengaruhi kesehatan dan psikis seseorang. Individu yang sakit
biasanya mempunyai masalah dalam melakukan pemenuhan kebutuhan
perawatan diri.

4. Kebutuhan Kebutuhan akan harga diri.

Setelah kebutuhan dicintai dan dimiliki tercukupi, manusia akanmulai


bebas untuk mengejar kebutuhan akan suatu penghargaan. Maslow
kemudian menemukan bahwa setiap orang yang memiliki dua kategori
mengenai kebutuhan penghargaan, yaitu kebutuhan yang lebih rendah dan
lebih tinggi. Kebutuhan yang rendah adalah kebutuhan untuk menghormati
orang lain, kebutuhan akansebuah status, sebuah ketenaran, diakui,
12
danperhatian. Kebutuhan yang tinggi adalah kebutuhan akan harga diri
termasuk perasaan, penguasaan, keyakinan, prestasi, kompetensi,
kemandirian serta kebebasan.Sekali manusia dapat memenuhi kebutuhan
untuk di hargai ia akan memasuki gerban hargai ia akan memasuki
gerbang aktualisasi diri.

5. Kebutuhan Aktualisasi Diri .

Kebutuhan aktualisasi Kebutuhan aktualisasi diri merupakan


kebutuhan tingkat terakhir merupakan kebutuhan tingkat terakhir hirarki
hirarki Maslow. Kebutuhan ini tidak melibatkan sebuah keseimbangan,
tetapi melibatkan sebuah keinginan yang terus menerus ingin memenuhi
potensidiri. Awalnya Maslow berasusmsi bahwa kebutuhan untuk
aktualisasi diri langsung mun diri langsung muncul setelah kebutuhan
untuk dihargai terpenuhi

Dalam kehidupan ini, manusia tidak dapat terlepas dari aktifitas-


aktifitas untuk memenuhi kebutuhan dasarnya. Salah satu kebutuhan dasar
manusia dan merupakan kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan personal
hygiene atau perawatan diri. Dalam kehidupan sehari-hari kebersihan
merupakan hal yang sangat penting dan harus diperhatikan. Kebersihan
akan mempengaruhi kesehatan dan psikis seseorang. Individu yang sakit
biasanya mempunyai masalah dalam melakukan pemenuhan kebutuhan
perawatan diri.

Pada pasien di rumah sakit yang tidak bisa melakukan aktifitas secara
mandiri biasanya akan mengalami kesulitan dalam banyak hal seperti
mandi, merawat rambut, merawat kuku, dan berpakaian. Oleh karena itu,
penderita menjadi sangat tergantung dan membutuhkan bantuan orang
lain. Pemenuhan kebutuhan personal higiene di rumah sakit mempunyai
kecenderungan tidak dilakukan oleh perawat, akan tetapi dilimpahkan oleh
13
keluarga pasien yang menunggu di ruangan. Untuk melakukan pemenuhan
kebutuhan personal higiene diperlukan persiapan peralatan yang banyak,
dan terkadang tidak tersedia di bangsal keperawatan.

Manusia dalam usaha pemenuhan kebutuhan hidupnya selalu berusaha


mencari yang terbaik. Sebagai makhluk social, dalam usaha pemenuhan
kebutuhan hidupnya,manusia selalu memerluka pihak lain. Sesesorang
manusia tidak mungkin dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri.
Kebutuhan manusia sendiri di tinjau dari segi tingkatan kepentingan dibagi
menjadi kebutuhan primer, sekunder, dan tersier. Kebutuhan primer adalah
kebutuhan yang sangat penting bagi orang yang bersangkutan sehingga
baginya kebutuhan ini harusnya di penuhi paling dulu dan paling utama.
Dahulu kebutuhan primer hanya mencangkup sandang, pangan dan papan.
Namun dewasa ini karena kehidupan yang semakin kompleks maka di
tambahkan pula sebagai kebutuhan primer yaitu kebutuhan akan
kesehatan, Pendidikan, hiburan dan lain-lain.

14
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Hubungan Teori dengan Paradigma Keperawatan


Hubungan dijadikan kedalam satu kelompok, yaitu berdasarkan urutan
atau hierarki ilmu pengetahuan yaitu diurutkan berdasarkan yang paling
abstrak hingga yang paling pratikal, yaitu :

1. Metaparadigma : orang lingkungan kesehatan dan keperawatan.


2. Philosophy : konsep diri Nightingle
3. Model konseptual : Konsep Betty Neuman system model
4. Teori : Grand teori, Middle range teori, dan mikro teori.
5. (Aligoo, M,R., & Tomey, A,M. 2006. Nursing Theory)

Dari hal ini dapat diketahui bahwa ternyata posisi antara paradigma
keperawatan dengan teori cukup jauh, melompat dua konsep terlebih
dahulu (melewati Philosophy dan Model Konseptual). Hal ini menyirat
Metaparadigma Keperawatan tidak dapat secara langsung memberi
arahan/masukan kepada teori, tidak seperti halnya teori yang dapat
langsunf di turunkan oleh model Konseotual Hierarki ilmu yaitu ilmu
menjelaskan bagaimana ilmu pengetahuan berkembang. Tentu teori-teori
yang kita pelajari sekarang tidak langsung menjadi sebuah ‘bahan bacaan
terstruktur seperti saat ini kita pelajari.ilmu pengetahuanpun berkembang
semua tentu ada prosesnya mulai dari awal yang paling sederhana .Mulai
dari Metapradigma berkembang hingga teori-teori yang ada saat ini.
Paradigma merupakan suatu carapandang atau cara menyikapi sesuatu.
Paradigma memberi rah pandang dalam menyikapi, memberi maka
memilih tindakan yang akan kita lakukan terhadap fenomena di sekeliling

15
kita .Paradigma memberi seseorang kemana dia akan berpikir dan
menjawab. Begitu pula dengan keperawatan, kemanakah arah ilmu
keperawatan akan diarahkan melalui Paradigma Keperawatan.

3.2 Contoh Implementasi Teori Keperawatan Maslow


Pada pasien di rumah sakit yang tidak bisa melakukan aktifitas secara
mandiri biasanya akan mengalami kesulitan dalam banyak hal seperti
mandi, merawat rambut, merawat kuku, dan berpakaian. Oleh karena itu,
penderita menjadi sangat tergantung dan membutuhkan bantuan orang
lain. Pemenuhan kebutuhan personal higiene di rumah sakit mempunyai
kecenderungan tidak dilakukan oleh perawat, akan tetapi dilimpahkan oleh
keluarga pasien yang menunggu di ruangan. Untuk melakukan pemenuhan
kebutuhan personal higiene diperlukan persiapan peralatan yang banyak,
dan terkadang tidak tersedia di bangsal keperawatan. Berikut ini adalah
contoh gambar pemenuhan kebutuhan personal higiene yang dilakukan
oleh seorang perawat di rumah sakit.

Gambar 1.1. Tindakan pemenuhan personal higiene mandi.

16
Salah satu tindakan pemenuhan personal higiene adalah mencuci
rambut (mengkramasi) pasien. Dalam mengkramasi pasien, diperlukan
persiapan alat yang banyak dan membutuhkan waktu dalam persiapan
yang lama, karena harus membuat bantal yang dimodifikasi untuk talang
air, menyediakan beberapa ember yang terisi air dan lain-lain. Kegiatan
tersebut sangat merepotkan perawat dan membuat pasien merasa tidak
nyaman dengan kondisi tersebut.

Rumah sakit dr. Oen Solo sebagai rumah sakit swasta mulai
merasakan bahwa pemenuhan kebutuhan personal higiene merupakan hal
yang sangat penting dalam upaya pemberian asuhan keperawatan. Maka
dari itu diperlukan inovasi baru untuk menunjang kebutuhan personal
higiene supaya kinerja perawat maksimal dan memberikan kenyamanan
bagi pasien. Alat keramas portabel yang penulis rancang ini harapannya
bisa memberikan solusi dari permasalahan di atas.

17
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Menurut Abraham Maslow dalam teorinya tentang kebutuhan


dasar manusia, bahwa kebutuhan dasar manusia tersusun dalam
bentuk hirarki atau berjenjang. Setiap jenjang kebutuhan dapat
dipenuhi hanya kalau jenjang sebelumnya telah (relatif) terpuaskan.
abraham maslow menyajikan teorinya itu dalam  bentuk piramida
yang di urutkan dari yang paling dasar yaitu yang paling mendesak
untuk di penuhi hingga tingkat yang kebuhannya dapat di tunda. lima
tingkatan kebutuhan dasar manusia itu adalah kebutuhan fisiologis
(physiological needs), kebutuhan keamanan (safety needs),
kebutuhan dimiliki dan cinta (belonging and love needs), kebutuhan
harga diri (self esteem needs), kebutuhan aktualisasi (self
actualization needs).

Dalam kehidupan ini, manusia tidak dapat terlepas dari aktifitas-


aktifitas untuk memenuhi kebutuhan dasarnya. Salah satu kebutuhan
dasar manusia dan merupakan kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan
personal hygiene atau perawatan diri. Dalam kehidupan sehari-hari
kebersihan merupakan hal yang sangat penting dan harus
diperhatikan. Kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan psikis
seseorang. Individu yang sakit biasanya mempunyai masalah dalam
melakukan pemenuhan kebutuhan perawatan diri.

18
4.2 Saran

4.2.1 Bagi Pengembangan Ilmu Pengetahuan


Makalah ini diharapkan dapat menjadi bahan kontribusi untuk sumber
perbadingan saat dilakukan/akan dilakukan penelitian dan referensi
pengembangan khususnya mengenai Falsafah Keperawatan Teori
Keperawatan Maslow dan hubungannya dengan Paradigma Keperawatan,
serta Penerapan Implementasi.

4.3 Bagi Mahasiswa

Diharapkan kepada Mahasiswa Keperawatan lebih memahami


tentang mengenai Falsafah Keperawatan ,Teori Keperawatan Maslow
dan Hubungan dengan Paradigma Keperawatan serta penerapan
Implementasi dapat di pahami dengan sebaik mungkin, serta dapat
dilaksanakan dengan seoptimal mungkin khususnya dalam asuhan
keperawatan yang nantinya akan diberikan kepada pasien atau klien.

19
DAFTAR PUSTAKA

A.Azis Alimun.2006.Kebutuhan Dasar Manusia I. Jakarta: Salemba


Medika.

Ananonim. 2013 Kebutuhan Dasar Manusia

Asmadi, 2008. BUKU KONSEP KEPERAWATAN DASAR


Kedokteran EGC.

Attammimi, Faradila. 2012 Makalah Kebutuhan Dasar Manusia

Dityanurse. 2011 Kebutuhan Dasar Manusia

Hidayat, Dede Rahmat. 2009. Ilmu Perilaku Manusia Pengantar

http://www.prawck.com/teori-kebutuhan-abraham-maslow

Psikologi untuk Tenaga Kesehatan Medis. Jakarta: TIM.

Sumijatun. 2010. Konsep Dasar menuju Keperawatan Profesional.


Jakarta:Trans Info Media.

20
21

Anda mungkin juga menyukai