Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH KONSEP DASAR KEPERAWATAN

FILSAFAH DAN PARADIGMA KEPERAWATAN

DI SUSUN OLEH :
KELAS 1B D3-KEPERAWATAN
NAMA ANGGOTA KELOMPOK 1 :
1. NI WAYAN DEWI ADRIANI
2. ADE IRFANI
3. ADINDA PERMATA BAHRI
4. AFFANDI HIDAYAT
5. NADA HARYANTI
6. NOVI HINDRIYANI
7. NANI EWI SALMAN
8. NURUL AULIA RIZKI
9. HUSDIYANI AZMI
10.RISKA OKTAVIA

POLTEKKES KEMENKES MATARAM


TAHUN AJARAN 2020/2021

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahamatullahi wabarakatuh.

Puji syukur panjatkan kepada ALLAH SWT. Atas segala taufik, hidayah serta
inayah-Nya yang senantiasa tercurah sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Konsep
Dasar Keperawatan ini tanpa adanya halangan dan hambatan yang berarti. Sholawat serta salam
tidak lupa juga penulis panjatkan kepada junjungan kita Nabi MuhammadSAW.

Penulis berharap makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi dan menjadi
gambaran bagi  pembaca mengenai ilmu pendidikan khususnya yang berkaitan dengan
Paradigma Keperawatan.

Dalam proses penyusunan makalah ini, penulis banyak menemui hambatan dan juga
kesulitan namun, berkat bimbingan, arahan, serta bantuan dari banyak pihak, akhirnya makalah
ini dapat terselesaikan dengan lancar dan tanpa melampaui batas waktu yang telah di tentukan.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah inimasih jauh dari sempurna. Oleh
karna itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi lebih sempurnanya hasil
makalah ini. Akhir kata, penulis hanya  dapat berharap agar hasil makalah ini dapat berguna bagi
semua pihak serta menjadi sesuatu yang berarti dari usaha penulis selama ini.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Mataram, 30 Agustus 2020


Penulis

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................2

DAFTAR ISI...............................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG....................................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH................................................................................................4
C. TUJUAN.........................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN

A. FALSAFAH KEPERAWATAN...................................................................................5
B. PARADIGMA KEPERAWATAN
1. KONSEP MANUSIA................................................................................................5
2. KONSEP KEPERAWATAN.....................................................................................6
3. KONSEP SEHAT SAKIT.........................................................................................6
 Rentang sehat
 Faktor pengaruh status kesehatan
 Rentang saikt
 Tahapan proses sakit
 Dampak sakit
 Perilaku pada orang sakit
4. KONSEP LINGKUNGAN........................................................................................10
C. KOMPONEN DAN PERKEMBANGAN PARADIGMA KEPERAWATAN.........1

BAB III PENUTUP

 KESIMPULAN..............................................................................................................11
 SARAN............................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................12

3
BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Keperawatan sebagai bagian integral pelayanan kesehatan merupakan  suatu bentuk 


pelayanan professional yang didasarkan pada ilmu keperawatan. Pada perkembangannya  ilmu
keperawatan selalu mengikuti perkembangan ilmu lain, mengingat ilmu keperawatan  merupakan
ilmu terapan yang selalu berubah mengikuti perkembangan zaman.
Demikian juga dengan pelayanan keperawatan di Indonesia, kedepan diharapkan harus
mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat secara profesional sesuai dengan tuntutan
kebutuhan masyarakat serta teknologi bidang  kesehatan yang senantiasa berkembang.
Pelaksanaan asuhan keperawatan di sebagian besar  rumah sakit Indonesia umumnya telah
menerapkan pendekatan ilmiah melalui proses keperawatan.

Dalam dunia keperawatan, masyarakat secara umum masih memandang profesi keperawatan
sebagai profesi asistensi dokter atau perkerja sosial yang sifatnya membantu orang sakit atas
instruksi – instruksi dokter bahkan dikalangan praktisi perawat pun kadang – kadang masih
memiliki pandangan yang tidak utuh terhadap profesinya sendiri, hal ini dapat dilihat di beberapa
pelayanan kesehatan, pelayanan keperawatan masih bersifat vocasional belum sepenuhnya
beralih ke pelayanan yang profesional.
Untuk itulah paradigma dalam keperawatan sangat membantu masyarakat secara umum
maupun perawat khususnya dalam menyikapi dan menyelesaikan berbagai persoalan yang
melingkupi profesi keperawatan seperti aspek pendidikan dan pelayanan keperawatan, praktik
keperawatan dan organisasi profesi.

B. RUMUSAN MASALAH

Apa yang dimaksud falsafah dan paradigma keperawatan dan bagaimana falsafah dan paradigm
keperawatan.

C. TUJUAN

Ingin mengetahui mengenai falsafah dan paradigm keperawatan serta penjelasan materinya.

4
BAB II PEMBAHASAN
A. FALSAFAH KEPERAWATAN

Merupakan pandangan dasar tentang hakekat manusia dan esensi keperawatan yang menjadikan
kerangka dasar dalam praktek keperawatan. Hakekat manusia yang dimaksud disini adalah
manusia sebagai makhluk biologis, psikologis, sosial dan spiritual, sedangkan esensimya adalah
falsafah keperawatan yang meliputi: pertama, memandang bahwa pasien sebagai manusia yang
utuh (holistic) yang harus dipenuhi segala kebutuhannya baik kebutuhan biologis, psikologis,
sosial dan spiritual. ;kedua, bentuk pelayanan keperawatan yang diberikan harus secara langsung
dengan memperhatikan aspek kemanusiaan ;ketiga, setiap orang berhak mendapatkan perawatan
tanpa memandang perbedaan suku, kepercayaan, status sosial, agama, dan ekonomi. ; keempat,
pelayanan keperawatan tersebut merupakan bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan
mengingat perawat bekerja dalam lingkup tim kesehatan bukan sendiri-sendiri. ;kelima, pasien
adalah mitra yang selalu aktif dalam pelayanan kesehatan, bukan seorang penerima jasa yang
pasif.

B. PARADIGMA KEPERAWATAN

Banyak ahli yang yang membahas pengertian paradigma seperti Masterman (1970) yang
mendefinisikan paradgma sebagai pandangan fundamental tentang persoalan dalam suatu cabang
ilmu pengetahuan. Poerwanto P. (1997) mengartikan paradigma sebagai suatu perangkat bantuan
yang memiliki nilai tinggi dan sangat menentukan bagi penggunanya untuk dapat memiliki pola
dan cara pandang dasar khas dalam melihat, memikirkan, memberi makna, menyikapi dan
memilih tindakan mengenai suatu kenyataan atau fenomena keidupan manusia.

Keperawatan sebagai ilmu juga memiliki paradigma sendiri dan sampai saat ini paradigma
keperawatan masih berdasarkan 4 komponen yang di antaranya manusia, keperawatan, kesehatan
dalam rentang sehat-sakit dan lingkungan.

1. KONSEP MANUSIA

Komponen paradigma keperawatan ini merupakan komponen pertama sebagai salah satu fokus
dari pelayanan keperawatan. Manusia bertindak sebagai klien yang merupakan makhluk bio
psiko sosial dan spiriyual yang terjadi merupakan kesatuan dari aspek jasmani dan rohani yang
memiliki sifat unik dan kebutuhan yang berbeda-beda sesuai dengan tingkat perkembangannya
masing-masing (konsorsium ilmu kesehatan, 1992). Kemudian konsep manusia yang lain dalam
paradigm keperawatan adalah manusia sbagai sistem,dimana manusia terdiri dari komponen
subsistem yang telah membentuk suatu sistem. Sistem tersebut dapat meliputi sistem terbuka,
sistem adaptif dan sistem personal, interpersonal dan sosial yang secara umum dapat dikatakan
sebagai makhluk holistic (utuh).

5
2. KONSEP KEPERAWATAN

Konsep keperawatan merupakan suatu bentuk pelayanan kesehatan yang bersifat professional
dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia (biologis, psikologis, sosial, dan spiritual) yang dapat
ditujukan kepada individu, keluarga atau masyarakat dalam rentang sehat-sakit. Dengan
demikian paradigm pada konsep keperawatan memandang bahwa bentuk pelayanan keperawatan
yang diberikan pada klien dalam bentuk pemeberian askep adalah dalam keadaan tidak mampu,
tidak mau dan tidak tahu dalam proses pemenuhan kebutuhan dasar. Bentuk askep tersebut
antara lain :

a. Pelayanan keperawatan untuk meningkatkan atau memulihkan kemampuan dalam


memenuhi kebutuhan dasarnya, khususnya kebutuhan psikologis
b. Pelayanan keperawatan yang bersifat bantuan dalam pemberian motivasi pada klien yang
memiliki penurunan dalam kemauan, sehingga diharapkan terjadi motivasi yang kuat
untuk membangkitkan semangat hidup akan terjadi peningkatan (terapi psikologis).
c. Pelayanan keperawatan yang bersifat pemeebrian pengetahuan berupa pendidikan
kesehatan yang dilakuakan pada individu, keluarga atau masyarakat yang mempunyai
pengetahuan yang rendah dalam perawatan kesehatan sehingga diharapkan terjadi
perubahan peningkatan kebutuhan dasar.

3. KONSEP SEHAT SAKIT

Berdasarkan tentang sehat sakit, maka paradigm keperawatan dalam konsep sehat sakit
memandang bahwa bentuk pelayanan keperawatan yang akan diberikan selama rentan sehat dan
sakit, akan melihat terlebih dahulu status kesehatan dalam rentang sehat sakit tersebut, apakah
statusnya dalam tahap setengah sakit, sakit atau sakit kronis, sehingga akan diketahui tingkatan
askep yang akan diberikan serta tujuan yang diharapkan dalam meningkatkan satus
kesehatannya.

 Rentang sehat

Diawali dari status kesehatan sehat normal,sehat sekali dan sejahtera . dikatakan sehat bukan
hanya bebas dari penyakit akan teteapi juga meliputi seluruh aspek kehidupan manusia yang
meliputi aspek fisik ,emosi ,sosial dan spiritual.batasan sehat itu sendiri dapat diartikan bahwa
suatu keadaan yang sempurna baik secra fisik , mental dan sosial seta tidak hanya bebas dari
penyakit atau kelemahan ( WHO,1947 ), berdasarkan pengertian tersebut maka dapat diketahui
karaakteristik sehat sebenarnya adalah : pertama, memiliki kemampuan merefleksikan perhatian
pada individu sebagai manusia ; kedua, memiliki pandangan terhadap sehat dalam konteks
lingkungan, baik secara internal maupun eksternal ; dan ketiga, memiliki hidup yang kreatif dan
produktif .

6
 Faktor pengaruh status kesehatan

Status kesehatan merupakan suatu keadaan kesehatan seseorang dalam batasan rentang sehat
sakit yang bersifat dinamis dan dipengaruhi oleh perkembangan , sosial kultural , pengalaman
masa lalu , harapan seseorang tentang dirinya , keturunan , lingkungan dan pelayanan.

a. Perkembangan
Status kesehatan dapat dipeharuhi oleh faktor perkembangan yang mempunyai arti bahwa
perubahan status kesehatan dapat ditentukan oleh faktor usia dalam hal ini adalah
pertumbuhan dan perkembangan, mengingat proses perkembangan itu dimulai dari usia
bayi sampai usia lanjut yang memiliki pemahaman dan respon terhadap perubahan
kesehatan yang berbeda-beda.
b. Sosial dan kultural
Dapat juga dipengaruhi proses perubahan status kesehatan seseorang karna akan
mempengaruhi pemikiran atau keyakinan sehingga dapat menimbulkan perubahan dalam
perilaku kesehatan.
c. Pengalaman masa lalu
Dapat mempengaruhi perubahan status kesehatan, hal ini dapat dieketahui jika ada
pengalaman kesehatan yang tidak diinginkan atau pengalaman kesehatan yang buruk
sehingga berdampak besar dalam status kesehatan selanjutnya.
d. Harapan seseorang tentang dirinya
Harapan merupakan salah satu bagian yang penting dalam meningkatkan perubahan
status kesehatan kearah yang optimal.harapan dapat menghasilkan status kesehatan
ketingkat yang lebih baik secara fisik maupun psikologis, karena melalui harapan akan
timbul motivasi bergaya hidup sehat dan selalu menghindari hal-hal yang dapat
mempengaruhi status kesehatan dirinya.
e. Keturunan
Keturunn juga memberikan pengaruh terhadap status kesehatan seseorang mengingat
potensi perubahan status kesehatan telah dimiliki melalui fsktor genetic,walaupun tidak
terlalu besar tetapi akan mempengaruhi respon terhadap berbagai penyakit.
f. Lingkungan
Lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan fisik seperti sanitasi lingkungan,
kebersihan diri, tempat pembuangan air limbah atau kotoran serta rumah yang kurang
memenuhi persyaratan kesehatan sehingga dapat mempengaruhi perilaku hidup sehat
yang dapat merubah status kesehatan.
g. Pelayanan
Pelayanan kesehatan dapat berupa tempat pelayanan atau sistem pelayanan yang dapat
mempengaruhi status kesehatan. Hal ini dapat dijumpai apabila tempat pelayanan
kesehatan terlalu jauh atau kualitas dalam memberikan pelayanan kurang baik, maka
dapat mempengaruhi seseorang dalam berpelrilaku hidup sehat.

7
 Rentang sakit

Rentang sakit merupakan rangkaian dalam konsep sehat sakit. Rentang ini dimulai dari keadaan
setengah sakit, sakit, sakit kronis dan kematian.sakit pada dasarnya merupakan keadaan
terganggunya seseorang dalam proses tumbuh kembang fungsi tubuh secara keseluruhan atau
sebagian, serta terganggunya proses penyesuaian diri manusia, sakit juga bias dikatakan sebagai
gangguan dalam fungsi yang normal dimana individu sebagai totalitas dari keadaan organisme
sebagai sistem biologis dan adaptasi sosial ( Parsons,1972 ).

 Tahapan proses sakit


a. Tahap gejala
Tahap ini merupakan tahapan awal seseorang mengalami proses sakit dengan ditandai
adanya perasaan tidak nyaman terhadap dirinya kare timbuilnya suatu gejala yang dapat
meliputi gejala fisik seperti adanya perasaan nyeri, panas dan lain-lain sebagai
manifestasi terjadinya ketidak seimbangan dalam tubuh.
b. Tahap asumsi terhadap sakit
Pad athap ini seseorang akan melakukan interpretasi terhadap sakit yang dialaminya dan
akan merasakan keragu-raguan pada kelainan atau ganguan yang dirasakan pada tubuh.
Dalam kondisi ini sesorang dapat melakukan peran selama sakit dengan tjuan
memperoleh kesehatan, peran tersebut menurut Parsons dapat meliputi : pertama, klien
tidak memegang tanggung jawab untuk kondisi selama sakit; kedua, klien dibebaskan
dari tugas dan fungsi sosial; ketiga, klien di haruskan untuk berusaha memperoleh
kondisi sehat secepat mungkin; keempat, klien dan keluarga mencari bantuan orang yang
kompeten.
c. Tahap kontak dengan pelayanan kesehatan
Tahap ini seseorang telah mengadakan hubungan dengan pelayanan kesehatan dengan
meminta nasehat dari profesi kesehatan sepeti dokter, perawat atau lainnya yang
dilakukan atas inisiatif dirinya sendiri. Proses pencarian informasi dilakukan untuk
mencari pembenaran keadaan sakitnya, kemudian untuk mengetahui gejala-gejala yang
tidak dimengerti oleh klien dan adanya keyakinan bahwa dirinya akan lebih baik.
d. Tahap ketergantungan
Tahapan ini terjadi setelah terjadi setelah seseorang dianggap mengalami suatu penyakit
yang tentunya akan mendapatkan bantuan pengobatan sehingga kondisi seseorang sudah
mulai ketergantungan dalam pengobatan akan tetapi tidak semua orang mempunyai
tingkat ketergantungan yang sama melainkan berbeda berdasarkan tingkat kebutuhannya.
e. Tahap penyembuhan
Tahapan ini merupakan tahapan terakhir menuju proses kembalinya kemampuan untuk
beradaptasi, dimana seseorang akan melakukan proses belajar untuk melepaskan
perannya selama sakit dan kembali berperan seperti sebelum sakit serta adanya persiapan
untuk berfungsi dalam kehidupan sosial.

8
 Dampak sakit

Dampak sakit dapat terjadi pada individu yang telah mengalami sakit baik yang di rawat di
rumah maupun dirawat di rumah sakit. Dampak tersebut dapat terjadi pada individu, keluarga
maupun masyarakat. Dampak-dampak tersebut antara lain:

a. Pertama, terjadi perubahan pada peran keluarga. Selama sakit peran dalam keluarga akan
mengalami gangguan mengingat terjadi pergantian peran dari salah satu anggota keluarga
yang mengalami sakit.
b. Kedua, terjadinya gangguan psikologis. Keadaan ini dapat menakibatkan terjadinya stress
(ketegangan) sampai mengalami kecemasan yang berat, apabila psikologisnya tidak
disiapkan dengan baik.
c. Ketiga, masalah keuangan. Dampak ini jelas akan terjadi karena adanya beberapa
pengeluaran keuangan yang sebelumnya tidak terduga selama sakit mengingat biaya
perawatan dan obat-obatan cukup mahal.
d. Keempat, kesepian akibat perpisahan. Dampak ini dapat terjadi pada seseorang yang
sebelumnya selalu berkumpul dengan keluarga, namun ketika sakit orang tersebut hanya
dirawat dan berpisah dari keluarganya.
e. Kelima, terjadinya perubahan kebiasaan sosial. Ini jelas terjadi mengingat selama di
rumah interaksi dengan lingkungan masyarakat selalu terjadi akan tetapi ketika seseorang
sakit seluruh aktivitas sosialnya akan mengalami perubahan.
f. Keenam, terganggunya privasi seseorang. Privasi seseorang dapat ditujukan pada
perasaan menyenangkan yang merefleksikan tingkat penghargaan seseorang. Perasaan
menyenangkan ini akan mengalami gangguan karena aktivitasnya terbatas dengan
kehidupan di rumah sakit serta kebutuhannya tergangu sehingga membuat perasaan
menjadi tidak menyenangkan yang mengakibatkan penghargaan sosial sulit di capai.
g. Ketujuh, otonomi. Telah disediakannya segala kebutuhan bagi pasien di rumah sakit
mengakibatkan menurunnya kemampuan aktivitas pasien karena keadaan untuk mandiri
dan mengatur sendiri sulit di capai sehingga pasien akan selalu memiliki ketergantungan.
h. Kedelapan, terjadinya perubahan gaya hidup. Adanya peraturan dan ketentuan dari rumah
sakit khususnya perilaku sehat serta aturan dalam makanan, obat dan aktivitas agar
seseorang akan mengalami perubahan dalam gaya hidupnya yakni selalu hati-hati dan
menghindari hal-hal yang dilarang sesuai dengan ketentuan proses pengobatan dan
perawatan.
 Perilaku pada orang sakit

Selain dampak yang terjadi akibat keadaan sakit atau dirawat di rumah sakit, seseorang pun
selama sakit akan mengalami perubahan dalam berprilaku yang berdampak pada dirinya. Adapun
perubahan perilaku yang terjadi selama sakit :

a. Adanya perasaan ketakutan


b. Menarik diri

9
c. Egosentris
d. Sensitif terhadap persoalan kecil
e. Reaksi emosional tinggi
f. Perubahan persepsi
g. Berkurangnya minat

4. KONSEP LINGKUNGAN

Paradigma keperawatan dalam konsep lingkungan ini adalah memandang bahwa lingkungan
fisik, psikologis, sosial budaya dan spiritual dapat mempengaruhi kebutuhan dasar manusia.

a. Lingkungan fisik yang dimaksud adalah segala bentuk lingkungan secara fisik yang dapat
mempengaruhi perubahan status kesehatan seperti adanya daerah-daerah wabah,
lingkungan kotor, dekat pembuangan air limbah atau sampah,dll.
b. Lingkungan psikologis artinya keaadaan yang menjadikan terganggunya psikologis pada
seseorang seperti lingkungan yang kurang aman, yang mengakibatkan kecemasan dan
ketakutan akan bahaya yang ditimbulkannya.
c. Lingkungan sosial dalam hal ini adalah masyarakat luas serta budaya yang ada juga dapat
,empengaruhi status kesehatan seseorang serta adanya kehidupan spiritual juga
mempengaruhi perkembangan seseorang dalam kehidupan beragama serta meningkatkan
keyakinan.

C. KOMPONEN DAN PERKEMBANGAN PARADIGMA KEPERAWATAN

Dalam memahami komponen dan perkembangan teori keperawatan tetap berpedoman pada
paradigm keperawatan, mengingat paradigma merupakan cara pandang dari sebuah ilmu dan
keperawatan itu adalah ilmu yang didasari atas teori-teori yang ada, dalam perkembangannya,
teori keperawatan dapat bersifat dinamis sesuai dengan perkembangan ilmu dan tekhnologi.
Dibawah ini adalah pandangan beberapa ahli tentang perkembangan paradigm keperawatan,
diantaranya :

a. Pertama, King memandang manusia sebagai sistem terbuka yang sosial, rasional, perasa,
pegontrol, bertujuan, berekreasi dan berorientasi pada waktu.
b. Kedua, Leininger memandang manusia sebagai kepedulian akan kemampuan dalam
mempengaruhi minat atau rasa hormat terhadap kebutuhan orang lain, kesehatan dan
mempertahankan hidup.
c. Ketiga, Levine memandang kehidupan manusia selalu berinterkasi dengan lingkungannya
dan menyesuaikan diri terhadap perubahan.

10
BAB III PENUTUP

 KESIMPULAN

Perawatan merupakan bagian dari sistem layanan kesehatan dan salah satu faktor yang memnuhi
tercapainya pembangunan Nasional, oleh karena itu tenaga keperawatan berada di tatanan
pelayanan kesehatan terdepan dengan kontak pertama dan terlama dengan klien, yaitu selama 24
jam per hari dan 7 hari per minggu, maka perawat perlu mengetahui dan memahami tentang
paradigma keperawatan, peran, fungsi dan tanggung jawab sebagai perawat professional agar
dapat memberikan pelayanan keperawatan yang optimal dalam memberikan asuhan keperawatan
pada klien. Perawat harus selalu memperhatikan keadaan secara individual dari segi bio, psiko,
sosial, spiritual dan cultural.

 SARAN

Kami sebagai penulis dapat berharap kepada para pembaca, setelah membaca makalah ini. Para
pembaca apalagi para mahasiswa keperawatan dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan
sehari-hari. Sehingga dapat mengetahui tentang apa itu Falsafah dan Paradigma Keperawatan
dalam perkembangan ilmu.

11
DAFTAR PUSTAKA
A.Aziz Alimul Hidayat (2002), Pengantar Dokumentasi Proses Keperawatan, EGC, Jakarta
A.Aziz Alimul Hidayat (2002), Pengantar pendidikan Keperawatan, CV Sagung Seto, Jakarta

12

Anda mungkin juga menyukai