Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

FALSAFAH KEPERAWATAN DAN PARADIGMA


KEPERAWATAN

Dosen Mata Ajar :


Drs.H.Diding Permadi.P,Appd.,M.Kes

Disusun Oleh :
Nuryati Hikmah (C1AA19077)

FALSAFAH DAN TEORI KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KOTA SUKABUMI
2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat meyelesaikan makalah “Falsafah
Keperawatan dan Paradigma Keperawatan" ini tanpa adanya halangan dan
hambatan yang berarti. Sholawat beserta salam semoga selalu tercurah limpahkan
kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi lebih sempurnanya hasil makalah ini. Kemudian apabila
terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis memohon maaf yang sebesar-
besarnya.
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu penulis menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada Dosen Mata
Ajar Falsafah dan Teori Keperawatan.

Sukabumi, 5 Oktober 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................I

DAFTAR ISI..............................................................................................................II

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1

A. Latar Belakang................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................1
C. Tujuan.............................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................2

A. Falsafah Keperawatan.....................................................................................2
1. Falsafah keperawatan menurut Roy (Mc Quiston,1955)...........................2
2. Falsafah keperawatan menurut Jean Watson (caring)................................2
3. Falsafah keperawatan menurut Betty Neuman..........................................2
4. Falsafah keperawatan menurut Florence Nightingale................................3
5. Falsafah keperawatan menurut Martha Rogers, 1970................................3
B. Paradigma Keperawatan.................................................................................4
1. Pengertian...................................................................................................4
2. Komponen paradigma keperawatan :.........................................................5
3. Hubungan Paradigma Keperawatan :.........................................................8
1) Pendidikan Keperawatan..........................................................................10
2) Manajemen Keperawatan.........................................................................10

BAB III PENUTUP...................................................................................................12

A. Kesimpulan...................................................................................................12
B. Saran.............................................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keperawatan merupakan suatu disiplin ilmu dan profesi yang memiliki ciri
khas yang berbeda dari cabang ilmu dan profesi lainnya. Dalam menjalankan
tugas profesi dan praktik keilmuannya, praktisi keperawatan mempunyai
pandangan dasar tersendiri dalam menghadapi berbagai macam permasalahan
yang ada.
Cara pandang dasar dalam melihat suatu permasalahan dalam suatu disiplin
ilmu disebut dengan paradigma. Paradigma juga sering diartikan sebagai suatu
perangkat bantuan yang memiliki nilai dan sangat menentuakn bagi
penggunannya untuk dapat memiliki pola dan cara pandang dasar dalam melihat,
memikirkan, menentukan makna serta menyikapi dan memilih tindakan dalam
menyelesaikan masalah kehidupan manusia ( Poerwanto, 1977).
B. Rumusan Masalah
1.Apa itu falsafah keperawatan ?
2.Apa itu paradigma keperawatan ?
3.Apa saja komponen dalam paradigma keperawatan ?
C. Tujuan
1.Untuk mengetahui tentang falsafah keperawatan
2.Untuk mengetahui tentang paradigma keperawatan
3.Untuk mengetahui komponen-komponen dalam paradigm keperawatan

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Falsafah Keperawatan
Falsafah atau pandangan hidup (The Way of Thinking), adalah suatu
ungkapan yang jelas tentang apa yang diyakini.
Falsafah keperawatan adalah pandangan dasar tentang hakikat manusia dan
esensi keperawatan yang menjadikan kerangka dasar dalam praktik keperawatan.
Falsafah keperawatan menurut para ahli :
1.Falsafah keperawatan menurut Roy (Mc Quiston,1955).
a. Memandang manusia sebagai makhluk biopsikososial yang merupakan
dasar bagi kehidupan yang baik
b. Keperawatan merupakan disiplin ilmu yang berorientasi kepada praktik
keperawatan berdasarkan ilmu keperawatan yang ditujukan untuk
memberikan pelayanan kepada klien.
2.Falsafah keperawatan menurut Jean Watson (caring)
Caring adalah suatu ilmu pengetahuan yang mencakup suatu hal
berperikemanusiaan, orientasi ilmu pengetahuan manusia ke proses
kepedulian kepada manusia, peristiwa, dan pengalama. Ilmu pengetahuan
caring meliputi seni dan umat manusia seperti halnya ilmu pengetahuan.
Perilaku caring meliputi mendengarkan penuh perhatian, penghiburan,
kejujuran, kesabaran, tanggung jawab, meyediakan informasi sehingga
pasien dapat membuat suatu keputusan.
3.Falsafah keperawatan menurut Betty Neuman
Neuman menggunakan pendekatan manusia utuh dengan
memasukkan konsep holistik, pendekatan sistem terbuka dan konsep
stressor. Sistem klien terdiri dari lima variable yang berinteraksi :

2
3

a. Fisiologi ; struktur tubuh dan fungsi


b. Psikologi : proses mental dan hubungan
c. Sosiokultural : kombinasi fungsi sosial dan kultural
d. Perkembangan : proses perkembangan manusia
e. Spiritual : keyakinan spiritual
4.Falsafah keperawatan menurut Florence Nightingale (modern nursing)
Melihat penyakit sebagai proses pergantian atau perbaikan reparative
proses. Manipulasi dari lingkungan eksternal perbaikan dapat membantu
proses perbaikan atau pergantian dan kesehatan klien.
5.Falsafah keperawatan menurut Martha Rogers, 1970
Keperawatan adalah pengetahuan yang ditujukan untuk mengurangi
kecemasan terhadap pemeliharaan dan peningkatan kesehatan, pencegahan
penyakit, perawatan rehabilitasi penderita sakit serta penyandang cacat.
Hakekat manusia adalah manusia sebagai makhluk Biologis-psikologis-
sosial dan spiritual, sedangkan esensi falsafah keperawatan adalah :
a. Memandang pasien sebagai manusia yang utuh.
b. Pelayanan diberikan secara langsung dan manusiawi.
c. Setiap orang berhak mendapat perawatan tanpa memandang suku,
kepercayaan, status sosial, dan status ekonomi.
d. Perawatan merupakan bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan.
Oleh sebab itu, para perawat harus bekerja sama dengan anggota lain
dalam tim kesehatan.
e. Pasien merupakan mitra yang aktif dalam pelayanan kesehatan, bukan
penerima jasa yang pasif.
Falsafah keperawatan mengandung dasar pemikiran perawat bahwa :
a. Perawatan merupakan bantuan yang diberikan karena adanya
keterbatasan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan, kurang
kemampuan melaksanakan kegiatan hidup.
b. Kegiatan keperawatan dilakukan secara kompherensif (promotif,
prepentif, curatif, dan rehabilitatif) dengan penekanan pada PHC
(Primary Health Care) sesuai wewenang tanggung jawab dan etika.
4

Tujuan keperawatan :
a. Membantu individu untuk mandiri
b. Mengajak individu atau masyarakat berpartisipasi dalam bidang
kesehatan
c. Membantu individu mengembangkan potensi untuk memelihara
kesehatan secara optimal agar tidak tergantung pada orang lain
dalam memelihara kesehatannya.
d. Membantu individu memperoleh derajat kesehatan optimal.
Kerangka dasar dalam praktik keperawatan :
a. Manusia (Biopsikososial- spiritual) yang unik, utuh, holistik harus
dipenuhi kebutuhannya, secara kompherensif.
b. Pelayanan yang diberikan harus bersifat kemanusiaan, tidak
membedakan ras, budaya, status sosial, ekonomi.
c. Klien dalam pelayanan sebagai mitra bukan objek tetapi subjek
d. Menggunakan kombinasi ilmu kesehatan, keperawatan dan seni
asuhan (care).
B. Paradigma Keperawatan
1.Pengertian
Paradigma berasal dari Bahasa latin yang berarti model atau pola.
Pengertian paradigma menurut para ahli :
a. Masterman
Paradigma adalah pandangan fundamental tentang persoalan dalam
suatu cabang ilmu pengetahuan2.
b. Guba
Paradigma adalah sekumpulan keyakinan dasar yang membimbing
tindakan manusia.
c. Thomas Kuhn
Paradigma adalah landasan berpikir atau pun konsep dasar yang
digunakan atau dianut sebagai model atau pun pola yang dimaksud para
ilmuan dalam usahanya, dengan mengandalkan studi-studi keilmuan yang
dilakukannya.
5

d. C. J Ritzer
Paradigma adalah pandangan mendasar para ilmuan mengenai apa yang
menjadi pokok permasalahan yang seharusnya dipelajari oleh satu cabang
ilmu pengetahuan tertentu.
e. Fegurson
Pola pikir dalam memahami dan menjelaskan aspek tertentu dari
setiap kenyataan.
Pengertian paradigma keperawatan adalah suatu cara pandang
perawat secara mendasar, melihat, memikirkan, memberi makna,
menyikapi, dan memilih tindakan terhadap fenomena dalam keperawatan.

2.Komponen paradigma keperawatan :


a. Konsep manusia
Komponen ini merupakan komponen pertama sebagai salah satu
fokus dari pelayanan keperawatan.manusia bertindak sebagai klien dalam
konteks paradigma keperawatan ini, bersifat individu, kelompok dan
masyarakat dalam suatu system, sistem tersebut dapat meliputi:
1) Sistem terbuka : manusia dapat mempengaruhi dan di paengaruhi
oleh lingkungan baik fisik,psikologis, sosial maupun spiritual
sehingga proses perubahan pada manusia akan selalu terjadi
khususnya dalam pemenuhan kebutuhan dasar.
2) Sistem adaptif : manusia akan merespon terhadap perubahan yang
ada di lingkungannya yang akan selalu menunjukkan perilaku
adaptif dan maladaftif.
3) Sistem personal, interpersonal, dan social : manusia memiliki
persepsi, pola kepribadian dan tumbuh kembang yang berbeda.

b. Konsep keperawatan
Komponen yang kedua dalam paradigma keperawatan ini adalah
suatu bentuk pelayanan kesehatan yang bersifat profesional dalam
memenuhi kebutuhan dasar manusia (bio-psiko-sosio-sosial dan spiritual)
6

yang dapat ditunjukkan kepada individu,keluarga atau masyarakat dalam


rentang sehat sakit, mencakup siklus kehidupan mereka. Dengan demikian
konsep ini memandang bahwa bentuk pelayanan keperawatan yang
diberikan pada klien dalam bentuk pemberian asuhan keperawatan,
diberikan karena adanya kelemahan fisik dan mental, keterbatasan
pengetahuan, kurang kemauan atau kemampuan melaksanakan kegiatan
sehari-hari secara mandiri.
c. Konsep kesehatan
Sehat adalah suatu keadaan yang dinamis dimana individu
menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan internal dan
eksternal untuk mempertahakan keadaan kesehatannya. Adapun faktor
lingkungan internal yang mempengaruhi adalah psikologis, dimensi
intelektual dan spiritual, dan proses penyakit. Faktor-faktor lingkungan
eksternal adalah faktor-faktor yang berada di luar individu yang mungkin
mempengaruhi kesehatan antara lain variabel lingkungan fisik, hubungan
sosial, dan ekonomi.
Salah satu ukuran yang dipakai untuk mengukur tingkat atau status
kesehatan adalah rentang sehat sakit. Rentang sehat sakit merupakan skala
hipotesa yang berjenjang untuk mengukur keadaan seseorang. Tingkat
sehat seseorang berada pada skala yang bersifat dinamis, individualis, dan
tergantung pada faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan. Menurut
model ini, keadaaan sehat selalu berubah secara konstan, dimana rentang
sehat sakit berada di antara dua kutub yaitu sehat optimal dan kematian.
Apabila status kesehatan kita bergerak ke arah kematian kita berada dalam
area sakit (illness area), tetapi apabila status kesehatan kita bergerak ke
arah sehat maka kita berada dalam area sehat (wellness area).
d. Konsep lingkungan
Lingkungan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
daerah (kawasan dan sebagainya) yang termasuk di dalamnya. Lingkungan
adalah faktor eksternal yang berpengaruh terhadap perkembangan manusia
dan mencakup antara lain lingkungan sosial, status ekonomi dan
7

kesehatan. Fokus lingkungan yaitu lingkungan fisik, psikologi, sosial,


budaya dan spiritual. lingkungan terbagi menjadi 2, yaitu:
1) Lingkungan dalam, terdiri dari :
a) Lingkungan fisik (Physical Enviroment)
Merupakan lingkungan dasar atau alami yang berhubungan dengan
ventilasi dan udara. Faktor tersebut mempunyai efek terhadap lingkungan
fisik yang bersih yang selalu akan mempengaruhi pasien di manapun dia
berada di dalam ruangan harus bebas dari debu, asap, bau-bauan. Tempat
tidur pasien harus bersih, ruangan hangat, udara bersih, tidak lembab,
bebas dari bau-bauan. Tempat tidur pasien harus bersih, ruangan hangat,
udara bersih, tidak lembab, bebas dari bau-bauan. Lingkungan dibuat
sedemikian rupa sehingga memudahkan perawatan baik bagi orang lain
maupun dirinya sendiri. Luas, tinggi penempatan tempat tidur harus
memberikan memberikan keleluasaan pasien untuk beraktifitas. Tempat
tidur harus mendapatkan penerangan yang cukup, jauh dari kebisingan dan
bau limbah. Posisi pasien ditempat tidur harus diatur sedemikian rupa
supaya mendapat ventilasi.
b) Lingkungan psikologi (Phsycologi Enviroment)
Nightingale melihat bahwa kondisi lingkungan yang negatif
dapat menyebabkan stress fisik dan berpengaruh buruk terhadap
emosi pasien. Oleh karena itu, ditekankan kepada pasien menjaga
rangsangan fisiknya. Mendapatkan sinar matahari, makanan yang
menarik dan aktivitas manual dapat merangsang semua faktor untuk
membantu pasien dalam mempertahankan emosinya. Komunikasi
dengan pasien dipandang dalam suatu konteks lingkungan secara
menyeluruh, komunikasi jangan dilakukan secara terburu-buru atau
terputus-putus. Komunikasi tentang pasien yang dilakukan dokter
dan keluarganya sebaiknya dilakukan dilingkungan pasien dan
kurang baik bila dilakukan diluar lingkungan pasien atau jauh dari
pendengaran pasien. Tidak boleh memberikan harapan yang terlalu
muluk, menasehati yang berlebihan tentang kondisi penyakitnya.
8

Selain itu membicarkan kondisi-kondisi lingkungna dimana dia


berada atau cerita hal-hal yang menyenangkan dan para pengunjung
yang baik dapat memberikan rasa nyaman.
c) Lingkungan sosial (Social Enviroment)
Observasi dari lingkungan sosial terutama hubungan yang
spesifik, kumpulan data-data yang spesifik dihubungkan dengan
keadaan penyakit, sangat penting untuk pencegahan penyakit.
Dengan demikian setiap perawat harus menggunakan kemampuan
observasi dalam hubungan dengan kasus-kasus secara spesifik lebih
dari sekedar data-data yang ditunjukkan pasien pada umumnya.
Seperti juga hubungan komuniti dengan lingkungan actor dugaannya
selalu dibicarakan dalam hubungna individu paien yaitu lingkungan
pasien secara menyeluruh tidak hanya meliputi lingkungan rumah
atau lingkungan rumah sakit tetapi juga keseluruhan komunitas yang
berpengaruh terhadap lingkungan secara khusus.
2) Lingkungan luar (kultur, adat, struktur masyarakat, status sosial,
udara, suara, pendidikan, pekerjaan dan sosial ekonomi budaya).
lingkungan dengan kesehatan sangat berpengaruh karena
dengan cara terapi lingkungan dapat membantu perawat dalam
menjaga pola pertahanan tubuh terhadap penyakit untuk
meningkatkan pola interaksi yang sehat dengan klien. Lingkungan
dengan timbulnya penyakit yaitu apabila lingkungan kotor dan tidak
bersih maka akan berpotensi sekali untuk terciptanya banyak
penyakit.
3.Hubungan Paradigma Keperawatan :
a. Pelayanan Asuhan Keperawatan
Menurut Handerson (1980), pelayanan keperawatan (nursing
services) adalah upaya untuk membantu individu, baik dalam keadaan
sakit maupun sehat, melalui upayanya melaksanakan berbagai aktifitas
guna mendukung kesehatan danpenyembuhan individu atau proses
meninggal dengan damai, yang dapat dilakukan secara mandiri oleh
9

individu saat ia memiliki kekuatan, kemampuan, kemauan, atau


pengetahuan untuk itu.
Berbagai jenis pelayanan perawatan kesehatan yang disediakan bagi
klien dan keluarga, bergantung pada sifat dan luasnya masalah kesehatan
dan tingkat perawatan yang dibutuhkan. Jenis pelayanan yang ditawarkan
seringkali juga bergantung pada tempat dimana klien mencari pelayanan
kesehatan (contoh, rumah sakit dan klinik kesehatan mental).
Definisi asuhan keperawatan :
1) Proses atau rangkaian kegiatan pada praktik keperawatan yang
diberikan secara langsung kepada klien atau pasien diberbagai
tatanan pelayanan kesehatan.
2) Dilaksanakan berdasarkan kaidah-kaidah keperawatan sebagai
profesi yang berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan, bersifat
humanistik, dan berdasarkan pada kebutuhan objektif klien untuk
mengatasi masalah yang dihadapi klien.
3) Merupakan inti pelayanan atau praktik keperawatan yang berupaya
untuk
a) Membantu mencapai kebutuhan dasar melalui bentuk bentuk
tindakan keperawatan.
b) Menggunakan ilmu kiat keperawatan dalam setiap tindakan.
c) Memanfaatkan potensi dari berbagai sumber.
b. Pendidikan Keperawatan
Pendidikan merupakan unsur pertama yang harus dilakukan penataan
karena melalui pendidikan perkembangan profesi keperawatan akan
terarah dan berkembang sesuai dengan kemajua ilmu dan teknologi
sehingga tenaga keperawatan yang dihasilkannya dapat berkualitas. Dalam
penataan pendidikan keperawatan yang dapat dilakukan adalah sebagai
berikut :
10

1) Percepatan pertumbuhan pendidikan keperawatan dalam sistem


pendidikan nasional dengan menetapkan jenjang dan jenis
pendidikan keperawatan mulai dari jenjang pendidikan diploma,
sarjana, dan profesi.
2) Pengendalian dan pembinaan pelaksanaan pendidikan pada pusat-
pusat pendidikan keperawatan.
3) Pengembangan lahan praktek keperawatan dilakukan dengan
membentuk komunitas professional.
4) Pengembangan dan pembinaan staf akademis menuju terbentuknya
masyarakat akademis professional.
c. Riset Keperawatan
Konsep dasar keperawatan adalah penelitian (research) merupakan
suatu rangkaian kegiatan guna memperoleh suatu pemecahan masalah.
Penelitian sendiri berfungsi untuk mencari penjelasan dan jawaban
terhadap permasalahan serta memberikan alternatif bagi kemungkinan
untuk pemecahan suatu masalah. Penjelasan dan jawaban terhadap
permasalahan tersebut dapat bersifat abstrak dan umum serta dapat pula
bersifat konkrit dan spesifik.
Menurut Danim (2003) prioritas atau lingkup riset keperawatan
berdasarkan kelompok ilmu keperawatan dikembangkan menjadi :
1) Asuhan Keperawatan klinik
2) Asuhan Keperawatan masyarakat
3) Pengelolaan keperawatan
Secara lebih spesifiknya lagi, ruang lingkup riset keperawatan dapat
di kelompokkan menjadi :
1) Pendidikan Keperawatan
2) Manajemen Keperawatan
3) Keperawatan Maternitas
4) Keperawatan Anak
5) Keperawatan Medikal Bedah
6) Keperawatan Gerontik
11

7) Keperawatan Jiwa
8) Keperawatan Kritis
9) Keperawatan Komunitas
10) Keperawatan Keluarga
11) Keperawatan Paliatif
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Perawatan merupakan bagian dari sistem pelayanan kesehatan dan
salah satu faktor yang memenuhi tercapainya pembangunan nasional, oleh
karena itu tenaga keperawatan berada ditatanan pelayanan kesehatan
terdepan dengan kontak pertama dan terlama dengan klien, yaitu selama
24 jam perhari dan 7 hari perminggu, maka perawat perlu mengetahui dan
memahami tentang paradigma keperawatan, peran, fungsi dan tanggung
jawab sebagai perawat profesional agar dapat memberikan pelayanan
keperawatan yang optimal dalam memberikan asuhan keperawata pada
klien. Perawat harus selalu memperhatikan keadaan secara individual dari
segi bio, psiko, sosial, spiritual dan cultural.
B. Saran
Perawat disarankan untuk selalu mengikuti perkembangan ilmu
keperawatan, mengingat ilmu keperawatan merupakan ilmu terapan yang
selalu berubah mengikuti perkembangan zaman dan perawat disarankan
untuk bersikap profesional dalam memberikan perawatan kepada pasien.

12
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Zaidin.(1999).Dasar-dasar Keperawatan Profesional.Depok:Widya
Medika.
Hidayat, A.(2011).Pengantar Konsep Dasar Keperawatan.Jakarta:Salemba
Medika.
Potter, Patricia A. Perry, Anne Griffin.(2005).Buku Ajar Fundamental
Keperawatan Konsep, Proses, dan Praktik.Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran
EGC.
http://seputarkesehatandankeperawatan.blogspot.com/2014/07/konsep-
dasar-riset-keperawatan.html
http://stikesypib.ac.id/blog/paradigma-keperawatan-perlu-dipahami-para-
calon-tenaga-perawat/

Anda mungkin juga menyukai