Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

Macam-Macam Teori keperawatan

DOSEN PENGAMPU : Ratna Fithriah S.,S.Kep.,Ners.,M.Kep

KELOMPOK 6

Aji Dwi Laksono 029KA22004

Libna Shalsabilla

Talitha Zauhair Munawar

PRODI D3 KEPERAWATAN

POLTEKES YAPKESBI SUKABUMI

Jl. Subang jaya, subang jaya, kec.sukabumi, kota sukabumi jawa barat 4311
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah mata kuliah
Konsep Dasar Keperawatan tentang “Macam-Macam Teori Keperawatan” sesuai
dengan waktu yang telah di tentukan.
Pembuatan makalah ini adalah sebagai salah satu tugas kami dalam
menyelesaikan mata kuliah matrikulasi sebagai mahasiswa baru ilmu
keperawatan non reguler. Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang ikut serta berpartipasi dalam pembuatan makalah ini.
Penulis berharap dengan disusunnya makalah ini dapat sedikit banyak
menambah pengetahuan para pembaca. “Tak ada gading yang tak retak“, penulis
menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca demi
penyempurnaan makalah ini.

Sukabumi Oktober 2023


DAFTAR ISI

Kata Pengantar .................................................................................……………………. i


Daftar Isi ...........................................................................................……………………. ii
BAB I PENDAHULUAN .....................................................................…………………. 1
A. Latar Belakang ............................................................................…………………….. 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................…………………….. 2
C. Tujuan ..........................................................................................……………………. 2

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................………………… 3


A. Teori Florence Nightingale……………………….......................…………………….. 3
B. Teori Virginia Henderson………...................................................……………………. 4
C. Teori Dorothy Orem…………………………...........................……………………… 6
D. Teori Calista Roy………………………......................................……………………. 8
E. Teori Betty Newman……………………....................................…………………….. 8
F. Teori Leininger……………………………………......................……………………. 9
G. .Teori Majory Gordon…………………………………………………………………. 9
H. Teori Paplau Teori Jean……………………………………………………………….. 10

BAB III PENUTUP ..............................................................................………………….. 16


A. Kesimpulan ...................................................................................……………………. 16
B. Saran ............................................................................................……………………. 16
DAFTAR PUSTAKA
A. Latar Belakang
Teori adalah salah satu pandangan yang sistematis terhadap suatu gejala atau
fenomena yang ada dengan menentukan hubungan spesifik terhadap konsep yang
digunakan untuk menjelaskan, menganalisa dan membayangkan suatu kejadian.
Sedangkan teori keperawatan itu sendiri adalah suatu pandangan atau pedoman
yang diterapkan dalam keperawatan baik untuk pendidikan maupun prakteknya.
Dalam keperawatan banyak teori-teori yang yang dapat digunakan sebagai
pedoman untuk menjalankan proses keperawatan. Teori keperawatan yang saat ini
dikembangkan dalam dunia keperawatan ada empat model teori. Semua model
tersebut menggambarkan konsep yang sama yaitu: orang yang menerima asuhan
keperawatan, lingkungan (masyarakat), kesehatan, keperawatan dan peran
perawata.
Stevenson juga mengemukakan apa itu teori keperawatan, teori keperawatan
ini adalah usaha untuk menguraikan dan menjelaskan berbagai fenomena dalam
keperawatan. Teori ini berperan dalam membedakan keperawatan dengan disiplin
ilmu lain dan bertujuan untuk menggambarkan, menjelaskan, memperkirakan dan
mengontrol hasil asuhan keperawatan atau pelayanan keperawatan yang dilakukan
(Budiono, 2016).
Dalam proses keperawatan teori keperawatan sangatlah penting diterapkan
dalam memberikan asuhan keperawatan pada klien. Asuhan keperawatan adalah
proses atau sebuah rangkaian kegiatan pada praktik keperawatan yang diberikan
secara langsung kepada klien diberbagai tatanan. Asuhan keperawatan
dilaksanakan berdasarkan kaidah-kaidah keperawatan sebagai suatu profesi yang
berdasarkan ilmu dan kiat pada kebutuhan objektif klien untuk mengatasi suatu
masalah yang dihadapi.
Mengaplikasikan teori keperawatan sangatlah penting bagi seorang perawat
karena akan meningkatkan kemampuan perawat melalui teori metode dapat
dikembangkan secara teoritis dan sisitematis sehingga proses keperawatan lebih
mudah dilakukan dan asuhan keperawatan bisa terjalankan di Rumah Sakit.
B. Rumusan Masalah
a. Hal yang paling berpengaruh pada pengembangan keahlian dari Florence
Nightingale?
b. Jelaskan hubungan teori Virginia henderson dengan proses keperawatan
c. Jelaskan Apa itu kemampuan mengurus diri sendiri dalam teori orem?
d. Jelaskan konsep utama teori calista Roy?
e. Apa Tujuan Utama dari teori model keperawatan Neumann?
f. Tujuan paradigma keperawatan apakah yang diterapkan oleh Leininger?
g. Apa kelebihan dan kekurangan teori Gordon?
h. Apa saja karakteristik konsep dasar keperawatan menurut Paplau?

C. Tujuan
a. Untuk Mengetahui pengertian konsep dasar keperawatan menurut
Nightingale
b. Untuk Mengetahui Karakteristik keperawatan henderson
c. Untuk Mengetahui pengertian konsep keperawatan Orem
d. Untuk Mengetahui konsep-konsep keperawatan menurut Roy
e. Untuk Mengetahui pengertian keperawatan Neumann
f. Untuk Mengetahui konsep karakteristik teori Leininger
g. Untuk mengetahui pengertian keperawatan Gordon
h. Untuk Mengetahui faktor tujuan keperawatan Paplau dan Jean
BAB II
PEMBAHASAN

A. Teori Florence Nightingale

Menurut Florence Nightingale (1860)Keperawatan adalah ilmu kesehatan dan


menguraikan keperawatanyang mengarah pada peningkatan serta
pengelolaan lingkunan fisikmaupun alam untuk menyembuhkan
pasien.Mengembangkan teori keperawatan yang menekankan pada
faktorlingkungan,karena mempunyai keyakinan bahwa
lingkunganmempengaruhi keaadaan kesehatan.Upaya utama perawat untuk
menjagakesehatan melalui pengelolaan lingkungan yang meliputi udara
yangbersih, air bersih, pembuangan limbah, kebersihan serta sinar matahari.

B. Teori Virginia Henderson

Aplikasi Teori Virginia Henderson Pada Asuhan Keperawatan Dalam aplikasi


teori Henderson ini memperkenalkan pengertian dari keperawatan, ia
menyatakan bahwa pengertian keperawatan harus menyertakan prinsip
kesetimbangan fisilogis, yang ditinjau dari sisi fungsional. Henderson ini juga
mengemukakan konsep utama dari teorinya yaitu manusia, keperawatan,
kesehatan, dan lingkungan. Perawat mengaplikasikan teori ini dengan 14
komponen yang merupakan penanganan keperawatan yaitu:
a. Bernapas secara normal,

b. Makan dan minum dengan cukup,

c. Membuang Kotoran tubuh,

d. Bergerak dan menjaga posisi yang diinginkan,

e. Tidur dan istirahat,

f. Memilih pakaian yang sesuai,

g. Menjaga suhu tubuh tetep dalam batas normal dengan menyesuaikan


pakaian dan mengubah lingkungan.

h. Menjaga tubuh tetap bersih dan terawat, serta melindungi integument,

i. Menghindari bahaya lingkungan yang bisa melukai,

j. Berkomunikasi dengan orang lain dalam mengungkapkan emosi, kebutuhan,


rasa takut, atau pendapat.

k. Beribadah sesuai dengan keyakinan,

l. Bekerja dengan tata cara yang mengandung

prestasi,

m. Bermain atau terlibat dalam berbagai kegiatan rekreasi,

n. Belajar mengetahui atau memuaskan atau rasa penasaran yang menuntun


pada perkembangan normal dan kesehatan, serta menggunakan fasilitas
kesehatan yang sederhana. Dengan menerapkan 14 komponen tersebut
perawat akan bisa memberikan asuhan keperawatan kepada klien yang sangat
memuaskan klien tersebut (Budiono, 2016).

C. Teori Orem
Dorothea Orem (1971) Keperawatan adalah sebuah pertolongan atas pelayanan
yang diberikan untuk menolong orang secara keseluruhan ketika mereka atau
orang yang bertanggung jawab atas perawatan mereka tidak mampu memberikan
perawatan kepada mereka. Keperawatan merupakan salah satu daya atau usaha
manusia untuk membantu manusia lain dengan melakukan atau memberikan
pelayanan yang professional dan tindakan untuk membawa manusia pada situasi
yang saling menyayangi antara manusia dengan bentuk pelayanan yang berfokus
kepada manusia seutuhnya yang tidak terlepas dari lingkungannya. Menurut
OREM asuhan keperawatan dilakukan dengan keyakinan bahwa setiap orang
memperlajari kemampuan untuk merawat diri sendiri sehingga membantu individu
memenuhi kebutuhan hidup, memelihara kesehatan dan kesejahteraan. Teori ini
dikenal dengan Perawatan Diri Orang dewasa dapat merawat diri mereka sendiri,
sedangkan bayi, lansia dan orang sakit membutuhkan bantuan untuk memenuhi
aktivitas self care mereka. Orem mengklasifikasikan self care dalam 3 syarat :
Syarat universal : fisiologi dan psikososial termasuk kebutuhan udara,
air,makanan, eliminasi, aktivitas dan istirahat, sosial, pencegahan bahaya. Syarat
pengembangan : untuk meningkatkan proses perkembangan sepanjang siklus
hidup. Penyimpangan kesehatan berhubungan dengan kerusakan atau
penyimpangan cara, struktur norma dan integritas yang dapat mengganggu
kemampuan seseorang untuk melakukan self care. Asuhan keperawatan mandiri
dilakukan dengan memperhatikan tingkat ketergantungan atau kebutuhan pasien
dan kemampuan pasien. Oleh karena itu ada tiga tingkatan dalam asuhan
keperawatan mandiri. Perawat memberi keperawatan totalketika pertama kali
asuhan keperawatan dilakukan karena tingkat ketergantungan pasien yang tinggi
(system pengganti keseluruhan). Perawat dan pasien saling berkolaborasi dalam
tindakan keperawatan (system pengganti sebagian) Pasien merawatdiri sendiri
dengan bimbingan perawat (system dukungan/pendidikan)., )

D. Calista Roy

Calista Roy berpendapat bahwa ada empat elemen yang sangat penting dalam teori
Roy yang dapat diterapkan di rumah sakit yaitu:

a. Eleman Keperawatan Keperawatan adalah sesuatu ilmu yang disiplin menjadi


landasan dalam melaksanakan praktik keperawatan.

Roy (dalam Roy dan Andrews, 1991) berpendapat


Bahwa keperawatan sebagai ilmu dan praktik berperan dalam meningkatkan
adaptasi individu dan kelompok terhadap kesehatan sehingga sikap yang muncul
semakin positif. Melalui elemen keperawatan perawat dapat meningkatkan
interaksi individu denagn lingkungan sehingga adaptasi dalam setiap aspek
semakin meningkat.

b. Elemen Manusia Manusia adalah suatu kumpulan unit yang saling


berhubungan mempunyai masukan, proses control, keluaran dan umpan
balik. Manusia dalam sistem ini berperan sebagai penerima asuhan
keperawatan.

c. Elemen Lingkungan Perawat harus mengatasi lingkungan klien yang


meliputi privasi klien, kondisi, keadaan, dan faktor yang lainnya.

d. lemen Sehat

Kesehatan adalah hal yang utama diinginkan semua orang begitu pula
dengan klien yang ingin sehat seperti semula, perawat dalam elemen ini
harus berpikir kedepannya bagaimana cara klien mendapatkan
kesehatan tersebut perawat harus memberikan asuhan keperawatan
yang tepat (Budiono, 2019.

E. Teori Betty Newman

Teori Newman memiliki beberapa keaslian paradigma. Salah satunya dengan


jelas dipaparkan oleh Newman adalah Teori sistem sebagai konseptual. Newman
mengadaptasi Teori Caplan (1964) yang berfokus pada pencegahan sebagai
Intervensi, yang digunakannya dalam mengajar program master Di komunitas
kesehatan jiwa untuk menjelaskan level tindakan Keperawatan. Sumber lainnya
yang di identifikasi oleh Newman Adalah Chardin teori (1955) mengenai
konseptual keutuhan : Putt teori (1972) aplikasi teori sistem dalam keperawatan :
ide Mengenai adaptasi dan lingkungan. Newman mempercayai Sumber-sumber
ini sepenuhnya berguna dan sesuai apabila Aplikasikan oleh tenaga kesehatan
terutama kesehatan jiwa. Oleh sebab itu Newman mengadopsi teori-teori tersebut
dalam Teorinya sehingga dapat digunakan oleh interdisipliner (disiplin Ilmu yang
berbeda) (Maleis, 2011). Newman dalam teorinya meyakini bahwa perawat dan
Klien adalah dua individu yang dapat mengantisipasi adanyaStressor atau
mungkin menjadi seseorang yang dapat larut Dalam keadaan stress. Model
keperawatan Newman berfokus Terhadap stress dan faktor pemulihan (adaptasi).
Newman Menekankan pada aspek fisiologis, psikologis, sosiokultural, dan
Perkembangan spiritual. Secara keseluruhan model keperawatan Newman
mengemukakan bahwa dalam pemberian asuhan Keperawatan kepada klien yang
mengalami stress, perawat Harus melakukan pendekatan perorangan secara total
dengan Memperhatikan faktor-faktor mengenai klien, stress akibat Lingkungan,
respon terhadap stress, garis resisten, pertahanan Kesehatan, energi dan
kesehatan (Betty Newman, & Fawcet 2015).

F. Teori Leininger

Madeleine Leininger mengemukakan bahwa kesehatan dipengaruhi dalam tiga fase


yaitu pengetahuan keperawatan transkultural berfokus pada persamaan dan
perbedaan budaya, pengetahuan berbasis penelitian tentang perawatan berbasis
budaya, dan implementasi yang selaras dengan budaya.

G. Teori Marjory Gordon

Teori Marjory GordonMarjory Gordon terkenal karena menciptakan model


diagnostic keperawatanyang dikenal sebagai pola fungnsional. Ini terdiri dari
daftar kegiatan dan perilaku yang berkontribusi pada kesehatan dan kualitas hidup
orang. Untuk memeriksa pasien, baik pertanyaan dan kuesioner digunakan serta
objektif, dari pengamatan oleh perawat. MarjoryGordon membedakan menjadi 11
pola fungsional perilaku salam karya-karyanya. Teorikeperawatan Marjory
Gordon, diantaranya :

1. Pola presepsi kesehatan-manajemen kesehatan Mendeskripsikan pola kesehatan


dan kesejahteraan klien dan bagaimanakesehatan dikelola. Termasuk persepsi
individu tentang status kesehatan dan relevansinyadengan kegiatan saat ini dan
perencanaan masa depan.

2. Pola Nutrisi-MetabolismeMendekskripsikan pola konsumsi makanan dan cairan


berhubungan dengankebutuhan metabolisme dan pola petunjuk dari kebutuhan
nutrisi. Termasuk pola konsumsimakanan dan cairan individu: bebrapa kali makan
sehari, jenis dan jumlah konsumsimakanan dan cairan, prefensi makanan tertentu,
dan pemberian makanan bayi.

3. Pola EliminasiMendeskripsikan pola fungsi eksresi. Mencakup keteraturan


individu merasakan funngsiekskretoris, penggunaan rutinitas atau pencahar untuk
eliminasi usus, dansetiap perubahan atau gangguandalam pola waktu, cara eksresi,
kualitas, atau kuantitas eliminasi. Juga termasuk adalah setiap perangkatyang
digunakan untuk mengontrol ekskresi.

H. Teori Peplu dan Teori Jean

Didalam teori keperawatannya yang diberi nama Interpersonal Relations, Peplau


menjelaskan hubungan antara pasien dan perawat, dimana Peplau mendefinisikan
keperawatan sebagai suatu yang berkarakteristik signifikan, terapetik, memiliki
proses interpersonal. Peplau mengatakan bahwa keperawatan merupakan sesuatu
yang tidak dapat terlepas dari hubungan antara pasien dan perawat. Perawat
merupakan seseorang yang memiliki peran sebagai individu yang profesional yang
memiliki pengetahuan dalam sebuah hubungan keperawatan dan pasien. Peplau
memiliki keyakinan proses pengetahuan (intelektual, interpersonal dan
keterampilan sosial) yang dimiliki perawat tidak terlepas dari rutinitasnya dalam
merawat dan menyelesaikan permasalahan yang muncul selama interaksi antara
perawat dan pasien. Perawat dituntut untuk memahami dan mampu membantu
menyelesaikan permasalahan kejiwaan pasien (Smith & Parker, 2015).Peplau
menjelaskan empat komponen utama dalam teori keperawatan Nurse-Patient
relationship yaitu individu, keperawatan, nilai-nilai keprofesionalan, dan
kebutuhan pasien. tujuan dari teori ini adalah menjelaskan hubungan
perawatpasien untuk pengembangan kondisi personal pasien. Peplau
mengkondisikan perawat dan pasien merupakan dua orang asing yang saling
berinteraksi dan menjadi sahabat. Pasien adalah seorang yang membutuhkan
bantuan dan tanggung jawab. Perawat berperan menerima pasien seutuhnya dan
berinteraksi dengannya berdasarkan pengetahuan yang dimilikinya.

A.Teori Jean

Teori Watson, Caring merupakan teori yang juga berasal Dari bukti empiris yang
berasal dari fenomena yang terjadi Disekitar. Metodologi atau pendekatan yang
digunakanWatson dalam membentuk teorinya adalah fenomenologi Untuk
mengeksplorasi konsep caring dan healing yang Dibutuhkan oleh pasien. Watson
juga selalu menghubungkan Antara hubungan manusia dengan alam semesta.
Eksplorasi Terhadap kebutuhan caring pasien, memunculkan pemikiran Bahwa
antara kebutuhan manusia akan caring tidak dapat Terlepas dari ilmu pengetahuan.
Hal ini mendorong Watson Untuk menggabungkan konsep caring dalam perawat
yang Liberal dan berseni. Seni digunakan untuk memahami budaya Dan pikiran
pasien (adanya hubungan transpersonal). Asumsi Hubungan caring transpersonal
Watson dijelaskan sebagai
Berikut :
1. Adanya komitmen moral, keinginan dan kesadaran Caritas perawat untuk
memenuhi kebutuhan pasien Seperti advokasi, memotivasi harga diri
pasien, dan Mendorong kesembuhan pasien.
2. Perawat memotivasi pasien untuk menyadari Pentingnya spiritual dan
motivasi diri sendiri. Motivasi diberikan perawat sebagai bentuk caring
Untuk membebaskan pasien dari rasa putus asa dan Penderitaannya akan
penyakit.
3. Konsep caring dalam diri perawat berjalan seiring Dengan tindakan,
ucapan, perilaku, sikap, pikiran, Perasaan, yang hadir secara tulus.
4. Adanya seni dalam berhubungan dengan pasien.
5. Modalitas caring-healing dihadirkan dengan tujuan Menjaga hubungan
pasien dan perawat untuk Mempercepat proses penyembuhan pasien.
6. Adanya pengembangan hubungan personal dan Profesional yang terjadi
secara terus menerus.
7. Perawat harus dapat mengambil pelajaran dalam setiap Pengalamannya
dalam merawat pasien. Pengalaman ini Dapat menjadi sebuah ilmu yang
berharga bagi perawat Dalam memberikan asuhan keperawatan
kedepannya. Pengalaman juga dapat membangkitkan kepercayaan Diri
perawat lebih baik dalam menghadapi pasien.
8. Adanya kebangkitan dari sisi spiritual pasien.
9. Keinginan terus menerus untuk belajar dan Memperbaiki dan
mengembangkan caring.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Teori dan model keperawatan adalah suatu usaha untuk menguraikan dan
menjelaskan berbagai fenomena dalam keperawatan serta berperan dalam
membedakan keperawatan dengan disiplin ilmu lain dan bertujuan untuk
menggambarkan, menjelaskan, memperkirakan dan mengontrol hasil asuhan atau
pelayanan Keperawatan
Karakteristik dasar teori dan model keperawatan, yaitu: Teori keperawatan
mengidentifikasi dan didefinisikan sebagai hubungan yang spesifikdari konsep
keperawatan, harus bersifat alamiah, bersifat sederhana dan umum, sebagai
pedoman, serta berperan dalam memperbaiki kualitas praktek keperawatan· Faktor
yang mempengaruh teori dan model keperawatan, yaitu:Filosofi Florence
Nightingale, kebudayaan, sistem pendidikan, dan pengembangan ilmu
keperawatan· Teori dan model keperawatan menurut beberapa ahli, yaitu: teori
Nightingale, teori Henderson, teori Jean, teori Leininger, teori Paplau, teori
Gordon, teori Orem,, teori Neuman,teori Roy.
B. Saran
Semoga makalah ini bermanfaat untuk semua kalangan khususnya bagi kami
sendiri sebagai penulis dar imakalah ini. Dan diharapkan dengan adanya makalah
ini rekan mahasiswa Perawat lebih saya mahami tentang perkembangan pendidikan
profesi perawatan serta untuk lebih menambah pengetahuan pelajar sehingga
bermanfaat dimasa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

Alimul, Aziz Hidayat ,2009, pengantar konsep dasar keperawatan, jakarta:


Salemba Medika
Orem, D.E. (2001). Nursing : Concepts of Practice, 6th ed., p. 141. St Louis, MO : Mosby.

Neuman, B. M., & Fawcett, J. (2011). The Neuman System Model. United States
of America. Pearson Education, Inc.

Henderson, Virginia. (1964). The Nature of Nursing. The American Journal of


Nursing, Vol. 64, No. 8 (Aug., 1964), pp. 6268, di publikasikan oleh Lippincott
Williams & Wilkins, diakses tanggal 2 September 2014,
http://www.jstor.org/stable/3419278

https://www.studocu.com/id/document/universitas-yarsi/holida-bia-dinda/makalah-
falsafah-kelompok-2-imel-1/31851892

.https://www.academia.edu/11576407/makalah_teori_keperawatan

Anda mungkin juga menyukai