Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

HUMAN BECOMING THEORY


ROSEMARIE RIZZO PARSE

Makalah ini disusun guna untuk memenuhi tugas mata


kuliah Konsep Dasar Keperawatan I (KDK)
Dosen Pengampu: Hudzaifah Al Fatih, MSN

Disusun Oleh : kelompok 10


Muhammad Raju Kurnia 88213033
Febriska Fakhriyannisa 88213043
Rima Fahimah 88213049
Natiasari Z Jannah 88213058
Indri Pitriyani 88213062
Risa Putri WeningTias 88213063
Siti Nuranisa 88213065

UNIVERSITAS ADHIRAJASA RESWARA SANJAYA


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat-nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Human Becoming Theory”
Makalah ini kami susun dalam rangka untuk memenuhi salah satu tugas
pada mata kuliah Konsep Dasar Keperawatan I (KDK). Selain untuk memenuhi
tugas kami juga menjadikan sebagai bahan ajar tentang bagaimana Teori
Rosemarie Rizzo Parse. Dalam menyusun makalah ini, tentunya tidak lepas dari
bimbingan, arahan, koreksi, saran dan dukungan dari berbagai pihak.
Kami harap makalah yang kami susun dapat bermanfaat bagi penulis dan
dapat bermanfaat bagi para pembaca, serta dapat memberikan informasi tentang
bagaimana teori Rosemarie Rizzo Parse. Dalam menyusun makalah ini kami telah
berusaha semaksimal mungkin, namun karena keterbatasan kemampuan kami,
kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu kritik dan saran sangat kami perlukan dari pembaca untuk
menjadikan makalah ini lebih baik

Bandung, October 2021

penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................

DAFTAR ISI......................................................................................................................
BAB I (PENDAHULUAN)................................................................................................
A. Latar Belakang.........................................................................................................
B. Rumusan Masalah....................................................................................................
C. Tujuan Penulisan ....................................................................................................
BAB II (PEMBAHASAN).................................................................................................
A. Biografi Rosemarie R. Parse...................................................................................
B. Asumsi Teori Rosemarie R.Parse............................................................................
C. Konsep Paradigma Rosemarie R.Parse...................................................................
D. Isi dan Teori Rosemarie R.Parse.............................................................................
E. Keunggulan dan Kelemahan ...................................................................................
F. Aplikasi Teori Rosemarie R.Parse...........................................................................
BAB III (PENUTUP).........................................................................................................
A. Kesimpulan .............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keperawatan adalah sebuah profesi, di mana di dalamnya terdapat
sebuah "body of knowladge' yang jelas. Profesi keperawatan memiliki
dasar pendidikan yang kuat, sehingga dapat dikembangkan setinggi-
tingginya. 
Hal ini menyebabkan profesi keperawatan selalu dituntut untuk
mengembangkan dirinya untuk berpartisipasi aktif dalam sistem pelayanan
kesehatan. Dalam melaksanakan hal ini tentunya dibutuhkan sumber daya
pelaksana kesehatan tenaga keperawatan yang dapat di andalkan, baik dari
segi kuantitas maupun dalam kualitas.

Saat ini, di Indonesia pendidikan Keperawatan masih merupakan


pendidikan yang bersifat vocational, yang merupakan pendidikan
keterampilan, sedangkan idealnya pendidikan keperawatan harus bersifat
profesionalisme, yang menyeimbangkan antara teori dan praktik. Oleh
karena itu diperlukan adanya penerapan Sistem Pendidikan Tinggi
Keperawatan, yaitu dengan didirikannya lembaga-lembaga Pendikan
Tinggi Keperawatan. Hal ini telah dilakukan oleh Indonesia dengan
membentuk sebuah lembaga Pendidikan Tinggi Keperawatan yang
dimulai sejak tahun 1985, yang kemudian berjalan berdampingan dengan
pendidikan-pendidikan vocational.

Dalam hal ini King (1981) mengidentifikasi kerangka kerja konseptual


(Conceptual Framework) sebagai sebuah kerangka kerja sistem terbuka,
dan teori ini sebagai suatu pencapaian tujuan. King mempunyai asumsi
dasar terhadap kerangka kerja konseptualnya, bahwa manusia seutuhnya
(Human Being) sebagai sistem terbuka yang secara konsisten berinteraksi
dengan lingkungannya. Asumsi yang lain bahwa keperawatan berfokus
pada interaksi manusia dengan lingkungannya dan tujuan keperawatan
adalah untuk membantu individu dan kelornpok dalam memelihara
kesehatannya. Kerangka kerja konseptual terdiri dari tiga sistem interaksi
vang dikenal dengan Dynamic Interacting Sistems, meliputi: Personal
sistem (individual), interpersonal sistem (groups) dan social sistems
(keluarga, sekolah, industri, organisasi sosial, sistem pelayanan kesehatan,
dll).
B. Rumusan masalah
 Bagaimanakah biografi pencetus Goal Attainment Theory?
 Bagaimanakah Asumsi dari teori tersebut?
 Bagaimanakah konsep utama teori terkait paradigma keperawatan?
 Bagaimanakah isi dari teori itu sendiri?
 Bagaimanakah keunggulan dan kelemahan teori tersebut?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini untuk memahami hal-hal yang
berkaitan dengan teori human becoming.
Untuk mengetahui biografi dari pencetus teori
1. Untuk mengetahui asumsi dari teori tersebut
2. Untuk mengetahui konsep utama teori terkait paradigma
keperawatan
3. Untuk mengetahui isi dari teori
4. Untuk mengetahui keunggulan dan kelemahan teori
5. Untuk mengetahui aplikasi dari teori tersebut

BAB II
PEMBAHASAN

A. Biografi King
Imogene M. King lahir pada tanggal 30 Januari 1923 di West
Point,Iowa. Karir keperawatan Imogene dimulai pada tahun 1945 setelah
lulus dari St John's Hospital School of Nursing, St Louis, Missouri. Ia
bekerja sebagai staf perawat medis bedah sambil kuliah di Bachelor of
Science dalam Keperawatan di St Louis University pada tahun 1948. Dia
menyelesaikan Master of Science dalam Keperawatan di St Louis
University. 

Pada tahun 1959 Dr. King melanjutkan pendidikan di Columbia


University, New York, Dr. Montag sebagai ketua, dan mendapatkan gelar
Doktor Pendidikan padatahun 1961. Pada tahun 1972 ia kembali ke
Loyola University of Chicago mengajar mahasiswa pascasarjana dan
menerbitkan teori tentang keperawatan: Sistem, Konsep, Proses (1981).
Dr. King dikenal pada tahun 2005, dengan kepeloporannya dalam gerakan
teori keperawatan. Dr. Kingmemiliki artikel berjudul Perawatan Teori:
Masalah dan Kemajuan dalam jurnal diedit oleh Dr. Rogers.

Buku-buku karya King yang diterbitkan sejak tahun 1961 s.d. 1981
yaitu : Toward a theory for nursing: General Concept of Human Behavior
(1961-1966), A Theory for Nursing: System, Concept, Process
(1981),Curriculum and Instruction In Nursing (1986).

Dalam menemukan teori, King secara bertahap untuk membuat


teori, agar teori tersebut menjadi teori yang tepat dan matang. Pertama
tama yang dilakukan king dalam menemukan teori tersebut King
melakukan proses analisis. Analisis kelompok terhadap teori Imogene
King mengacu pada tujuh kategori atau prosedur yaitu sumber teori,
makna teori, kecukupan logika dariteori, manfaat teori, derajat
kemampuan menggeneralisasi, parsimony teoridan kemampuan untuk
diujikan dari teori. mogene M.King mengasumsikan model konsep dan
teori keperawatan secara eksplisit maupun implisit.

1. Asumsi Eksplisit
a. Fokus sentral dari keperawatan adalah interaksi dari manusia
danlingkunganya, dengan tujuan untuk kesehatan manusia.

b.Individu adalah sosial, rasional, reaksi, penerimaan, kontrol, berorientas
pada kegiatan waktu.

c. Proses interaksi dipengaruhi oleh persepsi, tujuan, kebutuhan, dan nilai


klienserta perawat.

d. Manusia sebagai pasien mempunyai hak untuk mendapatkan informasi,


berpartisipasidalam membuat keputusan yang mempengaruhi
kehidupannya, kesehatan, dan pelayanan komunitas dan menerima atau
menolak keperawatan.

e. Tanggung jawab dari anggota tim kesehatan adalah memberikan


informasi kepadaindividu tentang semua aspek kesehatan untuk membantu
mereka membuat ataumengambil keputusan.

f. Tujuan dari memberi pelayanan kesehatan dan menerima pelayanan


mungkin tidaksama.

2. Asumsi Implisit

a. Pasien ingin berpartisipasi secara aktif dalam proses keperawatan. 

b. Pasien sadar, aktif, dan secara kognitif mampu berpartisipasi dalam


pembuatan atau pengambilan keputusan.

c. Individu mempunyai hak untuk mengetahui tentang dirinya sendiri.

d. Individu mempunyai hak untuk menerima atau menolak pelayanan


kesehatan.

B. Paradigma Keperawatan Menurut King

a. Keperawatan
Keperawatan merupakan suatu proses interaksi antara klien dan
perawatyang selama pengkajian , pembuatan tujuan, dan menjalankannya,
terjaditransaksi dan tujuan dicapai.

b. Klien

King mengatakan bahwa klien adalah individu (sistem personal)


ataukelompok (sistem interpersonal) yang tidak mampu mengatasi
peristiwaatau masalah kesehatan ketika berinteraksi dengan lingkungan.

c. Kesehatan

Menurut King, Kesehatan adalah kemampuan individu untuk


melakukanaktivitas kehidupan sehari-hari dalam peran sosial yang lazim;
suatu pengalaman hidup yang dinamis dalam penyesuaian terus-
menerusterhadap stresor lingkungan melalui penggunaan sumber-sumber
yangoptimum.

d. Lingkungan

King menyatakan, lingkungan merupakan setiap sistem sosial


dalam masyarakat ; sistem sosial adalah kekuatan dinamis yang
memengaruhi perilaku sosial, integrasi, persepsi, dan kesehatan, seperti
rumah sakit,klinik, lembaga komunitas, dan industri.

C. Tijuan Teori Model Konseptual Rosemarie.R.Parse

Konsep – konsep utama dalam teori pencapaian tujuan adalah


1. Interaksi, didefinisikan sebagai proses persepsi dan komunikasi antara
orang dan lingkungan dan antara orang dengan orang, direpresentasikan
oleh perilaku verbal dan nonverbal yang diarahkan untuk mencapai
tujuan. 
Setiap individu dalam interaksi (perawat-klien) membawa pengetahuan
yang berbeda, kebutuhan-kebutuhan, tujuan-tujuan, pengalaman dahulu
dan persepsi-persepsi yang mempengaruhi interaksi.
2. Persepsi, didefinisikan sebagai representasi setiap orang tentang realitas.
Menurut King, konsep ini termasuk impor dan transpormasi energi, proses,
tingkatan dan ekspor informasi. Persepsi-persepsi berhubungan dengan
pengalaman masa lalu, konsep-konsep sendiri, grup sosio ekonomi,
keturunan dan latar belakang pendidikan.

3. Komunikasi, didefinisikan sebagai proses pemberian informasidari satu


orang ke orang berikutnya, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Komunikasi merupakan komponen informasi dari interaksi. Perubahan
tanda-tanda nonverbal dan symbol-simbol antara perawat dan klien, atau
klien dengan lingkungan, merupakan komunikasi.

4. Transaksi, didefinisikan sebagai maksud tujuan interaksi yang


membawa kepada pencapaian tujuan. King kemudian memperluas definisi
transaksi termasuk: tingkah laku yang terobservasi dari interaksi manusia
dengan lingkungannya. Sistem proses interaksi transaksi perawat-pasien
seperti yang dikemukakan King ( 2001 ), terdiri dari perilaku-perilaku:
– Persepsi perawat dan pasien berdasarkan pada pertimbangan dalam
melakukan tindakan yang diikuti oleh reaksi, interaksi dan transaksi antara
perawat dan pasien. Proses ini termasuk juga umpan balik evaluasi ke
depan. Proses transaksi King merupakan dasar pengetahuan yang penting
yang dapat digunakan perawat dalam proses keperawatan.
– Proses keperawatan dalam teori ini merupakan system konsep interrelasi
yang meliputi persepsi perawat -klien, komunikasi perawat-klien, interaksi
perawat-klien dalam mengambil keputusan untuk pencapain tujuan.
Aplikasi praktek teori King pernah dicoba pada pelayanan kesehatan
meliputi perawatan emergency, perawatan anak dan pada pasien HIV
AIDS dengan tuberculosis, pasien psikiatrik (Kemppainen, 1990; Laben,
et al, 1995; Ng & Tsang, 2002), pada pasien dengan gangguan ortopedik
baik akut maupun kronis (Alligood, 1995) dan pasien gangguan
perkembangan mental (Messmer, 1995). Teori King ini juga bermanfaat
untuk riset keperawatan dan meningkatkan profesionalisme. Pada pasien
yang masuk IGD seringkali mengalami gangguan persepsi terhadap
dirinya sendiri, body image yang sering terjadi pada pasien trauma dan
mengalami cidera tubuh secara signifikan. Pada saat haemodinamik pasien
stabil perhatian perawat difokuskan kembali pada koping pasien dari
perasaan kehilangan, perpisahan dan marah yang dialaminya. Peran
perawat berusaha untuk memulihkan harga diri dari perasaan
kehilangannya, kemudian bersama-sama membuat tujuan yang saling
menguntungkan antara perawat dan klien. Penting juga bagi perawat
menyadari persepsi klien menyempit karena rasa nyeri dan emosi yang
dialaminya. King dapat membuktikan bahwa pada pasien yang tidak
kompeten dalam berkomunikasi dengan perawat (bayi, anak-anak yang
belum bisa berbahasa dan pasien koma ) didapatkan 70% merespon
komunikasi secara nonverbal, dengan mendeskripsikan sebagai berikut :
Mencoba dengan mengobservasi interaksi perawat yang baik
dengan bayi atau anak yang belum bisa berbicara dan memahami
bahasa.Jika diamati dan dicatat secara sistematis, dapat dianalisa perilaku
dan ditemukan beberapa tingkat transaksi nonverbal. King memiliki
contoh yang bagus ketika mendampingi mahasiswa diploma di unit neuro
dengan pasien koma. King berbicara dengan pasien, menjelaskan segala
sesuatu yang dilakukan oleh mahasiswa tersebut yang dia percayai penting
dalam perawatan. Ketika pasien sadar beberapa hari kemudian, pasien
menanyakan pada perawat di unit itu untuk mencarikan satu orang perawat
yang baik yang selama ini menjelaskan apa yang dilakukan terhadapnya.
Pasien tersebut ingin mengucapkan terima kasih. King melakukan
transaksi, dan dapat mengobservasi pergerakan otot pasien saat itu.

D. Keunggulan dan Kelemahan Teori Human Becoming


Semua teori yang dicetuskan pasti ada kekurangan dan kelebihanya
masing-masing, termasuk teori King itu juga. Berikut adalah kekurangan
dan kelebihannya.

a. Kelebihan

1. Teori ini dapat menyesuaikan pada setiap perubahan, teori ini


dapatdipergunakan dan menjelaskan atau memprediksi sebagian besar
phenomena dalam keperawatan.

2. Teori King merupakan serangkaian konsep yang saling


berhubungandengan jelas dan dapat diamati dalam praktek keperawatan.

3. Mengedepankan partisipasi aktif klien dalam penyusunan tujuan


bersama,mengambil keputusan , dan interaksi untuk mencapa tujuan klien.

4. Teori King dapat dipakai pada semua tatanan pelayanan


keperawatan,

5. Teori keperawatan King dapat dikembangkan dan diuji melalui


riset.

6. Teori ini sangat penting pada kolaborasi antara tenaga kesehatan

b. Kekurangan

1. Beberapa definisi konsep dasar kurang jernih. Misalnya konsep


mengenaistres yang kurang jelas karena ia menyatakan bahwa stres
memilikikon sekuensi positif dan menyarankan para perawat harus
menghapus pembuat stress dari lingkungan rumah sakit.

2. Teori ini berfokus pada sistem interpersonal. Sehingga tujuan yang


akan dicapai sangat bergantung pada persepsi perawat dan klien yang
terlibat dalam hubungan interpersonal dan hanya pada saat itu saja.

3. Teori King belum menjelaskan metode yang aplikatif dalam


penerapan konsep interaksi, komunikasi, transaksi dan persepsi, misalnya
pasien- pasien tidak dapat berinteraksi secara kompeten dengan perawat,
seperti bekerja dengan pasien koma, bayi yang baru lahir, dan pasien
psikiatrik.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Teori pencapaian tujuan (Theory of Goal Attainment) merupakan
derivat dari kerangka kerja konseptual (Conceptual Framework) dan
asumsi dasar King tentang Human Being. Teori pencapaian tujuan
berfokus pada interpersonal systems dengan berorientasi pada pencapaian
tujuan dengan sembilan konsep utama, yaitu : interaksi, persepsi,
komunikasi, transaksi, peran, stress, tumbuh kembang, waktu, dan ruang.
Teori King ini merupakan serangkaian konsep yang saling
berhubungandengan jelas dan dapat diamati dalam praktek keperawatan.
Jadi, Manfaat dari teori ini adalah mengkontribusi pada pengembangan
tubuhilmu pengetahuan (Body of Knowledge), dapat dijadikan sebagai
rujukan dalam memperbaiki praktek keperawatan, konsep teori ini dapat
dimanfaatkan oleh pelajar, guru dan juga peneliti. Teori ini dapat
menyesuaikan pada setiap perubahan, perkembangan iptek, sosial,ekonomi
dan politik.

DAFTAR PUSTAKA
Fawcett, J., & DeSanto-Madeya, S. (2012). Contemporary Nursing
Knowledge: Analysis and Evaluation of Nursing Models and Theories: F A. Davis
Company.

Artinian, B.M., Katharine S. West, M.P.H.M.S.N.R.N.C.N.S., & Margaret


Conger, E.D. (2011). The Artinian Intersystem Model: Integrating Theory and
Practice for the Professional Nurse, Second Edition: Springer Publishing
Company.

Parse, R R. The Art of the Human Becoming Theory. dari


http://www.discoveryinternationalonline.com/site/ihbhome.html

Parse, R R. The Human Becoming School of Thought. dari


http://www.discoveryinternationalonline.com/site/ihbhome.html

Tomey, A.M. & Alligod, M.R. (2006). Nursing Theories and Their Works.
Sixt Ed. St.Louis; Mosby Elsevier

Anda mungkin juga menyukai