Anda di halaman 1dari 12

Laporan makalah seminar/penugasan

“ Teori Imogene King”

Dosen Pengampu
Ns. Dwi Kurnia Putri, M.kep.

Disusun oleh:
Kelompok 4
1. Afifa Mawardya Putri ( 22031016 )
2. M. Tri Gusdendi ( 22031017 )
3. Mhd. Rifki Ramadhan ( 22031019 )
4. Muinda Tari Purba ( 22031020 )
5. Robertus Umbu Roru ( 22031022 )
6. Fetidwi Wahyuni ( 22031044 )
7. Dini Aulia ( 22031021 )

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS HANGTUAH PEKANBARU
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya haturkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia yang Ia
berikan sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Terima kasih juga kami
ucapkan kepada semua pihak yang berkontribusi dalam penyusunan makalah ini.

Penulis berharap makalah ini dapat memberikan kontribusi dalam perkembangan ilmu
pengetahuan dan memicu penelitian yang lebih mendalam. Kami sadar bahwa dalam proses
penyusunan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Karena itu, kami mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca sekalian.

Pekanbaru, Oktober 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
1.1 Latar belakang..................................................................................................................4
1.2 Rumusan masalah.............................................................................................................4
1.3 Tujuan...............................................................................................................................5
BAB II.......................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.......................................................................................................................5
2.1 Asumsi model konsep dan teori Imogene King..............................................................5
1. Asumsi Eksplisit..............................................................................................................5
2. Asumsi implisit...............................................................................................................6
2.2 Model konsep dan teori dari tiga sistem..........................................................................6
2.3 Konsep utama paradigma keperawatan............................................................................9
2.4 Teori imogene king dalam keperawatan.........................................................................10
BAB III....................................................................................................................................11
PENUTUP...............................................................................................................................11
3.1 kesimpulan......................................................................................................................11
3.2 saran................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................12
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Perkembangan keperawatan di Indonesia tidak lepas dari pengaruh perkembangan


keperawatan secara global. Jelas bahwa perawatan di indonesia terus berkembang pesat. Baik
dalam pendidikan maupun praktik keperawatan. Di masa lalu, perawatan lebih didasarkan
pada intuisi dan tradisi, sehingga perawatan hanya dilihat sebagai elemen ilmiah atau
petunjuk tanpa dasar ilmiah yang kuat. Penelitian keperawatan diperlukan untuk
memecahkan masalah keperawatan dan untuk mengembangkan atau menguji teori-teori yang
diperlukan sebagai dasar praktik keperawatan, dan untuk mengembangkan seluruh
pengetahuan keperawatan (dalam menyusun kerangka/konsep teoritis sesuai dengan variabel
yang diteliti). Hasil penelitian kurang bermakna dan lebih bermakna bagi pengembangan
tubuh ilmu keperawatan (the body of knowledge) untuk penerapannya pada praktik
keperawatan.
Untuk menghindari hal ini, sebelum suatu teori dapat diterapkan pada praktik keperawatan
tertentu dan digunakan oleh peneliti sebagai kerangka/konsep teoritis untuk penelitian
keperawatan, analisis teoritis terlebih dahulu harus dilakukan. Pada dasarnya analisis teori
meliputi asal-usul, makna, kemasukakalan logika, kegunaan, dan sebagainya, dengan tujuan
untuk menemukan kelebihan, keterbatasan, dan kelebihan suatu teori sehingga dapat
dijadikan bahan pertimbangan untuk pengujian atau validasi lebih lanjut. Seperti
generalizability, parsimony, dan testability. Makalah ini mencoba menyajikan analisis teori
pencapaian tujuan yang diperkenalkan oleh imogene m. King pada tahun 1971. Teori
pencapaian tujuan merupakan teori yang terbuka dan dinamis dengan sembilan konsep utama
termasuk interaksi, persepsi, komunikasi, transaksi, peran, stres, pertumbuhan dan
perkembangan, waktu dan ruang (marriner, a. 1986)

1.2 Rumusan masalah

Adapun beberapa perkara yg akan dirumuskan pada memecahkan masalahkonsep


keperawatan antara lain :
1.Bagaimana citra contoh konseptual keperawatan dari Imogene M. King ?
2.Apa saja perkiraan contoh konsep keperawatan Imogene M. King?
3.Apa saja contoh konsep & teori keperawatan Imogene M. King?
4.Apa saja konsep kerangka berpikir keperawatan Imogene M. King?
5.Apa saja proses keperawatan dari Imogene M. King?
1.3 Tujuan

Tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut :


 Teori Keperawatan Informatif Berdasarkan Imogene M. King

 Keakraban dengan asumsi model perawatan Imogene M. King

 Pengetahuan tentang model konseptual dan teori keperawatan Imogene M. King

 Memahami konsep paradigma Imogene M. King

 Pengetahuan tentang Proses Keperawatan oleh Imogene M. King

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Asumsi model konsep dan teori Imogene King

Imogene M. King memprakarsai teori ini melalui penelitian dalam literatur keperawatan,
ilmu perilaku terapan, diskusi dengan beberapa rekan, menghadiri beberapa konferensi, dan
penalaran induktif dan deduktif berpikir kritis. Dari informasi yang dikumpulkan, King
merumuskannya ke dalam kerangka konseptual pada tahun 1971. King mengidentifikasi
kerangka konseptual sebagai kerangka sistem terbuka dan teori ini sebagai tujuan kinerja.
King memiliki asumsi dasar tentang kerangka konseptualnya. Manusia adalah sistem terbuka
dan selalu berinteraksi dengan lingkungan. Keperawatan berfokus pada interaksi antara
manusia dan lingkungan, dan tujuan keperawatan adalah agar individu dan kelompok menjadi
sehat. Konsep kerangka kerja konseptual terdiri dari tiga interaksi berikut sistem yang disebut
sistem interaksi dinamis.
Sistem pribadi (individu), sistem interpersonal (kelompok), sistem sosial (keluarga, sekolah,
industri, organisasi sosial, sistem medis, dll.)

1. Asumsi Eksplisit
 Fokus perawatan adalah interaksi manusia dengan lingkungannya untuk tujuan kesehatan
manusia.

 Individu adalah kegiatan sosial, rasional, responsif, reseptif, mengendalikan, dan


berorientasi waktu.

 Proses interaksi dipengaruhi oleh persepsi, tujuan, kebutuhan, dan nilai klien dan
pengasuh.
 Sebagai pasien, orang memiliki hak atas informasi, hak untuk berpartisipasi dalam
keputusan yang mempengaruhi kehidupan mereka, kesehatan dan aktivitas masyarakat,
dan hak untuk menerima atau menolak perawatan.

 Tanggung jawab anggota tim perawatan kesehatan adalah untuk memberikan informasi
kepada individu tentang semua aspek kesehatan mereka untuk membantu mereka dalam
membuat keputusan.

 Tujuan memberikan perawatan kesehatan dan menerima perawatan mungkin tidak sama

2. Asumsi implisit

 Pasien ingin menjadi peserta aktif dalam proses perawatan.

 Pasien sadar, aktif, dan mampu berpartisipasi secara kognitif dalam pengambilan
keputusan atau pengambilan keputusan.

 Individu memiliki hak untuk mengetahui sesuatu tentang diri mereka sendiri.

 Individu memiliki hak untuk memutuskan apakah akan menerima atau menolak
perawatan medis.

2.2 Model konsep dan teori dari tiga sistem

1. Sistem Personal

Menurut King setiap individu merupakan sistem personal (sistem terbuka). Untuk
sistem personal konsep yg relevan merupakan persepsi (perception), diri (self),
pertumbuhan & perkembangan (growth and development), gambaran diri (body
image), ruang (space), danwaktu (time).

a. Persepsi (perception)
Persepsi merupakan citra seorang mengenai objek, orang & peristiwa-peristiwa.
Persepsi tidak selaras menurut satu orang ke orang lain & hal ini tergantung
menggunakan pengalaman masa lalu, latar belakang, pengetauhan & status emosi.
Karakteristik persepsi merupakan universal atau dialamioleh seluruh, selektif buat
seluruh orang, dansubjektif atau personal.

b. Diri (self)
Diri merupakan bagian pada diri seorang yg berisi benda-benda & orang lain. Diri
merupakan individu atau apabila seorang berkata “AKU”. Karakteristik diri
merupakan individu yg dinamis, sistem terbuka & orientasi dalam tujuan.

c. Pertumbuhan & perkembangan (growth and development)


Tumbuh kembang mencakup perubahan sel, molekul & konduite manusia.
Perubahanini biasanyaterjadi menggunakan cara yg tertib, & bisa diprediksiakan
walaupun individu itu bervariasi, dansumbangan fungsi genetik, pengalaman yg
berarti & memuaskan. Tumbuh kembang dapatdidefinisikan menjadi proses diseluruh
kehidupan seorang dimana beliau beranjak menurut potensial untuk mencapai
aktualisasi diri.

d. Citra diri (body image)


King mendefinisikan gambaran diri menjadi cara bagaimana orang mencicipi
tubuhnya & reaksi-reaksi lain buat penampilanya.

e. Ruang (space)
Ruang merupakan universal karena seluruh orang punya konsep ruang, personal atau
subjektif,individual, situasional, & tergantung menggunakan hubunganya menggunakan
situasi, jeda & ketika,transaksional, atau dari dalam persepsi individu terhadap situasi.
Definisi secara operasioanal, ruang mencakup ruang yg terdapat buat seluruh arah,
didefinisikan menjadi area fisikyang diklaim territory & konduite orang yg
menempatinya.

f. Waktu (time)
King mendefisikan ketika menjadi usang antara satu peristiwa menggunakan peristiwa
yanglain, adalah pengalaman unik setiap orang2.

2.Sistem interpersonal

Sistem Interpersonal King mengemukakan sistem interpersonal terbentuk dari


hubungan antar manusia. Interaksi antar 2 orang diklaim DYAD, 3 orang diklaim
TRIAD, & empat orang disebut GROUP. Konsep yg relevan menggunakan sistem
interpersonal merupakan hubungan, komunikasi,transaksi, kiprah & stress.

a. Interaksi
Interaksi didefinisikan menjadi tingkah laris yg bisa diobservasi sang 2 orang atau
lebihdidalam interaksi timbal balik.

b. Komunikasi
King mendefinisikan komunikasi menjadi proses dimana berita yg diberikan menurut
satuorang ke orang lain baik pribadi juga nir pribadi, contohnya melalui telepon,
televisiatau tulisan. Ciri-karakteristik komunikasi merupakan verbal, non verbal,
situasional, perceptual,transaksional, nir bisa diubah, beranjak maju pada ketika,
personal, & dinamis.Komunikasi bisa dilakukan secara verbal juga tertulis pada
membicarakan inspirasi-inspirasi satuorang ke orang lain. Aspek konduite nonverbal
yg sangat krusial merupakan sentuhan. Aspek laindari konduite merupakan jeda,
postur, aktualisasi diri wajah, penampilan fisik & gerakan tubuh.

c. Transaksi
Ciri-ciri transaksi adalah unik, karena setiap individu mempunyai realitas personal
berdasarkan persepsi mereka. Dimensi temporal-spatial, mereka mempunyai
pengalaman atau rangkaian-rangkaian kejadian dalam waktu.
d. Peran
Peran melibatkan sesuatu yang timbal balik dimana seseorang pada suatu saat sebagai
pemberidan disaat yang lain sebagai penerima. Ada 3 elemen utama peran yaitu,
peran berisi perilakuyang di harapkan pada orang yang menduduki posisi di sistem
sosial, prosedur atau aturan yangditentukan oleh hak dan kewajiban yang
berhubungan dengan prosedur atau organisasi, danhubungan antara 2 orang atau lebih
berinteraksi untuk tujuan pada situasi khusus.

e. Stress
Definisi stress menurut King adalah suatu keadaan yang dinamis dimanapun manusia
berinteraksi dengan lingkungannya untuk memelihara keseimbangan pertumbuhan,
perkembangan dan perbuatan yang melibatkan pertukaran energi dan informsi antara
seseorang dengan lingkungannya untuk mengatur stressor. Stres adalah suatu yang
dinamis sehubungandengan sistem terbuka yang terus-menerus terjadi pertukaran
dengan lingkunagn, intensitasnya bervariasi, ada dimensi yang temporal-spatial yang
dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu, individual, personal, dan subjektif.

2. Sistem sosial
King mendefinisikan sistem sosial sebagai sistem pembatas peran organisasi sosisal,
perilaku, dan praktik yang dikembangkan untuk memelihara nilai-nilai dan
mekanisme pengaturan antara praktik-praktik dan aturan (George, 1995). Konsep
yang relevan dengan sistem sosial adalah organisasi, otoritas, kekuasaan, status dan
pengambilan keputusan.

a. Kewenangan
King mendefinisikan otoritas atau wewenang, bahwa wewenang itu aktif, proses
transaksi yangtimbal balik dimana latar belakang, persepsi, nilai-nilai dari pemegang
mempengaruhi definisi,validasi dan penerimaan posisi di dalam organisasi
sertaberhubungan dengan wewenang.

b. Kekuasaan
Kekuasaan adalah universal, situasional, atau bukan sumbangan personal, esensial
dalamorganisasi, dibatasi oleh sumber-sumber dalam suatu situasi, dinamis dan
orientasi pada tujuan.

c. Pembuatan keputusan
Pembuatan atau pengambilan keputusan bercirikan untuk mengatur setiap kehidupan
dan pekerjaan, orang, universal, individual, personal, subjektif, situasional, proses
yang terus menerus, dan berorientasi pada tujuan.

d. Keadaan Status
Bercirikan situasional, posisi ketergantungan, dan dapat diubah. Raja mendefinisikan
status sebagai posisi seseorang didalam kelompok atau kelompok dalam hubungannya
dengan kelompok lain di dalam organisasi dan mengenali bahwa status berhubungan
dengan hak-hakistimewa, tugas-tugas, dan kewajiban.
2.3 Konsep utama paradigma keperawatan

1.Konsep Manusia
King memandang manusia sebagai suatu sistem terbuka yang berinteraksi dengan
lingkungan, sehingga memungkinkan benda, energi, dan informasi dengan leluasa
mempengaruhinya. Dalam kerangka konsepnya meliputi tiga sistem interaksi yang
dinamissebagai individu disebut sebagai sistem personal, ketika hndividu ini
bersatu dalam kelompokdisebut sistem interpersonal. Sistem sosial tercipta ketika
kelompok mempunyai ketertarikan dantujuan yang sama dalam satu komunitas
atau masyarakat.

Menurut Imogene M. King, manusia memiliki tiga kebutuhan pokok :

a) Kebutuhan informasi kesehatan yang tidak mampu pada saat diperlukan dan
dapat digunakan.
b) Kebutuhan untuk perawatan yang bertujuan untuk mencegah penyakit.
c) Kebutuhan untuk perawatan ketika manusia tidak dapat membantu/merawat
diri mereka sendiri.

1. Konsep Sehat
King mendefinisikan sehat sebagai pengalaman hidup manusia yang dinamis, yang
secara berkelanjutan melakukan penyesuaian terhadap stressor internal dan eksternal
melewati rentang sehat sakit, dengan menggunakan sumber,sumber yang dimiliki oleh
seseorang atau individu untuk mencapai kehidupan sehari-hari yang maksimal.

2. Konsep lingkungan
Konsep Lingkungan Menurut King lingkungan adalah sistem sosial yang ada dalam
masyarakat yang saling berinteraksi dengan sistem lainnya secara terbuka. Merupakan
kekuatan dinamis yang mempengaruhi perilaku sosial, interaksi, persepsi, dan
kesehatan. Lingkungan merupakan suatu sistem terbuka yang menunjukkan
penukaran masalah, energi, informasi dengan keberadaanmanusia. Manusia tersebut
akan berinteraksi dengan lingkungan internal dengan penukaranenergi yang diatur
secara terus menerus terhadap perubahan lingkungan eksternal.

3. Konsep keperawatan
Konsep Keperawatan Keperawatan didefinisikan sebagai suatu proses tindakan, reaksi
dan interaksi perawatdan klien dalam berbagi informasi tentang persepsi mereka
dalam situasi keperawatan. Raja menyampaikan pola intervensi keperawatanya adalah
proses interaksi klien dan perawat meliputi komunikasi dan persepsi yang
menimbulkan aksi, reaksi, dan jika ada gangguan, menetapkantujuan dengan maksud
tercapainya suatu persetujuan dan membuat transaksi.

Selain itu King juga membahas tentang domain, dan fungsi perawat profesional :

1. Tujuan perawat untuk membantu individu menjaga kesehatan mereka, sehingga


mereka dapat bekerjadalam peran mereka.

2. Perawat domaintermasuk didalamnya, memelihara, dan mengetahui kesehatan, dan


merawat orang sakit, terluka dan terluka.
3. Fungsi perawat profesional untuk menginterpretasikan informasi dalam proses
2000 untuk merencanakan,melaksanakan dan mengevaluasi bekasi asupan. Raja
berkata dalam teorinya, seorang perawat profesional, dengan pengetahuan khusus dan
keterampilan, dan klien yang membutuhkan perawatan, dengan pengetahuan tentang
diri dan persepsi masalah pribadi, bertemu sebagai orang asing dilingkungan alam.
Mereka saling berinteraksi, mengidentifikasi masalah, menetapkan dan mencapai
tujuan.

2.4 Teori imogene king dalam keperawatan

1. Pengkajian
Terjadi selama interaksi antara perawat dan pasien/klien. Perawat membawa
pengetahuan khusus dan ketrampilan sedangkan klien membawa pengetahuan tentang
diri dan persepsimasalah yang menjadi perhatian, untuk interaksi ini.

A. Selama pengkajian perawat mengumpulkan data tentang klien, diantaranya adalah :

 Tingkat tumbuh kembang.

 Pandangan tentang diri sendiri.

 Persepsi yang merupakan dasar pengumpulan dan interpretasi data terhadap


status kesehatan.

 Pola komunikasi diperlukan untuk memferivikasi keakuratan persepsi, untuk


interaksi dantransaksi

B. Diagnosa Keperawatan

 Dibuat setelah melakukan pengkajian.

 Dibuat sebagai hasil interaksi antara perawat dengan pasien/klien.

 Stress merupakan konsep yang penting dalam hubungannya dengan diagnosa


keperawatan.

C. Perencanaan
 Setelah diagnosis, perencanaan intervensi untuk memecahkan masalah tersebut
dilakukan.
 Dalam perencanaan tujuan yang dimulai dengan menetapkan tujuan dan
membuatkeputusan.
 Berikut bagian dari transaksi dan partisipasi pasien/klien yang disarankan untuk
ikut serta dalam pengambilan keputusan tapi tidak harus bertanggung jawab
BAB III

PENUTUP

3.1 kesimpulan
Keperawatan adalah suatu profesi yang memberikan bantuan pada individu dan
kelompok untuk mencapai, memelihara dan mempertahankan derajat kesehatan
dengan memperhatikan, melihat, menghubungkan, menentukan dan melakukan
tindakan perawatan sehingga individu atau kelompok berprilaku yang sesuai dengan
kondisi 2000-an. Keperawatan berhubungan langsung dengan lingkungan, tempat atau
ruang dan waktu untuk membentuk suatu hubungan penanggulangan status kesehatan
dalam proses reaksi interaksi interaksi dan transaksi dimana perawat dan klien berbagi
informasi mengenai persepsinya.
3.2 saran

Kita sesama manusia harus saling berinteraksi agar mencapai tujuan bersama
DAFTAR PUSTAKA

Murwani, Arnita, S.Kep. 2008. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan, Penerbit


Fitramaya:Yogyakarta

Hidayat, Aziz Alimul. 2004. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan, Penerbit


Salemba Medika:Jakarta

Perry, Potter. 2005. Mendasar Keperawatan Konsep, Proses, &Praktik: Edisi4,


Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta

Taylor, Carol, dkk. 1993. Dasar dasar dari Perawatan Itu Seni dan Sains dari
Perawatan Peduli: ke-2 Edisi, JB Lippincott Co: Philadelphia.

Perry, Potter. 1992. Dasar-dasar dari Perawatan - Proses & Praktik Konsep: Edisi
ke- 3,Buku Tahun Mosby: London

Anda mungkin juga menyukai