Anda di halaman 1dari 15

TUGAS MAKALAH FALSAFAH KEPERAWATAN

TEORI KEPERAWATAN IMOGENE M. KING

Disusun oleh :

ACHMAD SAIFUDIN NIM : 2011001

RULIAN MAYA V. NIM : 2011024

WAHYU APRIYANI NIM : 2011028

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH

SURABAYA

2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,


karena atas rahmat yang diberikan kepada penulis sehingga penulis
dapat menyusun makalah dengan judul “Tugas Makalah Keperawatan
Imogene King” dengan sebaik-baiknya.

Penyusunan makalah ini atas dasar tugas mata kuliah falsafah


keperawatan untuk melengkapi materi berikutnya. Penulis mengucapkan
banyak terima kasih kepada narasumber yang telah membantu penulis
dalam penyusunan makalah ini. Mohon maaf penulis sampaikan apabila
terdapat kekurangan dalam penyusunan makalah ini, karena kami masih
dalam taraf belajar.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat sebagai referensi untuk


menambah wawasan kepada pembaca. Penulis sadari dalam penyusunan
makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, maka dari itu penulis
mengharapkan saran dan kritik guna perbaikan di masa yang akan
datang. Terima kasih.

Surabaya, 15 November 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2 Perumusan Masalah.................................................................................................1
1.3 Tujuan......................................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
PEMBAHASAN...............................................................................................................3
2.1Gambaran Model Konseptual Keperawatan Menurut Imogene M. King..................3
2.2 Asumsi Model Konsep Dan Teori Imogene M. King...............................................3
2.3 Model Konsep dan Teori Imogene M. King Terdiri dari Tiga Sistem......................4
2.4 Konsep Utama Paradigma Keperawatan Menurut Imogene M. King.......................7
2.5 Tori Imogene M. King dalam Proses Keperawatan..................................................9
2.6 Kelebihan Teori Imogene M. King.........................................................................10
2.7 Kekurangan Teori Imogene M. King......................................................................10
BAB III...........................................................................................................................11
PENUTUP.......................................................................................................................11
3.1 Kesimpulan:...........................................................................................................11
3.2 Saran:.....................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................12

3
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan keperawatan di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh
perkembangan keperawatan secara global. Dengan jelas dapat diamati bahwa
secara berkelanjutan keperawatan di Indonesia mengalami perkembangan
yang pesat. Baik dibidang pendidikan maupun di tatanan praktek keperawatan.
Pada masa lalu keperawatan dilakukan lebih berdasarkan intuisi dan tradisi
sehingga keperawatan dianggap hanya sebagai kiat tanpa komponen ilmiah
dan landasan keilmuan yang kokoh.
Salah satu komponen penting pengembangan disiplin keperawatan
adalah riset keperawatan, karena riset keperawatan sangat diperlukan untuk
menyelesaikan masalah keperawatan dan mengembangkan atau menvalidasi
teori yang sangat dibutuhkan sebagai landasan dalam praktek keperawatan
serta pengembangan tubuh ilmu pengetahuan keperawatan (Body of
Knowledge).
Masalah yang muncul adalah apabila peneliti kurang tepat dalam
menyusun kerangka kerja teori/konsep sesuai dengan variabel yang akan
diteliti, sehingga hasil penelitian akan kurang bermakna dalam perkembangan
tubuh ilmu pengetahuan keperawatan (Body of Knowledge) dan akan
mempengaruhi penerapannya dalam praktek keperawatan.
Untuk menghindari hal tersebut, sebelum suatu teori diterapkan pada
praktek keperawatan tertentu dan dipergunakan peneliti sebagai kerangka
kerja teori/konsep dari suatu riset keperawatan, sangat perlu terlebih dahulu
dilakukan Theory Analysis. Pada dasarnya Theory Analysis mempunyai
prosedur antara lain origins, meaning, logical adequacy, usefulness,
generalizability, parsimony dan testability yang bertujuan untuk mengetahui
kelebihan, keterbatasan dan manfaat dari teori tersebut sehingga dapat
dipertimbangkan untuk tambahan pengujian atau validasi.
Dalam tulisan ini mencoba untuk menyajikan hasil analisa Theory of
Goal Attainment yang diperkenalkan oleh Imogene M. King pada tahun 1971.
Teori pencapaian tujuan merupakan teori yang bersifat terbuka dan dinamis,
dengan sembilan konsep utama yang meliputi interaksi, persepsi, komunikasi,
transaksi, peran, stress, tumbuh kembang, waktu dan ruang (Marriner, A.
1986).

1.2 Perumusan Masalah


Adapun beberapa masalah yang akan dirumuskan dalam memecahkan
masalah konsep keperawatan antara lain :

1
1. Bagaimana gambaran model konseptual keperawatan menurut Imogene M.
King ?
2. Apa saja asumsi model konsep keperawatan Imogene M. King?
3. Apa saja model konsep dan teori keperawatan Imogene M. King?
4. Apa saja konsep paradigma keperawatan Imogene M. King?
5. Apa saja proses keperawatan menurut Imogene M. King?

1.3 Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah sebagai berikut.

1. Memberikan informasi tentang teori keperawatan menurut Imogene M.


King.
2. Mengetahui asumsi model keperawtan Imogene M. King.
3. Mengetahui model konsep dan teori keperawatan Imogene M. King.
4. Mengetahui konsep paradigma Imogene M. King.
5. Mengetahui proses Keperawatan menurut Imogene M. King

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1Gambaran Model Konseptual Keperawatan Menurut Imogene M. King

Imogene M. King mengawali teori ini melalui studi literatur dalam


keperawatan, ilmu-ilmu perilaku terapan, diskusi dengan beberapa teman
sejawat dan menghadiri beberapa konferensi serta alasan-alasan induktif dan
deduktif dari beberapa pemikiran-pemikiran kritis. Dari informasi yang
terkumpul tersebut, kemudian King memformulasikan kedalam suatu
kerangka kerja konseptual (Conceptual Framework) pada tahun 1971. King
mengidentifikasi kerangka kerja konseptual (Conceptual Framework) sebagai
sebuah kerangka kerja sistem terbuka, dan teori ini sebagai suatu pencapaian
tujuan. King mempunyai asumsi dasar terhadap kerangka kerja konseptualnya.
Bahwa manusia seutuhnya (Human Being) sebagai sistem terbuka yang secara
konsisten berinteraksi dengan lingkungannya.
Asumsi yang lain bahwa keperawatan berfokus pada interaksi manusia
dengan lingkungannya dan tujuan keperawatan adalah untuk membantu
individu dan kelompok dalam memelihara kesehatannya. Kerangka kerja
konseptual (Conceptual Framework) terdiri dari tiga sistem interaksi yang
dikenal dengan Dynamic Interacting Systems, meliputi: Personal systems
(individuals), interpersonal systems (groups) dan social systems (keluarga,
sekolah, industri, organisasi sosial, sistem pelayanan kesehatan, dll).

2.2 Asumsi Model Konsep Dan Teori Imogene M. King


Imogene M. King mengasumsikan model konsep dan teori
keperawatan secara eksplisit maupun implisit.
1. Asumsi Eksplisit
a. Fokus sentral dari keperawatan adalah interaksi dari manusia dan
lingkunganya, dengan tujuan untuk kesehatan manusia.
b. Individu adalah sosial, rasional, reaksi, penerimaan, kontrol,
berorientasi pada kegiatan waktu.
c. Proses interaksi dipengaruhi oleh persepsi, tujuan, kebutuhan, dan nilai
klien serta perawat.
d. Manusia sebagai pasien mempunyai hak untuk mendapatkan
informasi, berpartisipasi dalam membuat keputusan yang
mempengaruhi kehidupannya, kesehatan, dan pelayanan komunitas
dan menerima atau menolak keperawatan.

3
e. Tanggung jawab dari anggota tim kesehatan adalah memberikan
informasi kepada individu tentang semua aspek kesehatan untuk
membantu mereka membuat atau mengambil keputusan.
f. Tujuan dari memberi pelayanan kesehatan dan menerima pelayanan
mungkin tidak sama.

2. Asumsi Implisit
a. Pasien ingin berpartisipasi secara aktif dalam proses keperawatan.
b. Pasien sadar, aktif, dan secara kognitif mampu berpartisipasi dalam
pembuatan atau pengambilan keputusan.
c. Individu mempunyai hak untuk mengetahui tentang dirinya sendiri.
d. Individu mempunyai hak untuk menerima atau menolak pelayanan
kesehatan.

2.3 Model Konsep dan Teori Imogene M. King Terdiri dari Tiga Sistem
1.      Sistem Personal
Menurut King setiap individu adalah sistem personal (sistem terbuka).
Untuk sistem personal konsep yang relevan adalah persepsi (perception),
diri (self), pertumbuhan dan perkembangan (growth and development),
citra diri (body image), ruang (space), dan waktu (time).
a.       Persepsi (perception)
Persepsi adalah gambaran seseorang tentang objek, orang dan kejadian-
kejadian. Persepsi berbeda dari satu orang ke orang lain dan hal ini tergantung
dengan pengalaman masa lalu, latar belakang, pengetauhan dan status emosi.
Karakteristik persepsi adalah universal atau dialami oleh semua, selektif
untuk semua orang, dansubjektif atau personal.
b.      Diri (self)
Diri adalah bagian dalam diri seseorang yang berisi benda-benda dan
orang lain. Diri adalah individu atau bila seseorang berkata “AKU”.
Karakteristik diri adalah individu yang dinamis, sistem terbuka dan orientasi
pada tujuan.
c.   Pertumbuhan dan perkembangan (growth and development)
Tumbuh kembang meliputi perubahan sel, molekul dan perilaku manusia.
Perubahanini biasanya terjadi dengan cara yang tertib, dan dapat
diprediksiakan walaupun individu itu bervariasi, dan sumbangan fungsi
genetik, pengalaman yang berarti dan memuaskan. Tumbuh kembang dapat
didefinisikan sebagai proses diseluruh kehidupan seseorang
dimana dia bergerak dari potensial untuk mencapai aktualisasi diri.
d.      Citra diri (body image)
King mendefinisikan citra diri sebagai cara bagaimana orang merasakan
tubuhnya dan reaksi-reaksi lain untuk penampilanya.
e.    Ruang (space)

4
Ruang adalah universal sebab semua orang punya konsep ruang, personal
atau subjektif, individual, situasional, dan tergantung dengan hubunganya
dengan situasi, jarak dan waktu, transaksional, atau berdasarkan pada persepsi
individu terhadap situasi. Definisi secara operasioanal, ruang meliputi ruang
yang ada untuk semua arah, didefinisikan sebagai area fisik yang disebut
territory dan perilaku orang yang menempatinya.
f.       Waktu (time)
King mendefisikan waktu sebagai lama antara satu kejadian dengan kejadian
yang lain, merupakan pengalaman unik setiap orang

2.      Sistem Interpersonal


King mengemukakan sistem interpersonal terbentuk oleh interaksi
antar manusia. Interaksi antar dua orang disebut DYAD, tiga orang disebut
TRIAD, dan empat orang disebut GROUP. Konsep yang relevan dengan
sistem interpersonal adalah interaksi, komunikasi, transaksi, peran dan stress.
a.       Interaksi
Interaksi didefinisikan sebagai tingkah laku yang dapat diobservasi oleh dua
orang atau lebih didalam hubungan timbal balik.
b.      Komunikasi
King mendefinisikan komunikasi sebagai proses dimana informasi yang
diberikan dari satu orang ke orang lain baik langsung maupun tidak langsung,
misalnya melalui telepon, televisi atau tulisan. Ciri-ciri komunikasi adalah
verbal, non verbal, situasional, perceptual, transaksional, tidak dapat diubah,
bergerak maju dalam waktu, personal, dan dinamis. Komunikasi dapat
dilakukan secara lisan maupun tertulis dalam menyampaikan ide-ide satu
orang ke orang lain. Aspek perilaku nonverbal yang sangat penting adalah
sentuhan. Aspek lain dari perilaku adalah jarak, postur, ekspresi wajah,
penampilan fisik dan gerakan tubuh.
c.   Transaksi
Ciri-ciri transaksi adalah unik, karena setiap individu mempunyai realitas
personal berdasarkan persepsi mereka. Dimensi temporal-spatial, mereka
mempunyai pengalaman atau rangkaian-rangkaian kejadian dalam waktu.
d.      Peran
Peran melibatkan sesuatu yang timbal balik dimana seseorang pada suatu saat
sebagai pemberi dan disaat yang lain sebagai penerima. Ada 3 elemen utama
peran yaitu, peran berisi perilaku yang di harapkan pada orang yang
menduduki posisi di sistem sosial, prosedur atau aturan yang ditentukan oleh
hak dan kewajiban yang berhubungan dengan prosedur atau organisasi, dan
hubungan antara 2 orang atau lebih berinteraksi untuk tujuan pada situasi
khusus.
e.       Stress

5
Definisi stress menurut King adalah suatu keadaan yang dinamis dimanapun
manusia berinteraksi dengan lingkungannya untuk memelihara keseimbangan
pertumbuhan, perkembangan dan perbuatan yang melibatkan pertukaran
energi dan informsi antara seseorang dengan lingkungannya untuk mengatur
stressor. Stress adalah suatu yang dinamis sehubungan dengan sistem terbuka
yang terus-menerus terjadi pertukaran dengan lingkunagn, intensitasnya
bervariasi, ada dimensi yang temporal-spatial yang dipengaruhi oleh
pengalaman masa lalu, individual, personal, dan subjektif.

3.      Sistem Sosial


King mendefinisikan sistem sosial sebagai sistem pembatas peran
organisasi sosisal, perilaku, dan praktik yang dikembangkan untuk
memelihara nilai-nilai dan mekanisme pengaturan antara praktik-praktik dan
aturan (George, 1995). Konsep yang relevan dengan sistem sosial adalah
organisasi, otoritas, kekuasaan, status dan pengambilan keputusan.
a.       Organisasi
Organisasi bercirikan struktur posisi yang berurutan dan aktifitas yang
berhubungan dengan pengaturan formal dan informal seseorang dan
kelompok untuk mencapai tujuan personal atau organisasi.
b.      Otoritas
King mendefinisikan otoritas atau wewenang, bahwa wewenang itu aktif,
proses transaksi yang timbal balik dimana latar belakang, persepsi, nilai-nilai
dari pemegang mempengaruhi definisi, validasi dan penerimaan posisi di
dalam organisasi sertaberhubungan dengan wewenang.
c.       Kekuasaan
Kekuasaan adalah universal, situasional, atau bukan sumbangan personal,
esensial dalam organisasi, dibatasi oleh sumber-sumber dalam suatu situasi,
dinamis dan orientasi pada tujuan.
d.      Pembuatan keputusan
Pembuatan atau pengambilan keputusan bercirikan untuk mengatur setiap
kehidupan dan pekerjaan, orang, universal, individual, personal, subjektif,
situasional, proses yang terus menerus, dan berorientasi pada tujuan.
e.       Status
Status bercirikan situasional, posisi ketergantungan, dan dapat diubah. King
mendefinisikan status sebagai posisi seseorang didalam kelompok atau
kelompok dalam hubungannya dengan kelompok lain di dalam organisasi dan
mengenali bahwa status berhubungan dengan hak-hak istimewa, tugas-tugas,
dan kewajiban.

Ketiga sistem tersebut membentuk hubungan personal antara perawat


dan pasien/klien. Hubungan perawat dan pasien/klien merupakan sarana
dalam pemberian asuhan keperawatan, di mana proses interpersonal dinamis

6
yang ditampilkan oleh perawat dan pasien/klien dipengaruhi oleh perilaku
satu dengan yang lain, demikian juga oleh sistem asuhan kesehatan yang
berlaku. Tujuan perawat adalah memanfaatkan komunikasi untuk membantu
pasien/klien dalam menciptakan dan mempertahankan adaptasi positif
terhadap lingkungan.

2.4 Konsep Utama Paradigma Keperawatan Menurut Imogene M. King


1.      Konsep Manusia
King memandang manusia sebagai suatu sistem terbuka yang
berinteraksi dengan lingkungan, sehingga memungkinkan benda, energi, dan
informasi dengan leluasa mempengaruhinya. Dalam kerangka konsepnya
meliputi tiga sistem interaksi yang dinamis sebagai individu disebut sebagai
sistem personal, ketika hndividu ini bersatu dalam kelompok disebut sistem
interpersonal. Sistem sosial tercipta ketika kelompok mempunyai ketertarikan
dan tujuan yang sama dalam satu komunitas atau masyarakat.
Menurut Imogene M. King, manusia memiliki tiga kebutuhan pokok :
a) kebutuhan informasi kesehatan yang tidak mampu pada saat diperlukan dan
dapat   digunakan. 
b)    Kebutuhan untuk perawatan yang bertujuan untuk mencegah penyakit.
c)  Kebutuhan untuk perawatan ketika manusia tidak dapat
membantu/merawat diri mereka sendiri.
2.      Konsep Sehat
King mendefinisikan sehat sebagai pengalaman hidup manusia yang
dinamis, yang secara berkelanjutan melakukan penyesuaian terhadap stressor
internal dan eksternal melewati rentang sehat sakit, dengan menggunakan
sumber,sumber yang dimiliki oleh seseorang atau individu untuk mencapai
kehidupan sehari-hari yang maksimal.
3.      Konsep Lingkungan
Menurut King lingkungan adalah sistem sosial yang ada dalam
masyarakat yang saling berinteraksi dengan sistem lainnya secara
terbuka. Merupakan kekuatan dinamis yang mempengaruhi perilaku sosial,
interaksi, persepsi, dan kesehatan. Lingkungan merupakan suatu sistem
terbuka yang menunjukkan penukaran masalah, energi, informasi dengan
keberadaan manusia. Manusia tersebut akan berinteraksi dengan lingkungan
internal dengan penukaran energi yang diatur secara terus menerus terhadap
perubahan lingkungan eksternal.
Lingkungan adalah latar belakang untuk interaksi manusia, dan melibatkan :
a) Lingkungan internal: mengubah energi untuk memungkinkan orang untuk
menyesuaikan diri dengan terus menerus perubahan lingkungan eksternal. 
b) Lingkungan eksternal: melibatkan organisasi formal dan informal. Perawat
adalah bagian dari lingkungan pasien.
4.      Konsep Keperawatan

7
Keperawatan didefinisikan sebagai suatu proses tindakan, reaksi dan
interaksi perawat dan klien dalam berbagi informasi tentang persepsi mereka
dalam situasi keperawatan. King menyampaikan pola intervensi
keperawatanya adalah proses interaksi klien dan perawat meliputi komunikasi
dan persepsi yang menimbulkan aksi, reaksi, dan jika ada gangguan,
menetapkan tujuan dengan maksud tercapainya suatu persetujuan dan
membuat transaksi.
Transaksi:
 Jika persepsi tepat dan akurat maka transaksi akan terjadi.
 Jika perawat dan pasien/klien membuat transaksi yang harmonis maka
tujuan tercapai.
 Jika tujuan tercapai maka efisiensi dan keefisienan keperawatan tercapai.
 Jika interaksi  perawat dan pasien/klien berjalan baik maka
tumbuh kembang dapat ditingkatkan .
 Jika peran,harapan, dan pembuatan keputusan dirasakan sama maka
transaksi terjadi.
 Jika ada konflik peran maka terjadi stressor.
 Jika perawat mempunyai komunikasi yang tepat maka pencapaian tujuan
terjadi.

Selain itu King juga membahas tujuan, domain, dan fungsi perawat
professional
1.      Tujuan perawat
Untuk membantu individu untuk menjaga kesehatan mereka, sehingga
mereka dapat berfungsi dalam peran mereka.
2.      Domain perawat
Termasuk mempromosikan, memelihara, dan memulihkan kesehatan, dan
merawat orang sakit, terluka dan sekarat. 
3.      Fungsi perawat professional
Untuk menginterpretasikan informasi dalam proses keperawatan untuk
merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi asuhan
keperawatan. King berkata dalam teori nya, seorang perawat profesional,
dengan pengetahuan khusus dan keterampilan, dan klien yang
membutuhkan perawatan, dengan pengetahuan tentang diri dan persepsi
masalah pribadi, bertemu sebagai orang asing di lingkungan
alam. Mereka saling berinteraksi, mengidentifikasi masalah, menetapkan
dan mencapai tujuan.

8
2.5 Tori Imogene M. King dalam Proses Keperawatan
1.      Pengkajian
a.Terjadi selama interaksi antara perawat dan pasien/klien. Perawat
membawa  pengetahuan khusus dan ketrampilan sedangkan klien
membawa pengetahuan tentang diri dan persepsi masalah yang menjadi
perhatian, untuk interaksi ini.
b.Selama pengkajian perawat mengumpulkan data tentang klien, diantaranya
adalah :
 Tingkat tumbuh kembang.
 Pandangan tentang diri sendiri.
 Persepsi yang merupakan dasar pengumpulan dan interpretasi
data terhadap status kesehatan.
 Pola komunikasi diperlukan untuk memferivikasi keakuratan
persepsi, untuk interaksi dan transaksi.
 Sosialisasi

2.      Diagnosa Keperawatan


a. Dibuat setelah melakukan pengkajian.
b. Dibuat sebagai hasil interaksi antara perawat dengan pasien/klien.
c. Stress merupakan konsep yang penting dalam hubungannya dengan
diagnosa keperawatan.

3.      Intervensi / Perencanaan


a.   Dibuat berdasarkan dengan keperawatan.
b.   Setelah diagnosis, perencanaan intervensi untuk memecahkan masalah
tersebut dilakukan.
c.  Dalam perencanaan pencapaian tujuan diawali dengan menetapkan
tujuan dan membuat keputusan.
d.  Merupakan bagian dari transaksi dan partisipasi pasien/klien yang
dianjurkan ikut serta dalam pengambilan keputusan tapi tidak harus
bertanggung jawab.

4.      Implementasi
a. Dalam keperawatan melibatkan proses implementasi kegiatan aktual
untuk mencapai tujuan.
b.   Dalam pencapaian tujuan itu adalah kelanjutan dari transaksi.

5.      Evaluasi
a.   Merupakan gambaran bagaimana mengenal hasil tujuan yang dicapai.
b.   Dalam evaluasi membahas tentang pencapaian tujuan dan keefektifan
proses keperawatan tersebut.

9
2.6 Kelebihan Teori Imogene M. King
 Teori King muncul dari adanya gabungan beberapa konsep literatur
keperawatan dari diskusi dengan ahli keperawatan yang lain
 Dapat digunakan diarea klinik dan non klinik terutama pada aspek
psikologis dan sosial.
 Digunakan beberapa aspek keperawatan yaitu pada klien dewasa dengan
masalah orthopedic

2.7 Kekurangan Teori Imogene M. King


 Tidak dapat digunakan pada klien yang tidak mampu berinteraksi dengan
perawat seperti klien kondisi penurunan kesadaran, bayi baru lahir, klien
yang mengalami gangguan kejiwaan
 Sebelum perawat mengaplikasikan teori ini, perawat harus memahami
dahulu dua asumsi dasar kling yaitu human being dan conceptual
framework

10
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan:
Keperawatan adalah suatu profesi yang memberikan bantuan pada
individu dan kelompok untuk mencapai, memelihara dan mempertahankan
derajat kesehatan dengan memperhatikan, memikirkan, menghubungkan,
menentukan dan melakukan tindakan perawatan sehingga individu atau
kelompok berprilaku yang sesuai dengan kondisi keperawatan. Keperawatan
berhubungan langsung dengan lingkungan, tempat atau ruang dan waktu
untuk membentuk suatu hubungan menanggulangi status kesehatan dalam
proses interpersonal reaksi interaksi dan transaksi dimana perawat dank lien
berbagi informasi mengenai persepsinya dalam keperawatan

3.2 Saran:
Kita sesama manusia harus saling berinteraksi agar mancapai tujuan
bersama.

11
DAFTAR PUSTAKA

Murwani, Arnita, S.Kep. 2008. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan,


Penerbit Fitramaya: Yogyakarta.
Hidayat, Aziz Alimul. 2004. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan,
Penerbit Salemba Medika: Jakarta.
Perry, Potter. 2005. Fundamental Keperawatan Konsep, Proses, & Praktik:
Edisi 4,Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta.

12

Anda mungkin juga menyukai