Disusun oleh :
SURABAYA
2020
1
KATA PENGANTAR
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2 Perumusan Masalah.................................................................................................1
1.3 Tujuan......................................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
PEMBAHASAN...............................................................................................................3
2.1Gambaran Model Konseptual Keperawatan Menurut Imogene M. King..................3
2.2 Asumsi Model Konsep Dan Teori Imogene M. King...............................................3
2.3 Model Konsep dan Teori Imogene M. King Terdiri dari Tiga Sistem......................4
2.4 Konsep Utama Paradigma Keperawatan Menurut Imogene M. King.......................7
2.5 Tori Imogene M. King dalam Proses Keperawatan..................................................9
2.6 Kelebihan Teori Imogene M. King.........................................................................10
2.7 Kekurangan Teori Imogene M. King......................................................................10
BAB III...........................................................................................................................11
PENUTUP.......................................................................................................................11
3.1 Kesimpulan:...........................................................................................................11
3.2 Saran:.....................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................12
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan keperawatan di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh
perkembangan keperawatan secara global. Dengan jelas dapat diamati bahwa
secara berkelanjutan keperawatan di Indonesia mengalami perkembangan
yang pesat. Baik dibidang pendidikan maupun di tatanan praktek keperawatan.
Pada masa lalu keperawatan dilakukan lebih berdasarkan intuisi dan tradisi
sehingga keperawatan dianggap hanya sebagai kiat tanpa komponen ilmiah
dan landasan keilmuan yang kokoh.
Salah satu komponen penting pengembangan disiplin keperawatan
adalah riset keperawatan, karena riset keperawatan sangat diperlukan untuk
menyelesaikan masalah keperawatan dan mengembangkan atau menvalidasi
teori yang sangat dibutuhkan sebagai landasan dalam praktek keperawatan
serta pengembangan tubuh ilmu pengetahuan keperawatan (Body of
Knowledge).
Masalah yang muncul adalah apabila peneliti kurang tepat dalam
menyusun kerangka kerja teori/konsep sesuai dengan variabel yang akan
diteliti, sehingga hasil penelitian akan kurang bermakna dalam perkembangan
tubuh ilmu pengetahuan keperawatan (Body of Knowledge) dan akan
mempengaruhi penerapannya dalam praktek keperawatan.
Untuk menghindari hal tersebut, sebelum suatu teori diterapkan pada
praktek keperawatan tertentu dan dipergunakan peneliti sebagai kerangka
kerja teori/konsep dari suatu riset keperawatan, sangat perlu terlebih dahulu
dilakukan Theory Analysis. Pada dasarnya Theory Analysis mempunyai
prosedur antara lain origins, meaning, logical adequacy, usefulness,
generalizability, parsimony dan testability yang bertujuan untuk mengetahui
kelebihan, keterbatasan dan manfaat dari teori tersebut sehingga dapat
dipertimbangkan untuk tambahan pengujian atau validasi.
Dalam tulisan ini mencoba untuk menyajikan hasil analisa Theory of
Goal Attainment yang diperkenalkan oleh Imogene M. King pada tahun 1971.
Teori pencapaian tujuan merupakan teori yang bersifat terbuka dan dinamis,
dengan sembilan konsep utama yang meliputi interaksi, persepsi, komunikasi,
transaksi, peran, stress, tumbuh kembang, waktu dan ruang (Marriner, A.
1986).
1
1. Bagaimana gambaran model konseptual keperawatan menurut Imogene M.
King ?
2. Apa saja asumsi model konsep keperawatan Imogene M. King?
3. Apa saja model konsep dan teori keperawatan Imogene M. King?
4. Apa saja konsep paradigma keperawatan Imogene M. King?
5. Apa saja proses keperawatan menurut Imogene M. King?
1.3 Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah sebagai berikut.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
e. Tanggung jawab dari anggota tim kesehatan adalah memberikan
informasi kepada individu tentang semua aspek kesehatan untuk
membantu mereka membuat atau mengambil keputusan.
f. Tujuan dari memberi pelayanan kesehatan dan menerima pelayanan
mungkin tidak sama.
2. Asumsi Implisit
a. Pasien ingin berpartisipasi secara aktif dalam proses keperawatan.
b. Pasien sadar, aktif, dan secara kognitif mampu berpartisipasi dalam
pembuatan atau pengambilan keputusan.
c. Individu mempunyai hak untuk mengetahui tentang dirinya sendiri.
d. Individu mempunyai hak untuk menerima atau menolak pelayanan
kesehatan.
2.3 Model Konsep dan Teori Imogene M. King Terdiri dari Tiga Sistem
1. Sistem Personal
Menurut King setiap individu adalah sistem personal (sistem terbuka).
Untuk sistem personal konsep yang relevan adalah persepsi (perception),
diri (self), pertumbuhan dan perkembangan (growth and development),
citra diri (body image), ruang (space), dan waktu (time).
a. Persepsi (perception)
Persepsi adalah gambaran seseorang tentang objek, orang dan kejadian-
kejadian. Persepsi berbeda dari satu orang ke orang lain dan hal ini tergantung
dengan pengalaman masa lalu, latar belakang, pengetauhan dan status emosi.
Karakteristik persepsi adalah universal atau dialami oleh semua, selektif
untuk semua orang, dansubjektif atau personal.
b. Diri (self)
Diri adalah bagian dalam diri seseorang yang berisi benda-benda dan
orang lain. Diri adalah individu atau bila seseorang berkata “AKU”.
Karakteristik diri adalah individu yang dinamis, sistem terbuka dan orientasi
pada tujuan.
c. Pertumbuhan dan perkembangan (growth and development)
Tumbuh kembang meliputi perubahan sel, molekul dan perilaku manusia.
Perubahanini biasanya terjadi dengan cara yang tertib, dan dapat
diprediksiakan walaupun individu itu bervariasi, dan sumbangan fungsi
genetik, pengalaman yang berarti dan memuaskan. Tumbuh kembang dapat
didefinisikan sebagai proses diseluruh kehidupan seseorang
dimana dia bergerak dari potensial untuk mencapai aktualisasi diri.
d. Citra diri (body image)
King mendefinisikan citra diri sebagai cara bagaimana orang merasakan
tubuhnya dan reaksi-reaksi lain untuk penampilanya.
e. Ruang (space)
4
Ruang adalah universal sebab semua orang punya konsep ruang, personal
atau subjektif, individual, situasional, dan tergantung dengan hubunganya
dengan situasi, jarak dan waktu, transaksional, atau berdasarkan pada persepsi
individu terhadap situasi. Definisi secara operasioanal, ruang meliputi ruang
yang ada untuk semua arah, didefinisikan sebagai area fisik yang disebut
territory dan perilaku orang yang menempatinya.
f. Waktu (time)
King mendefisikan waktu sebagai lama antara satu kejadian dengan kejadian
yang lain, merupakan pengalaman unik setiap orang
5
Definisi stress menurut King adalah suatu keadaan yang dinamis dimanapun
manusia berinteraksi dengan lingkungannya untuk memelihara keseimbangan
pertumbuhan, perkembangan dan perbuatan yang melibatkan pertukaran
energi dan informsi antara seseorang dengan lingkungannya untuk mengatur
stressor. Stress adalah suatu yang dinamis sehubungan dengan sistem terbuka
yang terus-menerus terjadi pertukaran dengan lingkunagn, intensitasnya
bervariasi, ada dimensi yang temporal-spatial yang dipengaruhi oleh
pengalaman masa lalu, individual, personal, dan subjektif.
6
yang ditampilkan oleh perawat dan pasien/klien dipengaruhi oleh perilaku
satu dengan yang lain, demikian juga oleh sistem asuhan kesehatan yang
berlaku. Tujuan perawat adalah memanfaatkan komunikasi untuk membantu
pasien/klien dalam menciptakan dan mempertahankan adaptasi positif
terhadap lingkungan.
7
Keperawatan didefinisikan sebagai suatu proses tindakan, reaksi dan
interaksi perawat dan klien dalam berbagi informasi tentang persepsi mereka
dalam situasi keperawatan. King menyampaikan pola intervensi
keperawatanya adalah proses interaksi klien dan perawat meliputi komunikasi
dan persepsi yang menimbulkan aksi, reaksi, dan jika ada gangguan,
menetapkan tujuan dengan maksud tercapainya suatu persetujuan dan
membuat transaksi.
Transaksi:
Jika persepsi tepat dan akurat maka transaksi akan terjadi.
Jika perawat dan pasien/klien membuat transaksi yang harmonis maka
tujuan tercapai.
Jika tujuan tercapai maka efisiensi dan keefisienan keperawatan tercapai.
Jika interaksi perawat dan pasien/klien berjalan baik maka
tumbuh kembang dapat ditingkatkan .
Jika peran,harapan, dan pembuatan keputusan dirasakan sama maka
transaksi terjadi.
Jika ada konflik peran maka terjadi stressor.
Jika perawat mempunyai komunikasi yang tepat maka pencapaian tujuan
terjadi.
Selain itu King juga membahas tujuan, domain, dan fungsi perawat
professional
1. Tujuan perawat
Untuk membantu individu untuk menjaga kesehatan mereka, sehingga
mereka dapat berfungsi dalam peran mereka.
2. Domain perawat
Termasuk mempromosikan, memelihara, dan memulihkan kesehatan, dan
merawat orang sakit, terluka dan sekarat.
3. Fungsi perawat professional
Untuk menginterpretasikan informasi dalam proses keperawatan untuk
merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi asuhan
keperawatan. King berkata dalam teori nya, seorang perawat profesional,
dengan pengetahuan khusus dan keterampilan, dan klien yang
membutuhkan perawatan, dengan pengetahuan tentang diri dan persepsi
masalah pribadi, bertemu sebagai orang asing di lingkungan
alam. Mereka saling berinteraksi, mengidentifikasi masalah, menetapkan
dan mencapai tujuan.
8
2.5 Tori Imogene M. King dalam Proses Keperawatan
1. Pengkajian
a.Terjadi selama interaksi antara perawat dan pasien/klien. Perawat
membawa pengetahuan khusus dan ketrampilan sedangkan klien
membawa pengetahuan tentang diri dan persepsi masalah yang menjadi
perhatian, untuk interaksi ini.
b.Selama pengkajian perawat mengumpulkan data tentang klien, diantaranya
adalah :
Tingkat tumbuh kembang.
Pandangan tentang diri sendiri.
Persepsi yang merupakan dasar pengumpulan dan interpretasi
data terhadap status kesehatan.
Pola komunikasi diperlukan untuk memferivikasi keakuratan
persepsi, untuk interaksi dan transaksi.
Sosialisasi
4. Implementasi
a. Dalam keperawatan melibatkan proses implementasi kegiatan aktual
untuk mencapai tujuan.
b. Dalam pencapaian tujuan itu adalah kelanjutan dari transaksi.
5. Evaluasi
a. Merupakan gambaran bagaimana mengenal hasil tujuan yang dicapai.
b. Dalam evaluasi membahas tentang pencapaian tujuan dan keefektifan
proses keperawatan tersebut.
9
2.6 Kelebihan Teori Imogene M. King
Teori King muncul dari adanya gabungan beberapa konsep literatur
keperawatan dari diskusi dengan ahli keperawatan yang lain
Dapat digunakan diarea klinik dan non klinik terutama pada aspek
psikologis dan sosial.
Digunakan beberapa aspek keperawatan yaitu pada klien dewasa dengan
masalah orthopedic
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan:
Keperawatan adalah suatu profesi yang memberikan bantuan pada
individu dan kelompok untuk mencapai, memelihara dan mempertahankan
derajat kesehatan dengan memperhatikan, memikirkan, menghubungkan,
menentukan dan melakukan tindakan perawatan sehingga individu atau
kelompok berprilaku yang sesuai dengan kondisi keperawatan. Keperawatan
berhubungan langsung dengan lingkungan, tempat atau ruang dan waktu
untuk membentuk suatu hubungan menanggulangi status kesehatan dalam
proses interpersonal reaksi interaksi dan transaksi dimana perawat dank lien
berbagi informasi mengenai persepsinya dalam keperawatan
3.2 Saran:
Kita sesama manusia harus saling berinteraksi agar mancapai tujuan
bersama.
11
DAFTAR PUSTAKA
12