Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga dapat menyelesaikan makalah mengenai
“TEORI IMOGENE M. KING”, dengan tepat pada waktunya. Salawat dan taslim
senantiasa tercurah kepada junjugan kita Nabi besar Muhammad SAW, keluarga,
para sahabat dan pengikutnya yang senantiasa bertasbih sepanjang masa.

Makalah ini berisikan tentang informasi mengenai ilmu teori keperawatan


menurut Imogene M. King. Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi
mengenai perkembangan keperawatan dunia dan Indonesia.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................ 1


DAFTAR ISI ........................................................................................... 2

BAB I : PENDAHULUAN ..................................................................... 3


1.1 Latar Belakang ................................................................................ 3
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 4
1.3 Tujuan penelitian ............................................................................ 4

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA........................................................... 5


2.1 Biografi ........................................................................................... 5
2.2 Teori ................................................................................................ 5
2.3 Paradigma Keperawatan ................................................................. 8
2.4 Kelemahan Dan Kekuatan .............................................................. 9

BAB III : KESIMPULAN....................................................................... 10


3.1 Kesimpulan .................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 11

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Perkembangan keperawatan di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh
perkembangan keperawatan secara global. Dengan jelas dapat diamati bahwa
secara berkelanjutan keperawatan di Indonesia mengalami perkembangan yang
pesat, baik dibidang pendidikan maupun di tatanan praktek keperawatan. Pada
masa lalu keperawatan dilakukan lebih berdasarkan intuisi dan tradisi sehingga
keperawatan dianggap hanya sebagai kiat tanpa komponen ilmiah dan landasan
keilmuan yang kokoh.

Salah satu komponen penting pengembangan disiplin keperawatan adalah


riset keperawatan, karena riset keperawatan sangat diperlukan untuk
menyelesaikan masalah keperawatan dan mengembangkan atau menvalidasi teori
yang sangat dibutuhkan sebagai landasan dalam praktek keperawatan serta
pengembangan tubuh ilmu pengetahuan keperawatan (Body of Knowledge).

Masalah yang muncul adalah apabila peneliti kurang tepat dalam


menyusun kerangka kerja teori/konsep sesuai dengan variabel yang akan diteliti,
sehingga hasil penelitian akan kurang bermakna dalam perkembangan tubuh ilmu
pengetahuan keperawatan (Body of Knowledge) dan akan mempengaruhi
penerapannya dalam praktek keperawatan.

Untuk menghindari hal tersebut, sebelum suatu teori diterapkan pada


praktek keperawatan tertentu dan dipergunakan peneliti sebagai kerangka kerja
teori/konsep dari suatu riset keperawatan, sangat perlu terlebih dahulu dilakukan
Theory Analysis. Pada dasarnya Theory Analysis mempunyai prosedur antara lain
origins, meaning, logical adequacy, usefulness, generalizability, parsimony dan
testability yang bertujuan untuk mengetahui kelebihan, keterbatasan dan manfaat
dari teori tersebut sehingga dapat dipertimbangkan untuk tambahan pengujian
atau validasi.
Dalam tulisan ini mencoba untuk menyajikan hasil analisa Theory of Goal
Attainment yang diperkenalkan oleh Imogene M. King pada tahun 1971. Teori
pencapaian tujuan merupakan teori yang bersifat terbuka dan dinamis, dengan
sembilan konsep utama yang meliputi interaksi, persepsi, komunikasi, transaksi,
peran, stress, tumbuh kembang, waktu dan ruang (Marriner, A. 1986).

3
1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apakah yang dimaksud dengan model praktik keperawatan dan apakah


tujuan teoridan model keperawatan?
2. Bagaimanakah karakteristik teori Imogene King tentang keperawatan dan
apa sajakah faktor-faktor yang mempengaruhi teori keperawatan?
3. Bagaimanakah pandangan Imogene King tentang model konsep dan teori
keperawatan?

1.3 TUJUAN

1. Mengetahui model praktik keperawatan dan tujuan teori dan model


keperawatan.
2. Mempengaruhi teori keperawatan.
3. Mengetahui pandangan Imogene King tentang model konsep dan teori
keperawatan.
4. Mengetahui latar belakang kehidupan dan prestasi-prestasi yang di raih
Imogene King.

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 BIOGRAFI

Imogene King lahir pada tahun 1923. Dia lulus dari St John's Hospital
School of Nursing tahun 1945 dengan gelar di bidang keperawatan dan
memperoleh gelar Bachelor of Science dari St Louis University. Pada tahun 1948
dalam bidang keperawatan mendapat gelar Master of Scienc. Pada tahun 1961.
Imogene lulus dengan gelar dokter pendidikan dari Teachers College, Columbia
University.

Imogene telah mengajar di banyak universitas termasuk Universitas


Loyola di Chicago, Ohio State University, dan University of South Florida. Dia
juga memiliki banyak pengalaman keperawatan termasuk keperawatan di
rumahsakit, kantor, dokter dan sekolah.

Kerangka konseptual yang dikembangkan Imogene melibatkan tiga set


berinteraksi sistem. Pada tingkat terkecil adalah sistem pribadi, terdiri dari
individu. Contoh sistem pribadi individu perawat dan pasien. Tingkat kedua dari
sistem sistem interpersonal, atau kelompok. Ini adalah kelompok umumnya kecil.

Sebuah keluarga adalah sebuah sistem interpersonal, dan ketika seorang


perawat dan pasien berinteraksi mereka juga merupakan sistem interpersonal.
Sistem terbesar adalah sistem sosial, atau masyarakat. Contoh dari sistem sosial
adalah organisasi keagamaan, universitas, dan rumah sakit.

2.2 TEORI
King mengawali teori ini melalui studi literatur dalam keperawatan, ilmu-
ilmu perilaku terapan, diskusi dengan beberapa teman sejawat dan menghadiri
beberapa konferensi serta alasan-alasan induktif dan deduktif dari beberapa
pemikiran-pemikiran kritis. Dari informasi yang terkumpul tersebut, kemudian
King memformulasikan kedalam suatu kerangka kerja konseptual (Conceptual
Framework) pada tahun 1971. King mengidentifikasi kerangka kerja konseptual
(Conceptual Framework) sebagai sebuah kerangka kerja sistem terbuka, dan teori
ini sebagai suatu pencapaian tujuan. King mempunyai asumsi dasar terhadap
kerangka kerja konseptualnya, bahwa manusia seutuhnya (Human Being) sebagai
sistem terbuka yang secara konsisten berinteraksi dengan lingkungannya. Asumsi
yang lain bahwa keperawatan berfokus pada interaksi manusia dengan
lingkungannya dan tujuan keperawatan adalah untuk membantu individu dan

5
kelompok dalam memelihara kesehatannya. Kerangka kerja konseptual
(Conceptual Framework) terdiri dari tiga sistem interaksi yang dikenal dengan
Dynamic Interacting Systems, meliputi: Personal systems (individuals),
interpersonal systems (groups) dan social systems (keluarga, sekolah, industri,
organisasi sosial, sistem pelayanan kesehatan, dll).

Asumsi dasar King tentang manusia seutuhnya (Human Being) meliputi


sosial, perasaan, rasional, reaksi, kontrol, tujuan, orientasi kegiatan dan orientasi
pada waktu. Dari keyakinannya tentang human being ini, King telah menderivat
asumsi tersebut lebih spesifik terhadap interaksi perawat – klien:

a. Persepsi dari perawat dan klien mempengaruhi proses interaksi.


b. Tujuan, kebutuhan-kebutuhan dan nilai dari perawat dan klien
mempengaruhi proses interaksi.
c. Individu mempunyai hak untuk mengetahui tentang dirinya sendiri.
d. Individu mempunyai hak untuk berpartisipasi dalam pengambilan
keputusan dan hal tersebut mempengaruhi kehidupan dan kesehatan
mereka serta pelayanan masyarakat
e. Profesional kesehatan mempunyai tanggung jawab terhadap pertukaran
informasi sehingga membantu individu dalam membuat keputusan tentang
pelayanan kesehatannya.
f. Individu mempunyai hak untuk menerima atau menolak pelayanan
kesehatan.
g. Tujuan dari profesional kesehatan dan tujuan dari penerima pelayanan
kesehatan dapat berbeda.

Human being mempunyai tiga dasar kebutuhan kesehatan yang fundamental :

a. Kebutuhan terhadap informasi kesehatan dan dapat dipergunakan pada


saat dibutuhkan.
b. Kebutuhan terhadap palayanan kesehatan bertujuan untuk pencegahan
penyakit.
c. Kebutuhan terhadap pelayanan kesehatan yang dibutuhkan ketika
individu tidak mampu untuk membantu dirinya sendiri.

Perawat dalam posisinya, membantu: apa yang mereka ketahui, apa yang
mereka pikirkan, bagaimana mereka merasakan dan bagaimana mereka
melakukan kegiatan untuk memelihara kesehatannya.

Berdasarkan kerangka kerja konseptual (Conceptual Framework) dan


asumsi dasar tentang human being, King menderivatnya menjadi teori Pencapaian

6
Tujuan (Theory of Goal Attainment). Elemen utama dari teori pencapaian tujuan
adalah interpersonal systems, dimana dua orang (perawat-klien) yang tidak saling
mengenal berada bersama-sama di organisasi pelayanan kesehatan untuk
membantu dan dibantu dalam mempertahankan status kesehatan sesuai dengan
fungsi dan perannya. Dalam interpersonal systems perawat-klien berinteraksi
dalam suatu area (space). Menurut King intensitas dari interpersonal systems
sangat menentukan dalam menetapkan dan pencapaian tujuan keperawatan.
Dalam interaksi tersebut terjadi aktivitas-aktivitas yang dijelaskan sebagai
sembilan konsep utama, dimana konsep-konsep tersebut saling berhubungan
dalam setiap situasi praktek keperawatan, meliputi:

a. Interaksi, King mendefenisikan interaksi sebagai suatu proses dari persepsi


dan komunikasi antara individu dengan individu, individu dengan
kelompok, individu dengan lingkungan yang dimanifestasikan sebagai
perilaku verbal dan non verbal dalam mencapai tujuan.
b. Persepsi diartikan sebagai gambaran seseorang tentang realita, persepsi
berhubungan dengan pengalaman yang lalu, konsep diri, sosial ekonomi,
genetika dan latarbelakang pendidikan.
c. Komunikasi diartikan sebagai suatu proses penyampaian informasi dari
seseorang kepada orang lain secara langsung maupun tidak langsung.
d. Transaksi diartikan sebagai interaksi yang mempunyai maksud tertentu
dalam pencapaian tujuan. Yang termasuk dalam transaksi adalah
pengamatan perilaku dari interaksi manusia dengan lingkungannya.
e. Peran merupakan serangkaian perilaku yang diharapkan dari posisi
pekerjaannya dalam sistem sosial. Tolok ukurnya adalah hak dan
kewajiban sesuai dengan posisinya. Jika terjadi konflik dan kebingungan
peran maka akan mengurangi efektifitas pelayanan keperawatan.
f. Stress diartikan sebagai suatu keadaan dinamis yang terjadi akibat
interaksi manusia dengan lingkungannya. Stress melibatkan pertukaran
energi dan informasi antara manusia dengan lingkungannya untuk
keseimbangan dan mengontrol stressor.
g. Tumbuh kembang adalah perubahan yang kontinue dalam diri individu.
Tumbuh kembang mencakup sel, molekul dan tingkat aktivitas perilaku
yang kondusif untuk membantu individu mencapai kematangan.
h. Waktu diartikan sebagai urutan dari kejadian/peristiwa kemasa yang akan
datang. Waktu adalah perputaran antara satu peristiwa dengan peristiwa
yang lain sebagai pengalaman yang unik dari setiap manusia.
i. Ruang adalah sebagai suatu hal yang ada dimanapun sama. Ruang adalah
area dimana terjadi interaksi antara perawat dengan klien.

7
2.3 PARADIGMA KEPERAWATAN

a. Manusia

Menurut King, manusia merupakan makhluk sosial yang rasional dan selalu
ingin tahu. Manusia memiliki kemampuan untuk berfikir, berpersepsi, perasaan,
memilih dan menetapkan tujuan, serta membuat keputusan.

Karena itu, manusia memiliki 3 kebutuhan dasar :

- Manusia membutuhkan informasi kesehatan yang dapat digunakannya

- Manusia membutuhkan pencegahan terhadap sakit

- Manusia membutuhkan perawatan saat ia mengalami sakit

b. Lingkungan

Lingkungan merupakan latarbelakang interaksi manusia, terdiri atas :

- Lingkungan Internal : didalamnya terdapat transformasi energi yang akan


memungkinkan manusia untuk mengatur perubahan lingkungan eksternal

- Lingkungan Eksternal : meliputi organisasi formal dan informal. Keperawatan


merupakan bagian dari lingkungan klien.

c. Kesehatan

Menurut King, kesehatan adalah suatu pengalaman dinamis pada kehidupan


manusia, dimana hal tersebut merupakan penyesuaian terhadap adanya stressor
lingkungan baik internal maupun eksternal dengan menggunakan sumber-sumber
optimum sehingga dicapai potensi yang maksimum dalam menjalankan aktivitas
sehari-hari.

d. Keperawatan

Keperawatan didefenisikan sebagai proses aksi, reaksi dan interaksi antara


perawat dan klien yang saling tukar menukar informasi tentang persepsi keduanya
dan kondisi keperawtan. Proses interaksi perawat-klien melibatkan komunikasi,
menentukan tujuan, eksplorasi dan menyetujui makna dari tujuan.

- Aksi : didefenisikan sebagai perilaku mental dan phisic

- Reaksi : perilaku tidak spesifik, tapi bergantung pada perilaku aksi

8
- Tujuan keperawatan : membantu individu untuk mempertahankan kesehatan
agar perannya dapat berfungsi

2.4 KEKUATAN DAN KELEMAHAN TEORI

a. Kekuatan

1. Teori pencapaian target King menggambarkan urutan peristiwa yang logis.


2. Untuk sebagian besar, konsep didefinisikan dengan jelas.
3. Meski presentasinya tampak rumit, teori pencapaian tujuan King relatif
sederhana.
4. King merumuskan asumsi yang bisa diuji hipotesis untuk penelitian.

b. Kelemahan:
Teori King mengandung inkonsistensi besar:
1. Dia menunjukkan bahwa perawat prihatin dengan perawatan kesehatan
kelompok namun mengkonsentrasikan diskusi tentang keperawatan yang
terjadi dalam hubungan diadik.
2. Raja mengatakan bahwa perawat dan kliennya adalah orang asing, namun
dia berbicara tentang pekerjaan mereka bersama untuk mencapai tujuan
dan pentingnya perawatan kesehatan.
3. Keterbatasan utama dalam kaitannya dengan karakteristik ini adalah usaha
untuk menemukan konsep dasar.

9
BAB III
KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan

Setelah menguraikan msalah dan semua teori-teori dari Imogene King di


atas maka dapat kami tarik kesimpulan bahwa banyak sekali konsekuensi-
konsekuensi yang bermanfaat dalam praktek keperawatan. Serta sosok seorang
Imogene King yang selalu aktif memberikan pemikiran-pemikiran untuk
kemajuan para perawat, agar menjadi perawat yang professional.

3.2 Saran

1. Agar teori bermanfaat dalam praktek keperawatan, teori tersbut harus


fokus minimalnya terhadap satu ospek proses perawatan.
2. Teori Imogene King memfokuskan kepada fase-fase perencanaan dan
implementasi dala proses perawatan.
3. Penelitian sarana-sarana untuk mencapai tujuan bertransaksi dan meraih
tujuan yang sempurna.

10
DAFTAR PUSTAKA

http://nursingtheories.weebly.com/imogene-m-king.html

http://ckjnersmanajer.blogspot.co.id/2009/03/paradigma-keperawatan.html

11

Anda mungkin juga menyukai