Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

FALSAFAH DAN TEORI KEPERAWATAN

Di Susun oleh:

Nama: Riska R. Sione


Nim: C01417161
Kelas: E Keperawatan

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO
GORONTALO
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang

telah memberi rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah tentang Model

Konsep Dan Teori Keperawatan Dorotheorem ini dapat terselesaikan.

Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah. saya

mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu

sehingga makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya. Makalah ini

masih jauh dari sempurna oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran

yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah

ini memberikan informasi bagi teman-teman dan bermanfaat untuk

pegembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Gorontalo 9 september

Penulis

1
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR .................................................................................... 1
DAFTAR ISI .................................................................................................. 2
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 3
1.1 Latar Belakang................................................................................... 4
1.2 Rumusan masalah ............................................................................ 4
1.3 Tujuan................................................................................................ 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 5


2.1 Falsafah Keperawatan Menurut Orem................................................ 5
2.2 Teori Keperawatan Menurut Derothea Orem...................................... 5
2.3 Proses Keperawatan Menurut Derothea Orem.................................... 9

BAB III PENUTUP ........................................................................................ 11


3.1 Kesimpulan........................................................................................ 11
3.2 saran................................................................................................... 11

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keperawatan sebagai pelayanan profesional dalam aplikasinya harus
dilandasi oleh dasar keilmuan keperawatan yang kokoh. Dengan demikian
Perawat harus mampu berfikir logis dan kritis dalam menelaah dan
mengidentifikasi respon manusia. Banyak bentuk-bentuk pengetahuan dan
ketrampilan berfikir kritis harus dilakukan pada setiap situasi klien, antara
lain dengan menggunakan model-model keperawatan dalam proses
keperawatan dan tiap model dapat digunakan dalam praktek keperawatan
sesuai dengan kebutuhan.
Dalam teori keperawatan bila kita perhatikan kesemua teori
tersebut akan berorientasi pada satu bidang cakupan dalam
keperawatan misalkan Nightingale menyoroti masalah lingkungan,
Henderson lebih pada pemenuhan kebutuhan dasarnya selain itu ada juga
teori yang berorientasi pada optimalisasi peran klien dalam proses
penyembuhanya. Semua teori tersebut bersinergi dalam membentuk suatu
sistem yang holistik dengan penjelasan masalah yang detail, sehingga
mampu memberikan konstribusi dalam memberikan arah asuhan.
Dari beberapa model konsep& salah satu diantaranya adalah model
“self care” yang diperkenalkan oleh Dorothea E. Orem. Orem
mengembangkan model konsep keperawatan ini pada awal tahun
1971 dimana dia mempublikasikannya dengan judul “Nursing C on ce ps
o f P r ac t i c e S el f C ar e ”. Model ini pada awalnya berfokus pada individu
kemudian edisi kedua tahun 1980 dikembangkan pada multiperson’
units (keluarga kelompok dan komunitas) dan pada edisi ketiga sebagai
lanjutan dari tiga hubungan konstruksi teori yang meliputi: teori self care,
teori self care deficit dan teori nursing system. Dalam pandangan orem
bahwa setiap orang mempunyai kemampuan dalam memenuhi
kebutuhan dasarnya s ec ar a mandir. Tapi pada situasi tertentu

3
kemampuan itu tidak bisa tampil, disinilah teori orem akan
menjelaskanbahwa, kebutuhan manusia apapun kondisinya adalah sama,
tergantung bagaimana indifidu memenuhi kebutuhan itu. Bila kebutuhan
terpenuhi dengan baik maka tidak akan ditemukan masalah, berbeda
dengan orang yang tidak mampu memenuhi kebutuhanya makan akan
mengalami deficiet.
Orem dengantegas mencoba mengoptimalkan kemampuan alami
setiap klien dalam memenuhi kebutuhanya. Peran perawat dalam teori
merupakan sebagai agen yang mampu membantu klien dalam
mengembalikan peranya sebagai self care agency. Sistem yang di bangun
dari tiga teori utama ini mampu menghasilkan kolaborasi pelayanan
keperwatan yang unik , tidak dari prosesnya, tapi juga dari hasilnya akan
mampu membuat klien mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan
penyakitnya.
Teori ini mampu memberikan bentuk asuhan yang harus diberikan
pada klien pada keadaan tertentu" antara klien dan perawat harus
memiliki pemahaman tentang pendangan self-care. Proses yang lebih
bertumpu pada pelayanan terapeutik yang mandiri dengan melibatkan
setiap indifidu agar mampu melakukannya secara mandiri.
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud falsafah keperawatan?
b. Jelaskan tentang teori keperawatan menurut Orem?
1.3 Tujuan

a. Tujuan Umum

Memberikan pemahaman tentang falsafah dan teori keperawatan

Dorothea Orem

b. Tujuan Khusus

1. Menjelaskan falsafah keperawatan

2. Menjelaskan teori keperawatan menurut orem


4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Falsafah Keperawatan Menurut Orem


Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan
Bagian integral dari layanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat
keperawatan. Falsafah Keperawatan:kenyakinan perawat terhadap nilai-nilai
keperawatan yang menjadi pedoman dalam memberikan asuhan keperawatan.
Keperawatan mandiri (self care) menurut Orem’s adalah: “Suatu
pelaksanaan kegiatan yang diprakarsai dan dilakukan oleh individu sendiri untuk
memenuhi kebutuhan guna mempertahankan kehidupan, kesehatan dan
kesejahteraannya sesuai dengan keadaan, baik sehat maupun sakit (Orems’s,
1980). Pada dasarnya diyakini bahwa semua manusia itu mempunyai kebutuhan-
kebutuhan self care dan mereka mempuny hak untuk kebtuhan itu sendir, kecualu
bila tidak mampu.
2.2 Teori Keperawatan Menurut Derothea Orem
a. Thhe Theory of Self-care Deficit
Teori ini merupakan inti dari teori keperawatan Orem,Teori ini
mengambarkan kapan keperawatan dibutuhkan. Keperawatan diperlukan ketika
indifidu tidak mampu atau mengalami keterbatasan dalam memenuhi syarat
perawatan diri yang efektif, Keperawatan diberikan jika tingkat kemampuan
perawatan diri lebih rendah dibandingkan dengan kebutuhan perawatan diri atau
kemampuan perawatan diri seimbang dengan kebutuhan namun hubungan deficit
dapat terjadi selanjutnya akibat penurunan kemampuan, peningkatan kualitas dan
kuantitas kebutuhan atau keduanya.

5
Penjelasan gambar :
Ketika ada kebutuhan untuk merawat diri sendiri dan indifidu mampu
memenuhi permintaan itu, perawatan diri adalah mungkin. Jika, di sisi lain,
tuntutan lebih besar dari kapasitas indifidu atau kemampuan untuk memenuhi
kebutuhan maka itu, maka akan terjadi ketidakseimbangan dan hal ini disebut
dengan “defisit perawatan diri”
Teori self care deficit diterapkan bila anak belum dewasa, kebutuhan
melebihi kemampuan perawatam, kemampuan sebanding dengan kebutuhan
tetapi diprediksi untuk masa yang akan datang,kemungkinan terjadi penurunan
kemampuan dan peningkatan kebutuha.
Dalam pemenuhan perawatan diri sendiri serta membantu dalam
proses penyelesaian masalah, orem memiliki metode untuk proses
tersebut diantaranya bertindak atau berbuat untuk orang lain, sebagai pembimbing
orang lain, memberi support baik secara fisik atau psikologis, meningkatkan
pengembangan lingkungan untuk pengembangan pribadi serta mengajarkan atau
memberi pendidikan pada orang lain.
Inti dari teori ini menggambarkan manusia sebagai penerima
perawatan yang tidak mampu memenuhi kebutuhan perawatan dirinya dan
memiliki berbagai keterbatasan-keterbatasan dalam mencapai taraf kesehatan.
Perawatan yang diberikan didasarkan kepada tingkat ketergantungan: yaitu
ketergantungan total atau parsial, Defisit perawatan diri menjelaskan hubungan
antara kemampuan seseorang dalam bertindak, beraktivitas dengan tuntutan
6
kebutuhan tentang perawatan diri. Sehingga bila tuntutan lebih besar dari
kemampuan, maka ia akan mengalami penurunan defisit perawatan diri.
Self care adalah kemampuan indifidu untuk melakukan perawatan diri,
Perawatan diri dapat mengalami gangguan atau hambatan bila seseorang jatuh
pada kondisi sakit atau kondisi yang melelahkan seperti stress fisik dan
psikologis, Self care deficit terjadi bila agen self care atau orang yang
memberikan perawatan diri baik pada diri sendiri maupun pada orang lain tidak
dapat memenuhi kebutuhan perawatan diri indifidu dan lebih memberikan self
care theraupetic. Nursing agency menggunakan kegiatan gabungan berarti
bahwa kegiatan perawat perlu dikoordinasi, dilakukan secara serentak atau
berhubungan dengan ayanan asuhan keperawatan yang akan diberikan. Seseorang
yang melakukan kegiatan ini harus mempunyai pengetahuan tentang asuhan
keperawatan yang diberikan sehingga dapat mengambil suatu keputusan yang
tepat bagi klien.
b. The Theory Of Nursing System
Nursing system adalah bagian dari pertimbangan praktek Keperawatan
yang dilakukan oleh perawat berdasarkan koordinasi untuk kebutuhan perawatan
diri (self-care demand) pasiennya dan untuk melindungi dan mengontrol
latihan pengembangan dari kemampuan perawatan diri pasien (self-care agency).
Orem (1991) mengidentifikasi tiga klasifikasi dari system keperawatan
berdasarkan kemampuan pasien dalam mencapai syarat pemenuhan perawatan
diri.
1. Wholly Compensatory System
Sisstem penyeimbang keperawatan menyeluruh merupakan suatu tindakan
keperawatan dengan memberikan kompensasi penuh kepada pasien disebabkan
karena ketidakmampuan pasien dalam memenuhi tindakan keperawatan secara
mandiri.
Sistem penyeimbang keperawatan menyeluruh dibutuhkan ketika perawat
harus menjadi peringan bagi ketidakmampuan total seorang pasien dalam
hubungan kegiatan merawat yang membutuhkan tindakan penyembuhan dan
manipulasi. Perawat mengambil alih pemenuhan kebutuhan self care secara
7
menyeluruh kepada pasien yang tidak mampu, misal: pada pasien koma atau
pasien bayi.
2. Partly Compensatory System
System penyeimbang sebagian yaitu sistem keperawatan dalam
memberikan perawatan diri kepada pasien secara sebagian saja dan ditujukan pada
pasien yang memerlukan bantuan secara minimal. Perawat mengambil alih
beberapa aktifitas yang tidak dapat dilakukan oleh pasien dalam memenuhi
kebutuhan self care-nya dijalankan pada saat perawat dan pasien menjalankan
interfensi perawatan atau tindakan lain yang melibatkan tugas meliputi atau
penyembuhan, misal: pasien usia lanjut, pasien stroke dengan kelumpuhan.
c. Supportive-Educative System
Sistem yang mendukung/mendidik yaitu tindakan keperawatan yang
bertujuan untuk memberikan dukungan dan pendidikan agar pasien mampu
melakukan perawatan mandiri. Perawat memberikan pendidikan kesehatan atau
penjelasan untuk memoti8asi melakukan self care, tetapi yang melakukan self care
adalah pasien sendiri, misal: mengajarkan pasien merawat lukannya, mengajarkan
bagaimana menyuntik insulin. Diperlukan pada situasi dimana pasien harus
belajar untuk menjalankan ketentuan yang dibutuhkan secara eksternal atau
internal yang ditujukan oleh therapeutic self care, namun tidak dapat melakukan
tanpa bantuan. Metode bantuan diantaranya: tindakan, panduan, pelajaran,
dukungan dan memberikan lingkungan yang membangun.

8
Tabel 1 . Basic nursing system. (From Orem, D>E [2001].Nursing:
Concepts of practice [6th.ed,p.351].St.Lousis:Mosby)

2.3 proses keperawatan menurut teori dorothea e. orem

a. Tahap 1 = Diagnosa keperawatan dan persepsi

Pada tahap ini memperjelas mengapa keperawatan dibutuhkan.


Analisa dan interpretasi dalam membuat keputusan mengenai perawatan
9
merupakan bentuk kegiatan manajemen kasus. Didalam diagnosa
keperawatan memerlukan telaahan dan pengumpulan fakta tentang pasien
termasuk self care agent dan therapeutic self-care demand dan hubungan
keduannya sehingga dapat ditetapkan self-care deficit(Orem, 2001) Orem
menegaskan bahwa dalam diagnosa keperawatan dan merupakan dasar
tujuan untuk memberikan arahan dalam melakukan tindakan keperawatan
dan dalam pengobatan, kemampuan pasien dan minat keluarga serta
bentuk dalam kolaborasi mempengaruhi tindakan keperawatan yang
dilakukan perawat.

b. Tahap 2: Mendisain sistem keperawatan dan perencanaan

Tahap ini merupakan tahap dalam memberikan perawatan pada


Pasien dan membuat nursing system yang efisien dan efektif dan
menentukan rat-rata yang benar dalam membantu self care pasien.Tahap
ini termasuk mendisain bagaimana peran pasien dan peran perawat dalam
melakukan self care yang dilakukan dalam memenuhi therapeutic self-
care demand,dan mengaturlatihan self-care agency, melindungi dan
membantu self care agency.

c. Tahap 3: Memproduksi dan manajemen sistem keperawatan

Di dalam tahap ketiga ini, perawat bekerja untuk menghasilkan dan


mengatur sistem keperawatan, Perawat selama berinteraksi dengan pasien,
dapat melakukan perencanaan dan kontrol, dan tahap ini mengatur sistem
keperawatan serta menghasilkan kegiatan yang terencana untuk memenuhi
therapeutic self-care demand dan mengatur latihan dan pengembangan
kemampuan akan self-care. Kegiatan-kegiatan tersebut meliputi: membatu,
menuntun, mengarahkan, menstimulus minat, mendukung, meregulasi,
mengkoordinasi dan memonitor tugas self care sehingga sistem perawatan
dapat berjalan dengan optimal.

10
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dengan mempelajari model konsep atau teori keperawatan sebagaimana
disampaikan dimuka maka dapat disimpulkan bahwa perawat harus memahami
apa yang harus dilakukan secara tepat dan akurat sehingga klien dapat
memperoleh haknya secara tepat dan benar. Asuhan keperawatan dengan
pemilihan model konsep atau teori keperawatan yang sesuai dengan karakteristik
klien dapat memberikan asuhan keperawatan yang relevan. Model konsep atau
teori keperawatan orem mempunyai makna bahwa semua manusia mempunyai
kebutuhan-kebutuhan self care dan mereka Dengan demikian perawat mengakui
potensi pasien untuk berpartisipasi merawat dirinya sendiri pada tingkat
kemampuannya dan perawatan dapat menentukan tingkat bantuan yang akan
diberikan. Untuk dapat menerapkan model konsep atau teori keperawatan ini
diperlukan suatu pengetahuan dan ketrampilan yang mendalam terhadap teori
keperawatan sehingga diperoleh kemampuan tehnikal dan sikap yang therapeutik.
3.2 SARAN
Dengan mengetahui model - model keperawatan yang ada diharapkan
perawat bisa mengetahiu metode mana yang pantas dan harus kita terapkan
dalam keadaan dan situasi tertentu. jangan sampai salah mengambil metode
karena setiap situasi dan kondisi selalu berubah

11
DAFTAR PUSTAKA
Alligood, M.R., &Tomey, A.M 2006. Nursing theory: utiliation and
application Third edition. St. Louis: Mosby Elsevier,Inc.

Alligood& M"." Tomey& ,"M" Nursing theory$ utiliation and


application" Third edition" t" ouis= Mosby Else8ier& 6n%"

artweg& Dorothea Orem$ self-care deficit theory" Newbury Park& 3ali'ornia


age Publiations"

rem& Dorothea" ())+" Dorothea EliGabeth rem Made Nursing Theory"

Parker (2018)" Nursing theories in practice" New York= National eague 'or
Nursing"

Tomey (2015)" Nursing theorists and their work&Fth edition" touis & MissouriA
3"J" Mosby 3ompany

12

Anda mungkin juga menyukai