1. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kelemahan otot.
2. Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan kerusakan neuromuskuler.
3. Risiko gangguan perfusi jaringan serebral tidak efektif berhubungan dengan berkurangnya supllai oksigen ke otak
INTERVENSI KEPERAWATAN
DIAGNOSA STANDAR STANDAR STANDAR
KEPERAWATAN DIAGNOSIS LUARAN INTERVENSI KEPERAWATAN KEPERAWATAN KEPERAWATAN INDONESIA INDONESIA INDONESIA Gangguan mobilitas Definisi: Setelah dilakukan Observasi fisik (D.0054) Keterbatasan dalam intervensi 1. identifikasi gerakan fisik dari satu keperawatan selama x adanya nyeri atau lebih ekstremitas jam maka Mobilitas atau keluhan secara mandiri Fisik Meningkat, fisik lainnya Tanda Mayor: dengan kriteria hasil: 2. identifikasi DS: Mengeluh sulit 1. pergerakan toleransi fisik menggerakan ektremitas melakukan ekstremitas meningkat ambulasi DO: 2. kekuatan otot 3. monitor 1. kekuatan otot meningkat frekuensi menurun 3. rentang gerak jantung dan 2. rentang gerak (ROM) tekanan darah (ROM) meningkat sebelum menurun memulai Tanda Minor amabulasi DS: 4. monitor kondisi 1. nyeri saat umum selama bergerak melakukan 2. enggan ambulasi melakukan Terapeutik pergerakan 1. fasilitasi 3. merasa cemas aktivitas saat bergerak ambulasi DO: dengan alat 1. sendi kaku bantua (mis, 2. gerakan tidak togkat, kruk) terkoordinasi 2. fasilitasi 3. gerakan terbatas melakukan 4. fisik lemah mobilitas fisik, jika perlu 3. libantkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan mabulasi edukasi 1. jelaskan tujuan dan prosedur ambulasi 2. anjurkan melakukan ambulasi diri 3. ajarkan ambulasi sederhana yang harus dilakukan (mis, berjalan dari tempat tidur ke kursi roda, berjalan dari tempat tidur kek kamr mandi, berjalan sesuai toleransi) Gangguan Definisi: Setelah dilakukan Observasi Komunikasi Verbal Penurunan, intervensi 1. monitor (D.0119) perlambatan atau keperawatan selama x kecepatan, ketiadaan kemampuan jam maka Komunikasi tekanan, untuk menerima, Verbal meningkat kuantitas, memperoses, mengirim dengan kriteria hasil: volume, dan dan/atau menggunakan 1. kemampuan diksi bicara system symbol berbicara 2. monitor proses Tanda Mayor meningkat kognitif, DS: - 2. kemampuan anatomis, dan DO: mendengar fisiologis yang 1. tidak mampu meningkat berkaitan berbicara atau 3. kesesuaian dengan bicara mendengar ekspresi (mis, memori, 2. menunjukkan wajah/tubuh pendengaran respon tidak meningkat dan bahasa) sesuai 3. monitor frustasi, Tanda Minor marah, depresi, DS: - atau hal lain DO: yang 1. afasia menganggu 2. disfasia bicara 3. gagap 4. identifikasi 4. tidak ada perilaku kontak mata emsosional dan 5. sulit memahami fisik sebagai komunikasi bentuk 6. sulit komunikasi mepertahankan Terapeutik komunikasi 1. gunakan metode 7. sulit komunikasi menggunakan alternative (mis, ekspresi wajah menulis, mata atau tubuh berkedip, papan komunikasi dengan gambar dan huruf, isyarat tangan, dan computer 2. sesuaikan gaya komunikasi dengan kebutuhan (mis, berdiri di depan pasien, dengarkan dengan seksama, tunjukan satu gagasan atau pemkiran sekaligus bicaralah dengan perlahan sambil menghindari teriakan, gunakan komunikasi tertulis, atau meminta bantuan keluarga untuk memahami ucapan pasien 3. modifikasi lingkungan untuk meminimalkan bantuan 4. ulangi apa yang disampaikan pasien 5. berikan dukungan psikologis 6. gunakan juru bicara, jika perlu Edukasi 1. anjurkan berbicara perlahan 2. anjurkan pasien dan keluarga proses kognitf, anatomis, dan fisiologis yang berhubungan dengan kemampuan bicara Kolaborasi 1) rujuk ke ahli patologi bicara atau terapis
Resiko Perfusi Definisi: Setelah dilakukan Observasi
serebral tidak efektif Beresiko mengalami intervensi 1. monitor status (D.0017) penurunan sirkulasi ke keperawatan selama x kardiopulmonal otak jam maka Perfusi ( frekuensi dan Faktor risiko: Serebral meningkat kekuatan nadi, 1. kebanormalan dengan kriteria hasil: frekuensi napas, masa 1. tingkat TD, MAP) protrombin kesadaran 2. monitor status dan/atau masa meningkat oksigenasi tromboplastin 2. tekanan intra (oksimetri nadi, parsial kranial AGD) 2. penurunan menurun 3. monitor status kinerja ventrikel 3. sakit kepala cairan kiri menurun (masukan dan 3. aterosklerosis 4. gelisah haluaran, turgor aorta menurun kulit, CRT) 4. diseksi arteri 4. monitor tingkat 5. fibrilasi atrium kesadaran dan 6. miksoma atrium respon pupil 7. stenosis karotis 5. perilaku 8. miksoma atrium riwayat alergi Terapeutik 1. berikan oksigen untuk mepertahankan saturasi okisgen >94% 2. persiapkan intubasi dan ventilasi mekanis, jika perlu 3. pasang jalur IV, jika perlu 4. pasang kateter urin untuk menilai produksi urin, jika perlu Edukasi 1. jelaskan penyebab/ faktor risiko syok 2. anjurkan melapor jika menemukan/me rasakan tanda dan gajala awal syok Kolaborasi 1. kolaborasi pemberian IV, jika perlu 2. kolaborasi pemberian transfusi darah, jika perlu 3. kolaborasi pemberian antinflamasi, jika perlu