Anda di halaman 1dari 2

KD 3.

13 Menerapkan Pertolongan Ambulasi Klien


Ambulasi adalah tahapan kegiatan yang dilakukan pada B. Tindakan-tindakan Ambulasi
pasien pasca operasi dimulai dari bangun dan duduk sampai 1. Duduk diatas tempat tidur D. Faktor yang Mempengaruhi Pelaksanaan Ambulasi
pasien turun dari tempat tidur dan mulai berjalan dengan 2. Duduk ditepi tempat tidur 1. Kesehatan Umum
bantuan alat sesuai dengan kondisi pasien. Ambulasi 3. Memindahkan pasien dari tempat tidur ke kursi roda Penyakit, kelemahan,penurunan aktivitas, kurangnya
mendukung kekuatan, daya tahan, dan fleksibilitas. 4. Memindahkan pasien dari kursi roda ke tempat tidur latihan fisik, dan lelah kronik menimbulkan efek yang
Keuntungannya akan terlihat dengan menunjukkan 5. Membantu berjalan tidak nyaman pada fungsi muskuloskeletal.
peningkatan toleransi aktivitas. 6. Memindahkan pasien dari tempat tidur ke brankar 2. Tingkat Kesadaran
A. Tujuan Ambulasi 7. Melatih berjalan dengan menggunakan alat bantu Pasien dengan kondisi disorientasi, bingung atau
1. Mencegah dampak immobilisasi pasca operasi, 8. Memindahkan klien dari brankar ke tempat tidur mengalami perubahan tngkat kesadaran tidak mampu
meliputi: C. Alat-alat yang Digunakan dalam Pelaksanaan Ambulasi melakukan ambulasi dini pascaoperasi.
a. Sistem integumen: kerusakan integritas kulit 1. Kruk 3. Nutrisi
(abrasi), sirkulasi terhambat (atropi akut), dan Kruk adalah alat yang terbuat dari logam atau kayu Pasien yang kurang nutrisi sering mengalami atropi
perubahan turgor kulit. dan digunakan permanen untukmeingkatkan otot, penurunan jaringan subkutan yang serius, serta
b. Sistem kardiovaskular: penurunan cardiac mobilisasi serta menopang tubuh untuk gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit. Pasien
reverse,peningkatan beban kerja jantung, keseimbangan pasien. juga akan mengalami defisiensi protein,
hipotensi ortostatic, dan phlebotrombosis. 2. Canes ketidakseimbangan oksigen, dan tidak adekuatnya
c. Sistem respirasi: penurunan kapasitas vital, Canes (tongkat) adalah alat yang terbuat dari kayu asupan vitamin C.
penurunan ventilasi volunter makximal, atau logam setinggi pinggang yang digunakan kepada 4. Emosi
penurunan ventilasi/perfusi setempat, mekanisme pasien dengan lengan yang mampu dan sehat. Perasaan nyaman, kebahagiaan, kepercayaan, dan
batuk menurun. 3. Walkers penghargaan pada diri sendiri akan mempengaruhi
d. Sistem pencernaan: anoreksia-konstipasi, Walkers yaitu alat yang terbuat dari logam pasien untuk melaksanakan prosedur ambulasi.
penurunan metabolisme. mempunyai empat penyangga yang kokoh digunakan 5. Tingkat Pendidikan
e. Sistem perkemihan: menyebabkan perubahan pada pasien yang mengalami kelemahan umum, Pendidikan menyebabkan perubahan pada
pada eliminasi urine, infeksi saluran kemih, dan lengan yang kuat dan mampu menopang tubuh. kemampuan intelektual, mengarahkan pada
hiperkalsiuria. ketrampilan yang lebih baik dalam mengevaluasi
f. Sistem muskulo skeletal: penurunan massa otot, informasi. Pendidikan dapat meningkatkan
osteoporosis dan pemendekan serat otot. kemampuan seseorang mengatur kesehatan mereka
g. Sistem neurosensoris: kerusakan jaringan, dan mematuhi saran-saran kesehatan.
menimbulkan gangguan saraf pada bagian distal 6. Pengetahuan
dan nyeri yang hebat. kruk Hasil penelitian mengatakan bahwa perilaku yang
2. Memperbaiki sirkulasi dan mencegah flebotrombosis didasari oleh pengetahuan akan bertahan lama
(Deep Vein Thrombus/DVT)1. Mengurangi komplikasi daripada yang tidak didasari oleh pengetahuan.
immobilisasi pasca operasi2, mempercepat pemulihan canes
peristaltik usus3. Ambulasi sangat penting dilakukan
pada pasien pasca operasi karena jika pasien
membatasi pergerakannya di tempat tidur dan sama
sekali tidak melakukan ambulasi, pasien akan semakin
sulit untuk memulai berjalan.

walkers
Merupakan kemampuan individu untuk Proses penyakit dapat mempengaruhi kemampuan
bergerak dengan batasan yang sifatnya mobilitas karena dapat mempengaruhi fungsi sistem
KD 3.14 Menerapkan Pertolongan Mobilisasi Klien sementara.Hal itu dapat disebabkan oleh tubuh. Sebagai contoh, orang yang menderita fraktur
Mobilisasi merupakan kemampuan seseorang untuk bergerak trauma pada muskuloskeletal, contohnya femur akan mengalami keterbatasan pergerakan
bebas, mudah, teratur, mempunyai tujuan memenuhi adanya dislokasi sendi dan tulang. dalam ekstremitas bagian bawah.
kebutuhan hidup sehat, dan penting untuk kemandirian. 2) Mobilisasi sebagian permanen 3. Kebudayaan
Imobilisasi didefinisikan dalam NANDA sebagai suatu Merupakan kemampuan individu untuk Kebudayaan dapat mempengaruhi pola dan sikap
keadaan individu yang mengalami atau beresiko mengalami bergerak dengan batasan yang sifatnya dalammelakukan aktivitas. Sebagai contoh orang yang
keterbatasan gerakan fisik. Sedangkan dalam buku Susan J. menetap. Hal tersebut disebabkan rusaknya memiliki budaya sering berjalan jauh, memiliki
Garrison, Imobilisasi adalah suatu pembatasan gerak atau sistem syaraf yang reversibel, contoh: kemampuan mobilitas yang kuat sebaliknya ada orang
keterbatasan fisik dari anggota badan dan tubuh itu sendiri hemiplegia akibat stroke, paraplegi karena yang mengalami gangguan mobilitas karena adat dan
dalam berputar, duduk dan berjalan, hal ini salah satunya cedera tulang belakang. budaya tertentu dilarang untuk beraktivitas.
disebabkan oleh berada pada posisi tetap dengan gravitasi 2. Jenis immobilisasi
4. Tingkat energi
berkurang seperti saat duduk atau berbaring. a. Immobilisasi fisik
Energi adalah sumber untuk melakukan mobilitas.
A. Pembagian Mobilisasi Merupakan pembatasan pergerakan secara fisik
Agar seseorang dapat melakukan mobilitas yang baik
1. Mobilisasi aktif, yaitu pasien dapat menggerakan tubuh dengan tujuan mencegah terjadinya gangguan
dibutuhkan energi yang cukup.
secara mandiri tanpa bantuan orang lain. komplikasi pergerakan, contohnya pada pasien
5. Usia dan status perkembangan
2. Mobilisasi pasif, yaitu pasien belum dapat hemiplegi, dan fraktur.
Terdapat perbedaan kemampuan mobilitas pada
menggerakkan tubuhnya secara mandiri harus dengan b. Immobilisasi intelektual
tingkat usia yang berbeda, hal ini dikarenakan
bantuan orang lain secara total atau keseluruhan. Merupakan keadaan ketika seseorang mengalami
kemampuan atau kematangan fungsi alat gerak
B. Tujuan Mobilisasi keterbatasan daya pikir, seperti pada pasien yang
sejalan dengan perkembangan usia.
1. Memenuhi kebutuhan dasar manusia mengalami kerusakan otak akibat suatu penyakit.
6. Faktor resiko
2. Mencegah terjadinya trauma c. Immobilisasi emosional
Berbagai faktor fisik, psikologis, dan lingkungan dapat
3. Mempertahankan derajat kesehatan Merupakan keadaan ketika seseorang mengalami
menyebabkan immobilisasi pada usia lanjut.
4. Mempertahankan interaksi sosial dan peran sehari-hari pembatasan secara emosional karena adanya
E. Upaya Pencegahan Dampak Immobilisasi
5. Mencegah hilangnya kemampuan fungsi tubuh perubahan secara tiba-tiba dalam menyesuaikan
1. Perbaikan status gizi
C. Jenis Mobilisasi dan Immobilisasi diri,sebagai contoh keadaan stres berat dapat
2. Memperbaiki kemampuan mobilisasi
1. Jenis mobilisasi disebabkan karena adanya bedah amputasi.
3. Melaksanakan latihan pasif dan aktif
a. Mobilisasi penuh d. Immobilisasi sosial
4. Mempertahankan posisi tubuh dengan benar sesuai
Bergerak secara penuh dan bebas sehingga dapat Merupakan keadaan individu yang mengalami
dengan body aligment (struktur tubuh)
melakukan interaksi sosial dan menjalankan peran hambatan dalam berinteraksi sosial karena
5. Melakukan perubahan posisi tubuh secara periodik
sehari-hari. keadaan penyakitnya sehingga mempengaruhi
(mobilisasi untuk menghindari terjadinya
b. Mobilisasi sebagian perannya dalam kehidupan sosial.
dekbitus/pressure area akibat tekanan yang menetap
Bergerak dengan batasan jelas dan tidak mampu D. Faktor yang Mempengaruhi Mobilisasi
pada bagian tubuh)
bergerak dengan bebas karena dipengaruhi oleh 1. Gaya hidup
gangguan saraf motorik dan sensorik pada area Perubahan gaya hidup dapat mempengaruhi
tubuhnya. Hal ini dapat dijumpai pada kasus kemampuan mobilitas seseorang karena gaya hidup
cedera atau patah tulang. Mobilisasi sebagian ini berdampak pada perilaku atau kebiasaan sehari-hari.
terbagi menjadi dua, yaitu: 2. Proses penyakit dan injuri
1) Mobilisasi sebagian temporer

Anda mungkin juga menyukai