walkers
Merupakan kemampuan individu untuk Proses penyakit dapat mempengaruhi kemampuan
bergerak dengan batasan yang sifatnya mobilitas karena dapat mempengaruhi fungsi sistem
KD 3.14 Menerapkan Pertolongan Mobilisasi Klien sementara.Hal itu dapat disebabkan oleh tubuh. Sebagai contoh, orang yang menderita fraktur
Mobilisasi merupakan kemampuan seseorang untuk bergerak trauma pada muskuloskeletal, contohnya femur akan mengalami keterbatasan pergerakan
bebas, mudah, teratur, mempunyai tujuan memenuhi adanya dislokasi sendi dan tulang. dalam ekstremitas bagian bawah.
kebutuhan hidup sehat, dan penting untuk kemandirian. 2) Mobilisasi sebagian permanen 3. Kebudayaan
Imobilisasi didefinisikan dalam NANDA sebagai suatu Merupakan kemampuan individu untuk Kebudayaan dapat mempengaruhi pola dan sikap
keadaan individu yang mengalami atau beresiko mengalami bergerak dengan batasan yang sifatnya dalammelakukan aktivitas. Sebagai contoh orang yang
keterbatasan gerakan fisik. Sedangkan dalam buku Susan J. menetap. Hal tersebut disebabkan rusaknya memiliki budaya sering berjalan jauh, memiliki
Garrison, Imobilisasi adalah suatu pembatasan gerak atau sistem syaraf yang reversibel, contoh: kemampuan mobilitas yang kuat sebaliknya ada orang
keterbatasan fisik dari anggota badan dan tubuh itu sendiri hemiplegia akibat stroke, paraplegi karena yang mengalami gangguan mobilitas karena adat dan
dalam berputar, duduk dan berjalan, hal ini salah satunya cedera tulang belakang. budaya tertentu dilarang untuk beraktivitas.
disebabkan oleh berada pada posisi tetap dengan gravitasi 2. Jenis immobilisasi
4. Tingkat energi
berkurang seperti saat duduk atau berbaring. a. Immobilisasi fisik
Energi adalah sumber untuk melakukan mobilitas.
A. Pembagian Mobilisasi Merupakan pembatasan pergerakan secara fisik
Agar seseorang dapat melakukan mobilitas yang baik
1. Mobilisasi aktif, yaitu pasien dapat menggerakan tubuh dengan tujuan mencegah terjadinya gangguan
dibutuhkan energi yang cukup.
secara mandiri tanpa bantuan orang lain. komplikasi pergerakan, contohnya pada pasien
5. Usia dan status perkembangan
2. Mobilisasi pasif, yaitu pasien belum dapat hemiplegi, dan fraktur.
Terdapat perbedaan kemampuan mobilitas pada
menggerakkan tubuhnya secara mandiri harus dengan b. Immobilisasi intelektual
tingkat usia yang berbeda, hal ini dikarenakan
bantuan orang lain secara total atau keseluruhan. Merupakan keadaan ketika seseorang mengalami
kemampuan atau kematangan fungsi alat gerak
B. Tujuan Mobilisasi keterbatasan daya pikir, seperti pada pasien yang
sejalan dengan perkembangan usia.
1. Memenuhi kebutuhan dasar manusia mengalami kerusakan otak akibat suatu penyakit.
6. Faktor resiko
2. Mencegah terjadinya trauma c. Immobilisasi emosional
Berbagai faktor fisik, psikologis, dan lingkungan dapat
3. Mempertahankan derajat kesehatan Merupakan keadaan ketika seseorang mengalami
menyebabkan immobilisasi pada usia lanjut.
4. Mempertahankan interaksi sosial dan peran sehari-hari pembatasan secara emosional karena adanya
E. Upaya Pencegahan Dampak Immobilisasi
5. Mencegah hilangnya kemampuan fungsi tubuh perubahan secara tiba-tiba dalam menyesuaikan
1. Perbaikan status gizi
C. Jenis Mobilisasi dan Immobilisasi diri,sebagai contoh keadaan stres berat dapat
2. Memperbaiki kemampuan mobilisasi
1. Jenis mobilisasi disebabkan karena adanya bedah amputasi.
3. Melaksanakan latihan pasif dan aktif
a. Mobilisasi penuh d. Immobilisasi sosial
4. Mempertahankan posisi tubuh dengan benar sesuai
Bergerak secara penuh dan bebas sehingga dapat Merupakan keadaan individu yang mengalami
dengan body aligment (struktur tubuh)
melakukan interaksi sosial dan menjalankan peran hambatan dalam berinteraksi sosial karena
5. Melakukan perubahan posisi tubuh secara periodik
sehari-hari. keadaan penyakitnya sehingga mempengaruhi
(mobilisasi untuk menghindari terjadinya
b. Mobilisasi sebagian perannya dalam kehidupan sosial.
dekbitus/pressure area akibat tekanan yang menetap
Bergerak dengan batasan jelas dan tidak mampu D. Faktor yang Mempengaruhi Mobilisasi
pada bagian tubuh)
bergerak dengan bebas karena dipengaruhi oleh 1. Gaya hidup
gangguan saraf motorik dan sensorik pada area Perubahan gaya hidup dapat mempengaruhi
tubuhnya. Hal ini dapat dijumpai pada kasus kemampuan mobilitas seseorang karena gaya hidup
cedera atau patah tulang. Mobilisasi sebagian ini berdampak pada perilaku atau kebiasaan sehari-hari.
terbagi menjadi dua, yaitu: 2. Proses penyakit dan injuri
1) Mobilisasi sebagian temporer