KD 3.17 s.d KD 3.20 Menerapkan Prosedur Personal Hygiene
Perawatan siang hari
A. Memahami Personal Hygiene
1. Pengertian personal hygiene
Personal hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu personal
yang artinya perorangan dan hygiene berarti sehat. Berikut
definisi personalhygiene menurut beberapa ahli, yaitu:
a. Potter Perry
Personal hygiene adalah suatu tindakan untuk memelihara
kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan
fisik dan psikis, kurang perawatan diri adalah kondisi
dimana seseorang tidak mampu melakukan perawatan
kebersihan untuk dirinya.
b. Depkes
Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar
manusia dalam memenuhi kebutuhannya guna
mempertahankan kehidupannya, kesehatan dan
kesejahteraan sesuai dengan kondisi kesehatannya. Klien
dikatakn terganggu keperawatan dirinya jika tidak mampu
melakukan perawatan diri.
Dapat disimpulkan, personal hygiene merupakan kegiatan atau
tindakan membersihkan seluruh anggota tubuh yang bertujuan
untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang.
2. Tujuan personal hygiene
a. Meningkatkan derajat kesehatan
b. Memelihara kebersihan diri
c. Memperbaiki personal hygiene
d. Pencegahan penyakit
e. Meningkatkan percaya diri
f. Menciptakan keindahan
3. Prinsip-prinsip personal hygiene
a. Gunakan komunikasi terapeutik
b. Mengintegrasikan strategi perawatan lain
c. Mempertimbangkan keterbatasan fisik klien
d. Menghormati pilihan budaya, kepercayaan, dan kebiasaan
klien
e. Menjaga kemandirian klien
f. Menjamin privasi klien
g. Menyampaikan rasa hormat dan mendorong kesehatan
fisik klien
h. Menghormati klien lansia
4. Faktor-faktor yang memengaruhi personal hygiene
a. Pilihan pribadi
Klien punya hak memilih kapan waktu yang tepat untuk
melakukan personal hygiene dan produk apa yang akan
digunakan.
b. Kondisi fisik
Klien dengan diagnosa penyakit tertentu tidak mampu
melakukan personal hygiene secara mandiri.
c. Pengetahuan
Pengetahuan tentang peersonal hygiene sangat penting
untuk klien sehingga klien dapat termotivasi melakukan
perawatan diri.
d. Variabel kebudayaan
Latar budaya yang berbeda mempengaruhi kebiasaan
perawatan diri.
e. Citra tubuh
Penampilan klien mempengaruhi cara mempertahankan
hygiene dirinya. Membuat perawat harus mampu
menyesuaikan cara perawatan yang tepa untuk
klien,termask berkonsultasi dengan klien perihal personal
hygiene.
f. Praktik sosial
Kebiasaan personal hygiene yang didapat dari keluarga
sejak kecil akan mempengaruhi perawatan diri saat ini.
g. Status sosio-ekonomi
Sumber daya ekonomi seseorang mempengaruhi jenis dan
tingkat praktik kebersihan yang digunakan. Perawat harus
mempertimbangkan apakah klien mampu menyediakan
produk tertentu.
5. Dampak yang timbul pada masalah personal hygiene
a. Dampak fisik
Banyak gangguan kesehatan karena tidak terpeliharanya
kebersihan perorangan dengan baik. Contohnya,
gangguan integritas kulit, gangguan gigi dan mulut, dan
gangguan fisik kuku, infeksi mata dan telinga.
b. Dampak psikosoial
Masalah sosial yang berhubungan personal hygiene
adalah gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan
dicintai dan mencintai, kebutuhan harga diri, aktualisasi
diri, dan gangguan interaksi sosial.
6. Waktu pelaksanaan personal hygiene
a. Perawatan dini hari
Untuk pengambilan bahan pemeriksaan yang sudah
terjadwal, seperti urine atau feses. Memberikan
pertolongan seperti pispot/urinal.
b. Perawatan pagi hari
Bisanya dilakukan setelah melakukan sarapan. Melakukan
pertolongan kebutuhan eliminasi (BAB/BAK), mandi,
mencuci rambut, membersihakn mulut, kuku, merapikan
tempat tidur klien.
c.
Biasanya dilakuakan setelah makan siang, dan setelah
melakukan berbagai tindakan pengobatan dan
pemeriksaan. Tindakan mencuci muka dan tangan,
membersihkan mulut, tempat tidur, dan lingkungan pasien.
d. Perawatan menjelang tidur
Merupakan personal hygiene yang dilakukan saat
menjelang tidur supaya pasien rileks sehingga dapat tidur
dengan tenang. Tindakan pemenuhan kebutuhan eliminasi
(BAB/BAK), membersihkan mulut, mencuci tangan.
7. Macam-macam personal hygiene dan tujuannya
a. Perawatan kulit
Bertujuan agar klien memiliki kulit yang utuh, bebas bau
badan, dapat mempertahankan rentang gerak, merasa
nyaman.
b. Mandi
Bertujuan untuk menjaga kebersihan tubuh, mengaurangi
infeksi akibat kulit kotor, memperlancar sistem peredaran
darah, dan menambah kenyamanan pasien.
c. Hygiene mulut
Bertujuan agar pasien memiliki mukosa mulut utuh yang
terhidrasi baik serta untuk mencegah penyebaran penyakit
yang ditularkan melalui mulut, misal tifus, hepatitis,
mencegah penyakit mulut dan gigi, meningkatkan daya
tahan tubuh, mencapai rasa nyaman, memahami dan
mampu melakukan sendiri perawatan hygiene mulut
dengan benar.
d. Perawatan mata, hidung dan telinga
Bertujuan agar pasien memiliki organ sensorik yang
normal, mata, hidung, dan telingan klien akan bebas dari
infeksi dan mampu melakukan perawatan secara mandiri.
e. Perawatan rambut
Bertujuan agar pasien memiliki rambut dan kulit kepala
yang besih dan sehat, pasien akan mencapai rasa nyaman
dan harga diri, pasien dapat berpartisipasi dalam
melakukan praktik perawatan rambut.
f. Perawatan kaki dan kuku
Bertujuan agar pasien memiliki kuku utuh dan permukaan
kulit kaki yang lembut, pasien merasa nyaman dan bersih,
pasien akan memahami dan melakukan metode perawatan
kuku dengan benar.
g. Perawatan genetalia
Bertujuan untuk mencegah terjadinya infeksi,
mempertahankan kebersihan genetalia, meningkatkan
kenyamanan, serta mempertahankan personal hygiene.