Anda di halaman 1dari 8

KONSEP KEBUTUHAN PERSONAL HYGIENE

A.PNGERTIAN
Personal Hygiene adalah upaya seseorang dalam memelihara kebersihan dan
kesejahteraan dirinya untuk memperoleh kesejahteraan fisik dan fisiologis. (Muhammad,
2007).
Personal hygiene berasal dari bahasa yunani yaitu personal yang artinya perorangan dan
hygiene yang artinya sehat. Personal hygiene adalah upaya seseorang dalam memelihara
kebersihan dan kesehatan dirinya untuk memperoleh kesejahteraan fisik dan psikologis.

B. Tujuan
Tujuan dari personal hygiene yaitu sebagai berikut :
1. Meningkatkan derajat kesehatan seseorang
2 Memelihara kebersihan disi seseorang
3. Mencegah penyakit
4. Menciptakan keindahan
5. Meningkatkan rasa percaya diri.

C. Macam-macam Personal Hygiene


1. Perawatan kulit kepala dan rambut
2. Perawatan mata
3. Perawatan hidung
4. Perawatan telinga
5. Perawatan kuku kaki dan tangan
6. Perawatan genitalia
7. Perawatan kulit seluruh tubuh
8. Perawatan tubuh secara keseluruhan
9. Perawatan gigi dan mulut.
D. Faktor yang Mempengaruhi Personal Hygiene
1. Body image
Gambaran individu terhadap dirinya mempengaruhi kebersihan diri misalnya karena
adanya perubahn fisik sehingga individu tidak peduli terhadap kebersihannya.
2. Praktik social
Pada anak-anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka kemungkinan akan
terjadi perubahan pola personal hygiene.
3. Status ekonomi-sosial
Personal hygiene memerlukan alat dan bahan seperrti sabun, pasta gigi, sikat gigi,
sampo, alat mandi yang semuanya memerlukan uang untuk penyediaan.
4. Pengetahuan
Pengetahuan personal hygiene sangat penting karena pengetahuan yang baik dapat
meningkatkan kesehatan.
5. Budaya
Budaya mempengaruhi kebersihan diri seseorang, sebagai contoh orang eropa,
umumnha mandi sekali seminggu, karena cuaca di eropa yang memang dingin, dan
perempuan didesa yang biasa mandi di suangai sehingga tergolong yang memiliki
personal hygiene buruk.
6. Kebiasaan seseorang
Tiap individu memiliki kebiasanan tersendiri kapan dia ingin memotong rambut,
menggunting kuku/bahkan keinginan untuk mandi 2 kali sehari/tidak mandi.
7. Kondisi fisik
Orang sakit lebih banyak membutuhkan kebersihan diri dan personal hygiene perlu
lebih berhati-hati pada orang dengan luka terbuka.

E. Masalah Personal Hygiene yang Berhubungan dengan Oral Hygiene


1. Karies gigi: tumbuhnya lubang merupakan kerusakan email gigi yang berhubungan
dengan kekurangan kalsium.
2. Plak : plak, transparan yang melekat pada gigi. Plak mencegah dilusi asam normal dan
netralisasi karena asam akan merusak gigi.
3. Halitosis : disebut juga bau nafas yang disebabkan oleh intake makanan tertentu dan
infeksi.
F. Manifestasi klinis
1. Fisik
a. Kulit kepala kotor dan rambut kusam, acak-acakan.
b. Hidung kotor telinga juga kotor
c. Gigi kotor disertai mulut bau
d. Kuku panjang dan tidak terawatt
e. Badan kotor dan pakaian kotor
f. Penampilan tidak rapi
2. Psikologis
a. Malas, tidak ada inisiatif
b. Menarik diri, isolasi
c. Merasa tidak berdaya, rendah diri dan hina
3. Sosial
a. Interaksi kurang
b. Kegiatan kurang
c. Tidak mampu berperilaku sesuai norma, missal : cara makan berantakan,
buang air besar/kecil sembarangan, tidak dapat mandi/siakt gigi, tidak dapat
berpakaian sendiri

G. Etiologi

1. Gangguan kognitif
2. Penurunan motivasi
3. Kendala lingkungan ( ketidak sediaan sarana dan prasarana )
4. Ketidaknyamanan ( perubahan rasa pada kondisi yang baru )
5. Keletihan ( ketidakmampuan untuk bergerak )
6. Nyeri
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GANGGUAN
KEBUTUHAN ORAL HYGIENE

A. PENGKAJIAN

1) Pola Oksigenasi:
Sebelum sakit: Pasien bernafas dengan normal RR=20x/mnt, tanpa alat bantu
pernafasan.
Saat di kaji: Pasien bernafas dengan normal RR=22x/mnt, tanpa alat bantu
pernafasan.
2) Pola Nutrisi:
Sebelum sakit: Pasien mengatakan makan 3x1 sehari dengan komposisi nasi,
sayur dan lauk pauk. Pasien minum 6-8 gelas perhari jenis air putih, teh, kopi dan
kadang-kadang susu.
Saat dikaji: Pasien makan 3x1 sehari hanya menghabiskan ¼ porsi yang
diberikan klinik dan minum ± 2-4 gelas perhari jenis air putih.
3) Pola Eliminasi :
Sebelum sakit: Eliminasi volume tidak teridentifikasi, warna kuning,
lancar,dan tidak ada kesulitan.
Saat dikaji: Pasien mengatakan BAB lancar.
4) Pola Aktivitas:
Sebelum sakit: Pasien mengatakan dapat beraktivitas secara mandiri tanpa
bantuan orang lain.
Saat dikaji: Pasien dalam beraktivitas, sebagian dibantu oleh keluarganya.
5) Pola Istirahat:
Sebelum sakit: Pasien mengatakan biasa tidur ± 7 – 8 jam / hari tanpa ada
keluhan di malam hari.
Saat dikaji: Pasien mengatakan bisa tidur 5-6 jam/hari, kadang-kadang malam
tidak bisa tidur karena merasa sulit tidur.
6) Pola Berpakaian:
Sebelum sakit: Pasien dapat berpakaian rapi dan mandiri, tanpa bantuan orang
lain. Pasien mengganti pakaian 2x sehari setelah mandi.
Saat dikaji: Pasien dapat berpakaian dengan bantuan keluarganya.
7) Menjaga Suhu Tubuh :
Sebelum sakit: Pasien teraba tidak demam.
Saat dikaji: Pasien teraba tidak demam dengan suhu 360C
8) Pola Personal Hygiene:
Sebelum sakit: Pasien mandi 2 x sehari pagi dan sore, gosok gigi dan keramas.
Saat dikaji: Pasien diseka 2x sehari oleh keluarganya setiap pagi dan sore.
Klien belum pernah gosok gigi selama di rumah sakit.
9) Pola Menghindar dari Bahaya:
Sebelum sakit : Pasien selalu waspada jika ada bahaya menimpanya.
Saat dikaji : Pasien mengatakan pasrah dengan keadaannya saat ini.
10) Pola Komunikasi:
Sebelum sakit: Pasien dapat berkomunikasi dengan lancar menggunakan
bahasa jawa atau bahasa indonesia.
Saat dikaji: Pasien dapat berbicara dengan bahasa Indonesia dengan lemas.
11) Pola Spiritual:
Sebelum sakit: Pasien menjalankan shalat lima waktu dan menjalankan ibadah
sesuai ajaran yang dianutnya.
Saat dikaji: Pasien menjalankan ibadah di atas tempat tidur sambil tiduran.
12) Pola Rekreasi:
Sebelum sakit: Pasien mengatakan tidak mempunyai kebiasaan rutin untuk
rekreasi, pasien hanya berkunjung ke rumah saudara-saudaranya atau bermain ke
rumah tetangganya.
Saat dikaji: Pasien tidak dapat rekreasi.
13) Pola Bekerja:
Sebelum sakit: Pasien mengatakan dapat bekerja.
Saat dikaji: Pasien mengatakan belum bisa bekerja seperti biasa.
14) Pola Belajar:
Sebelum sakit: Pasien mengatakan mendapat informasi dari TV atau radio.
Saat dikaji: Pasien mengatakan belum tahu banyak tentang penyakit yang
dideritanya.
B. DIAGNOSA KEPERWATAN

Beberapa diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada pasien dengan gangguan
pemenuhan kebutuhan oral hygiene

1. Gangguan personal hygiene : mulut (gigi) b.d keterbatasan fisik


2. Gangguan kongnitif b.d di tandainya ketidak mampuan untuk mengakses ke kamar
mandi

C. PERENCANAAN
NO DIAGNOSA INTERVENSI RASIONALISASI

1. Gangguan personal 1. Kaji pola kebutuhan 1. Mengetahui data dasar


hygiene : mulut (gigi) personal hygiene klien. dalam melakukan
b.d keterbatasan fisik intervensi.
DS: 2. Bantu klien menggosok2. Gigi klien bersih.
Pasien mengatakan gigi.
merasa malu bicara 3. Ajarkan klien cara 3. Mengurangi resiko luka
dengan orang lain karena menggosok gigi yang pada gusi.
mulutnya bau dan sudah benar.
2 hari belum gosok gigi. 4. Berikan pendidikan 4. Meningkatkan
DO: kesehatan tentang pengetahuan dan
1.Keadaan umum cukup
kebersihan diri pada membuat klien lebih
2.Tercium bau nafas
pasien. kooperative.
tidak sedap saat
N G
berbicara
3.Terlihat kuning gigi
pasien

2. kaji pola kebutuhan tutubuh klien bersih dan


Gangguan kongnitif b.d
personal hgiene klien tidak bau
ditandainya
gj
ketidakmampuan untuk
NBantu klien untuk pergi mengurangi bau badan
mengakses kekamar
kke kamar mandi
mandi.
B
DS:
Pasien mengatakan mmemberikan
sudah 2 hari tidak mandi ppengetahuan kepada
karna tidak ada yang ppasien kebersihan diri itu
membantunya untuk ssangatlah penting
pergi ke kamar mandi
DO:
1.Terciumnya bau badank
yang tidak sedap

9.

DAFTAR PUSTAKA
Nanda International. 2011. Nursing Diagnoses: Definition & classification 2012-
2014, Jakarta: Buku Kedokteran EGC

Moorhead. 2008. Nursing Outcome Classification (NOC).Jakarta: Mosby Elsevier,


Academic Press

Dochtherman. 2008. Nursing Interventions Classification (NIC). Solo: Mosby An


Affiliate Of Elsefer

Wartonah. 2006.Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Jakarta:


Salemba Medika.

Wilkinson,judith.2007.Buku Saku Diagnosis Keperawatan NIC NOC Edisi 7.


Jakarta : EGC

Muhammad,Wahit Iqbal dkk. 2007.Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta :


EGC

Anda mungkin juga menyukai