A.PNGERTIAN
Personal Hygiene adalah upaya seseorang dalam memelihara kebersihan dan
kesejahteraan dirinya untuk memperoleh kesejahteraan fisik dan fisiologis. (Muhammad,
2007).
Personal hygiene berasal dari bahasa yunani yaitu personal yang artinya perorangan dan
hygiene yang artinya sehat. Personal hygiene adalah upaya seseorang dalam memelihara
kebersihan dan kesehatan dirinya untuk memperoleh kesejahteraan fisik dan psikologis.
B. Tujuan
Tujuan dari personal hygiene yaitu sebagai berikut :
1. Meningkatkan derajat kesehatan seseorang
2 Memelihara kebersihan disi seseorang
3. Mencegah penyakit
4. Menciptakan keindahan
5. Meningkatkan rasa percaya diri.
G. Etiologi
1. Gangguan kognitif
2. Penurunan motivasi
3. Kendala lingkungan ( ketidak sediaan sarana dan prasarana )
4. Ketidaknyamanan ( perubahan rasa pada kondisi yang baru )
5. Keletihan ( ketidakmampuan untuk bergerak )
6. Nyeri
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GANGGUAN
KEBUTUHAN ORAL HYGIENE
A. PENGKAJIAN
1) Pola Oksigenasi:
Sebelum sakit: Pasien bernafas dengan normal RR=20x/mnt, tanpa alat bantu
pernafasan.
Saat di kaji: Pasien bernafas dengan normal RR=22x/mnt, tanpa alat bantu
pernafasan.
2) Pola Nutrisi:
Sebelum sakit: Pasien mengatakan makan 3x1 sehari dengan komposisi nasi,
sayur dan lauk pauk. Pasien minum 6-8 gelas perhari jenis air putih, teh, kopi dan
kadang-kadang susu.
Saat dikaji: Pasien makan 3x1 sehari hanya menghabiskan ¼ porsi yang
diberikan klinik dan minum ± 2-4 gelas perhari jenis air putih.
3) Pola Eliminasi :
Sebelum sakit: Eliminasi volume tidak teridentifikasi, warna kuning,
lancar,dan tidak ada kesulitan.
Saat dikaji: Pasien mengatakan BAB lancar.
4) Pola Aktivitas:
Sebelum sakit: Pasien mengatakan dapat beraktivitas secara mandiri tanpa
bantuan orang lain.
Saat dikaji: Pasien dalam beraktivitas, sebagian dibantu oleh keluarganya.
5) Pola Istirahat:
Sebelum sakit: Pasien mengatakan biasa tidur ± 7 – 8 jam / hari tanpa ada
keluhan di malam hari.
Saat dikaji: Pasien mengatakan bisa tidur 5-6 jam/hari, kadang-kadang malam
tidak bisa tidur karena merasa sulit tidur.
6) Pola Berpakaian:
Sebelum sakit: Pasien dapat berpakaian rapi dan mandiri, tanpa bantuan orang
lain. Pasien mengganti pakaian 2x sehari setelah mandi.
Saat dikaji: Pasien dapat berpakaian dengan bantuan keluarganya.
7) Menjaga Suhu Tubuh :
Sebelum sakit: Pasien teraba tidak demam.
Saat dikaji: Pasien teraba tidak demam dengan suhu 360C
8) Pola Personal Hygiene:
Sebelum sakit: Pasien mandi 2 x sehari pagi dan sore, gosok gigi dan keramas.
Saat dikaji: Pasien diseka 2x sehari oleh keluarganya setiap pagi dan sore.
Klien belum pernah gosok gigi selama di rumah sakit.
9) Pola Menghindar dari Bahaya:
Sebelum sakit : Pasien selalu waspada jika ada bahaya menimpanya.
Saat dikaji : Pasien mengatakan pasrah dengan keadaannya saat ini.
10) Pola Komunikasi:
Sebelum sakit: Pasien dapat berkomunikasi dengan lancar menggunakan
bahasa jawa atau bahasa indonesia.
Saat dikaji: Pasien dapat berbicara dengan bahasa Indonesia dengan lemas.
11) Pola Spiritual:
Sebelum sakit: Pasien menjalankan shalat lima waktu dan menjalankan ibadah
sesuai ajaran yang dianutnya.
Saat dikaji: Pasien menjalankan ibadah di atas tempat tidur sambil tiduran.
12) Pola Rekreasi:
Sebelum sakit: Pasien mengatakan tidak mempunyai kebiasaan rutin untuk
rekreasi, pasien hanya berkunjung ke rumah saudara-saudaranya atau bermain ke
rumah tetangganya.
Saat dikaji: Pasien tidak dapat rekreasi.
13) Pola Bekerja:
Sebelum sakit: Pasien mengatakan dapat bekerja.
Saat dikaji: Pasien mengatakan belum bisa bekerja seperti biasa.
14) Pola Belajar:
Sebelum sakit: Pasien mengatakan mendapat informasi dari TV atau radio.
Saat dikaji: Pasien mengatakan belum tahu banyak tentang penyakit yang
dideritanya.
B. DIAGNOSA KEPERWATAN
Beberapa diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada pasien dengan gangguan
pemenuhan kebutuhan oral hygiene
C. PERENCANAAN
NO DIAGNOSA INTERVENSI RASIONALISASI
9.
DAFTAR PUSTAKA
Nanda International. 2011. Nursing Diagnoses: Definition & classification 2012-
2014, Jakarta: Buku Kedokteran EGC