0 1 2
2 Cuci tangan
B Tahap Orientasi
C Tahap Kerja
1. Atur pasien pada posisi yang nyaman dan sesuai kebutuhan
2. Pasang perlak pengalas (bila diperlukan)
3. Dekatkan bengkok
4. Pilih area penusukan yang sesuai (disesuaikan dengan jenis injeksi yang akan diberikan)
5. Pakai sarung tangan
6. Bersihkan area penusukan menggunakan kapas alcohol, dengan gerakan sirkuler dari arah
dalam keluar. Tunggu sampai kering
7. Pegang kapas alcohol dengan jari-jari tengah pada tangan non-dominan
8. Buka tutup jarum
9. Lakukan penusukan dengan benar sesuai dengan jenis injeksi (perhatikan aspirasi)
a. Intrakutan (IC)
Area penusukan pada injeksi intrakutan yaitu pada lengan bawah bagian dalam, dada
bagian atas dan punggung di bawah skapul. Biasanya menggunakan spuit 1cc atau
spuit insulin dengan sudut penusukan 15𝑜 - 20𝑜
b. Subkutan (SB)
Area penusukan pada injeksi subcutan yaitu lengan atas bagian luar (deltoid), paha
interior, daerah abdomen, area scapula pada punggung atas, daerah vengtrogluteal dan
dorsogluteal bagian atas. Biasanya menggunakan spuit 2 cc atau 3 cc dengan sudut
penusukan 45𝑜 - atau90𝑜 untuk orang yang gemuk
c. Intravena(IV)
Area penusukan pada injeksi intravena yaitu pada lengan (vena cubitis, vena basilica
dan vena caphalika), pada tungkai (vena sepheneous), padaleher (vena jugularis) dan
pada kepala (vena frontalis dan vena temporalis). Biasanya menggunakan spuit 2cc-
5cc dengan sudut penusukan 45𝑜 (saat aspirasi keluar darah)
d. Intramuscular (IM)
Area peusukan pada injeksi intramuscular yaitu pada area ventrogluteal, area
dorsogluteal, area vastuslateralis, area deltoid, dan area rektusfemorali. Biasanya
menggunakan spuit 2cc – 5cc dengan sudut penusukan 90𝑜 (saat aspirasi tidak keluar
darah)
D Tahapterminasi
dokumentasi
TOTAL NILAI
KETERANGAN
0: tidak dilakukan sama sekali
1: dilakukan tapi tidak sempurna
2: dilakukan dengan sempurna
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡
Nilai = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑎𝑠𝑝𝑒𝑘 𝑑𝑖𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖
X 100%
Mataram,………., ….………………
Nilai kelulusan: 2,75(68) penguji
(…………………………………….)