LAPORAN
KEPERAWATAN JIWA
SEMESTER IV
Dosen Pembimbing :
Disusun Oleh :
2020
A. Masalah utama
Defisit perawatan diri
B. Pengertian
Defisit perawatan diri adalah kelemahan kemampuan untuk melakukan
atau melengkapi aktifitas mandi/kebersihan diri (NANDA 2012-2014).
Kurangnya perawatan diri pada pasien dengan gangguan jiwa terjadi akibat
adanya perubahan proses pikir sehingga kemampuan untuk melakukan
aktivitas perawatan diri menurun. Kurang perawatan diri tampak dari
ketidakmampuan merawat kebersihan diri, makan secara mandiri, berhias diri
secara mandiri, dan toileting {Buang Air Besar (BAB)/Buang Air
Kecil(BAK)} secara mandiri (WHO & FIK UI, 2006).
D. Etiologi
Menurut Depkes (2000), Penyebab defisit perawatan diri adalah :
1. Faktor predisposisi
a) Perkembangan
Keluarga terlalu melindungi dan memanjakan klien sehingga
perkembangan inisiatif terganggu.
b) Biologis
Penyakit kronis yang menyebabkan klien tidak mampu melakukan
perawatan diri.
c) Kemampuan realitas turun
Klien dengan gangguan jiwa dengan kemampuan realitas yang kurang
menyebabkan ketidakpedulian dirinya dan lingkungan termasuk perawatan
diri.
d) Sosialisasi
Kurang dukungan dan latihan kemampuan perawatan diri
lingkungannya. Situasi lingkungan mempengaruhi latihan kemampuan
dalam perawatan diri.
2. Faktor presipitasi
Yang merupakan faktor presiptasi deficit perawatan diri adalah kurang
penurunan motivasi, kerusakan kognisi atau perceptual, cemas, lelah/
lemah yang dialami individu sehingga menyebabkan individu kurang
mampu melakukan perwatan diri.
Menurut Depkes (2000), Faktor-faktor yang mempengaruhi personal
hygiene adalah :
1) Body Image
Gambaran individu terhdap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan
diri misalnya dengan adanya perubahan fisik sehingga individu tidak
peduli dengan kebersihan dirinya.
2) Praktik social
Pada anak-anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka
kemungkinan akan terjadi perubahan pola personal hygiene.
3) Status sosial ekonomi
Personal hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi,
sikat gigi, shampoo, alat mandi yang semuanya memerlukan uang untuk
menyediakannya.
4) Pengetahuan
Pengetahuan personal hygiene sangat penting karena pengetahuan
yang baik dapat meningkatkan kesehatan. Misalnya pada pasien penderita
diabetes mellitus ia harus menjaga kebersihan kakinya.
5) Budaya
Di sebagian masyarakat jika individu sakit tertentu tidak boleh
dimandikan.
6) Kebiasaan seseorang
Ada kebiasaan orang yang menggunakan produk tertentu dalam
perawatan diri seperti penggunaan sabun, sampo dan lain-lain.
7) Kondisi fisik atau psikis
Pada keadaan tertentu/ sakit kemampuan untuk merawat diri
berkurang dan perlu bantuan untuk melakukannya.
E. Pohon Masalah
Core Problem
Defisit Perawatan Diri
G. Diagnosa keperawatan
1. Penurunan kemampuan dan motivasi merawat diri
2. Isolasi Sosial
3. Defisit Perawatan Diri : kebersihan diri, berdandan, makan, BAB/BAK
H. Rencana tindakan keperawatan
Diagnosa 1 : Penurunan kemampuan dan motivasi merawat diri
Tujuan Umum: Klien dapat meningkatkan minat dan motivasinya untuk
memperhatikan kebersihan diri
Tujuan Khusus :
TUK I : Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat.
Intervensi
a. Berikan salam setiap berinteraksi.
b. Perkenalkan nama, nama panggilan perawat dan tujuan perawat
berkenalan.
c. Tanyakan nama dan panggilan kesukaan klien.
d. Tunjukan sikap jujur dan menepati janji setiap kali berinteraksi.
e. Tanyakan perasaan dan masalah yang dihadapi klien.
f. Buat kontrak interaksi yang jelas.
g. Dengarkan ungkapan perasaan klien dengan empati.
h. Penuhi kebutuhan dasar klien.
E. STRATEGI PELAKSANAAN
SP 1 Pasien :
1. Identifikasi masalah perawatan diri: kebersihan diri, berdandan, makan/minum,
BAB/BAK
2. Jelaskan pentingnya kebersihan diri
3. Jalaskan cara dan alat kebersihan diri
4. Latih cara menjaga kebersihan diri: mandi dan ganti pakaian, sikat gigi, cuci
rambut, potong kuku
5. Masukan pada jadual kegiatan untuk latihan mandi, sikat gigi (2 kali per hari),
cuci rambut (2 kali per minggu), potong kuku (satu kali per minggu)
ORIENTASI:
”Berapa lama kita bicara? 20 menit ya...? mau dimana..? disini aja ya,”
KERJA:
”Berapa kali bapak... mandi dalam sehari? Apakah pak... sudah mandi hari ini?
menurut pak... apa kegunaannya mandi? Apa alasan pak... sehingga tidak bisa
merawat diri? Menurut pak... apa manfaatnya kalau kita menjaga kebersihan
diri? Kira-kira tanda-tanda orang yang tidak merawat diri dengan baik seperti
apa ya..? badan gatal, mulut bau, apa lagi..? kalau kita tidak teratur menjaga
kebersihan diri masalah apa menurut pak... yang bisa muncul?” betul ada kudis,
kutu.. dsb.
”Apa yang pak... lakukan untuk merawat rambut dan muka? Kapan saja pak...
menyisir rambut? Bagaimana dengan bedakan? Apa maksud tujuan sisiran dan
bedakan?”
”Berapa kali pak... cukuran dalam seminggu? Kapan pak... cukuran terakhir?
Apa gunanya cukuran? Apa alat-alat yang diperlukan?”. Iya... sebaiknya
cukuran 2x perminggu, dan ada alat cukurnya?”. Nanti bisa minta ke perawat ya.
”Apa pula yang dilakukan setelah makan?” betul, kita harus sikat gigi setelah
makan.”
”Dimana biasanya pak... berak/kencing? Bagaimana membersihkannya?”. Iya...
kita kencing dan berak harus di WC, Nach.. itu Wc di ruang ini, lalu jangan lupa
membersihkannya pakai air dan sabun”.
”menurut pak... kalau mandi itu kita harus bagaimana? Sebelum mandi apa yang
perlu kita siapkan? Benar sekali.. pak.. perlu menyiapkan pakain ganti, handuk,
sikat gigi, shampo dan sabun serta sisir”.
”Bagaimana kalau sekarang kita kekamar mandi, suster akan membimbing pak...
melakukannya. Sekarang pak... siram seluruh tubuh pak... termasuk rambut lalu
ambil shampo gosokkan pada kepala pak... sampai berbusa lalu bilas sampai
bersih. Bagus sekali. Selanjutnya ambil sabun, gosokkan diseluruh tubuh secara
merata lalu siram dengan air sampai bersih, jangan lupa sikat gigi pakai odol..
giginya disikat mulai dari arah atas ke bawah. Gosok seluruh gigi pak... mulai
dari depan sampai belakang. Bagus, lalu kumur-kumur sampai bersih. Terakhir
siram lagi seluruh tubuh pak... sampai bersih lalu keringkan dengan handuk.
Pak... bagus sekali melakukannya. Selanjutnya pak... pakai baju dan sisir
rambutnya dengan baik”.
TERMINASI:
”Bagus sekali mau berapa kali pak... mandi dansikat gigi...? dua kali pagi dan
sore, mari... kita masukkan dalam jadual aktivitas harian. Nach.. lakukan ya
pak... dan beri tanda kalau sudah dilakukan seperti M (mandiri) kalau dilakukan
tanpa disuruh, B (bantuan) kalau diingatkan baru dilakukan dan pak... (tidak)
melakukan? Baik besok lagi kita latihan berdandan. Oke?” pagi-pagi sehabis
makan.
SP 2 Pasien :
1. Evaluasi kegiatan kebersihan diri. Beri pujian
2. Jelaskan cara dan alat untuk berdandan
3. Latih cara berdandan setelah kebersihan diri: sisiran, rias muka untuk
perempuan; sisiran, cukuran untuk pria
4. Masukkan pada jadual kegiatan untuk kebersihan diri dan berdandan
Orientasi:
”Hari ini kita akan latihan brdandan, mau dimana latihannya. Bagaimana kalau
diruang tamu? Lebih kurang setengah jam”.
Kerja:
“Apa yang pak... lakukan setelah selesai mandi?” apa pak... sudah ganti baju?
”untuk berpakaian, pilihlah pakaian yang bersih dan kering. Berganti pakaian
yang bersih 2x/hari. Sekarang coba bapak ganti baju.. ya, bagus seperti itu”.
”Apakah pak... suka bercukur? Berapa hari sekali bercukur?” betul 2 kali
perminggu.
”Tampaknya kumis dan janggut bapak sudah panjang. Mari pak dirapikan! Ya,
bagus!”.
Terminasi:
”Selanjutnya bapak setiap hari setelah mandi berdandan dan pakai baju seperti
tadi ya!
Mari kita masukkan pada jadual kegiatan harian, pagi jam berapa, lalu sore jam
berapa?
”Nanti siang kita latihan makan yang baik. Diruang makan bersama dengan
pasien yang lain”.
SP 3 Pasien :
1. Evaluasi kegiatan kebersihan diri dan berdandan. Beri pujian
2. Jelaskan cara dan alat makan dan minum
3. Latih cara makan dan minum yang baik
4. Masukkan pada jadual kegiatan untuk latihan kebersihan diri, berdandan dan
makan & minum yang baik
Orientasi:
“Selamat siang bapak...”.
“Bagaimana pak sudah mandi dan berdandan dengan baik kan?” bagus pak
kalau sudah dilakukan..”
“Bagaimana perasaan bapak pagi ini?”
”wow... masih rapi deh bu...”.
”siang ini kita akan latihan bagaimana cara makan yang baik. Kita latihan
langsung di ruang makan ya...! Mau berapa lama pak? mari... itu sudah datang
makanan”.
Kerja:
”bagaimana kebiasaan sebelum, saat, maupun stelah makan? Dimana bapak...
makan?”
”sebelum makan kita harus cuci tangan memakai sabun. Ya, mari kita
praktekkan!”. Bagus! Setelah itu kita duduk dan ambil makanan. Sebelum
disantap kita berdoa dulu. Silahkan pak... yang pimpin!. Bagus...
”mari kita makan... saat makan kita harus menyuap maknan satu-satu dengan
pelan-pelan. Ya, ayo... sayurnya dimakan.” “setelah makan kita bereskan piring,
dan gelas yang kotor.
Ya betul.. dan kita akhiri dengan cuci tangan. Ya bagus!” itu suster A sedang
bagi obat, coba bapak... minta sendiri obatnya.”
Terminasi:
“Bagaimana perasaan bapak... setelah kita makan bersama-sama”.
”Apa saja yang harus kita lakukan pada sat makan,( cuci tangan, duduk yang
baik, ambil makanan, berdoa, makan yang baik, cuci piring dengan gelas, lalu
cuci tangan).”
”nach... coba bapak... lakukan seperti tadi setiap makan, mau kita masukkan
dalam jadual?. Besok kita ketemu lagilatian BAB/BAK yang baik, bagaimana
kalau jam 10.00 disini saja ya..?”
SP 5 Pasien :
1. Evaluasi kegiatan kebersihan diri, berdandan, makan & minum. Beri pujian
2. Jelaskan cara BAB dan BAK yang baik
3. Latih BAB dan BAK yang baik
4. Masukkan pada jadual kegiatan untuk latihan kebersihan diri, berdandan,
makan & minum dan BAB&BAK
ORIENTASI:
“Selamat pagi Ibu? Bagaimana perasaan ibu... hari ini?”
Baik..! sudah dijalankan jadwal kegiatannya mandi, berdandan dan makan
minum yang baik?”Bagus pak..
”Sekarang kita akan membicarakan tentang cara berak dan kencing yang baik.”
”kira-kira 20 menit ya bu... dan dimana kita duduk? Baik disana deh..!”
KERJA:
Untuk persiapan :
”dimana biasanya ibu... berak dan kencing?”“benar ibu... berak atau kencing
yang baik itu di WC, kamar mandi atau tempat lain yang tertutup dan ada
saluran pembuangan kotorannya. Jadi kita tidak berak/kencing sembarangan
tempat ya...”
”Sekarang, coba pak... jelaskan kepada saya bagaimana cara pak... cebok?”
”Sudah bagus ya pak... yang perlu diingat saat pak... cebok adalah tono
memebersihkan anus atau kemaluan dengan air yang bersih dan pastikan tidak
ada tinja/ air kencing yang masih tersisa di tubuh pak...”
”Setelah pak... selesai cebok, jangan lupa tinja/air kencing yang ada di WC
dibersihkan. Caranya siram tinja/air kencing tersebut dengan air secukupnya
sampai tinja/air kencing itu tidak tersisa di WC.
Jika pak... membersihkan tinja/air kencing seperti ini, pak...ikut mencegah
menyebarnya kuman yang berbahaya yang ada pada kotoran/air kencing”.
”Setelah selesai membersihkan tinja/air kencing, pak... perlu merapikan
kembalipakaian sebelum keluar dari WC/kamar mandi. Pastikan resleting celana
telah tertutuprapi, lalu cuci tangan menggunakan sabun.
TERMINASI:
”bagaimana perasaan pak... setelah kita membicarakan tentang cara
berak/kencing yang baik?”
”coba pak... jelaskan ulang tentang cara BAB/BAK yang baik”. Bagus!.
”untuk lanjutnya pak... bisa melakukan cara-cara yang telah dijelaskan tadi”.
”nah... besok kita ketemu lagi, untuk melihat sudah sejauh mana pak... bisa
melakukan jadual kegiatannya.”
“mau ketemu dimana?mau jam berapa?”
SP 5 Pasien:
1. Evaluasi kegiatan latihan perawatan diri: kebersihan diri, berdandan,
makan & minum, BAB & BAK. Beri pujian
2. Latih kegiatan harian
3. Nilai kemampuan yang telah mandiri
4. Nilai apakah perawatan diri telah baik
SP 1 Keluarga:
1. Diskusikan masalah yg dirasakan dalam merawat pasien
2. Jelaskan pengertian, tanda & gejala, dan proses terjadinya defisit
perawatan diri (gunakan booklet)
3. Jelaskan cara merawat defisit perawatan diri
4. Latih dua cara merawat : kebersihan diri dan berdandan
5. Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan memberikan pujian
SP 2 Keluarga:
1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih pasien kebersihan diri.
Beri pujian
2. Latih dua (yang lain) cara merawat : Makan & minum, BAB & BAK
3. Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan memberi pujian
SP 3 Keluarga :
1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih pasien kebersihan diri
dan berdandan. Beri pujian
2. Bimbing keluarga merawat kebersihan diri dan berdandan dan makan &
minum pasien
3. Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan berikan pujian
SP 4 Keluarga:
1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih pasien kebersihan diri,
berdandan, makan & minum. Beri pujian
2. Bimbing keluarga merawat BAB dan BAK pasien
3. Jelaskan follow up ke RSJ/PKM, tanda kambuh, rujukan
4. Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan memberikan pujian
SP 5 Keluarga:
1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih pasien dalam
perawatan diri: kebersihan diri, berdandan, makan & minum, BAB &
BAK. Beri pujian
2. Nilai kemampuan keluarga merawat pasien
3. Nilai kemampuan keluarga melakukan kontrol ke RSJ/PKM
DAFTAR PUSTAKA
Rasmun S. Kep. M. (2008). Seres Kopino dan Adaptasir Toors dan Pohon
Masalah Keperawatan. Jakarta : CV Sagung Seto
Parendrawati, D., P., Keliat, B., A.,Haryati, T., H. (2009). Pengaruh Terapi Token
Ekonomi Pada Klien Defisit Perawatan Diri di Rumah Sakit Dr Marzuki
Mahdi Bogor. FIK UI : Depok