Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PENDAHULUAN

PADA KLIEN DENGAN DEFISIT PERAWATAN DIRI

Disusun Oleh:
Nita Nurmiati
1814201116

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG


2020
LAPORAN PENDAHULUAN
DEFISIT PERAWATAN DIRI

I. Kasus (Masalah Utama)


Defisit perawatan diri adalah suatu keadaan seseorang mengalai
kelainan dalam kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas
kehidupan sehari hari secara mandiri. Tidak ada keinginan untuk mandi secara
teratur, tidak menyisir rambut, pakaian kotor, bau badan, bau napas, dan
penampilan tidak rapi. Defisit perawatan diri adalah ketidakmampuan dalam :
kebersihan diri, makan, berpakaian, berhias diri, makan sendiri, buang air
besar atau kecil sendiri (toileting) (Keliat B. A, dkk, 2011).
Defisit perawatan diri merupakan salah satu masalah timbul pada pasien
gangguan jiwa. Pasien gangguan iwa kronis sering mengalami
ketidakpedulian merawat diri. Keadaan ini merupakan gejala perilaku negatif
dan menyebabkan pasien dikucilkan baik dalam keluarga maupun
masyarakat (Yusuf, Rizky & Hanik,2015:154).
Defisit perawatan diri adalah suatu kondisi pada seseorang yang mengalami
kelemahan kemampuan dalam melakukan atau melengkapi aktivitas perawatan diri
secara mandiri seperti mandi (hygiene), berpakaian atau berhias, makan, dan BAB
atau BAK (toileting) (Fitria, 2009).
Kurangnya perawatan diri pada pasien dengan gangguan jiwa terjadi akibat
adanya perubahan proses pikir sehingga kemampuan untuk melakukan aktivitas
perawatan diri menurun. Kurang perawatan diri tampak dari ketidakmampuan
merawat kebersihan diri diantaranya mandi, makan dan minum secara mandiri,
berhias secara mandiri, dan toileting.

II. Proses Terjadinya Masalah


A. Faktor Predisposisi.
Beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya kurang perawatan diri
adalah, Perkembangan. Dalam perkembangan, keluarga yang terlalu melindungi
dan memanjakan klien dapat menimbulkan perkembangan inisiatif dan
keterampilan. Lalu faktor predisposisi selanjutnya adalah Faktor Biologis,
beberapa penyakit kronis dapat menyebabkan klien tidak mampu melakukan
perawatan diri secara mandiri. Faktor selanjutnya adalah kemampuan realitas
yang menurun.
Klien dengan gangguan jiwa mempunyai kemampuan realitas yang
kurang, sehingga menyebabkan ketidak pedulian dirinya terhadap lingkungan
termasuk perawatan diri. Selanjutnya adalah faktor sosial, kurang dukungan
serta latihan kemampuan dari lingkungannya.

B. Faktor Presipitasi.
Yang merupakan factor presipitasi defisit perawatan diri adalah
kurangnya atau penurunan motivasi, kerusakan kognisi, atau perseptual, cemas,
lelah / lemah yang dialami individu sehingga menyebabkan individu kurang
mampu melakukan perawatan diri. Sedangkan menurut Depkes tahun 2000
faktor yang mempengaruhi personal hygiene adalah body Image, praktik sosial,
status sosial ekonomi, pengetahuan, budaya, kebiasaan dan kondisi fisik.
Berikut penjabarannya. gambaran individu terhadap dirinya sangat
mempengaruhi kebersihan diri misalnya dengan adanya perubahan fisik
sehingga individu tidak perduli dengan dirinya. Pada anak anak selalu dimanja
dalam kebersihan diri maka,kemungkinan akan terjadi perubahan pola personal
hygiene. Personal hygiene memerlukan alat dan bahan, seperti sabun, sikat gigi,
shampoo dan alat mandi lainnya yang membutuhkan uang untuk
menyediakannya.
Pengetahuan personal hygiene sangat penting karena pengetahuan yang
baik dapat meningkatkan kesehatan, misalnya pada pasien penderita DM yang
harus menjaga kebersihan kakinya. Pada factor Budaya, terdapat budaya di
sebagian masyarakat tertentu jika individu sakit tidak boleh dimandikan. Ada
pula kebiasaan seseorang yang enggan menggunakan produk tertentu dalam
perawatan diri, missal sabun, shampoo, dll. Sedangkan, untuk factor kondisi
fisik, pada keadaan tertentu / sakit kemampuan untuk merawat diri berkurang
dan perlu bantuan untuk melakukan nya.

C. Jenis-Jenis Defisit Perawatan Diri


Menurut Nanda (2012),jenis perawatan diri terdiri dari :
1. Defisit perawatan diri : mandi
Hambatan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan
mandi/beraktivitas perawatan diri untuk diri sendiri.
2. Defisit perawatan diri : berpakaian
Hambatan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas
berpakaian dan berhias untuk diri sendiri
3. Defisit perawatan diri : makan
Hambatan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas
makan secara mandiri
4. Defisit perawatan diri : eliminasi / toileting
Hambatan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas
eliminasi sendiri.

D. Tanda dan Gejala


Adapun tanda dan gejala defisit perawatan diri menurut Fitria (2009) adalah
sebagai berikut :
1. Mandi/Hygiene
Klien mengalami ketidakmampuan dalam membersihkan badan,memperoleh
atau mendapatkan sumber air,mengatur suhu atau aliran air
mandi,mendapatkan perlengkapan mandi, mengeringkan tubuh, serta masuk
dan keluar kamar mandi.
2. Berpakaian/berhias
Klien mempunyai kelemahan dalam meletakkan atau mengambil potongan
pakaian ,menanggalkan pakaian,serta memperoleh atau menukar
pakaian.Klien juga memiliki ketidakmampuan untuk mengenakan pakaian
dalam,memilih pakaian,mengambil pakaian dan mengenakan sepatu.
3. Makan
Klien mempunyai ketidakmampuan dalam menelan makanan,
mempersiapkan makanan, melengkapi makanan, mencerna makanan
menurut cara yang diterima masyarakat, serta mencerna cukup makanan
dengan aman.
4. Eliminasi
Klien memiliki keterbatasan atau ketidakmampuan dalam mendapatkan
jamban atau kamar kecil, duduk atau bangkit dari jamban,memanipulasi
pakaian untuk toileting,membersihkan diri setelah BAB/BAK dengan
tepat,dan menyiram toilet atau kamar kecil.
E. Rentang Respon

Adaptif Maladaptif

Pola perawatan diri Kadang perawatan tidak melakukan perawatan


seimbang diri tidak seimbang diri

Gambar 1. Rentang Respon Defisit Perawatan Diri


Keterangan :
1. Pola perawatan diri seimbang : saat klien mendapatkan stresor dan mampu
untuk berperilaku adaptif, maka pola perawatan yang dilakukan klien
seimbang, klien masih melakukan perawatan diri.
2. Kadang perawatan diri kadang tidak : saat klien mendapatkan stresor
kadang kadang klien tidak memperhatikan perawatan dirinya.
3. Tidak melakukan perawatan diri : klien mengatakan dia tidak peduli dan
tidak bisa melakukan perawatan saat stresor.

F. Mekanisme Koping
Mekanisme koping berdasarkan penggolongan nya di bagi 2 (Stuart & Sundeen,
2000), yaitu :
1. Mekanisme Koping Adaptif
Mekanisme koping yang mendukung fungsi integrasi, pertumbuhan, belajar
dan mencapai tujuan. Kategorinya adalah klien bisa memenuhi kebutuhan
perawatan diri secara mandiri.
2. Mekanisme Koping Mal Adaptif
Mekanisme koping yang menghambat, fungsi integrasi, memecah
pertumbuhan, menurunkan otonomi dan cenderung menguasai lingkungan.
Kategori nya adalah tidak mau merawat diri.
III. Penjabaran Masalah
A. Pohon Masalah
Resiko GSP: Hallusinasi

Defisit Perawatan Diri Isolasi Sosial

Harga Diri Rendah

Gambar 2: Pohon Masalah Defisit Perawatan Diri


(Sumber : Keliat, 2006)

B. Masalah Keperawatan dan data yang perlu dikaji :


Masalah yang ditemukan adalah Defisit Perawatan Diri (SP 1 Kebersihan Diri,
SP 1 Makan, SP 1 Toileting (BAB / BAK), SP 1 Berhias)
Contoh data yang biasa ditemukan dalam Defisit Perawatan Diri :
Kebersihan Diri adalah :
1. Data Subjektif :
Pasien merasa lemah,malas untuk beraktivitas,dan merasa tidak berdaya
2. Data Objektif :
Rambut kotor acak-acakan,badan dan pakaian kotor serta bau, mulut dan
gigi bau,kulit kusam dan kotor,kuku panjang dan tidak terawat.
3. Mekanisme Koping :
Regresi, penyangkalan, isolasi social menarik diri, intelektualisasi.
Defisit perawatan diri bukan merupakan bagian dari komponen pohon
masalah (causa,core problem,effect) tetapi sebagai masalah pendukung.
1. Effect
2. Core Problem
3. Causa
4. Defisit Perawatan Diri.

C. Diagnosa keperawatan
Defisit Perawatan Diri : Ketidakmampuan merawat kebersihan diri,
ketidakmampuan makan sendiri, ketidakmampuan dalam
toileting(BAB,BAK), ketidakmampuan berhias.
D. Rencana keperawatan
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN
DEFISIT PERAWATAN DIRI : KEBERSIHAN DIRI

Tgl No. Dx. Perencanaan


Tujuan Kriteria hasil Intervensi
Dx Keperawatan
I Defisit TUM : 1. Setelah …x
1. Bina hubungan
Perawatan Klien dapat interaksi klien saling percaya
Diri : melakukan menunjukkan dengan :
 Beri salam setiap
Merawat perawatan tanda – tanda
Kebersihan diri secara percaya pada berinteraksi
 Perkenalkan nama,
Diri mandiri perawat :
 Wajah cerah, nama panggilan
perawat, dan tujuan
tersenyum
TUK 1 :
 Mau berkenalan perawat berinteraksi.
Klien dapat
 Ada kontak mata Tanyakan dan
membina  Bersedia panggil nama
hubungan menceritakan kesukaan klien
saling perasaan  Tunjukkan sikap
 Bersedia
percaya empati, jujur dan
mengungkapkan menepati janji setiap
masalahnya kali berinteraksi.
 Tanyakan perasaan
klien dan masalah
yang dihadapi klien
 Buat kontrak
interaksi yang jelas
 Dengarkan dengan
empati
 Penuhi kebutuhan
dasar klien
TUK 2 : 2. Dalam…x Diskusikan dengan
Klien interaksi klien klien :
mengetahui menyebutkan :  Penyebab klien tidak
pentingnya Penyebab tidak merawat diri
perawatan merawat diri  Manfaat menjaga
diri  Manfaat menjaga perawatan diri untuk
perawatan diri keadaan fisik, mental
 Tanda-tanda dan sosial
bersih dan rapi  Tanda-tanda
 Gangguan yang perawatan diri yang
dialami jika baik
perawatan 
diri Penyakit atau
tidak diperhatikan gangguan kesehatan
yang bisa dialami
oleh klien bila
perawatan diri tidak
adekuat
TUK 3 : Dalam …x
3.1 Diskusika frekuensi
Klien interaksi klien menjaga perawatan
mengetahui menyebutkan diri selama ini
cara-cara frekuensi Mandi
melakukan menjaga Gosok gigi
perawatan perawatan diri : Keramas
diri  Frekuensi mandi Berpakain
 Frekuensi gosok Berhias
gigi Gunting kuku
 Frekuensi Diskusikan cara
keramas praktek perawatan
 Frekuensi ganti diri yang baik dan
pakaian benar
 Frekuensi berhias Mandi
 Frekuensi Gosok gigi
gunting kuku Keramas
Dalam …x
Berpakain
interaksi klien
Berhias
menjelaskan cara
Gunting kuku
menjaga
3.3 berikan pujian untuk
perawatan diri :
setiap respon kliken
 Cara mandi
yang positif
 Cara gosok gigi
 Cara keramas
 Cara berpakaian
 Cara berhias
 Cara gunting
kuku
TUK 4 : Dalam …x Bantu klien saat
Klien dapat interaksi klien perawatan diri :
melaksanak mempraktekan  Mandi
an perawatan diri
 Gosok gigi
perawatan dengan dibantu
 Keramas
diri dengan oleh perawat :  Berpakain
bantuan  Mandi  Berhias
perawat  Gosok gigi  Gunting kuku
 Keramas 4.2 Beri pujian setelah
 Berpakain klien selesai
 Berhias melaksanakan
 Gunting kuku perawatan diri
TUK 5 : Dalam …x Pantau klien dalam
Klien dapat interaksi klien melaksanakan
melaksanak melaksanakan perawatan diri :
an praktek  Mandi
perawatan perawatan diri
 Gosok gigi
secara secara mandiri :  Keramas
mandiri  Mandi 2x sehari Berpakain
 Gosok gigi
 Berhias
sehabis makan  Gunting kuku
 Keramas 2x Beri pujian saat klien
seminggu melaksanakan
 Ganti pakaian 1x perawatan diri secara
sehari mandiri
 Berhias sehabis
mandi
 Gunting kuku
setelah mulai
panjang

TUK 6 : Dalam …x Diskusikan dengan


Klien interaksi keluarga keluarga :
mendapatka 
menjelaskan cara- Penyebab klien tidak
n dukungan cara membantu melaksanakan
keluarga klien dalam perawatan diri
untuk memenuhi  Tindakan yang telah
meningkatk kebutuhan dilakukan klien
an perawatan dirinya selama di Rumah
perawatan 6.2 Dalam …x Sakit dalam menjaga
diri interaksi keluarga perawatan diri dan
menyiapakan kemajuan yang telah
sarana perawatan dialami oleh klien
diri klien : sabun
 Dukungan yang bisa
mandi, pasta gigi, diberika oleh
sikat gigi, sampo, keluarga untuk
handuk, pakaian meningkatkan
bersih, sandal dan kemempuan klien
alat berhias dalam perawatan diri
6.3Keluarga Diskusikan denagn
mempraktekan keluarga tentang :
perawatan diri
 Sarana yang
kepada klien diperlukan untuk
menjaga perawatan
diri klien
 Anjurkan kepada
keluarga menyiapkan
sarana tersebut
Diskusikan dengan
keluarga hal-hal
yang perlu dilakukan
keluarga dalam
perawatan diri :
 Anjurkan keluarga
untuk mempraktekan
perawatan diri
(mandi, gosok gigi,
keramas, ganti baju,
berhias dan gunting
kuku)
 Ingatkan klien waktu
mandi, gosok gigi,
keramas, ganti baju,
berhias dan gunting
kuku
 Bantu jika klien
mengalami hambatan
dalam perawatan diri
 Berikan pujian atas
keberhasilan klien

Anda mungkin juga menyukai