Anda di halaman 1dari 36

STRATEGI PELAKSANAAN RESIKO BUNUH DIRI

SP 1 PASIEN
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien
DS :
 Klien mengatakan ada yang menyuruh bunuh diri
 Klien mengatakan lebih baik mati saja
 Klien mengatakan sudah bosan hidup
DO :
 Ekspresi murung
 Tak bergairah
 Ada bekas percobaan bunuh diri
2. Diagnosa keperawatan : Resiko bunuh diri
3. Tujuan
 Klien tidak dapat melakukan percobaan bunuh diri
4. Tindakan Keperawatan
a. Mengidentifikasi benda-benda yang dapat membahayakan pasien
b. Mengamankan benda-benda yang dapat mengamankan pasien
c. Melakukan kontrak treatment
d. Mengajarkan cara mengendalikan dorongan bunuh diri
e. Melatih cara mengendalikan bunuh diri
B. PROSEDUR PELAKSANAAN
1. Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Assalamu’alaikum…perkenalkan nama saya Perawat Siti Awaliyah Ulfa, saya senang dipanggil Ulfa. Saya
mahasiswa praktek dari STIKes Bhamada Slawi. Nama Bapak siapa? Senang dipanggil apa Pak?”
b. Validasi
“Bagaimana perasaan dan kabar Bapak hari ini? Bagaimana tidur Bapak semalam?”
c. Kontrak
“Bagaimana Pak kalau hari ini kita berbincang-bincang tentang benda-benda apa saja yang dapat membahayakan
diri Bapak, serta bagaimana
cara mengendalikan dorongan bunuh diri? Tujuannya agar bapak tahu benda-benda apa saja yang dapat
membahayakan diri bapak, serta bapak dapat mengetahui cara mengendalikan dorongan bunuh diri. Dimana kita
akan bicara? Bagaimana kalau di taman Pak? Berapa lama kita akan berbincang-bincang? Bagaimana kalau waktu
berbimcang-bincang kita selama 15 menit? Apakah Bapak setuju?”
2. Fase kerja
“Bapak, apakah Bapak tahu benda-benda yang dapat membahayakan diri bapak? coba sebutkan apa saja benda-benda
tersebut. Bagus sekali Bapak, Bapak tahu benda-benda yang dapat membahayakan diri Bapak. Apakah salah satu benda
tersebut ada dikamar Bapak? Kalau ada benda tersebut jangan Bapak dekati atau pegang ya Pak. Apa bapak sering
mendengar bisikan yang mendorong Bapak untuk melakukan bunuh diri? Apa yang Bapak lakukan ketika suara-suara itu
datang? Bapak, bagaimana kalau saya ajarkan cara-cara lain untuk mengusir suara-suara itu, apakah Bapak mau? Pak,
kalau suara-suara itu ada, bapak tutup kedua telinga rapat-rapat seperti ini Pak, dan katakan dengan keras JAUHI
SAYA, PERGI KAMU !!! KAMU PALSU. Coba Bapak lakukan seperti yang saya ajarkan tadi. Iya Pak seperti itu, bagus
sekali”
3. Fase terminasi
a. Evaluasi subjektif dan objektif
“Bagaimana perasaan Bapak setelah Bapak mengetahui benda-benda yang dapat membahayakan diri Bapak, dan
mengetahui cara mengusir suara-suara yang menyuruh Bapak melakukan bunuh diri? Coba Bapak ulangi lagi apa
yang saya ajarkan tadi. Iya begitu pak, bagus”
b. RTL
“Bapak, selama kita tidak bertemu, bila Bapak melihat benda-benda yang dapat membahayakan Bapak, segera jauhi,
dan jika Bapak mendengar suara-suara itu kembali, segera Bapak usir dengan cara yang sudah kita pelajari tadi ya
Pak”
c. Kontrak yang akan datang
“Baiklah sekarang Bapak saya tinggal dulu, kapan kita bisa bertemu lagi Pak? Bagaimana kalau besok? Baiklah
besok kita akan membahas tentang cara berfikir positif tentang diri sendiri dan menghargai diri sebagai individu
yang berharga. Tempatnya mau dimana Pak? Bagaimana kalau di taman Pak? Jam berapa Pak ? Bagaimana kalau
jam 09.00 ? Apakah Bapak setuju ?Baiklah Pak selamat beristirahat”

SP 2 PASIEN
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien
DS :
 Klien mengatakan ada yang menyuruh bunuh diri
 Klien mengatakan lebih baik mati saja
 Klien mengatakan sudah bosan hidup
DO :
 Ekspresi murung
 Tak bergairah
2. Diagnosa keperawatan : Resiko bunuh diri
3. Tujuan Khusus
 Klien dapat berfikir positif terhadap dirinya sendiri
4. Tindakan Keperawatan
a. Mengidentifikasi aspek positif pasien
b. Mendorong pasien untuk berfikir positif terhadap diri sendiri
c. Mendorong pasien untuk menghargai diri sendiri sebagai individu yang berharga
B. PROSEDUR PELAKSANAAN
1. Orientasi
a. Salam terapetik
“Assalamualaikum, selamat pagi Bapak, Masih ingat dengan saya? Benar, saya perawat Ulfa”
b. Validasi
“Bagaimana perasaan Bapak hari ini? Bagaimana dengan tidur Bapak semalam?”
c. Kontrak
“Bapak masih ingat dengan kontrak kita kemarin? Iya, kita akan berbincang-bincang tentang cara berfikir positif
tentang diri sendiri dan mengahargai diri sebagai individu yang berharga. Tujuannya agar Bapak lebih berfikir
positif terhadap diri Bapak sendiri, dan Bapak
lebih menghargai diri sendiri. Bagaimana kalau kita berbincang-bincang ditaman sesuai dengan kontrak kita
kemarin? Apa bapak mau? Berapa lama kita akan berbicara? Bagaimana kalau 15 menit sesuai kontrak kita kemarin
juga yang telah di tentukan? Apakah Bapak setuju?”
2. Fase Kerja
“Apa yang Bapak tidak sukai dari anggota tubuh Bapak? Bisa Bapak jelaskan alasan Bapak tidak suka dengan bagian
anggota tubuh tersebut? Jadi kalau Bapak merasa anggota tubuh tersebut tidak Bapak sukai, coabalah dari sekarang
Bapak mulai mencoba menyukainya, contoh : Bapak bisa menulis dengan teknik yang berbeda, lihat Pak seperti saya.
Coba Bapak lakukan seperti saya tadi, ya begitu Pak….bagus…”
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi subjektif dan objektif
“Bagaimana perasaan Bapak setelah apa yang kita bicarakan tadi? Saya senang jika Bapak mulai sekarang
mencoba menyukai anggota tubuh Bapak yang Bapak anggap tidak suka. Nah sekarang Coba bapak lakukan kembali
apa yang sudah kita bicarakan tadi, dan tekhnik cara menulis. Iya bagus Pak, Bapak luar biasa”
b. RTL
“Bapak, selama kita tidak bertemu, Bapak bisa melakukan teknik menulis yang seperti saya ajarkan tadi”
c. Kontrak yang akan datang
“Baiklah sekarang bapak saya tinggal dulu, kapan kita bisa bertemu lagi Pak? Bagaimana kalau besok? Baiklah
besok kita akan membahas tentang cara melakukan hal yang baik ketika sedang mengalami masalah. mau dimana
kita berbicara Pak? Bagaimana kalau di taman lagi Pak? Mau jam berapa Pak ? Bagaimana kalau jam 10.00? Baik
besok kita bertemu lagi di taman jam 10.00 ya Pak? Apakah Bapak setuju? Baiklah Pak selamat beristirahat.
Wassalamualaikum”
A. INTERVENSI KEPERAWATAN

INISIAL KLIEN : Tn. T


RUANGAN : Bangsal Sadewa
NO. RM : 01 62 13
DIAGNOSA INTERVENSI KEPERAWATAN
KEPERAWATA RASIONAL
TUJUAN KRITERIA EVALUASI INTERVENSI
N
Halusinasi 16 September 2014 16 September 2014 16 September 2014 16 September 2014
pendengaran Pukul 15.00 Pukul 15.00 Pukul 15.00 Pukul 15.00
TUM: Klien dapat
Bina hubungan saling Hubungan saling percaya
mengontrol halusinasi Setelah 1x interaksi klien
percaya dengan prinsip merupakan dasar untuk
menunjukkan tanda-
komunikasi terapeutik. kelancaran hubungan interaksi
TUK 1: tanda percaya kepada
selanjutnya.
Klien dapat membina perawat dengan kriteria a. Sapa klien dengan
hubungan saling hasil: ramah baik secara verbal
percaya - Ekspresi wajah maupun non verbal.
bersahabat b. Perkenalkan diri
- Menunjukkan rasa dengan sopan.
senang c. Tanyakan nama
- Ada kontak mata lengkap klien dan nama
- Mau berjabat tangan panggilan yang disukai
- Mau menyebutkan klien.
nama d. Jelaskan tujuan
- Mau menjawab salam pertemuan.
- Mau duduk e. Jujur dan menepati
berdampingan dengan janji.
perawat f. Tunjukan sikap empati
Setelah 2x interaksi klien 1.Identifikasi bersama klien 1. merupakan upaya untuk
TUK 2 :
dapat mengontrol cara yang dilakukan jika memutus siklus halusinasi.
Klien dapat halusinasinya dengan terjadi halusinasi.
2. reinforcement positif dapat
mengontrol halusinasi kriteria hasil : 2.Diskusikan manfaat cara
meningkatkan harga diri
a. Klien dapat yang digunakan klien, jika
klien.
menyebutkan tindakan bermanfaat beri pujian.
3. memberi alternative pikiran
yang dapat dilakukan 3.Diskusikan cara baru untuk
bagi klien
untuk mengendalikan mengontrol timbulnya
halusinasinya. halusinasi. 4. Memotivasi dapat
b. Klien dapat 4.Bantu klien melatih dan meningkatkankeinginan klien
menyebutkan cara memutus halusinasi secara untuk mencoba memilih
baru. bertahap salah satu cara pengendalian
c. Klien dapat memilih halusinasi.
cara yang telah dipilih
untuk mengendalikan
halusinasi.
d. Klien dapat mengikuti
terapi aktivitas
kelompok.
1. Anjurkan klien untuk 1. untuk mendapatkan bantuan
TUK 3 Setelah 3x klien
memberi tahu keluarga keluarga dalam mengontrol
mendapat dukungan
Klien mendapat sedang halusinasi. halusinasi.
keluarga dalam 2. Diskusikan dengan 2. Untuk meningkatkan
dukungan keluarga
mengontrol keluarga tentang pengetahuan tentang
dalam mengontrol
halusinasinya dengan a. Gejala halusinasi yang
halusinasinya halusinasi.
kriteria hasil: dialami klien.
b. Cara yang dapat
a.Klien dapat menjalin dilakukan klien dan
hubungan saling keluarag untuk memutus
percaya dengan halusinasi.
perawat c. Cara merawat anggota
keluarga yang halusinasi
b. Keluarga dapat di rumah, beri kegiatan
menyebutkan jangan biarkan sendiri.
pengertian, tanda dan d. Beri informasi tentang
tindakan untuk kapan pasien
mengendalikan memerluakn bantuan.
halusinasi
1. Diskusikan dengan 1. dengan mengetahui efek
TUK 4 Setelah 3x interaksi klien
dapat memanfaatkan klien dan keluarga tentang samping obat klien tahu apa
Klien memanfaatkan obat dengan kriteria dosis, frekuensi dan yang harus dilakukan
obat dengan baik hasil : manfaat obat. setelah minum obat.
2. Bantu klien menggunakan
1. Klien dan keluarga 2. Diskusikan bahayanya
mampu menyebutkan prinsip lama benar.
obat tanpa konsultasi.
manfaat, dosis dan 3. dengan mengetahui prinsip
3. Bantu klien
efek samping maka kemandirian klien
2. Klien dapat menggunakan prinsip lama
tentang pengobatan dapat
menginformasikan benar.
manfaat dan efek ditingkatkan secara
samping obat bertahap.
3. Klien dapat
memahami akibat
pemakaina obat tanpa
konsultasi
4. Klien dapat
menyebutkan prinsip 5
benar pengunaan
obat.
Pentalaksanaa 16 September 2014 16 September 2014 16 September 2014 16 September 2014
n Regimen Pukul 15.00 Pukul 15.00 Pukul 15.00 Pukul 15.00
Terapeutik tidak
Efektif TUM :
Keluarga dapat
merawat klien yang
mengalami gangguan
jiwa sehingga
penatalaksanaan
regimen terapeutik Setelah 1x interaksi 1. Bina hubungan 1. Hubungan
efektif. keluarga mengenal saling percayadengan saling percaya merupakan
masalah klien dengan keluarga dasar untuk kelancaran
TUK 1 : kriteria hasil: a. Sapa keluarga dengan hubungan interaksi
Keluarga dapat dapatmengidentifikasi ramah. selanjutnya.
mengenal masalah masalah pencetus klien b. Jelaskan tujuan 2. Mengetahui
yang dapat kambuh, yang perawatan dan perannya pengetahuan pasien
menyebabkan klien dipengaruhi oleh sikap selama bersama klien. tentang perilaku pasien
kambuh. keluarga, masyarakat c. Dorong keluarga untuk 3. Mngetahui
dan klien sendiri. untuk mengungkapkan perhatian keluarga terhadap
pertemuan selanjutnya masalah. pasien gangguan jiwa
2. Kaji persepsi 4. Memberika
keluarga tentang perilaku n pengetahuan tentang cara
klien yang maladaptive merawat pasien
3. Diskusikan 5. Keluarga
dengan keluarga beberapa dapat menentukan tindakan
masalah yang dapat jika pasien kambuh
menjadi faktor penyebab
klien kambuh, seperti :
a. Tidak menghargai klien.
b. Mengisolasi klien.
c. Tidak memperhatikan
klien/tidak memberi
kegiatan selama
dirumah.
4. Diskusikan dengan
keluarga tentang sikap yang
harus dilakukan oleh
keluarga, masyarakat dan
individu terhadap perilaku
maladaptif dari klien.
5. Bantu keluarga
mengenal sikap dan
perilakunya yang dapat
memicu dan dapat
menyebabkan klien
kambuh.

TUK 2 : Setelah 1x pertemuan 1. Diskusika 1. Kelu


Keluarga dapat keluarga dapat n dengan keluarga bahwa arga merupakan faktor utama
mengambil mengambilkeputusan keluarga merupakan dalam perawatan pasien
keputusan dalam yang tepat dalam penanggung jawab utama
melakukan merawat klien dengan dalam merawat klien di
perawatan terhadap kriteria hasil: rumah 2. Peng
klien Keluarga dapat 2. Jelaskan ambilan keputusan diserahkan
menyebutkan akibat bila kepada keluarga bahwa pada keluarga seutuhnya
klien tidak dirawat keluarga merupakan
dengan tepat. pengambil keputusan dalam 3. Masa
keperawatan keluarga. lah yang bertambah
3. Jelaskan menyebabkan sulitnya
pada keluarga akibat bila penanganan
masalah tidak ditangani 4. Kepu
dengan cepat tusan yang menguntungkan
4. Motivasi dapat mempercapat
keluarga untuk kesembuhan pasien
memutuskan hal yang
menguntungkan klien.
TUK 3 : Selama 1x interaksi 1. 1. Menambah
Keluarga dapat keluarga dapat merawat Diskusikan dengankeluarga pengetahuan keluarga
merawat klien di klien dirumh dengan cara merawat klien di tentang cara perawatan
rumah kriteria hasil: rumah dan demonstrasikan pasien gangguan jiwa
Keluarga dapat seperti : 2. Minum obat scara
a. Bantu klien dalam
menyebutkan cara teratur dapat mencegah
memenuhi kebutuhan
merawat klien di rumah kekambuhan pasien
sehari-hari
b. Libatkan klien
dalamkegiatan sehari-
hari yang dilakukan
keluarga
c. Dengarkan keluhan
yang dirasakan klien.
d. Berikan jalan keluar
setiap klien mengalami
masalah.

e. Beri reinforcemen
positif bila klien dapat
melakukan tugasnya.

2. Diskusikan dengan
keluarga tentang
pentingnya klien minum
obat secara teratur.
TUK 4 : Selama 1x pertemuan 1. Id 1. mengetahui faktor pendukung
Keluarga dapat keluarga entifikasi dengan keluarga yang ada pada keluarga
mengidentifikasi mampumenjelaskan tentang support sistem 2.. Support sistem yang baik
support sistem yang support sistem yang ada yang ada di dalam dapat meningkatkan
ada di dalam di dalam keluarga, keluarga. kesembuhan pasien
keluarga misalnya : 2. Di 3. Dengan menghargai nilai
- Sikap keluarga skusikan dengan keluarga positif klien keluarga dapat
yang positif tentang pentingnya dengan mudah mengatur
- Do’a partisipasi aktif dari support keseharian pasien
sistem dalam perawatan 4 keluarga tidak menjelek-
klien. jelekkan pasien

3. Di
skusikan dengan keluarga
pentingnya keluarga dalam
menghargai nilai positif
klien
4. An
jurkan keluarga untuk
menerima apa adanya
(kelemahan dan
kekurangan yang klien
dimiliki klien tidak
ditampilkan).
a. Identifikasi bersama
keluarga tentang kondisi
dan lingkungan keluarga
yang dapat mendukung
kesehatan klien
b. Ciptakan suasana
keluarga yang tenang
dan nyaman bagi klien
TUK 5 : Selama 2x interaksi 1. 1. Reinformen yang baik
Keluarga dapat keluarga Beri reinforcement positifpada dapat mendukung semangat
memodifikasi dapatmenyediakan keluarga tentang fasilitas keluarga dalam merawat
lingkungan yang lingkungan yang kesehatan yang ada di pasien
terapeutik dalam terapeutik dalam masyarakat dan dapat 2. Fasilitas yang ada
merawat klien. mendukung proses digunakan keluarga membantu keluarga dalam
keperawatan klien. sebelum klien dibawa ke perawatan
rumah sakit jiwa bila 3. Fasilitas membantu
kambuh. sebagai pemecahan
2.
masalah yang baik
Diskusikan dengan keluarga
pentingnya pemanfaatan
fasilitas tersebut serta tahu
prosedur yang harus
dilakukan keluarga
3. Anjurkan keluarga untuk
memanfaatkan fasilitas yang
ada di dekat rumah, sebagai
alternatif pemecahan
masalah bila klien kambuh.
TUK 6 : Selama 2x interaksi 1. Kaji pandangan 1. Mengetahui fungsi
Keluarga dapat keluarga dapat keluargatentang keberadaan prasarana kesehatan yang
memanfaatkan mengunjungi fasilitas puskes-mas dalam ada
fasilitas kesehatan kesehatan yang ada di perawatan klien
yang ada di masyarakat dalam 2. Dorong keluarga untuk 2. Puskesmas sebagai
masyarakat untuk mengoptimalkan memanfaatkan Puskesmas sarana pertama sebelum ke
merawat kesehatan perawatan klien di dalam perawatan klien. rumah sakit jiwa
klien. rumah seperti :
- Tempat yang dapat
dikunjungi keluarga
bila klien kambuh atau
kontrol kesehatan.
- Keluarga tahu waktu
pelaksanaan-nya
- Keluarga mengerti
cara serta prosedur
yang dilakukan
Risiko Perilaku 16 September 2014 16 September 2014 16 September 2014 16 September 2014
Kekerasan Pukul 15.00 Pukul 15.00 Pukul 15.00 Pukul 15.00

TUM: Setelah 1x interaksi klien Bina hubungan saling Hubungan saling percaya
Klien dapat menunjukkan tanda- percaya dengan: merupakan dasar untuk
mengontrol perilaku tanda percaya kepada a.Beri salam setiap kelancaran hubungan interaksi
kekerasan perawat dengan kriteria berinteraksi selanjutnya.
hasil: b.Perkenalkan nama, nama
TUK: a. Wajah cerah panggilan perawat, dan
1. Klien dapat b. Mau berkenalan tujuan perawat berkenalan
membina c. Ada kontak mata c. Tanyakan dan panggil nama
hubungan d. Bersedia kesukaan klien
saling percaya menceritakan d.Tunjukkan sikap jujur dan
perasaan menepati janji setiap kali
e. Bersedia berinteraksi
mengungkapkan e.Tanyakan perasaan klien
masalah dan masalah yang dihadapi
klien
f. Buat kontrak interaksi yang
jelas
2. Klien dapat Setelah 2x interaksi klien Bantu klien mengungkapkan Mengetahui respon dari
mengidentifika dapt menceritakan perasaan marahnya: marahnya pasien
si penyebab penyebab perilaku a. Motivasi klien untuk
perilaku kekerasan yang menceritakan penyebab
kekerasan dilakukan dengan rasa jengkel dan
yang dilakukan menceritakan penyebab marahnya
perasaan jengkel b. Dengarkan tanpa menyela
setiap ungkapan klien
3. Klien dapat Setelah 2x interaksi 1. Bantu klien 1. Mengetahui seberapa
mengidentifika pasien dapat mengungkapkan tanda- pengetahuan pasien
si tanda-tanda, mengidentifikasi perilaku tanda perilaku kekerasan tentang perilaku
jenis, akibat kekerasan dengan yang dialami: kekerasan
perilaku kriteria hasil: 2. Motivasi klien 2. Dengan menceritakan
kekerasan, c. Klien dapat menceritakan kondisi fisik kondisi yang dialami
dan cara menjelaskan tanda- saat perilaku kekerasan pasien menjadikn pasien
konstruktif tanda perilaku terjadi lebih tahu tentang dirinya
dalam kekerasan 3. Motivasi klien sendiri
mengungkapk d. Klien dapat menceritakan kondisi 3. Pasien lebih tahu tentang
an kemarahan menjelaskan jenis emosinya dirinya sendiri
ekspresi marah, 4. Motivasi klien 4. Mengetahui kondisi
perasaan saat menceritakan kondisi hubungan ketika perilaku
melakukan hubungan dengan orang terjadi
kekerasan, dan lain saaat terjadi perilaku 5. Mengetahui apa saja
efektifitas cara dalam kekerasaan perilaku kekerasan yang
menyesuaikan 5. Diskusikan dengan klien sudah dilakukan
masalah perilaku kekerasan yang
e. Klien dapat dilakukan selama ini:
menjelaskan akibat a. Motivasi untuk
4. Klien dapat Setelah 2x pertemuan 1. Diskusikan cara yang 1. Pasien dapat memilih cara
mendemonstra klien dapat mungkin dipilih, anjurkan sendiri untuk mengatasi
sikan cara memperagakan cara klien untuk memilih masalah
mengontrolperi mengontrol perilaku 2. Latih klien memperagakan 2. Latihan yag baik dapat
laku kekerasan kekerasan baik secara cara yang dipilih: menjadikan masalah
fisik, verbal, maupun a. Peragakan cara yang teratasi dengan baik
spiritual dipilih 3. Memperagakan dan
b. Jelaskan manfaat cara menggunakan lembali untuk
c. Anjurkan klien untuk maslah yang dihadapi
menirukan pasien
d. Beri penguatan dan
perbaiki cara yang belum
sempurna
3. Anjurkan klien
menggunakan cara yang
sudah dilatih pada saat
jengkel atau marah
5. Klien Setelah 3x pertemuan 1. Diskusikan dengan 1. dengan mengetahui efek
menggunakan klien menjelaskan klien dan keluarga tentang samping obat klien tahu apa
obat sesuai tentang manfaat obat, dosis, frekuensi dan yang harus dilakukan
program kerugian tidak minum manfaat obat. setelah minum obat.
2. Bantu klien menggunakan
obat, nama obat, bentuk 2. Diskusikan bahayanya
prinsip lama benar.
dan warna, dosis dan obat tanpa konsultasi.
3. dengan mengetahui prinsip
waktu pemberian dan 3. Bantu klien
maka kemandirian klien
cara pemberian, serta menggunakan prinsip lama
tentang pengobatan dapat
klien mampu benar.
ditingkatkan secara
menggunakan obat
bertahap.
sesuai program

B. IMPLEMENTASI dan EVALUASI KEPERAWATAN

Hari,
Implementasi Evaluasi
Dx tanggal TTD
Keperawatan Keperawatan
jam
Halusinasi : Selasa, 16 Selasa, 16 September 2014 Nurul
Membina hubungan saling percaya Pukul 14.30
pendengara September
dengan prinsip komunikasi terapeutik.
n 2014 S:
a. Sapa klien dengan ramah baik 8. klien
Pukul 13.00 secara verbal maupun non verbal. mengatakan bersedia diajak
b. Perkenalkan diri dengan sopan. mengobrol oleh perawat.
h. Tanyakan nama lengkap klien 9. Pasien mau
dan nama panggilan yang disukai menyebutkan namanya :Teguh
10. Pasien
klien.
mengatakan kalau ada suara-suara
i. Jelaskan tujuan pertemuan.
yang sering mengganggunya.
j. Jujur dan menepati janji.
O:
k. Tunjukan sikap empati dan
11. Pasien
terima klien apa adanya.
tampak sering menggigit ujung
bolpoin
12. Pasien
l. Beri perhatian kepada klien dan tampak kurang tenang saat Nurul
perhatikan kebutuan dasar wawancara.
klien. A: BHSP tujuan tercapai.
P:
Pukul 13.15
13. Identifikasi
perilaku halusinasi
14. Observasi
perilaku halusinasi
15. Ajarkan
cara mengatasi halusinasi dengan
cara menghardik

1. Mengidentifi
kasi bersama klien cara yang S:
dilakukan jika terjadi halusinasi. 16. Klien
2. Mendiskusi mengatakan jika selama ini untuk Nurul
kan manfaat cara yang digunakan mengatasi halusinasinya klien
klien, jika bermanfaat beri pujian. mandi dan mendengarkan musik
3. Mendiskusi 17. Klien
kan cara baru untuk mengontrol mengatakan sudah mengetahui
timbulnya halusinasi. cara mengontrol halusinanya
4. Membantuk
dengan cara menghardik.
lienmelatihdanmemutushalusinasise
O:
carabertahap
Pukul 13.45 18. Pasien
5. Mendiskusi
kan dengan klien tentang dosis, tampak sering menggigit ujung
frekuensi dan manfaat obat. bolpoin
6. Mendiskusi 19. Pasien
kan bahayanya obat tanpa tampak kurang tenang saat
konsultasi. wawancara.
7. Membantu
A : Mengidentifikasi cara klien
klien menggunakan prinsip lima
mengendalikan halusinasinya tujuan
benar.
tercapai.
P : perawat : ajarkan cara mengontrol
halusinasi dengan cara bercakap-
cakap
Pasien : buat jadwal kegiatan dan
masukkan cara menghardik ke dalam
jadwal

S:
20. Klien
mengatakan pernah putus obat
karena tidak punya uang untuk
berobat.
21. Klien
mengatakan belum mengetahui
indikasi, efek samping tentang obat
yang dikonsumsi.
22. Klien
mengatakan paham dengan apa
yang dijelaskan perawat.

O:
23. Klien
mampu mengulang kembali apa
yang sudah dijelaskan oleh
perawat.
24. klien
tampak kurang tenang saat
diwawancara.
A: mendiskusikan tentang dosis,
frekuensi dan manfaat obat tujuan
tercapai.
P : perawat : motivasi klien untuk rutin
minum obat
Pasien : masukkan jadwal minum obat
sebagai kegiatan sehari-hari
Risiko Kamis, 18 Kamis, 18 september 2014
Pukul 13.00
Perilaku september Membantu klien mengungkapkan
kekerasan 2014 perasaan marahnya: S: - klien mengatakan marah karena Fian
Pukul 09.00
a. Memotivasi klien untuk ayamnya diambil oleh tetangganya.
O : - klien tampak kooperatif
menceritakan penyebab rasa
A: membantu klien mengungkapkan
jengkel dan marahnya
perasaan marah teujuan tercapai. Fian
b. Mendengarkan tanpa menyela
P : Lanjutkan BHSP
setiap ungkapan klien
09.30 S: - klien mengatakan pasien tanganya
gemetaran saat marah.
Membantu klien mengungkapkan - klien mengatakan memukul
tanda-tanda perilaku kekerasan yang tetangganya karena ayamnya
dialami: diambil.
a. Memotivasi klien menceritakan - klien mengatakan menyesal
kondisi fisik saat perilaku kekerasan setelah memukul.
terjadi O:
b. Memotivasi klien menceritakan
- klien mau menceritakan perasaan
kondisi emosinya
marahnya
c. Memotivasi klien menceritakan
- klien tampak tidak tenang
kondisi hubungan dengan orang - klien kooperatif
lain saaat terjadi perilaku A: membantu mengungkapkan tanda-
kekerasaan tanda perilaku kekerasan tujuan
d. Mendiskusikan dengan klien
tercapai
perilaku kekerasan yang dilakukan
P: perawat : ajarkan cara mengontrol
selama ini:
marah yang baik dan benar.
e. Memotivasi untuk menceritakan
Pasien : motivasi klien untuk mengikuti
jenis perilaku kekerasan yang
Terapi Aktivitas Kelompok
pernah dilakukan
f. Memotivasi menceritakan perasaan
setelah tindakan perilaku kekerasan
g. Mendiskusikan apakah perilaku
kekerasan dapat menyelesaikan
masalah

h. Mendiskusikan akibat negatif


perilakuk kekerasan pada diri
sendiri, orang lain, dan lingkungan

Senin, 22 Senin, 22 September 2014


September Pukul 12.15
2014 Fian
S: pasien mengatakan:
Pukul 12.15 Melakukan terapi aktivitas kelompok:
- marah karena bosan
perilaku kekerasan sesi I: - tanda saat marah yaitu gelisah
- akibat dari marah adalah menyesal
mengidentifikasi perilaku kekerasan
- belum mengetahui cara mengontrol
marah
O:
- pasien kooperatif
- pasien tampak antusias
- pasien tampak bersemangat
- pasien dapat mengidentifikasi
perilaku kekerasan
A: resiko perilaku kekerasan teratasi
sebagian: pasien belum mengetahui
cara mengontrol marah
Fian
P:
Perawat: lakukan TAK sesi II: cara
mengontrol marah secara fisik
Pukul 12.45 Pasien: buat jadwal kegiatan

S: pasien mengatakan:
Melakukan terapi aktivitas kelompok - sudah pernah diajari cara napas
sesi II: cara mengontrol marah secara dalam
- perilaku ketika marah adalah jalan-
fisik yaitu napas dalam dan pukul
jalan
bantal
O:
- pasien kooperatif
- pasien tampak antusias
- pasien tampak sangat
bersemangat
- pasien dapat melakukan napas
dalam
- pasien dapat melakukan kembali
pukul bantal
A: perilaku kekerasan teratasi
sebagian:
pasien baru mengetahui cara secara
fisik
P:
Perawat: lakukan TAK sesi III: cara
mengontrol marah secara sosial
Pasien: masukkan ke dalam jadwal
kegiatan

Penatalaksa Jum’at, 19 Jum’at, 19 September 2014


naan September Pukul 14.30
Regimen 2014 1. Men
Pukul 13.30 S:
terapeutik diskusikan dengan klien tentang
- Klien mengatakan pengerti dengan
inefektif obat, indikasi,dosis dan efek Febrita
apa yang sudah dijelaskan perawat.
samping. - Klien mengatakan sadar akan
2. Men
pentingnya obat namun karena
diskusikan keuntungan dan akibat
tidak punya uang maka klien putus
jika tidak minum obat.
obat
3. Mem
O:
otivasi klien untuk rutin minum obat
- Klien mampu mengulang kembali
apa yang sudah dijelaskan oleh
perawat.
- Klien kooperatif
A: mendiskusikan tentang obat tujuan
tercapai
P: perawat : terus motivasi klien untuk
rutin minum obat.
Pasien : buat jadwal kegiatan minum
obat

Anda mungkin juga menyukai