Disusun Oleh:
INDAH KURNIA WARDANI
NIM 17.1.074
Defisit perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam
memenuhi kebutuhannya guna mempertahankan hidupnya, kesehatannya dan
kesejahteraannya sesuai dengan kondisi kesehatannya . Klien dinyatakan
terganggu perawatan dirinya ika tidak dapat melakukan perawatan dirinya
(Mukhripah & Iskandar, 2012:147).
Defisit perawatan diri adalah suatu keadaan seseorang mengalai kelainan
dalam kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas kehidupan
sehari – hari secara mandiri. Tidak ada keinginan untuk mandi secara teratur,
tidak menyisir rambut, pakaian kotor, bau badan, bau napas, dan penampilan
tidak rapi.
Defisit perawatan diri adalah ketidakmampuan dalam : kebersihan dir,
makan, berpakaian, berhias diri, makan sendiri, buang air besar atau kecil
sendiri (toileting) (Keliat B. A, dkk, 2011).
Defisit perawatan diri merupakan salah satu masalah timbul pada pasien
gangguan jiwa. Pasien gangguan iwa kronis sering mengalami
ketidakpedulian merawat diri. Keadaan ini merupakan gejala perilaku negatif
dan menyebabkan pasien dikucilkan baik dalam keluarga maupun masyarakat
(Yusuf, Rizky & Hanik,2015:154).
2. Penyebab
Menurut Tarwoto dan Wartonah (2000), Penyebab kurang perawatan
diri adalah :
a. kelelahan fisik dan,
b. penurunan kesadaran.
Sedangkan Menurut Depkes (2000), penyebab kurang perawatan diri
adalah :
a. Faktor presdiposisi
1) Perkembangan
Keluarga terlalu melindungi dan memanjakan klien sehingga
perkembangan inisiatif terganggu.
2) Biologis
Penyakit kronis yang menyebabkan klien tidak mampu melakukan
perawatan diri.
3) Kemampuan realitas turun
Klien dengan gangguan jiw dengan kemampuan realitas yang
kurang menyebabkan ketidakpedulian dirinya dan lingkungan
termasuk perawatan diri.
4) Sosial
Kurang dukungan dan latihan kemampuan perawatan diri
lingkungannya. Situasi lingkungan mempengaruhi latihan
kemampuan dalam perawatan diri. (Mukhripah & Iskandar,
2012:147 - 148).
b. Faktor presipitasi
Yang merupakan faktor presipitasi defisit perawatan diri adalah
kurang penurunan motivasi, kerusakan kognisi atau perceptual, cemas,
lelah/lemah yang dialami individu sehingga menyebabkan individu kurang
mampu melakukan perawatan diri (Mukhripah & Iskandar, 2012: 148).
4. Rentang respon
Perawatan Diri Keterangan :
Adaptif Maladaptif
8. Mekanisme koping
a. Regresi
b. Penyangkalan
c. Isolasi sosial, menarik diri
d. Intelektualisasi (Mukhripah & Iskandar, 2012:153).
Sedangkan menurut (Stuart & Sundeen, 2000) didalam didalam
(Herdman Ade, 2011:153-154) mekanisme koping menurut
penggolongannya dibagi menjadi 2 yaitu :
a. Mekanisme koping adaptif
Mekanisme koping yang mendukund fungsi integrasi,
pertumbuhan, belajar mencapai tujuan. Kategorinya adalah klien
bisa memenuhi kebutuhan perawatn diri secara mandiri.
b. Mekanisme koping maladaptif
Mekanisme koping yang menghambat fungsi integrasi, memecah
pertumbuhan, menurunkan otonomi dan cenderung menguasai
lingkungan. Kategorinya adalah tidak mau merawat diri.
9. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan dengan defisit perawatan diri menurut (Herdman Ade,
2011:154) adalah sebagai berikut :
a. Meningkatan kesadaran dan kepercayaan diri
b. Membimbing dan menolong klien perawatan diri
c. Ciptakan lingkungan yang mendukung
d. BHSP (bina hubungan saling percay
10. Pohon masalah
Gangguan pemeliharaan
Effect
kesehatan (BAB/BAK,mandi,
makan minum)
Core problem
Defisit perawatan diri
Defisit perawatan diri merupakan core probem atau diagnosa utama dalam pohon masalah di atas, berikut ini adalah
rencana asuhan keperawatan dari defisit perawatan diri menurut
Diagnosa Perencanaan Intervensi
keperawatan Tujuan Kriteria evaluasai
positif atas
jawabannya
4. menjelaskan peralatan Klien dapat menyebutkan dan dapat 1. Menjelaskan alat yang
yang digunakan untuk mendemonstrasikan dengan alat dibutuhkan dan cara
menjaga kebersihan diri kebersihan membersihkan diri
dan cara melakukan 2. Memperagakan cara membrsihkan
kebersihan diri diri dan mempergunakan alat
untuk membersihkan diri
3. Meminta klien untuk
memperagakan ulang alat dan
cara kebersihan diri
4. Beri pujian
positif terhadap klien
5. Menjelaskan cara Klien dapat mengerti cara makan 1. Menjelaskan cara makan yang
makan yang benar yang benar benar
2. Beri kesempatan klien untuk
bertanya dan mendemonstrasi kan
cara benar
3. Memberikan pujian positif
terhadap klien
6. Menjelasakan cara Klien dapat mengerti cara mandi 1. Menjelaskan cara mandi yang
mandi yang benar yang benar benar
2. Beri kesempatan klien untuk
bertanya dan mendemonstrasi kan
cara yang benar
3. Memberi pujian positif terhdap
klien
7. Menjelaskan cara Klien dapat mengerti cara 1. Menelskan cara berdandan yang
berdandan yang benar berdandan yang benar benar
2. Beri kesempatan klien untuk
bertanya dan mendemonstrasi kan
cara yang benar
3. Memberi pujian positif terhdap
klien
8. Menjelaskan cara Klien dapat toileting yang benar 1. Menjelaskan cara toileting
toileting yang benar yang benar
2. Beri kesempatan klien untuk
bertanya dan mendemonstrasi kan
cara yang benar
3. Memberi pujian positif terhdap
klien
9. Mendiskusikan masalah Keluarga dapat mengerti tentang 1. Menjelsakan kepada keluarga
yang dirasakan merawat klien tentang pengertian tanda dan
gejala tanda defisit perawatan
diri, dan jenis perawatan diri.
STRATEGI PELAKSANAAN
DEFISIT PERAWATAN DIRI
Yusuf, Rizky, & Hanik. (2015). Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa.
Jakarta: Salemba Medika.
Yusuf, Rizky, & Hanik. (2015). Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa.
Jakarta: Salemba Medika.