Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH MATRA DARAT

“Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)”

Dosen Pembimbing : Letkol Ckm (K) Simpen Widayati, S.Kep.,Ns, M.Kes

Kelompok 2 :

Puput Apriliana D (171135) Sindi Prastika (171160)


Puput Septriasih (171136) Tika Ambar A (171167)
Putri Sholicha U (171140) Via Andrika R (171174)
Rani Alprianingsih (171142) Yeniar Eka F (171184)
Resar Hernatalia (171146) Yoga Manggala Y (171186)
Rizky Aditria P (171151) Yovi Mifta Silvia D (171188)
Rizky Amelia N (171152) Yulia Maulida (171190)
Safina Ananda P (171154) Zodi Bayu R (171195

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN


POLITEKNIK KESEHATAN RS dr. SOEPRAOEN MALANG
TAHUN AKADEMIK 2019/2020
DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .....................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ...............................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan .................................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan ...............................................................................2
BAB II TINJAUAN TEORI
2.1 Definisi Management Kesehatan dan Keselamatan Kerja .................3
2.2 Proses Management ...........................................................................4
2.3 Landasan Hukum ................................................................................4
2.4 Tujuan Kebijakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja ........................5
2.4.1 Tujuan Umum Kebijakan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja .......5
2.4.2 Tujuan Khusus Kebijakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja .....6

2.5 Urgensi Kesehatan dan Keselamatan Kerja .......................................6

2.6 Pedoman Pelaksanaan dan Penerapan .............................................8

BAB III KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan ........................................................................................10

3.2 Saran .................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA
Kata Pengantar

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
atas selesainya makalah yang berjudul "Matra Darat Manajemen
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)”. Atas dukungan moral dan
materil yang diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka penulis
mengucapkan banyak terimakasih kepada:
1. Bapak Kumoro Asto Lenggono, S.Kep.,Ners.,M.Kep selaku
kepala prodi keperawatan.
2. Bapak Mokhtar Jamil, S.Kep.,Ners.,M.Kep selaku wali kelas 3C
Keperawatan.
3. Ibu Letkol Ckm (K) Simpen Widayati, S.Kep.,Ns, M.Kes selaku
dosen pembimbing mata kuliah Komunikasi
4. Rekan-rekan kelas 3C Keperawatan.

Penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh


karena itu, saran dan kritik yang membangun dari rekan-rekan sangat
dibutuhkan untuk penyempurnaan.

Malang, 21 September 2019

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan suatu pemikiran dan


upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun
rohani dengan keselamatan dan kesehatan kerja maka para pihak
diharapkan dapat melakukan pekerjaan dengan aman dan nyaman.
Pekerjaan dikatakan aman jika apapun yang dilakukan oleh pekerja
tersebut, resiko yang mungkin muncul dapat dihindari. Pekerjaan dikatan
nyaman jika para pekerja yang bersangkutan dapat melakukan pekerjaan
dengan merasa nyaman dan betah sehingga tidak mudah capek.

Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan salah satu aspek


perlindungan tenaga kerja yang diatur dalam undang-undang nomer 13
tahun 2003. Dengan menerapkan tekhnologi pengendalian keselamtan
dan kesehatan kerja, diharapkan tenaga kerja akan mencapai ketahanan
fisik, daya kerja dan tingkat kesehatan yang tinggi. Disamping itu
keselamatan dan kerja dapat diharapkan untuk menciptakan kenyamanan
kerja dan keselamtan kerja yang tinggi. Jadi, unsur yang ada dalam
kesehatan dan keelamtan kerja tidak terpaku pada faktor fisik, tetapi juga
mental emosional dan psikologi

Meskipun ketentuan mengenai kesehatan dan keselamtan kerja


telah diatur sedemikian rupa, tetapi dalam praktiknya tidak seperti yang
diharapkan. Begitu banyak faktor di lapangan yang mempengaruhi
kesehatan dan keselamatan kerja seperti faktor manusia, lingkungan dan
psikologis. masih banyak perusahaan yang tidak memenuhi standart
keselamtan dan kesehatan kerja. Begitu banyak berita kecelakaan kerja
yang dapat disaksikan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana kebijakan kesehatan dan keselamtan kerja ?
2. Apakah yang dimaksud kebijkan kesehatan dan keselamtan kerja ?
3. Bagaimana urgensi kebijakan kesehatan dan keselamatan kerja ?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui pengertian keselamatan dan kesehatan kerja
2. Untuk mengetahui kebijakan kesehatan dan keselamatan kerja
3. Untuk mengetahui urgensi kebijakan kesehatan dan keselamatan
kerja

1.4 Manfaat Penulisan


1. Gambar pasar Perbaikan, komitmen perusahaan untuk
pencegahan risik di perusahaan-perusahaan.
2. Peningkatan profitabilitas dengan mengoptimalkan pemanfaatan
sumber daya.
3. Dapat mengurangi kecelakaan kerja .dan penyakit akibat
kecelakaan kerja
Bab II

Tinjauan Teori

2.1 Definisi Management Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Management kesehatan dan keselamatan kerja adalah bagian dari


sistem manajemen organisasi yang digunakan untuk mengembangkan
dan menerapkan kebijakan kesehatan keselamatan kerja dan mengelola
risiko kebijakan kesehatan keselamatan kerja Sistem Manajemen
kebijakan kesehatan keselamatan kerja adalah bagian dari sistem
manajemen perusahaan secara keseluruhan yang dibutuhkan bagi
pengembangan, penerapan, pencapaian, pengkajian dan pemeliharan
kewajiban, dalam rangka pengendalian resiko yang berkaitan dengan
kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan
produkatif.

Sistem Menajemen kebijakan kesehatan keselamatan kerja


Berdasarkan Permenaker No.5 Tahun 1996 adalah bagian dari sistem
manajemen secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi,
perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan
sumberdaya yang dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan,
pencapaian, pengkajian dan pemeliharaankebijakan keselamatan dan
kesehatan kerja dalam rangka pengendalian resiko yang berkaitan
dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien
dan produktif.

Menurut Mangkunegara, kesehatan dan keselamatan kerja adalah


suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan
baik jasmani maupun rohania tenaga kerja pada khususnya, dan manusia
pada umumnya, hasil karya dan budaya untuk menuju masyarakat adil
dan makmur.
2.2 Proses Management

Pendekatan kesisteman dalam mengelola K3 menggunakan konsep


manajemen modern yaitu mengikuti proses manajemen, salah satu yang
populer adalah siklus PDCA (Plan-Do-Check-Action) sama seperti sistem
manajemen lain seperti manajemen mutu, manajemen lingkungan dan
manajemen produksi, maka manajemen K3 juga dikembangkan dengan
siklus manajemen mulai dari perencanaan, penerapan atau implementasi,
pengukuran dan pemantauan dan koreksi untuk peningkatan
berkelanjutan.

Suatu sistem manajemen adalah suatu elemen yang saling terkait,


digunakan untuk menetapkan kebijakan dan objektif dan untuk mencapai
objektif tersebut. Suatu sistem manajemen meliputi struktur organisasi,
rencana aktivitas (termasuk misalnya analisa risiko dan menetapkan
objektif), tanggung jawab, praktek, prosedur , proses dan sumberdaya.

2.3 Landasan Hukum

Undang-undang No.13 Tahun 2003 : UU tentang Ketenaga Kerjaan,


dalam Pasal 87 ayat 1 mengamanatkan bahwa : Setiap Perusahaan Wajib
Menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
(SMK3) yang terintegrasi dengan :

1. Undang-undang No.1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja,


yang memuat ketentuan-ketentuan pokok mengenai penerapan
dan pelaksanaan syarat-syarat K3
2. Peraturan Pemerintah RI No.50 Tahun 2012, tentang Penerapan
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Dalam
Pasal 5 ayat 1 dan ayat 2 menyatakan bahwa : Setiap Perusahaan
wajib menerapkan SMK3 bagi Perusahaan :
a. Mempekerjakan pekerja / buruh paling sedikit 100 (seratus)
orang, atau
b. Mempunyai tingkat bahaya yang tinggi
3. Permenaker No.5 Tahun 1996 tentang Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Dengan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) organisasi
dapat mengelola Kesematan dan Kesehatan Kerja dengan
mengontrol setiap kegiatan bisnis organisasi. Sebuah sistem yang
praktis dan masuk kedalam struktur organisasi, aktifitas
perencanaan, tugas dan tanggung jawab, proses dan sumber daya
yang dikembangkan, penerapan, pencapaian, peninjauan dan
pemeliharaan Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
organisasi.

2.4 Tujuan Kebijakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Menurut PER.05/MEN/1996 tentang sistem manajemen keselamatan


dan kesehatan kerja, tujuan dari sistem manajemen keselamatan dan
kesehatan kerja adalah menciptakan suatu sistem keselamatan dan
kesehatan kerja di tempat kerja dengan melibatkan usur manajemen,
tenaga kerja, kondisi dan lingkungan kerja yang terintegrasi dalam rangka
mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta
terciptanya tempat kerja yang nyaman efisien dan produktif.

Usaha keselamatan dan kesehatan kerja pada dasarnya mempunyai


tujuan umum dan tujuan khusus.

2.4.1 Tujuan Umum Kebijakan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja


1. Perlindungan terhadap tenaga kerja yang berada di tempat kerja
agar selalu terjamin kesehatan dan keselamatannya sehingga
dapat di wujudkan peningkatan produksi dan produktifitasnya
2. Perlindungan terhadap setiap orang lainnya yang berada di
tempat kerja agar selalu dalam keadaan selamat dan sehat
3. Perlindungan terhadap bahan dan peralatan produksi agar dapat
dipakai dan di gunakan secara aman dan efisien

2.4.2 Tujuan Khusus Kebijakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja


1. Mencegah dan mengurangi kecelakaan, kebakaran, peledakan dan
penyakit akibat kerja.
2. Mengamankan alat-alat dan bahan hasil produksi
3. Menciptakan lingungan dan tempat kerja yang aman dan nyaman
sehat dan penyesuaian antara pekerja dengan manusia dan
lingkungan pekerjaan
2.5 Urgensi Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Dalam undang-undang nomer 1 tahun 1970 ada beberapa hal yang


diatur antara lain :

1. Ruang lingkup keselamatan kerja adalah segala tempat kerja baik di


darat laut dan udara.
2. Syarat-syarat keselamatan kerja adalah untuk
a. Mencegah dan mengurangi kecelakaan
b. Mencegah mengurangi kebakaran
c. Memberi pertolongan pada kecelakaan
d. Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
e. Memelihara kesehatan dan ketertiban
3. Pengawasan undang-undang kerja.’’direktur melakukan pelaksanaan
umum terhadap undang-undang ini sedangkan para pegawai,
pengawas dan ahli keselamatan kerja ditugaskan menjalankan
pengawasan langsung terhadap ditaati nya undang-undang ini dan
membantu pelaksanaan nya.
4. Menteri tenaga kerja berwenang membentuk Panitia Pembinaan
kesehatan dan Keselamtan Kerja untuk mengembangkan kerja
sama, saling pengertian dan partisipasi yang efektif dan pengusaha
atau pengurus tenaga kerja untuk ditaai nya undang-undang dan
membantu pelaksanaan nya.
5. Setiap kecelakaan kerja juga harus dilaporkan pada pejabat yang
ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja di dinas yang terkait (pasal 11
ayat 1).
Dapat dilihat dalam ketentuan pasal 86 ayat 1 UU no 13 tahun 2003
diatur pula bahwa setiap pekerja/guru mempunyai hak untuk memperoleh
perlindungan atas :

a. Keselamatan kerja
b. Moral kesusilaan
c. Perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta
nilai-nilai agama

Selain di wujudkan dalam bentuk Undang-Undang kesehatan dan


keselamatan kerja yang di atur dalam berbagai peraturan mentri.
diantaranya peraturan mentri tenaga kerja nomor per-01/MEN/1979
tentang pelyanan kesehatan kerja. Tujuan pelayanan kesehatan kerja
adalah :

a. Memberikan bantuan kepada tenaga kerja dalam penyesuaian diri


dengan pekerjaan
b. Melindungi tenaga kerja terhadap setiap gangguan kesehatan yang
timbul dari pekerjaan atau lingungan kerja
c. Meningkatkan kesehatan badan, kondisi mental, dan kemampuan
fisik tenaga kerja.
d. Memberikan pengobatan dan perawatan serta rehabilitasi bagi
tenaga kerja yang menderita sakit

Arti penting dari kesehatan dan keselamatan kerja bagi perusahaan


adalah tujuan dan efisiensi perusahaan sendiri juga akan tercapai apabila
semua pihak melakukan pekerjaannya masing masing dngan tenang dan
tentram, tidak khawatir akan ancaman yang mungkin menimpa mereka.
Selain itu akan dapat meningkatkan produksi dan produksifitas nasional.
Setiap kecelakaan kerja yang terjadi nantinya juga akan membawa
kerugian bagi semua pihak.
2.6 Pedoman Pelaksanaan dan Penerapan

Pedoman penerapan sistem manajemen kebijakan kesehatan dan


keselamatan kerja

1. Komitmen dan kebijakan


a. Kepemimpinan dan komitmen
1) Organisasi kebijakan kesehatan dan keselamatan kerja
2) Menyediakan anggaran, SDM dan sarana
3) Penetapan tanggung jawab, wewenang dan kewajiban
4) Perencanaan kebijakan kesehatan keselamatan kerja
5) Melakukan penilaian
b. Tinjauan awal kebijakan kesehatan dan keselamatan kerja
1) Identifikasi kondisi dan sumber daya
2) Pengetahuan dan peraturan perundangan kebijakan
kesehatan keselamatan kerja
3) Membandingkan penerapan
4) Meninjau sebab akibat
5) Efisiensi dan efektifitas kerja
2. Perencanaan
a. Manajemen resiko
b. Peraturan perundangan
c. Tujuan dan sasaran
1) Dapat di ukur
2) Indikator pengukuran
3) Sarana pencapaian
4) Jangka waktu pencapaian
d. Indikator kinerja
e. Perencanaan awal dan perencanaan kegiatan yang sedang
berlangsung
3. Penerapan
a. Jaminan kemampuan
4. SDM sarana dan dana
5. Integrasi tanggung jawab dan tanggung gugat
6. Konsultasi, motivasi dan kesadaran
7. Pelatihan dan kopetensi kerja
a. Kegiatan pendukung
1) Komunikasi
2) Pelaporan
3) Pendokumentasian
4) Pengendalian dokumen
5) Pencatatan manajemen informasi
b. Identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian resiko
1) Manajemen resiko
2) Perencanaan dan rekayasa
3) Pengendalian administratif
4) Tinjauan kontrak
5) Pembelian
6) Prosedur menghadapi keadaan darurat atau bencana
7) Prosedur menghadapi insiden
8) Prosedur rencana pemulihan keadaan darurat
BAB 3

KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan
Management kesehatan dan keselamatan kerja adalah bagian dari
sistem manajemen organisasi yang digunakan untuk mengembangkan
dan menerapkan kebijakan kesehatan keselamatan kerja dan mengelola
risiko kebijakan kesehatan keselamatan kerja Sistem Manajemen
kebijakan kesehatan keselamatan kerja adalah bagian dari sistem
manajemen perusahaan secara keseluruhan yang dibutuhkan bagi
pengembangan, penerapan, pencapaian, pengkajian dan pemeliharan
kewajiban , dalam rangka pengendalian resiko yang berkaitan dengan
kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan
produkatif.
PER.05/MEN/1996 tentang sistem manajemen keselamatan kdan
kesehatan kerja, tujuan dari sistem manajemen keselamatan dan
kesehatan kerja adalah menciptakan suatu sistem keselamatan dan
kesehatan kerja di tempat kerja dengan melibatkan usur manajemen,
tenaga kerja, kondisi dan lingkungan kerja yang terintegrasi dalam rangka
mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta
terciptaya tempat kerja yang nyaman efisien dan produktif.

3.2 Saran
1. Untuk meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja dibutuhkan
adanya management kebijakan kesehatan dan keselamatan kerja
2. Belum maksimalnya managemen kebijakan kesehatan dan
keselamatan kerja disebabkan oleh kurang nya pengetahuan dan
informasi tentang managemen kebijakan kesehatan dan
keselamatan kerja, untuk itu kepada menteri terkait dan dunia
industri agar diadakan sosialisasi secara terus menerus
3. Perlu peningkatan promosi keselamatan kerja pada setiap dunia
kerja agar semua orang memetingkan keselamatan kerja itu sendiri
Daftar Pustaka

Husni, Lalu.2003 Hukum Ketenagakerjaan Indonesia. Jakarta: PT Raja


Grafindo Persada.

Sumber internet

http://sarisolo.multipli.kom/jurnal/item/35kecelakaan_kerja_di_perusahaan

http://saintek.uin-suka.ic.id/file_kuliah/manajemen%20lab%20kimia.doc.

http://jurnal-sdm.blogspot.com/2016/10/kesehatan-keselamatan-kerja
k3.html

https://www.academia.edu/11525083/Makalah_Kesehatan_dan_Keselam
atan_Kerja_K3_

Anda mungkin juga menyukai